My Charming Wife - Bab 277 Pesta Barbeque

Seharusnya itu menjadi kejadian paling tak terlupakan selama 20-an tahun bagi Yulius, gadis yang amat dia cintai berjalan menghampirinya.

Setelah Bonita Zhou pergi, barulah Claudius Zhang bertanya pada Wenny Qin: “Yang barusan lewat, Bonita?”

Wenny tersenyum: “Benar, kenapa? Cantik kan?”

Claudius Zhang baru ingin mengangguk mengatakan cantik, tetapi segera tersadar, ada jebakan dalam pertanyaan Wenny, dia pun menjawab dengan cerdas: “Tidak cantik.”

Clara Shen masih menambahkan sambil tersenyum: “Wenny yang mendandani dia seperti itu.”

Ekspresi wajah Claudius Zhang berubah dalam seketika, saat ini dia harus berkata cantik atau tidak? Seharusnya berkata cantik akan lebih tepat? Tetapi memuji perempuan lain cantik di depan pacar sendiri pasti akan dihajar habis-habisan, namun jika berkata tidak cantik, itu hasil karya pacarnya, dalam beberapa detik itu pikiran Claudius menjadi sangat rumit, pada akhirnya menatap mata Clara, di saat seperti ini, sahabat, kamu harus membantuku.

Clara malah menghampiri Wayne Qin, berkata: “Suamiku, bagaimana? Aku bantu saja ya?”

“Tidak perlu, sudah selesai kok, siap-siap makan ya.”

Clara Shen pun melambaikan tangan pada Wenny: “Wenny, kita ke luar yuk.”

Mendengar kata-kata Clara, Claudius Zhang yang masih memikirkan jawaban yang tepat untuk Wenny pun merasa lega, “Wenny, ayo, kita makan barbeque di luar.”

Selesai berkata, malah merasa ada yang salah: “Untuk apa ke luar?”

Clara Shen melihat ke arah Claudius, bertanya: “Bukannya ada pesta barbeque?”

Wayne Qin memberi penjelasan: “Itu harus tunggu agak sore, sekarang matahari masih terik, panas sekali.”

Clara Shen: “……”

Kini dia baru menyadari, keluar di jam seperti ini murni untuk berjemur.

Baiklah.

Dalam hati terus membayangkan barbeque, dia pun kehilangan nafsu makan siang, setiap hari berhadapan dengan sayur-sayur seperti itu, dia ingin menikmati makanan pedas.

Benar saja, sayur makan siang masih sama seperti biasa, sepanjang hari Clara Shen selalu menantikan tibanya malam hari, dia pun bisa makan barbeque sepuasnya.

Jam 5 sore, Elviana Wang dan Kelvin Han pun tiba, hari ini Elviana berpakaian santai, saat datang barang-barang sudah dipindahkan ke halaman depan, yang membuat orang-orang tidak menyangka adalah, Bonita dan Yulius pun pulang di waktu yang sangat tepat.

Wenny pun bertanya: “Kenapa kalian pulang awal sekali?”

Bonita menjelaskan: “Aku memberitahu Yulius bahwa sore ini kita akan barbeque bersama, makanya kami pulang untuk ikut meramaikan acara ini.”

Yulius Yan tersneyum pada semua orang: “Tahu hari ini aka nada barbeque, kami sengaja membeli pulang beberapa jenis makanan laut.”

Clara Shen sangat gembira mendengarnya: “Bagus sekali, ada makanan laut juga!”

Wenny Qin mengamati keduanya cukup lama: “Berarti sekarang sudah resmi di depam umum ya?”

Bonita segera menjelaskan: “Hari ini belum bisa dianggap resmi, harus menunggu hingga kembali ke Vineyard Villa.”

“Lalu hari ini disebut apa?” Tanya Clara.

“Hari ini disebut makan-makan bersama.”

Jam 6, matahari sudah tenggelam secara perlahan, Bonita kembali ke kamar untuk mengganti pakaian santai, satu-satunya alasan karena takut mengotori gaun kesukaannya, gaun itu sangat-sangat berarti baginya.

Berbicara soal barbeque, Clara-lah yang paling gembira, baru beberapa hari menyadari kehamilannya, namun baru pantang beberapa hari saja sudah sangat menderita baginya.

Maka dari itu, Clara-lah yang beraksi paling cepat, memanggang sate kesukaannya.

Wayne Qin berkata: “Kamu tidak boleh makan terlalu banyak.”

Hari ini, selain Clara, semua orang boleh minum bir, bahkan Bonita Zhou pun minum karena terlalu senang.

Clara Shen tidak memerdulikan perkataan Wayne, waktu barbeque sudah tiba, haruslah makan hingga puas, jangan mau rugi.

Wenny Qin melanjutkan: “Hari ini adalah pertama kalinya kita barbeque disini, setelah ini bisa dilanjutkan dengan renang.”

Gerakan tangan Clara Shen terhenti seketika:”Renang?!”

“Benar, tapi Kakak Ipar tidak boleh berenang. “ Kata Wenny Qin.

Clara Shen melihat ke arah kolam renang yang tidak jauh dari mereka, dia bahkan lupa, musim panas adalah musim yang tepat untuk berenang. Seingatnya dulu pertama kali datang ke tempat Wayne Qin, dia sudah melihat kolam renang itu, saat itu dengan senangnya berkata ingin berenang disana, namun waktu telah lama berlalu, dia benar-benar melupakannya. Kini malah diungkit-ungkit Wenny, namun dirinya sedang hamil, tidak mungkin bisa berenang.

Clara pun larut dalam kesedihan.

Intinya, setiap kali melihat semua orang makan dan bermain dengan gembira, Clara pasti terjebak murung, namun pada akhirnya tetap tergoda oleh makanan yang enak. Makanan laut yang dibelikan Yulius dan Bonita benar-benar enak, terutama kerang laut, sangat besar dan berisi. Wayne pun membumbuinya dengan sangat baik, membuat Clara menghabiskan satu demi satu, masih ingin memakan lebih banyak lagi, namun dicegat Wayne.

“Makan yang ini tidak apa-apa kan?” Tanya Clara.

“Kamu sudah makan banyak sekali, tidak boleh makan lagi.” Kata Wayne dengan tegas.

Clara menghela nafas berat, tahu jika Wayne sudah berkata seperti itu, dia pun benar-benar tidak boleh makan lagi, maka segera beralih ke makanan lainnya.

Bonita Zhou berkata: “Aku rasa barbeque hari ini sedikit kurang berasa, aku saja yang panggang.”

Clara melihatnya dengan heran: “Kurang berasa? Menurutku pas kok.”

Sebagian besar yang Clara Shen makan adalah hasil panggangan Wayne Qin, karena sedang hamil, Wayne pun tidak ingin membiarkan dia makan terlalu pedas, tetapi karena terlalu lama makan makanan hambar, yang sedikit pedas saja sudah lumayan enak baginya.

“Mungkin karena seleraku berbeda, tidak apa-apa, aku saja yang panggang.”

Wenny Qin langsung melihatnya: “Kamu bisa panggang?”

Dia tidak begitu percaya pada Bonita, sudah sangat lama mengenalnya, Bonita tidak pernah kelihatan memanggang apapun, begitu pula dengan masak di dapur, kurang menjanjikan.

Bonita menjawab: “Kelihatannya ini tidak terlalu sulit kok, seharusnya tidak menjadi masalah.”

Oleh karena itu, Boniat Zhou pun…

Pun memanggang hingga gosong.

Wenny mengumpat dengan kesal: “Aku bilang juga apa, kamu tidak bisa, sebelumnya kamu tidak pernah memanggang makanan, jangan memboros-boroskan makanan deh, tanyakan pacarmu bisa atau tidak, minta dia panggangkan untukmu.”

Yulius Yan menjawab dengan canggung: “Aku tidak pernah mencobanya.”

Dulunya pernah ikut barbeque dengan murid sekolah, tetapi saat itu yang memanggang adalah semua murid perempuan, murid laki-laki diberi tugas mencari kayu bakar, oleh karena itu, dia benar-benar tidak bisa.

Wenny Qin melihat ke arah Claudius: “Kalau begitu kamu saja.”

Kelvin Han menambahkan:”Sekaran aku sudah menguasai teknik-teknik masak, memanggang ini seharusnya tidak masalah.”

Dengan begitu, beberapa laki-laki pun bertugas memanggang, perempuan bertugas makan, semua tahu saat ini Clara tidak boleh makan terlalu pedas, maka bumbu-bumbu pedas sengaja dikurangi, orang yang ingin makan lebih pedas bisa menambahnya sendiri.

“Ayo, kita bersulang bersama-sama!” Kelvin Han mengangkat gelas bir.

“Baik, ayo!”

“Lain kali panggang di tempatku saja, biarkan kalian cicipi bakat masakku!” Kata Kelvin Han.

Elviana Wang malah menghujat dengan tidak sabar: “Lebih baik tidak perlu dicicipi saja, teknik masakmu memang tidak seberapa, tetapi soal panggang-panggang sepertinya boleh dicoba.”

Yang pertama kali mengangguk adalah Clara Shen: “Boleh, boleh.” Selesai berkata, dia baru menyadari sesuatu, lanjut bertanya: “Di rumahmu, bisa barbeque?”

Clara Shen pernah ke rumah Kelvin, tepatnya saat Claudius Zhang mabuk minuman, dia pergi bersama Elviana Wang, tetapi tempat tinggalnya itu adalah sebuah apartemen, seharusnya tidak ada tempat untuk barbeque.

“Yang kalian kunjungi waktu itu adalah tempat tinggal lamaku, beberapa waktu lalu aku telah membeli sebuah villa di Fairview Villa. Sudah hampir selesai, beberapa hari lagi bisa pindah kesana, jadi, sama sekali tidak ada masalah.”

Clara Shen menatap Kelvin dengan kaget: “Jadi kita akan segera menjadi tetangga?”

Kelvin mengangguk: “Memang begitu kenyataannya.”

Clara pun melihat Elviana dengan gembira: “Jika begitu, kelak kita bisa bermain bersama, bagus sekali.”

“Bermain bersama apanya.” Elviana tidak ingin mengakuinya.

“Kelak jika sudah kamu sudah menikah dengan Kelvin, bukankah kita akan jadi tetangga. Tenang saja, aku tidak akan datang sering-sering datang minta makanan.” Kata Clara Shen.

Wajah Elviana Wang pun merah karena malu: “Apa yang kamu katakan, pernikahan kami masih belum terlihat sama sekali, masih jauh!!”

Clara Shen malah tertawa cengengesan: “Lagipula hanya masalah cepat atau lambat, aku tidak buru-buru.”

Elviana Wang: “……”

Saat ini dia benar-benar lengah diledek Clara.

Tiba-tiba saja Wenny mengalihkan pembicaraan secara tidak sadar: “Kak Kelvin, ternyata kamu sudah membeli rumah disini, lalu bagaimana denganku, apakah aku juga harus membelinya, semakin ramai semakin seru.”

Claudius Zhang segera berkata: “Weeny, tidak perlu kamu beli, biarkan aku saja! Aku saja yang beli!”

Bonita juga ingin sekali melanjutkan pembicaraan itu, namun saat ini dia belum bisa melakukannya, baru saja berpacaran dengan Yulius Yan, dia tidak mungkin meminta laki-laki itu membeli villa di tempat yang sama dengan mereka. Dan harga villa disana tidak hanya mahal, juga susah didapatkan, yang terpenting adalah, dia sama sekali belum tahu seperti apa latar belakang keluarga Yulius, ini sangat sulit dipastikan.

Tetapi dia sudah membulatkan tekad, jika nantinya memang ada kesempatan, juga pasti akan membeli villa disana. Kini tercekuali Linda Zheng, semua teman dekatnya sudah tinggal disana, dia juga tidak ingin ketinggalan.

Clara Shen pun berkata: “Kelihatannya disini akan menjadi sangat ramai ya, bagus sekali.”

Merasa tempat itu semakin ramai, Clara Shen seolah telah melupakan semua kejadian di masa lalu. Seolah setelah memiliki kehidupan yang bahagia, masa lalu pun perlahan semakin menjauh.

“Hanya saja aku jarang sekali berada di rumah, jika tidak, pasti sudah bisa sering-sering bersama kalian.” Kata Wenny Qin.

Claudius berpikir sejenak, bertanya: “Wenny, sekarang jadwal syutingmu memang padat, tapi bagaimana dengan nantinya?”

Menjadi aktris adalah profesi yang paling menguntungkan di masa muda, saat ini Wenny masih muda dan cantik, tentu banyak jadwal syuting yang menunggu, tetapi bagaimana dengan nanti, setelah berumur, tentu saja tidak akan sesibuk saat ini, tentu akan terjadi perubahan pemeran dan lainnya.

Mendengar perkataan Claudius, Wenny menurunkan gelas bir, berkata: “Soal ini, juga pernah aku pikirkan dulu, tetapi sampai sekarang belum ada jawaban, untuk sekarang aku juga tidak tahu, biarkan saja, kita bicarakan kelak setelah waktunya tiba.”

Berpikir terlalu banyak juga tidak ada gunanya, segala sesuatu pasti akan berubah. Dia suka berakting di depan kamera, suka menjadi aktris, tetapi dia juga ingin bertahan hidup, pekerjaan itu sangat melelahkan, seringkali syuting hingga tengah malam, jika kelak sudah menikah dan memiliki anak, sudah berumur, mungkin saja tidak bisa terlalu sering mengikuti syuting lagi.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu