My Charming Wife - Bab 266 Menghemat Untukku

Wayne tidaklah ahli membaik-baikan wanita, dia langsung saja membuat Clara diam.

Semalaman, Clara juga tidak mengatakan apapun lagi.

Pagihari keesokan harinya, Clara bingung, Wayne hari ini tidak pergi ke kantor, Clara sebelum pergi dia berkata kepada Wayne, "Malam ini kamu tidur di sofa."

"Mengapa?"

"Kamu tahu sendiri!"

Wayne sedikit bingung.

Clara pergi kerja dengan marah.

Hari ini Vallen datang ke kantor, Clara menyuruh Vallen ke kantornya, dia bertanya, "Kepala bidang Song, apakah kamu bersedia menjelaskan mengapa kamu boos kerja dua hari ini? Jika alasannya tidak logis, aku berhak untuk meresign kamu."

"Dirumah ada urusan, aturan dari perusahaan yaitu setelah bolos kerja 3 hari baru berhak untuk meresign kan, aku hanya bolos 2 hari, kamu tidka berhak atas ini." palingan dia tidak mau bonus akhir tahun saja.

"Sepertinya kamu sangatlah mengerti." Kata Clara.

Clara tidak begitu mengerti mengenai peraturan perusahaan, namun Vallen mengatakan seperti begini dia pasti sengaja mengikuti waktu ini.

"Lebih mengerti dibandingkan dengan kamu yang baru datang, tenang saja, kamu potong saja uangnya, aku tidak mau bonus akhir tahunnya."

Clara tersenyum, "Kalau begitu lumayan bagus, kamu menghemat untukku."

Vallen mengerutkan keningnya, "Tidak ada hubungannya denganmu."

Dia tidak datang memang sengaja menambah masalah Clara, melihat Clara sama sekali tidak marah, dia malah menjadi tidak senang.

Clara berkata, "Perusahaan biasanya baik terhadap karyawan, sekalipun aku tidak tahu ada berapa bonus kamu, tapi dilihat dari jabatanmu pasti tidaklah banyak, ini adalah perusahaan kami, tidak memberimu bonus akhir tahun berarti kembali lagi ke perusahaan kami, aku pikirkan baik-baik untuk dipakai dimana."

Vallen, "!!!"

Apaan logika begini!

Clara tersenyum, "Ketua divisi Song begitu baik sungguh bagus, kedepannya bisa sering begini, aku tidak keberatan, namun kali ini bolos kerja dua hari tidak bisa diresignkan namun tetap harus diberi kritik, aku akan pergi ke divisi administrasi, kamu ini termasuk sengaja bolos kerja, harus dikritik di web resmi, dan juga dipapan peringatan, untuk dilihat oleh semua orang."

Vallen, "Kamu tidak boleh melakukan seperti ini!"

Jika melakukan seperti itu, maka dia akan ditertawakan oleh satu perusahaan, dia tidak mau begitu.

"Ini tidak bisa diputuskan olehmu, baiklah ketua divisi Song, pergi bekerja, meskipun dua hari ini bolos kerja dan gajimu dipotong, namun kamu tetap harus mengerjakan pekerjaanmu, pergilah, aku mau pergi ke divisi administrasi dulu."

Clara sambil berkata dan akan pergi, Vallen bagaimana mungkin membiarkan Clara pergi, dia menghalanginya dan berkata, "Aku bilang, kamu tidak boleh melakukan seperti ini!"

Clara menaikkan alisnya, dan menatapi Vallen, "Apakah menurutmu aku akan mendengar perkataanmu?"

Tidak begitu polos bukan?

Vallen berkata, "Aku jelaskan kepadamu, boleh kan?"

Clara mengerakkan bahunya, "Sekarang aku tidak begitu ingin mendengarkannya."

"Kamu!" Vallen menatapi Clara dan semakin marah, mengapa ada wanita seperti begini, dia sungguh marah sekali!

"Aku kenapa? Bukankah kamu bilang sendiri kamu lumayan mengetahui peraturan perusahaan, tidak boleh diresignkan pasti boleh ditulis hukuman, aku ingat bahwa waktu itu hari pertama aku datang kamu langsung mau menulis hukuman untukku, benar kan?" Clara berkata sambil tersenyum.

Nasib berubah terus, kondisi yang sama namun kedua orang berganti posisi.

Vallen marah sekali namun dia juga tidak boleh membiarkan Clara menulis hukumannya, jika ditulis di web resmi dan papan kecil, maka dia tidak perlu bekerja lagi.

"Kedua hari ini aku sakit, barulah aku tidak datang bekerja, aku tidak punya teleponmu, jadi aku tidak bilang." Vallen tidak mempedulikan Clara dan mencari alasan.

Clara tertawa, "Apakah kamu mengira aku begitu bodoh? Alasan yang klasik seperti begini, tidak ada teleponku, bagaimana dengan wechat? Kamu tidak mungkin tidak mempunyai wechat kan?"

Vallen mengerutkan keningnya, "Aku waktu itu tidak terpikiran."

Clara menganggukkan kepalanya, "Baik, kamu tidak kepikiran, bagaimana dengan surat dokter? Keluarkan dan aku anggap alasan kamu ini asli dan tidak akan mempedulikannya lagi."

Vallen tidak berpikir begitu banyak ketika datang, dia mana punya surat dokter, mendengar Clara berkata seperti itu, dia langsung bingung, dia langsung berpikir dan berkata, "Hari ini tidak membawanya, besok aku bawa ke kantor."

"Besok? Kamu hari ini sepertinya mungkin bisa mendapatkan yang palsu." Clara menatapi Vallen, tampangnya tahu bahwa Vallen berbohong, dia tidak akan begitu baik dan tidak berdebat dengan Clara, itu tidak mungkin dia sangatlah pelit.

Ekspresi Vallen berubah, dia terakhir berkata, "Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Aku? Aku hanya menjalankannya sesuai peraturan perusahaan saja, aku tidak begitu mengerti peraturan karena aku orang baru, bukankah sebelumnya kamu yang memberitahuku bahwa bolos kerja harus diberi hukuman?" Kata Clara sambil tersenyum.

Vallen sungguh marah terhadap Clara, "Clara Shen, kamu sengaja bukan!"

"Aku belajar darimu, perihal sengaja atau tidak, harus melihat dulu kamu sengaja atau tidak, baiklah, jangan menyia-nyiakan waktu, cepatlah pergi kerja, jika telat mungkin saja bisa meresignkan kam." Kata Clara.

Vallen masih ingin mengatakan sesuatu, namun ketika melihat tampang Clara, dia tahu bahwa Clara pasti sengaja, disaat ini baik apapun yang dia katakan, Clara juga tidak akan mengubah pemikirannya, daripada disini melihat Clara, lebih baik biarkan saja, hanya saja ketika terpikiran akan ditulis hukuman dan dipublikasi, Vallen merasa marah.

Jika tahu begini dia tidak akan melakukannya!

Namun semua sudah terlambat.

Vallen keluar dan Clara juga menuju ke divisi administrasi.

Dengan cepat hukuman mengenai Vallen bolos kerja dipublikasikan, Vallen terus merasa rekan-rekannya menatapiny, bahkan kantor kepala divisi saja juga tidak ingin dia tempati, namun dia juga tetap harus menempatnya, dia hanya bisa berteriak kepada ketiga kepala divisi lainnya, "Apa yang kalian lihat! Apa yang enak dilihat?"

Lalu ketiga ketua divisi itu barulah tidak meliriknya terus, VAllen tetap merasa malu dan marah, namun dia tidak mempunyai cara apapun.

Clara seusai melakukan hal ini, suasana hatinya lumayan bagus, hanya saja hari ini badannya kurang nyaman, dia sudah 10 hari tidak datang bulan, meskipun biasanya hari datang bulannya tidaklah selalu sama, namun juga tidak mungkin waktu sepanjang ini tidak datang, perutnya juga sedikit sakit, jangan-jangan dia mengandung?

Clara berpikir untuk memeriksanya besok, namun sekali terpikiran bahwa jika mengandung, apakah Wayne begitu keterlaluan akan terjadi apa-apa atau tidak, semakin berpikir seperti itu, Clara semakin tidak sabaran, dia langsung izin ketika siang hari dan pergi kerumah sakit.

Clara melakukan pemeriksaan, ketika mendapatkan hasil laporan, Clara terkejut.

Dia benar-benar mengandung, meskipun sudah ada persiapan, namun ketika benar-benar melihatnya, dia tetaplah sedikit tidak bisa percaya, dirinya sudah mengandung.

Ketika baru keluar dari rumah sakit, ekspresi Clara masih terlihat terkejut.

Dokter bilang sudah ada satu bulan lebih, namun anaknya tidaklah terlalu aman, harus disuntik obat untuk menjaganya.

Clara terpikiran dengan hal yang dilakukan oleh Wayne beberapa hari ini, dari rasa terkejut dan kaget, berubah menjadi sayang, dia menyayangkan bayinya, ketika kembali ke kantor, dia menyetir dengan hati-hati, dia takut bayi didalam perutnya tidak nyaman.

Clara tiba dikantor dan tanpa memberitahu Wayne, dia datang ke kantor direktur utama, dia harus memberitahukan hal ini dihadapan Wayne.

Hanya saja Wayne tidak datang ke kantor.

Clara bertanya kepada sekretaris, "Apakah direktur utama tidak datang ke kantor seharian penuh ini?"

"Nyonya, tidak datang."

Clara kembali ke kantor Wayne dan menelepon Wayne.

"Halo?"

Clara bertanya, "Wayne, kapan kamu ke kantor?"

"Hari ini tidak ke kantor, nanti malam langsung pulang." Kata Wayne.

Clara mencibir, tidak pulang, dia ingin memberitahu hal ini kepadanya.

Wayne mendengar Clara tidak mengatakan apapun, dia bertanya lagi, "Ada apa?"

Clara menjawab, "Aku rindu denganmu."

ini mungkin pertama kalinya Clara mengatakan hal seperti ini dengan Wayne, sebuah rasa muncul didalam hati Wayne.

Clara menlanjutkan, "Baiklah kalau begitu, seusai sibuk cepatlah pulang kerumah."

Kelvin melihat Wayne mematikan telepon dan bertanya, "Wayne, istrimu?"

Wayne menganggukkan kepalanya, "Iya, aku ada sedikit masalah, aku pergi dulu."

Seusai berkata, Wayne mengambil barang dan pergi, Kelvin berkata, "Kita masih belum selesai mengobrol, bagaimana menurutmu projek ini!"

"Tidak bisa, masih harus diubah, suruh kakakmu yang buat."

Wayne benar-benar pergi, Kelvin sedikit tidak senang.

Tidak boleh begini, setelah mendapatkan telepon dari istrinya dan langsung pergi, memang benar adalah orang yang melupakan teman karena wanita.

Namun sekali terpikiran dengan perkataan Wayne, Kelvin kembali semangat, dia bergegas menelepon Victor.

"Halo, kak."

"Hari ini Wayne datang ke kantor dan projek yang kita billang itu dia merasa kurang, dia bilang kamu yang buat saja, aku merasa tetaplah kamu yang cocok, aku mungkin tidak cocok didunia bisnis, jika tidak mungkin saja kapan-kapan perusahaan bisa bangkrut karenaku."

"Benaran, aku tidak membohongimu, lagipula kamu juga tidak boleh terus begini terus kan?"

"Kamu coba dulu saja, bukankah dulu kamu melakukannya dengan baik?"

"Halo kak, apakah kamu benar-benar tidak mau?"

"Duh, baiklah."

Kelvin mematikan teleponnya, dia menhempaskan nafasnya, bagaimanapun caranya dia juga tidak bisa membujuk Victor, namun dia terus mengurung diri dirumah juga tidak bisa begini terus, Wayne terus mementingkan istrinya, susah juga untuk mengajaknya keluar, harus bagaimana ini.

Apakah seorang wanita begitu penting? Sambil berpikir seperti itu, Kelvin terpikiran dengan Elviana.

Dia bergegas mengeluarkan telepon dan mengirim pesan kepada Elviana.

Kelvin, "Elviana, aku rindu denganmu."

Elviana, "Kamu tidak kerja?"

Kelvin, "Kerja juga rindu denganmu, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?"

Elviana, "Sedang kerja, sibuk sekali."

Kelvin, "Baiklah kalau begitu nanti setelah pulang kerja aku jemput kamu, kita pergi makan yang enak, ok?"

Elviana, "Baik!"

...........

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu