My Charming Wife - Bab 266 Menghemat Untukku
Wayne tidaklah ahli membaik-baikan wanita, dia langsung saja membuat Clara diam.
Semalaman, Clara juga tidak mengatakan apapun lagi.
Pagihari keesokan harinya, Clara bingung, Wayne hari ini tidak pergi ke kantor, Clara sebelum pergi dia berkata kepada Wayne, "Malam ini kamu tidur di sofa."
"Mengapa?"
"Kamu tahu sendiri!"
Wayne sedikit bingung.
Clara pergi kerja dengan marah.
Hari ini Vallen datang ke kantor, Clara menyuruh Vallen ke kantornya, dia bertanya, "Kepala bidang Song, apakah kamu bersedia menjelaskan mengapa kamu boos kerja dua hari ini? Jika alasannya tidak logis, aku berhak untuk meresign kamu."
"Dirumah ada urusan, aturan dari perusahaan yaitu setelah bolos kerja 3 hari baru berhak untuk meresign kan, aku hanya bolos 2 hari, kamu tidka berhak atas ini." palingan dia tidak mau bonus akhir tahun saja.
"Sepertinya kamu sangatlah mengerti." Kata Clara.
Clara tidak begitu mengerti mengenai peraturan perusahaan, namun Vallen mengatakan seperti begini dia pasti sengaja mengikuti waktu ini.
"Lebih mengerti dibandingkan dengan kamu yang baru datang, tenang saja, kamu potong saja uangnya, aku tidak mau bonus akhir tahunnya."
Clara tersenyum, "Kalau begitu lumayan bagus, kamu menghemat untukku."
Vallen mengerutkan keningnya, "Tidak ada hubungannya denganmu."
Dia tidak datang memang sengaja menambah masalah Clara, melihat Clara sama sekali tidak marah, dia malah menjadi tidak senang.
Clara berkata, "Perusahaan biasanya baik terhadap karyawan, sekalipun aku tidak tahu ada berapa bonus kamu, tapi dilihat dari jabatanmu pasti tidaklah banyak, ini adalah perusahaan kami, tidak memberimu bonus akhir tahun berarti kembali lagi ke perusahaan kami, aku pikirkan baik-baik untuk dipakai dimana."
Vallen, "!!!"
Apaan logika begini!
Clara tersenyum, "Ketua divisi Song begitu baik sungguh bagus, kedepannya bisa sering begini, aku tidak keberatan, namun kali ini bolos kerja dua hari tidak bisa diresignkan namun tetap harus diberi kritik, aku akan pergi ke divisi administrasi, kamu ini termasuk sengaja bolos kerja, harus dikritik di web resmi, dan juga dipapan peringatan, untuk dilihat oleh semua orang."
Vallen, "Kamu tidak boleh melakukan seperti ini!"
Jika melakukan seperti itu, maka dia akan ditertawakan oleh satu perusahaan, dia tidak mau begitu.
"Ini tidak bisa diputuskan olehmu, baiklah ketua divisi Song, pergi bekerja, meskipun dua hari ini bolos kerja dan gajimu dipotong, namun kamu tetap harus mengerjakan pekerjaanmu, pergilah, aku mau pergi ke divisi administrasi dulu."
Clara sambil berkata dan akan pergi, Vallen bagaimana mungkin membiarkan Clara pergi, dia menghalanginya dan berkata, "Aku bilang, kamu tidak boleh melakukan seperti ini!"
Clara menaikkan alisnya, dan menatapi Vallen, "Apakah menurutmu aku akan mendengar perkataanmu?"
Tidak begitu polos bukan?
Vallen berkata, "Aku jelaskan kepadamu, boleh kan?"
Clara mengerakkan bahunya, "Sekarang aku tidak begitu ingin mendengarkannya."
"Kamu!" Vallen menatapi Clara dan semakin marah, mengapa ada wanita seperti begini, dia sungguh marah sekali!
"Aku kenapa? Bukankah kamu bilang sendiri kamu lumayan mengetahui peraturan perusahaan, tidak boleh diresignkan pasti boleh ditulis hukuman, aku ingat bahwa waktu itu hari pertama aku datang kamu langsung mau menulis hukuman untukku, benar kan?" Clara berkata sambil tersenyum.
Nasib berubah terus, kondisi yang sama namun kedua orang berganti posisi.
Vallen marah sekali namun dia juga tidak boleh membiarkan Clara menulis hukumannya, jika ditulis di web resmi dan papan kecil, maka dia tidak perlu bekerja lagi.
"Kedua hari ini aku sakit, barulah aku tidak datang bekerja, aku tidak punya teleponmu, jadi aku tidak bilang." Vallen tidak mempedulikan Clara dan mencari alasan.
Clara tertawa, "Apakah kamu mengira aku begitu bodoh? Alasan yang klasik seperti begini, tidak ada teleponku, bagaimana dengan wechat? Kamu tidak mungkin tidak mempunyai wechat kan?"
Vallen mengerutkan keningnya, "Aku waktu itu tidak terpikiran."
Clara menganggukkan kepalanya, "Baik, kamu tidak kepikiran, bagaimana dengan surat dokter? Keluarkan dan aku anggap alasan kamu ini asli dan tidak akan mempedulikannya lagi."
Vallen tidak berpikir begitu banyak ketika datang, dia mana punya surat dokter, mendengar Clara berkata seperti itu, dia langsung bingung, dia langsung berpikir dan berkata, "Hari ini tidak membawanya, besok aku bawa ke kantor."
"Besok? Kamu hari ini sepertinya mungkin bisa mendapatkan yang palsu." Clara menatapi Vallen, tampangnya tahu bahwa Vallen berbohong, dia tidak akan begitu baik dan tidak berdebat dengan Clara, itu tidak mungkin dia sangatlah pelit.
Ekspresi Vallen berubah, dia terakhir berkata, "Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"
"Aku? Aku hanya menjalankannya sesuai peraturan perusahaan saja, aku tidak begitu mengerti peraturan karena aku orang baru, bukankah sebelumnya kamu yang memberitahuku bahwa bolos kerja harus diberi hukuman?" Kata Clara sambil tersenyum.
Vallen sungguh marah terhadap Clara, "Clara Shen, kamu sengaja bukan!"
"Aku belajar darimu, perihal sengaja atau tidak, harus melihat dulu kamu sengaja atau tidak, baiklah, jangan menyia-nyiakan waktu, cepatlah pergi kerja, jika telat mungkin saja bisa meresignkan kam." Kata Clara.
Vallen masih ingin mengatakan sesuatu, namun ketika melihat tampang Clara, dia tahu bahwa Clara pasti sengaja, disaat ini baik apapun yang dia katakan, Clara juga tidak akan mengubah pemikirannya, daripada disini melihat Clara, lebih baik biarkan saja, hanya saja ketika terpikiran akan ditulis hukuman dan dipublikasi, Vallen merasa marah.
Jika tahu begini dia tidak akan melakukannya!
Namun semua sudah terlambat.
Vallen keluar dan Clara juga menuju ke divisi administrasi.
Dengan cepat hukuman mengenai Vallen bolos kerja dipublikasikan, Vallen terus merasa rekan-rekannya menatapiny, bahkan kantor kepala divisi saja juga tidak ingin dia tempati, namun dia juga tetap harus menempatnya, dia hanya bisa berteriak kepada ketiga kepala divisi lainnya, "Apa yang kalian lihat! Apa yang enak dilihat?"
Lalu ketiga ketua divisi itu barulah tidak meliriknya terus, VAllen tetap merasa malu dan marah, namun dia tidak mempunyai cara apapun.
Clara seusai melakukan hal ini, suasana hatinya lumayan bagus, hanya saja hari ini badannya kurang nyaman, dia sudah 10 hari tidak datang bulan, meskipun biasanya hari datang bulannya tidaklah selalu sama, namun juga tidak mungkin waktu sepanjang ini tidak datang, perutnya juga sedikit sakit, jangan-jangan dia mengandung?
Clara berpikir untuk memeriksanya besok, namun sekali terpikiran bahwa jika mengandung, apakah Wayne begitu keterlaluan akan terjadi apa-apa atau tidak, semakin berpikir seperti itu, Clara semakin tidak sabaran, dia langsung izin ketika siang hari dan pergi kerumah sakit.
Clara melakukan pemeriksaan, ketika mendapatkan hasil laporan, Clara terkejut.
Dia benar-benar mengandung, meskipun sudah ada persiapan, namun ketika benar-benar melihatnya, dia tetaplah sedikit tidak bisa percaya, dirinya sudah mengandung.
Ketika baru keluar dari rumah sakit, ekspresi Clara masih terlihat terkejut.
Dokter bilang sudah ada satu bulan lebih, namun anaknya tidaklah terlalu aman, harus disuntik obat untuk menjaganya.
Clara terpikiran dengan hal yang dilakukan oleh Wayne beberapa hari ini, dari rasa terkejut dan kaget, berubah menjadi sayang, dia menyayangkan bayinya, ketika kembali ke kantor, dia menyetir dengan hati-hati, dia takut bayi didalam perutnya tidak nyaman.
Clara tiba dikantor dan tanpa memberitahu Wayne, dia datang ke kantor direktur utama, dia harus memberitahukan hal ini dihadapan Wayne.
Hanya saja Wayne tidak datang ke kantor.
Clara bertanya kepada sekretaris, "Apakah direktur utama tidak datang ke kantor seharian penuh ini?"
"Nyonya, tidak datang."
Clara kembali ke kantor Wayne dan menelepon Wayne.
"Halo?"
Clara bertanya, "Wayne, kapan kamu ke kantor?"
"Hari ini tidak ke kantor, nanti malam langsung pulang." Kata Wayne.
Clara mencibir, tidak pulang, dia ingin memberitahu hal ini kepadanya.
Wayne mendengar Clara tidak mengatakan apapun, dia bertanya lagi, "Ada apa?"
Clara menjawab, "Aku rindu denganmu."
ini mungkin pertama kalinya Clara mengatakan hal seperti ini dengan Wayne, sebuah rasa muncul didalam hati Wayne.
Clara menlanjutkan, "Baiklah kalau begitu, seusai sibuk cepatlah pulang kerumah."
Kelvin melihat Wayne mematikan telepon dan bertanya, "Wayne, istrimu?"
Wayne menganggukkan kepalanya, "Iya, aku ada sedikit masalah, aku pergi dulu."
Seusai berkata, Wayne mengambil barang dan pergi, Kelvin berkata, "Kita masih belum selesai mengobrol, bagaimana menurutmu projek ini!"
"Tidak bisa, masih harus diubah, suruh kakakmu yang buat."
Wayne benar-benar pergi, Kelvin sedikit tidak senang.
Tidak boleh begini, setelah mendapatkan telepon dari istrinya dan langsung pergi, memang benar adalah orang yang melupakan teman karena wanita.
Namun sekali terpikiran dengan perkataan Wayne, Kelvin kembali semangat, dia bergegas menelepon Victor.
"Halo, kak."
"Hari ini Wayne datang ke kantor dan projek yang kita billang itu dia merasa kurang, dia bilang kamu yang buat saja, aku merasa tetaplah kamu yang cocok, aku mungkin tidak cocok didunia bisnis, jika tidak mungkin saja kapan-kapan perusahaan bisa bangkrut karenaku."
"Benaran, aku tidak membohongimu, lagipula kamu juga tidak boleh terus begini terus kan?"
"Kamu coba dulu saja, bukankah dulu kamu melakukannya dengan baik?"
"Halo kak, apakah kamu benar-benar tidak mau?"
"Duh, baiklah."
Kelvin mematikan teleponnya, dia menhempaskan nafasnya, bagaimanapun caranya dia juga tidak bisa membujuk Victor, namun dia terus mengurung diri dirumah juga tidak bisa begini terus, Wayne terus mementingkan istrinya, susah juga untuk mengajaknya keluar, harus bagaimana ini.
Apakah seorang wanita begitu penting? Sambil berpikir seperti itu, Kelvin terpikiran dengan Elviana.
Dia bergegas mengeluarkan telepon dan mengirim pesan kepada Elviana.
Kelvin, "Elviana, aku rindu denganmu."
Elviana, "Kamu tidak kerja?"
Kelvin, "Kerja juga rindu denganmu, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?"
Elviana, "Sedang kerja, sibuk sekali."
Kelvin, "Baiklah kalau begitu nanti setelah pulang kerja aku jemput kamu, kita pergi makan yang enak, ok?"
Elviana, "Baik!"
...........
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangPria Misteriusku
LylyAku bukan menantu sampah
Stiw boyThick Wallet
TessaMy Charming Lady Boss
AndikaBack To You
CC LennyMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End