My Charming Wife - Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
Ada sebuah kapal pesiar yang sudah menunggu di tepi pantai, terdiri dari dua lantai, berukuran sangat besar. Claudius Zhang berjalan di depan mengarahkan orang-orang naik ke lantai 2. Terlihat di lantai 2 ada banyak makanan enak, serta minuman anggur, meja-meja juga dihiasi mawar yang sangat segar, jika datang berdua saja, pasti akan memberi kesan sedang berkencan.
Claudius Zhang berkata dengan tidak sabar: “Ini sungguh luar biasa.”
Clara Shen pun menoleh melihat Wayne: “Kamu yang minta orang siapkan?”
Wayne Qin mengangguk: “Dengan begini kita bisa bermain satu hari di atas laut, jika tidak saat hari menjelang malam pasti akan merasa lapar.”
Hanya saja Wayne tidak menyangka bisa menatanya dengan begitu romantis.
“Baiklah!”
Elviana Wang menjadi orang pertama yang mengeluarkan handphone untuk berfoto.
“Sungguh, foto dari sudut manapun tetap saja indah!”
Wenny segera menyambung perkataannya: “Aku bantu kamu foto satu badan!”
Keduanya pun berfoto bersama, mengganti berbagai sudut dan posisi, di sisi lain Elviana Wang pun menarik Clara untuk foto bersama.
Hingga pada akhirnya juga mengajak Claudius Zhang foto bersama, intinya, setelah foto selama 1 jam, mereka pun sangat puas, kapal pesiar itu juga sudah berangkat jauh, beberapa orang yang menunggu disana adalah pelatih, selesai foto, pelatih pun diminta mengajari mereka cara menyelam.
Setibanya dalam lautan, Clara pun tertarik oleh ikan-ikan cantik yang berenang kesana kemari, serta terumbu karang yang memiliki berbagai bentuk dan model di dasar laut, dulunya memang pernah melihatnya lewat layar televisi dan foto, tetapi kini rasanya sangat berbeda ketika melihatnya secara langsung, benar-benar indah dan menakjubkan.
Cukup lama berada di dasar laut, Elviana dan Wenny Qin menghabiskan waktu untuk mengabadikannya dengan kamera, sedangkan Clara fokus menikmati keindahan itu dengan kedua mata sendiri, benar-benar indah.
Kurang lebih 1 jam berlalu, mereka pun keluar dari permukaan air. Tiba di atas kapal pesiar, Clara masih terbawa suasana saat menyelam.
Elviana langsung berkata padanya: “Clara, benar-benar indah, kenapa daridulu kita tidak berkesempatan melihatnya ya.”
“Aku tidak bohong pada kalian kan.” Kata Wenny.
“Tidak.”
Elviana membuka kembali foto-foto dalam handphone, lalu memperlihatkan pada Clara: “Tadi aku lihat kamu tidak mengambil foto, makanya sengaja memotretkan banyak untukmu, coba lihat, bagus tidak?”
Clara Shen menerima handphone dari tangan Elviana, teknik fotonya memang cukup memuaskan, dasar laut pun terlihat sangat jelas, Clara segera berkata: “Bagus, kirimkan untukku ya.”
Elviana pun mengirim foto-foto itu ke dalam handphone Clara.
Mereka beristirahat sesaat, tersadar hari sudah tidak pagi lagi, kapal pesiar pun lanjut berangkat menuju tempat lain.
Tidak lama kemudian, pelatih yang menyelam tadi datang membawakan makanan laut, serta beberapa jenis makanan pelengkapnya.
Elviana sangat terkejut melihatnya: “Tidak menyangka ada fasilitas sebagus ini, benar-benar kejutan!”
Yang terakhir dihidangkan adalah steak sapi, pelatih berkata: “Ini adalah daging sapi kobe yang langsung didatangkan dari Negara R hari ini, silahkan dinikmati.”
Mata Claudius Zhang terbelalak: “Sapi Kobe, sudah lama aku ingin memakannya!”
Wenny Qin berkata: “Kak, kamu sungguh memahamiku! Inilah liburan yang aku inginkan! Sangat sempurna!”
Di Italy, meski ada banyak orang yang berteman dan bergaul dengan Claudius, namun jumlahnya terlalu banyak, selain itu Wenny juga seorang figur publik, meski berada di negeri orang, dia tetap harus ekstra hati-hati. Tidak seperti disini, bebas melakukan apapun, sama sekali tidak ada orang lain, pemandangan yang indah, lautan yang indah, makanan enak, dan sahabat-sahabat baik, sungguh hidup yang sempurna.
Suasana hati Clara Shen pun membaik.
Claudius baru akan menggerakkan sumpit, Elviana malah berkata: “Tunggu sebentar, sebentar! Aku foto dulu!”
Elviana segera memotret makanan mewah di atas meja, lalu berkata: “Sudah, mulai makan, mulai makan.”
Itu adalah hidangan paling enak di Negeri G, Clara makan dengan sangat puas: “Tidak salah menamakannya sapi kobe.”
Elviana langsung berkata pada Wayne: “Terima kasih pada suami Clara, memberi kami kesempatan untuk mencicipi makan siang seenak ini.”
“Hm.”
Suasana hati Wayne Qin pun terlihat kian membaik.
Selesai makan, Clara berjalan ke tepi kapal untuk menikmati tiupan angin, tiba-tiba melihat lumba-lumba yang tidak jauh di depan, segera berteriak dengan kaget: “Lumba-lumba!”
“Dimana!”
Wenny Qin segera menghampiri, benar saja, terlihat sekelompok lumba-lumba di depan.
“Wah, kita beruntung sekali! Dengar-dengar setelah melihat lumba-lumba, impian orang-orang akan terwujudkan loh!” Kata Wenny.
Meski tidak tahu seperti apa kebenarannya, tetapi harus diakui kemunculan lumba-lumba itu membuat suasana hati semua orang membaik.
Bermain selama seharian di atas permukaan laut, hingga langit gelap mereka pun pulang.
Kini ombak sudah semakin besar, angin laut bertiup kencang, rambut Clara tertiup menari-nari, rambut yang basah setelah menyelam pun telah kering total, namun ombak yang terlalu besar kembali menciptakan percikan air yang membasahi rambut lagi.
Clara sangat menyukai suasana seperti itu, tetapi dia tahu jelas, besarnya ombak bukanlah hal yang terlalu aman.
Satu jam kemudian, kapal pesiar tiba di luar villa tempat mereka tinggal, langit pun sudah gelap total.
Setibanya di villa, yang pertama kali mereka lakukan adalah membersihkan diri dan mandi di kamar masing-masing, bermain memang menyenangkan, tetapi juga sangat melelahkan.
Selesai mandi, Clara Shen merasa jauh lebih nyaman.
Jika tadi malam dilalui dengan menonton film, malam ini akan dilalui dengan permainan Mahjong.
Claudius Zhang berkata dengan tidak sabar: “Bisa bermain Mahjong di Negara G, rasanya benar-benar tidak berani percaya.”
Ada total 5 orang disana, kelebihan 1 orang, Claudius pun berkata: “Kalian main dulu saja, aku saksikan Wenny main dari samping.”
Wayne tiba-tiba berkata: “Ada sedikit urusan kantor yang harus aku kerjakan, kalian main saja.”
“Baiklah.”
Yang harus Wayne Qin kerjakan adalah urusan Perusahaan Besar Wu, setibanya di kamar sendiri, dia pun memulai rapat dengan panggilan video.
Asisten Pribadi Tang berkata: “Perusahaan Besar Wu juga ingin partisipasi dalam tender pembangunan gedung olahraga pemerintahan besok.”
“Proyek ini harus berhasil didapatkan.” Kata Wayne.
Proyek itu sudah Perusahaan Besar Qin rencanakan sejak awal, juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah, balasan yang didapatkan adalah, asalkan tidak terjadi masalah besar, seharusnya bisa diberikan pada mereka, hanya saja tidak menyangka Perusahaan Besar Wu juga ingin ikut serta.
Demi proyek itu, mereka sudah melakukan persiapan matang, bahkan kerja-sama pun sudah dibicarakan, bersiap-siap memulai pembangunan setelah serah terima, jika tidak berhasil mendapatkannya, Perusahaan Besar Qin akan mengalami kerugian yang tidak kecil.
Tadinya persiapan matang dilakukan lebih awal karena pemerintah telah menetapkan batas waktu atas proyek itu, alasan lainnya adalah secara pribadi, pihak pemerintah sudah menyatakan akan menyerahkan proyek itu pada mereka.
“Aku takut Perusahaan Besar Wu akan menjalankan aksi-aksinya.” Kata Asisten Pribadi Tang.
“Aksi apapun yang mereka lakukan, kita harus berusaha keras memenangkannya.” Kata Wayne.
“Baik.”
Setelah mengakhiri rapat itu, Wayne mulai mencari data-data tentang Perusahaan Besar Wu, dia memiliki firasat bahwa Perusahaan Besar Wu tidak akan menyepelekan persaingan kali ini.
Hari ini keberuntungan Clara masih saja buruk, kalah dalam hampir semua permainan.
Beberapa kali Claudius berencana mengalah untuknya namun tidak berhasil, pada akhirnya terpaksa berkata: “Clara, keberuntungan macam apa ini, buruk sekali?”
Mana mungkin Clara tidak sadar keberuntungannya begitu buruk, dia berkata: “Sekarang, setiap kali aku bermain Mahjong pasti berakhir dengan nasib sial.”
Elviana berkata menghibur: “Tidak masalah, ayo coba lagi, coba lagi.”
Bermain semalaman, hingga jam 11, Clara tetap saja kalah, membuatnya mulai tidak ingin bermain lagi, akhirnya selesai, dia berkata: “Sekarang aku sadar Mahjong memang tidak cocok untukku.”
Bukan masalah untung atau rugi, tetapi kalah terlalu sering memang membuat orang tidak mampu bersenang diri lagi.
Claudius pun bertanya pada Clara: “Suamimu masih kerja?"
Clara menjawab: “Beberapa hari ini dia jarang ke kantor, seharusnya memang sedang banyak kerjaan.”
Dulunya Wayne selalu masuk kantor setiap hari, juga sering kerja lembur. Sekarang, sudah lama tidak masuk kantor, bisa dibayangkan seberapa banyak pekerjaan yang menumpuk.
“Baiklah.”
Wenny Qin dan Claudius Zhang kembali kamar, Clara melihat Elviana, lalu bertanya: “Hei, kamu tidak ingin tidur?”
“Aku punya kelainan jam biologis, belum bisa tidur.”
“Hari ini kita semua sudah sangat kelelahan, kamu masih punya energi?”
“Kamu sudah ngantuk?” Tanya Elviana.
Clara menggelengkan kepala: “Sebenarnya tidak juga.” Menghela nafas sesaat, lanjut berkata: “Tetapi permainan Mahjong ini benar-benar aneh, dulunya aku tidak terlalu sering kalah, namun kali ini, sama sekali tidak pernah menang, kalah terus menerus.”
Elviana berkata: “Sebenarnya ini tidak termasuk hal yang buruk.”
Clara Shen melihat ke arah Elviana, berkata dengan kaget: “Masih tidak buruk?”
“Pikir saja, sejak kapan keberuntunganmu di Mahjong menjadi buruk? Setelah hamil kan, meski sekarang anak itu sudah tiada, tetapi tetap saja bernasib sial, tidak menutup kemungkinan anak itu memang masih ada, saat mengandung lagi nanti, tidak menutup kemungkinan akan tetap bernasib buruk, mungkin hanya akan membaik setelah kamu melahirkan.”
Clara Shen terdiam, dia saja tidak pernah berpikir soal itu, tetapi mendengar perkataan Elviana Wang kali ini, membuatnya mulai berpikir, apakah memang benar seperti itu?
Kadangkala begitulah manusia, begitu kehilangan orang terdekat, harapan dan impiannya pun teralihkan, itulah yang sedang Clara alami.
Tadinya Clara Shen sudah kehilangan minat dengan permainan Mahjong, perkataan Elviana Wang malah tiba-tiba membuatnya semangat lagi, apakah kekalahan yang terus-menerus diterima menandakan anak itu masih ada?
Keduanya lanjut berbincang dengan santai, Wayne pun datang mengajak Clara tidur, Clara pamit pada Elviana Wang: “Aku kembali tidur dulu, kamu juga istirahat lebih awal, besok masih harus lanjut bermain loh.”
“Baiklah.”
Elviana pun kembali ke kamar, mulai panggilan video dengan Kelvin Han.
Kelvin Han berkata: “Melihat foto yang kamu kirimkan, nampaknya hari ini seru sekali ya.”
Elviana berbaring ke ranjang sambil berkata: “Memang seru, pemandangan indah, hanya saja tidak ada kamu, aku hanya bisa iri melihat kemesraan mereka.”
Saat ini Kelvin pun berbarik ke ranjang, mendengar perkataan Elviana, dia tidak mampu menahan tawa: “Apakah rasanya enak?”
Elviana menjawab: “Lumayan.”
Yang terparah semua pasangan itu sahabatnya sendiri.
Elviana lanjut bertanya apa saja yang Kelvin lakukan hari ini, berbincang cukup lama.
Pada akhirnya Kelvin bertanya: “Beberapa hari ini suasana hati Clara sudah membaik belum?”
“Sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.” Jawab Elviana.
Kelvin pun menghela nafas mendengarnya: “Dulu aku sempat mengatai Wayne menjadi Ayah mendahuluiku, juga merasa iri, tetapi masalah yang terjadi saat ini membuatku tiba-tiba merasa alangkah baiknya dia menjadi Ayah lebih dulu, sayang sekali.”
Berbicara soal ini, hati Elviana pun mulai terasa berat: “Semuanya soal jodoh, mungkin saja jodoh belum sampai.”
“Perbanyak hibur dan bujuk dia disana.”
Elviana mejawab: “Aku tahu kok.”
“Lalu kapan kamu berencana pulang?” Tanya Kelvin.
Elviana mengedipkan mata beberapa kali, berkata: “Aku juga tidak tahu, untuk sementara bermain sepuasnya, tunggu sampai mereka ajak pulang.”
Lagipula di kantor tidak banyak urusan, hanya saja dia telah terlalu banyak keluar bermain dalam bulan ini, takutnya timbul pemikiran buruk pada rekan-rekan kerjanya, baru saja kemarin seorang rekan kerja yang cukup dekat dengannya menanyakan bagaimana caranya agar bisa cuti begitu lama, juga membagikan foto dan video di Moment dengan terang-terangan. Sebab rekan-rekan kerja lain boleh saja cuti, namun tidak mungkin bisa selama ini, kecuali cuti tahunan, itupun hanya menjadi hak karyawan lama dalam kantor. Seorang karyawan baru seperti Elviana bagaimana bisa melakukannya, dia sendiri pun tidak tahu harus menjawab seperti apa, hanya bisa mencari alasan sembarang, bisa dibayangkan setelah kembali kantor nanti orang-orang pasti melontarkan berbagai pertanyaan.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Tapi Diam-Diam
RossieBehind The Lie
Fiona LeeCutie Mom
AlexiaMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End