My Charming Wife - Bab 381 Bunga Mawar
Hanya dua orang, empat babak permainan, hanya satu babak yang masuk babak final.
Clara Shen tidak bisa menahan diri untuk berkata : “Elviana, apa yang kamu lakukan?”
Elviana batuk dua kali, “Tidak apa-apa, Clara, atau hari ini tidak main dulu, kita ganti hari lain saja.”
Sebenarnya Kelvin Han terus mencandainya, ingin Elviana Wang berbicara dengannya, tapi apa daya Elviana Wang sedang main game, tidak mempedulikannya, sehingga ia semakin menjadi, menyebabkan Elviana Wang tidak dapat bermain dengan fokus dan kalah beberapa kali berturut-turut.
Clara Shen menjawab : “Baiklah.”
Jadi sekarang yang menemani main game pun sudah tidak ada.
Clara Shen pun memotret Big Head dengan berbagai potretan, kemudian juga merekam video dan dibagikan ke wechat moment, juga ke aplikasi video yang sekarang sedang terkenal.
Beberapa hari ini Clara Shen senang melakukan hal ini, memamerkan kesayangan kecilnya.
Sedangkan Wayne Qin yang sekarang, selesai makan dengan Victor Han pun buru-buru ingin pulang, melihat Wayne Qin begitu sibuk, Victor Han berkata, “Ternyata sekarang setelah menikah memang berbeda.”
Wayne Qin berkata : “Kamu juga boleh menikah.”
Victor Han mengerutkan dahi, “Dengan siapa?”
“Wanita yang ingin menikah denganmu begitu banyak.” Ujar Wayne Qin.
“Yang ingin aku nikahi hanya satu.” Dari kecil sampai dewasa, tidak pernah berubah.
Wayne Qin berkata : “Kamu tahu sudah tidak bisa, jadi, ganti yang lain.”
Setelah itu Wayne Qin bangkit berdiri, mengambil jasnya dan meninggalkan restoran.
Victor Han mengambil sumpitnya, sebenarnya tadi mereka masih belum bagaimana makan, Wayne Qin sudah kenyang? Atau karena begitu ingin pulang?
Saat ini Victor Han sudah mengambil sumpit, tapi seketika tidak tahu makan apa.
Makanan di restoran ini sangat terkenal, tapi dia malah tidak nafsu makan.
Diletakkannya kembali sumpit itu.
Sudahlah, dia juga tidak makan saja.
Oleh karena itu Victor Han juga bangkit berdiri, mengambil jasnya dan meninggalkan restoran.
Saat datang tadi ia bersama Wayne Qin, Victor Han menelepon ke asisten pribadi untuk menjemput dirinya.
Victor Han yang sedang menunggu di tepi jalan tiba-tiba melihat sosok yang familiar.
Angel Zhou.
Di detik ini dia sedang menyanyi di tepi jalan, tidak sedikit orang yang berkerumun mendengar dia menyanyi.
Bukankah dia penyanyi tetap di Old Time Bar? Kenapa bisa di sini?
Sepertinya baru kali ini Victor Han mendengar suara nyanyian Angel Zhou.
Nyanyian Angel Zhou sangat enak didengar, suara yang merdu dan halus terasa sepert laut yang dalam dan luas, juga tembus ke perasaan orang yang mendengar.
Tapi dulu Victor Han tidak pernah baik-baik mendengar Angel Zhou menyanyi.
Sekarang mendengar dia menyanyi satu lagu demi satu lagu di tepi jalan, untuk pertama kali ia merasa Angel Zhou memang seorang penyanyi.
Setelah Angel Zhou selesai menyanyi, para penonton pun bubar, dia langsung melihat Victor Han.
Segera dia berlari mendekat dengan memeluk gitar dan mikrofonnya.
Dengan terkejut ia berkata : “Tuan Han, kenapa kamu di sini!”
Victor Han diam sejenak, tanpa menjawab pertanyaan Angel Zhou, dia balik bertanya : “Bukankah kamu menyanyi di Old Time Bar? Kenapa bisa di sini?”
Angel Zhou menjawab dengan tidak enak hati, “Bukankah sebelumnya ada masalah itu? Aku merasa agak bahaya, di sana juga jauh dari sekolah, jadi aku menyanyi di tepi jalan saja, sebenarnya dengan seperti ini, orang yang mendengar aku menyanyi lebih banyak.”
Hanya saja pendapatan yang lebih sedikit, tapi sementara masih belum mendapat tempat lain yang lebih cocok, jadi hanya bisa menggunakan cari ini untuk pekerjaan sampingan.
“Kamu tidak bekerja di situ lagi?” Tanya Victor Han.
“Iya, sudah lama tidak di sana.”
Tapi……diam-diam dia ada ke sana karena ingin bertemu Victor Han, tapi tidak pernah dapat, bos di situ juga bilang Victor Han tidak pernah ke sana lagi.
Victor Han mengangguk, “Seperti ini bagus juga.”
Victor Han tidak terlalu mengerti soal ini, hanya merasa di sana memang berbahaya, di sini dekat dengan sekolah musik, lebih tidak bahaya.
Angel Zhou tampak senang sekali bertemu dengan Victor Han, dia bertanya lagi, “Tuan Han, kenapa kamu bisa di sini?”
“Ke sini untuk makan, sekarang hendak pulang.”
Tiba-tiba Angel Zhou memberikan sekuntum bunga mawar di tangannya ke Victor Han, “Untuk kamu, ini tadi diberi oleh seorang anak kecil saat mendengar aku menyanyi.”
Victor Han ragu sejenak, tidak langsung menerimanya.
Angel Zhou langsung menyelipkannya di tangan Victor Han, “Tuan Han, senang sekali ketemu kamu di sini hari ini, semoga kelak kita masih ada kesempatan bertemu.”
Angel Zhou melambaikan tangan kepada Victor Han, lalu pergi sambil berlari kecil.
Victor Han menatap bunga mawar di tangannya sambil mengerutkan dahi, tapi pada akhirnya juga tidak ia buang.
Tapi, bertemu lagi, mungkin tidak akan ada kesempatan bertemu lagi bukan?
Tidak berapa lama kemudian asisten Victor Han sampai, ia terkejut melihat bunga mawar di tangan Victor Han.
Ada beberapa kali dia memandang bunga mawar di tangan Victor Han tersebut dari kaca mobil.
Apa yang terjadi ini?
Bukankah hari ini CEO makannya dengan CEO Qin? Terus kenapa di tangan atasannya ada bunga mawar? Ada apa ini?
Victor Han tidak menghiraukan pengamatan asistennya.
Saat turun dari mobil ia memberikan bunga mawar tersebut ke asisten, “Kasih kamu.”
Asisten : !!!???
Terkejut.
Kebingungan.
CEO memberikan bunga mawar ke dia?!
Apa maksudnya!?
Apakah sedang mengisyaratkan sesuatu?
Tidak bisa! Dia adalah pria yang beristri!
Melihat ekspresi asisten, Victor Han berkata dengan dingin : “Tadi pungut dari jalan, bantu aku membuangnya saja.”
Asisten : “……”
Sekembalinya ke asrama, Angel Zhou menyenandungkan lagu sambil meletakkan barangnya.
Jelica Cheng bertanya, “Angel, ada kabar bagus apa ini, senangnya sampai begitu.”
Angel Zhou menjawab : “Hari ini ketemu dengan seseorang.”
“Ketemu siapa ini? Angel, kamu tidak diam-diam pacaran di belakang kami bukan?”
Angel Zhou menggeleng, “Bukan.”
“Kalau begitu siapa yang membuat kamu begitu senang.”
Angel Zhou tertawa kecil, “Pria pujaan aku.”
Jelica Cheng langsung tertarik, “Benarkah? Siapa yang dianggap pria pujaan oleh gadis berbakat kita ini? Pria terkenal di sekolah, Zayn Huang?”
Angel Zhou mengerutkan dahi, “Bukan dia.”
Teman seasrama lainnya, Olive Yang juga berkata : “Sudah diduga pasti bukan, kalau Zayn Huang adalah pria pujaan Angel, mereka pasti sudah jadian dari awal.”
Tahun lalu Zayn Huang pernah memberikan surat cinta kepada Angel Zhou, kalau Angel Zhou punya perasaan, bukankah mereka sudah bersama dari dulu?
Jelica Cheng tidak bisa menahan diri untuk bertanya : “Angel, bagaimana kamu pikirnya, Zayn Huang begitu tampan, dan dengar-dengar latar belakang keluarganya juga bagus, kenapa kamu tidak suka dengannya.”
“Terlalu kekanak-kanakan.”
Dia lebih suka pria yang dewasa, seperti tuan Han.
Jelica Cheng menggeleng, “Tidak tahu bagaimana pola pikir kamu, kalau aku jadi kamu, pasti sudah langsung menerima dia.”
Ophelia Lan juga berkata : “Dia itu seleranya tinggi, pria idaman di sekolah saja tidak disukai, kalian kira sama seperti kalian?”
Angel Zhou mengerutkan dahi, “Aku hanya tidak suka pria seperti Zayn Huang, bukan meremehkan dia.”
“Tidak suka sama saja dengan meremehkan, bicaranya seolah mulia sekali, keadaan keluarga Zayn Huang benar-benar sudah termasuk bagus, Angel Zhou, kamu lihat kamu sendiri, setiap hari kerja sampingan di luar, dibilang setengah bekerja setengah sekolah terdengar bagus, tapi bukankah pada dasarnya karena miskin, berdasarkan apa tidak bisa menerima Zayn Huang?”
Ophelia Lansudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Zayn Huang, tapi Zayn Huang tidak menyukai dirinya, jadi dia rada sensitif dengan Angel Zhou, bukankah harusnya dia sangat bersyukur Zayn Huang menyukai dia? Malah dia tolak, padahal itu orang yang dirinya suka, bukankah seperti ini Angel Zhou seolah mengatakan Zayn Huang adalah pria yang dia remehkan, dan dirinya menyukai pria yang dia remehkan, bahkan pria itu menolak dirinya, Angel Zhou pasti merasa dirinya bagaikan lelucon bukan?
Tapi Angel Zhou berdasarkan apa seperti itu?
Hanyalah gadis desa dari kampung, mungkin sudah benar-benar menganggap dirinya dewi.
Angel Zhou berhenti.
Jelica Cheng berkata : “Ophelia Lan, tidakkah kamu terlalu keterlaluan berbicara seperti itu.”
Ophelia Lan menjawab dengan acuh tak acuh, “Keterlaluan? Aku hanya bicara kenyataan saja, aku tidak percaya dengan pria pujaan yang dia bilang, memangnya ada setampan Zayn Huang?
Bagi Ophelia Lan, Zayn Huang adalah pria paling tampan yang pernah ia temui, kalau yang lebih tampan dari Zayn Huang, kenapa Angel Zhou tidak langsung bilang saja dia mengenal seorang artis?
Angel Zhou berkata : “Dia memang lebih tampan dari Zayn Huang.”
“Buahahaha!” Ophelia Lan tidak bisa menahan tawanya, “Kamu berpura-pura pun harus yang nyata sedikit, kenapa kamu tidak bilang saja ada perekrut artis yang mencari kamu?”
Air muka Angel Zhou sudah sangat emosi, dan di beberapa waktu ini dia menyanyi di tepi jalan, memang ada perekrut artis yang mencarinya, tapi ditolak olehnya, karena perusahaan mereka sebelumnya pernah bermasalah, dengar-dengar ada melakukan pelanggaran tidak tercela terhadap artis di bawah naungan mereka, jadi dia tidak berani pergi.
Olive Yang membuka suara : “Sudah, sudah, semuanya satu asrama, jangan bertengkar.”
Angel Zhou berkata : “Memangnya bukan Ophelia Lan yang ingin bertengkar?”
“Aku tidak ada mau bertengkar dengan kamu, lagipula kamu mengamen di tepi jalan hari ini sudah sangat tidak gampang.”
“Kamu!”
Ophelia Lan tidak berbicara dengan Angel Zhou lagi, ia membalikkan badan naik ke ranjang dan memakai headset.
Jelica Cheng menghibur Angel Zhou : “Angel, kamu jangan marah, tidak perlu marah, kita urus urusan kita sendiri saja, jangan pedulikan apa yang orang lain katakan.”
Olive Yang tidak mengatakan apa-apa, juga memakai headset dan main gamenya.
Angel Zhou menjawab : “Aku tidak apa-apa.”
Lagi pula sebentar lagi lulus.
Keesokan harinya Clara Shen mendapat telepon dari Raymond Shen lagi.
“Aku sudah mau gila di dalam sini!” Dia sekarang ingin keluar, tapi petugas panti jompo tidak memberinya keluar, dia baru berumur lima puluhan! Masih belum tua! Bagaimana mungkin tahan dikurung di dalam terus!
Clara Shen berkata : “Kamu baru pergi berapa hari?”
Raymond Shen berkata : “Aku tidak peduli, aku mau keluar! Aku mau keluar sekarang juga!”
Clara Shen berkata : “Hari ini aku mau kerja, tidak ada waktu untuk menghiraukan kamu.”
“Clara Shen! Percaya tidak aku akan nekat!” Ujar Raymond Shen tiba-tiba.
Clara Shen mengerutkan alis, “Nekat? Apa yang mau kamu lakukan!?”
“Kalau kamu tidak membiarkan aku keluar, aku akan mati di sini! Kamu yang memaksa aku sampai mati!” Kata Raymond Shen.
“Raymond Shen!”
Clara Shen merasa bertemu ayah seperti ini mungkin adalah hal yang paling sial.
Raymond Shen berkata : “Kamu sanggupi atau tidak?”
Clara Shen berkata dengan dingin : “Tunggu kamu!”
Tentu saja Clara Shen tidak akan secara langsung menemani Raymond Shen keluar, melainkan telepon ke panti jompo sana, meminta mereka membawa Raymond Shen jalan di luar.
Saat ini Clara Shen baru saja sampai di perusahaan.
Tidak berapa lama kemudian Erika Zhao tiba-tiba datang.
Clara Shen bertanya : “Erika, kenapa?”
Erika Zhao berkata : “Direktur, apakah kamu ada buka internet?”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Lifetime
DevinaAwesome Guy
RobinLelaki Greget
Rudy GoldBack To You
CC LennyMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End