My Charming Wife - Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)

Ada sebuah kapal pesiar yang sudah menunggu di tepi pantai, terdiri dari dua lantai, berukuran sangat besar. Claudius Zhang berjalan di depan mengarahkan orang-orang naik ke lantai 2. Terlihat di lantai 2 ada banyak makanan enak, serta minuman anggur, meja-meja juga dihiasi mawar yang sangat segar, jika datang berdua saja, pasti akan memberi kesan sedang berkencan.

Claudius Zhang berkata dengan tidak sabar: “Ini sungguh luar biasa.”

Clara Shen pun menoleh melihat Wayne: “Kamu yang minta orang siapkan?”

Wayne Qin mengangguk: “Dengan begini kita bisa bermain satu hari di atas laut, jika tidak saat hari menjelang malam pasti akan merasa lapar.”

Hanya saja Wayne tidak menyangka bisa menatanya dengan begitu romantis.

“Baiklah!”

Elviana Wang menjadi orang pertama yang mengeluarkan handphone untuk berfoto.

“Sungguh, foto dari sudut manapun tetap saja indah!”

Wenny segera menyambung perkataannya: “Aku bantu kamu foto satu badan!”

Keduanya pun berfoto bersama, mengganti berbagai sudut dan posisi, di sisi lain Elviana Wang pun menarik Clara untuk foto bersama.

Hingga pada akhirnya juga mengajak Claudius Zhang foto bersama, intinya, setelah foto selama 1 jam, mereka pun sangat puas, kapal pesiar itu juga sudah berangkat jauh, beberapa orang yang menunggu disana adalah pelatih, selesai foto, pelatih pun diminta mengajari mereka cara menyelam.

Setibanya dalam lautan, Clara pun tertarik oleh ikan-ikan cantik yang berenang kesana kemari, serta terumbu karang yang memiliki berbagai bentuk dan model di dasar laut, dulunya memang pernah melihatnya lewat layar televisi dan foto, tetapi kini rasanya sangat berbeda ketika melihatnya secara langsung, benar-benar indah dan menakjubkan.

Cukup lama berada di dasar laut, Elviana dan Wenny Qin menghabiskan waktu untuk mengabadikannya dengan kamera, sedangkan Clara fokus menikmati keindahan itu dengan kedua mata sendiri, benar-benar indah.

Kurang lebih 1 jam berlalu, mereka pun keluar dari permukaan air. Tiba di atas kapal pesiar, Clara masih terbawa suasana saat menyelam.

Elviana langsung berkata padanya: “Clara, benar-benar indah, kenapa daridulu kita tidak berkesempatan melihatnya ya.”

“Aku tidak bohong pada kalian kan.” Kata Wenny.

“Tidak.”

Elviana membuka kembali foto-foto dalam handphone, lalu memperlihatkan pada Clara: “Tadi aku lihat kamu tidak mengambil foto, makanya sengaja memotretkan banyak untukmu, coba lihat, bagus tidak?”

Clara Shen menerima handphone dari tangan Elviana, teknik fotonya memang cukup memuaskan, dasar laut pun terlihat sangat jelas, Clara segera berkata: “Bagus, kirimkan untukku ya.”

Elviana pun mengirim foto-foto itu ke dalam handphone Clara.

Mereka beristirahat sesaat, tersadar hari sudah tidak pagi lagi, kapal pesiar pun lanjut berangkat menuju tempat lain.

Tidak lama kemudian, pelatih yang menyelam tadi datang membawakan makanan laut, serta beberapa jenis makanan pelengkapnya.

Elviana sangat terkejut melihatnya: “Tidak menyangka ada fasilitas sebagus ini, benar-benar kejutan!”

Yang terakhir dihidangkan adalah steak sapi, pelatih berkata: “Ini adalah daging sapi kobe yang langsung didatangkan dari Negara R hari ini, silahkan dinikmati.”

Mata Claudius Zhang terbelalak: “Sapi Kobe, sudah lama aku ingin memakannya!”

Wenny Qin berkata: “Kak, kamu sungguh memahamiku! Inilah liburan yang aku inginkan! Sangat sempurna!”

Di Italy, meski ada banyak orang yang berteman dan bergaul dengan Claudius, namun jumlahnya terlalu banyak, selain itu Wenny juga seorang figur publik, meski berada di negeri orang, dia tetap harus ekstra hati-hati. Tidak seperti disini, bebas melakukan apapun, sama sekali tidak ada orang lain, pemandangan yang indah, lautan yang indah, makanan enak, dan sahabat-sahabat baik, sungguh hidup yang sempurna.

Suasana hati Clara Shen pun membaik.

Claudius baru akan menggerakkan sumpit, Elviana malah berkata: “Tunggu sebentar, sebentar! Aku foto dulu!”

Elviana segera memotret makanan mewah di atas meja, lalu berkata: “Sudah, mulai makan, mulai makan.”

Itu adalah hidangan paling enak di Negeri G, Clara makan dengan sangat puas: “Tidak salah menamakannya sapi kobe.”

Elviana langsung berkata pada Wayne: “Terima kasih pada suami Clara, memberi kami kesempatan untuk mencicipi makan siang seenak ini.”

“Hm.”

Suasana hati Wayne Qin pun terlihat kian membaik.

Selesai makan, Clara berjalan ke tepi kapal untuk menikmati tiupan angin, tiba-tiba melihat lumba-lumba yang tidak jauh di depan, segera berteriak dengan kaget: “Lumba-lumba!”

“Dimana!”

Wenny Qin segera menghampiri, benar saja, terlihat sekelompok lumba-lumba di depan.

“Wah, kita beruntung sekali! Dengar-dengar setelah melihat lumba-lumba, impian orang-orang akan terwujudkan loh!” Kata Wenny.

Meski tidak tahu seperti apa kebenarannya, tetapi harus diakui kemunculan lumba-lumba itu membuat suasana hati semua orang membaik.

Bermain selama seharian di atas permukaan laut, hingga langit gelap mereka pun pulang.

Kini ombak sudah semakin besar, angin laut bertiup kencang, rambut Clara tertiup menari-nari, rambut yang basah setelah menyelam pun telah kering total, namun ombak yang terlalu besar kembali menciptakan percikan air yang membasahi rambut lagi.

Clara sangat menyukai suasana seperti itu, tetapi dia tahu jelas, besarnya ombak bukanlah hal yang terlalu aman.

Satu jam kemudian, kapal pesiar tiba di luar villa tempat mereka tinggal, langit pun sudah gelap total.

Setibanya di villa, yang pertama kali mereka lakukan adalah membersihkan diri dan mandi di kamar masing-masing, bermain memang menyenangkan, tetapi juga sangat melelahkan.

Selesai mandi, Clara Shen merasa jauh lebih nyaman.

Jika tadi malam dilalui dengan menonton film, malam ini akan dilalui dengan permainan Mahjong.

Claudius Zhang berkata dengan tidak sabar: “Bisa bermain Mahjong di Negara G, rasanya benar-benar tidak berani percaya.”

Ada total 5 orang disana, kelebihan 1 orang, Claudius pun berkata: “Kalian main dulu saja, aku saksikan Wenny main dari samping.”

Wayne tiba-tiba berkata: “Ada sedikit urusan kantor yang harus aku kerjakan, kalian main saja.”

“Baiklah.”

Yang harus Wayne Qin kerjakan adalah urusan Perusahaan Besar Wu, setibanya di kamar sendiri, dia pun memulai rapat dengan panggilan video.

Asisten Pribadi Tang berkata: “Perusahaan Besar Wu juga ingin partisipasi dalam tender pembangunan gedung olahraga pemerintahan besok.”

“Proyek ini harus berhasil didapatkan.” Kata Wayne.

Proyek itu sudah Perusahaan Besar Qin rencanakan sejak awal, juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah, balasan yang didapatkan adalah, asalkan tidak terjadi masalah besar, seharusnya bisa diberikan pada mereka, hanya saja tidak menyangka Perusahaan Besar Wu juga ingin ikut serta.

Demi proyek itu, mereka sudah melakukan persiapan matang, bahkan kerja-sama pun sudah dibicarakan, bersiap-siap memulai pembangunan setelah serah terima, jika tidak berhasil mendapatkannya, Perusahaan Besar Qin akan mengalami kerugian yang tidak kecil.

Tadinya persiapan matang dilakukan lebih awal karena pemerintah telah menetapkan batas waktu atas proyek itu, alasan lainnya adalah secara pribadi, pihak pemerintah sudah menyatakan akan menyerahkan proyek itu pada mereka.

“Aku takut Perusahaan Besar Wu akan menjalankan aksi-aksinya.” Kata Asisten Pribadi Tang.

“Aksi apapun yang mereka lakukan, kita harus berusaha keras memenangkannya.” Kata Wayne.

“Baik.”

Setelah mengakhiri rapat itu, Wayne mulai mencari data-data tentang Perusahaan Besar Wu, dia memiliki firasat bahwa Perusahaan Besar Wu tidak akan menyepelekan persaingan kali ini.

Hari ini keberuntungan Clara masih saja buruk, kalah dalam hampir semua permainan.

Beberapa kali Claudius berencana mengalah untuknya namun tidak berhasil, pada akhirnya terpaksa berkata: “Clara, keberuntungan macam apa ini, buruk sekali?”

Mana mungkin Clara tidak sadar keberuntungannya begitu buruk, dia berkata: “Sekarang, setiap kali aku bermain Mahjong pasti berakhir dengan nasib sial.”

Elviana berkata menghibur: “Tidak masalah, ayo coba lagi, coba lagi.”

Bermain semalaman, hingga jam 11, Clara tetap saja kalah, membuatnya mulai tidak ingin bermain lagi, akhirnya selesai, dia berkata: “Sekarang aku sadar Mahjong memang tidak cocok untukku.”

Bukan masalah untung atau rugi, tetapi kalah terlalu sering memang membuat orang tidak mampu bersenang diri lagi.

Claudius pun bertanya pada Clara: “Suamimu masih kerja?"

Clara menjawab: “Beberapa hari ini dia jarang ke kantor, seharusnya memang sedang banyak kerjaan.”

Dulunya Wayne selalu masuk kantor setiap hari, juga sering kerja lembur. Sekarang, sudah lama tidak masuk kantor, bisa dibayangkan seberapa banyak pekerjaan yang menumpuk.

“Baiklah.”

Wenny Qin dan Claudius Zhang kembali kamar, Clara melihat Elviana, lalu bertanya: “Hei, kamu tidak ingin tidur?”

“Aku punya kelainan jam biologis, belum bisa tidur.”

“Hari ini kita semua sudah sangat kelelahan, kamu masih punya energi?”

“Kamu sudah ngantuk?” Tanya Elviana.

Clara menggelengkan kepala: “Sebenarnya tidak juga.” Menghela nafas sesaat, lanjut berkata: “Tetapi permainan Mahjong ini benar-benar aneh, dulunya aku tidak terlalu sering kalah, namun kali ini, sama sekali tidak pernah menang, kalah terus menerus.”

Elviana berkata: “Sebenarnya ini tidak termasuk hal yang buruk.”

Clara Shen melihat ke arah Elviana, berkata dengan kaget: “Masih tidak buruk?”

“Pikir saja, sejak kapan keberuntunganmu di Mahjong menjadi buruk? Setelah hamil kan, meski sekarang anak itu sudah tiada, tetapi tetap saja bernasib sial, tidak menutup kemungkinan anak itu memang masih ada, saat mengandung lagi nanti, tidak menutup kemungkinan akan tetap bernasib buruk, mungkin hanya akan membaik setelah kamu melahirkan.”

Clara Shen terdiam, dia saja tidak pernah berpikir soal itu, tetapi mendengar perkataan Elviana Wang kali ini, membuatnya mulai berpikir, apakah memang benar seperti itu?

Kadangkala begitulah manusia, begitu kehilangan orang terdekat, harapan dan impiannya pun teralihkan, itulah yang sedang Clara alami.

Tadinya Clara Shen sudah kehilangan minat dengan permainan Mahjong, perkataan Elviana Wang malah tiba-tiba membuatnya semangat lagi, apakah kekalahan yang terus-menerus diterima menandakan anak itu masih ada?

Keduanya lanjut berbincang dengan santai, Wayne pun datang mengajak Clara tidur, Clara pamit pada Elviana Wang: “Aku kembali tidur dulu, kamu juga istirahat lebih awal, besok masih harus lanjut bermain loh.”

“Baiklah.”

Elviana pun kembali ke kamar, mulai panggilan video dengan Kelvin Han.

Kelvin Han berkata: “Melihat foto yang kamu kirimkan, nampaknya hari ini seru sekali ya.”

Elviana berbaring ke ranjang sambil berkata: “Memang seru, pemandangan indah, hanya saja tidak ada kamu, aku hanya bisa iri melihat kemesraan mereka.”

Saat ini Kelvin pun berbarik ke ranjang, mendengar perkataan Elviana, dia tidak mampu menahan tawa: “Apakah rasanya enak?”

Elviana menjawab: “Lumayan.”

Yang terparah semua pasangan itu sahabatnya sendiri.

Elviana lanjut bertanya apa saja yang Kelvin lakukan hari ini, berbincang cukup lama.

Pada akhirnya Kelvin bertanya: “Beberapa hari ini suasana hati Clara sudah membaik belum?”

“Sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.” Jawab Elviana.

Kelvin pun menghela nafas mendengarnya: “Dulu aku sempat mengatai Wayne menjadi Ayah mendahuluiku, juga merasa iri, tetapi masalah yang terjadi saat ini membuatku tiba-tiba merasa alangkah baiknya dia menjadi Ayah lebih dulu, sayang sekali.”

Berbicara soal ini, hati Elviana pun mulai terasa berat: “Semuanya soal jodoh, mungkin saja jodoh belum sampai.”

“Perbanyak hibur dan bujuk dia disana.”

Elviana mejawab: “Aku tahu kok.”

“Lalu kapan kamu berencana pulang?” Tanya Kelvin.

Elviana mengedipkan mata beberapa kali, berkata: “Aku juga tidak tahu, untuk sementara bermain sepuasnya, tunggu sampai mereka ajak pulang.”

Lagipula di kantor tidak banyak urusan, hanya saja dia telah terlalu banyak keluar bermain dalam bulan ini, takutnya timbul pemikiran buruk pada rekan-rekan kerjanya, baru saja kemarin seorang rekan kerja yang cukup dekat dengannya menanyakan bagaimana caranya agar bisa cuti begitu lama, juga membagikan foto dan video di Moment dengan terang-terangan. Sebab rekan-rekan kerja lain boleh saja cuti, namun tidak mungkin bisa selama ini, kecuali cuti tahunan, itupun hanya menjadi hak karyawan lama dalam kantor. Seorang karyawan baru seperti Elviana bagaimana bisa melakukannya, dia sendiri pun tidak tahu harus menjawab seperti apa, hanya bisa mencari alasan sembarang, bisa dibayangkan setelah kembali kantor nanti orang-orang pasti melontarkan berbagai pertanyaan.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu