My Charming Wife - Bab 163 Berjodoh

Orang tua Erika Zhao tidak berada di Kota A, mereka bekerja di luar kota, saat ini hanya Yulius Yan yang menjaganya di ruang rawat. Dia menjelaskan setelah mendengar kata-kata Erika Zhao: "Clara dan aku sudah berteman sejak kecil."

Erika Zhao sangat terkejut, "Kota A sangat besar, aku tidak menyangka kita bertiga sangat berjodoh seperti ini, sungguh kebetulan."

“Aku juga tidak menyangka, ternyata kamu dan Yulius Yan adalah teman sekolah.” Clara Shen sungguh tak menyangka, selain itu keduanya juga terlihat lumayan dekat.

“Kami teman SMA, saat itu kami lumayan dekat, jadi aku menghubunginya saat kembali ke sini. Aku juga mengajak Erika saat makan malam sebelumnya, tapi dia ada urusan dan tidak bisa datang, kalau tidak dari awal pasti sudah tahu kalau kalian saling mengenal.”

Yulius Yan menjelaskan.

Erika Zhao sangat senang, “Ternyata usus buntuku ini ada gunanya juga.”

Clara Shen berkata, “Kenapa kamu terlihat senang?”

“Lumayan, hanya saja aku tidak terbiasa tidak bekerja seperti ini.”

Selama satu tahun penuh bekerja di Perusahaan Besar Qin, Erika Zhao belum pernah mengambil cuti, dia selalu berhati-hati dan melakukan yang terbaik. Baginya, ini adalah pekerjaan favoritnya.

Mendengar hal ini, Yulius Yan menatap Clara Shen sedikit terkejut, “Aku penasaran, apa yang kamu kerjakan sekarang, Clara?”

“Aku? Aku desainer perhiasan.” Jawab Clara Shen.

Erika Zhao langsung berkata dengan penuh semangat pada Yulius Yan, “Yulius, kamu tidak tahu kehebatan Clara, setiap orang tanpa pengalaman masuk ke perusahaan kami, harus menjadi asisten selama 3 tahun, baru kemudian punya hak untuk mendaftar menjadi desainer. Tapi Clara berbeda, dia baru masuk dan langsung memenangkan juara pertama dalam kontes desain, kemudian menjadi desainer, dia menjadi yang pertama dalam sejarah perusahaan kami. Satu lagi, kamu tahu istri presdir GK, kan? Perusahaan kami merancangkan hadiah ulang tahun untuknya, dia tidak menyukai rancangan semua desainer, lalu saat Clara mengambil alih, istri presdir GK langsung menyukainya, hebat bukan?”

Singkatnya Clara Shen adalah idola bagi Erika Zhao, matanya berbinar saat sedang membicarakannya.

Yulius Yan menatap Clara Shen takjub, “Tak kusangka sekarang kamu sudah sehebat ini, ya?”

Setelah dipikir kembali, Clara Shen sangat ambisius ketika dia masih kecil, dan dia memang memiliki potensi sebagai wanita yang kuat, seperti dugaannya, Clara Shen memang tumbuh menjadi wanita yang kuat saat ia dewasa.

“Tidak, itu hanya kebetulan saja.” Ucap Clara Shen rendah hati.

Yulius Yan kembali teringat hubungan Clara Shen dan Wayne Qin, dia tahu, seberapa keraspun usaha Clara Shen, dia bisa mendapatkan posisi apapun yang ia inginkan dengan hubungannya dengan Wayne Qinm jadi dia tidak melanjutkan topik pembicaraan ini lagi.

“Apa kamu sudah makan?”

Clara Shen menjawab, “Belum, aku datang untuk menjenguk Erika, dan kebetulan keluargaku juga dirawat di rumah sakit ini, aku masih harus menjenguknya nanti.”

Yulius Yan mengingat jelas pertemuannya dengan Clara Shen di depan pintu masuk kemarin, lalu mengangguk, “Oke, awalnya aku mau mengajakmu makan bersama.”

“Lain kali saja.”

“Ya, kita makan bersama lain kali saat Erika sudah sembuh.”

Meskipun Erika Zhao dan Clara Shen sudah lumayan lama menjadi rekan kerja, dan juga sering makan siang bersama di kantin kantor, namun ini tetap pertama kalinya mereka keluar bersama di luar jam kantor, alhasil dia sangat senang mendengar hal ini, “Oke.”

Dia merasa kehadiran Clara Shen membuat tubuhnya terasa lebih baik dan juga lebih bersemangat.

Clara Shen tinggal di ruang rawat Erika Zhao sebentar, kemudian pergi saat jam tujuh lewat.

Suasana hati Erika Zhao tetap sangat baik setelah kepergian Clara Shen.

Melihat Erika Zhao yang ceria, Yulius Yan bercanda, "Jika bukan karena orientasi seksualmu yang normal, aku akan ragu kalau kamu tertarik pada Clara."

Erika Zhao tertawa dan berkata, "Kamu tidak mengerti, Clara adalah idolaku, aku murni hanya mengaguminya, tentu saja aku masih menyukai pria tampan."

Dia dulu terus memimpikan Wayne Qin, sekarang Wayne Qin dan Clara Shen sudah menikah, dia tidak bisa memimpikannya lagi. Sebaliknya, sekarang dia berpikir tentang betapa lucunya jika Clara Shen dan Wayne Qin memiliki anak.

Yulius Yan sama sekali tidak dapat memahami kekagumannya terhadap Erika Zhao, tetapi Yulius Yan tahu dengan jelas tentang sikapnya jika sudah menyukai seseorang atau sesuatu, yang telah dia lakukan semenjak SMA.

Yulius Yan tidak bisa menahan dirinya dan berkata, "Ngomong-ngomong, aku juga tidak jelek, apalagi saat SMA, kenapa aku tidak pernah melihatmu tergila-gila padaku? "

Erika Zhao tercengang mendengar ucapan Yulius Yan, kemudian dia menatap Yulius Yan dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan cermat, “Kata-katamu masuk akal, jika aku perhatikan, kamu memang lumayan tampan, tapi kenapa aku tidak bisa tergila-gila padamu?”

Erika Zhao berpikir keras tentang hal ini, kemudian berkata, “Apa mungkin karena kita terlalu akrab?”

Sehingga sering kali kita tidak memikirkan penampilan di hadapan satu sama lain lagi.

Yulius Yan menganggukkan kepala, “Bisa jadi seperti itu.”

Berbicara tentang topik ini, dia juga terus merasa sedikit tidak jelas tentang apakah Erika Zhao cantik atau tidak, dia benar-benar tidak pernah memperhatikan penampilannya.

Clara Shen meninggalkan ruang rawat Erika Zhao dan menjenguk Damson Zhou, saat ia datang hari ini, Callie Qin juga ada di sana, raut wajah Damson Zhou terlihat buruk, Clara Shen menebak bahwa mereka terlibat cekcok tadi. Selain Callie Qin, Diana Yuan juga ada di sana.

Setelah setengah jam di sana, Clara Shen akhirnya pergi.

Keesokan harinya Clara Shen dan Wayne Qin pulang ke rumah utama, karena mereka berdua lembur, maka tidak ada siapapun lagi di kantor.

Clara Shen bertanya pada Wayne Qin, “Kamu mau makan apa hari ini?”

“Hari ini paman pulang, jadi kita akan makan bersama.”

Clara Shen sangat terkejut, “Kemarin aku masih ke rumah sakit menjenguknya, cepat sekali sudah bisa pulang?”

“Dokter menyuruhnya menunggu beberapa hari dulu, tapi paman sudah mau pulang.” Wayne Qin membalikkan berkas yang ada ditangannya.

“Oh.”

Melihat Wayne Qin yang bekerja di dalam mobil, Clara Shen tidak mengganggunya lagi, tapi Wayne Qin pekerja keras sekali, di mobil juga ia tetap bekerja.

Clara Shen berpikir bahwa dia juga harus melakukan sesuatu.

Wayne Qin berhenti sejenak, dan melihat Clara Shen yang sedang melamun menatapnya.

Karena merasa tidak terlalu bagus jika dirinya terus bekerja, akhirnya dia menyimpan kembali berkas yang ia pegang.

Clara Shen baru tersadar dan berkata, “Kenapa tidak meneruskannya? Apa aku mengganggumu?”

“Aku tidak ingin membacanya lagi.”

Clara Shen, “……”

“Apa yang akan kamu lakukan pada tanah di kota?” tiba-tiba Wayne Qin bertanya.

Meskipun tanah tersebut sudah diberikan pada Clara Shen, namun Wayne Qin tidak tahu tanah itu ia gunakan untuk apa, ia juga tidak mendengar rencana Clara Shen, tanah itu sangat luas, dibiarkan begitu saja juga tidak apa.

“Itu……”

Pertanyaan Wayne Qin sedikit mendadak, Clara Shen belum memikirkan jawabannya.

Wayne Qin kembali berkata, “Lokasi tanah itu sangat strategis dan juga luas, walaupun aku tidak tahu kenapa kamu membutuhkan uang, dan tidak mau menerima bantuanku, kalau begitu kamu bisa memanfaatkan tanah itu.”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu