My Charming Wife - Bab 443 Menikah Bersama

“Atau kalian yang menikah dulu, kami pilih waktu lain setelah kalian.”

Clara Shen langsung berkata : “Atau kita langsung menikah di hari yang sama saja?”

Elviana Wang tertegun dan menjawab : “Bukankah sebelumnya bilang tidak boleh?”

Clara Shen memandang ke arah Wayne Qin dan bertanya : “Menurut kamu?”

“Ini tidak terlalu bermasalah, boleh menikah bersama.”

Wenny Qin menatap mereka dengan terekjut, “Kalian benar-benar berencana menikah bersama?”

Clara Shen agak kegirangan, “Bukankah tanggal ini hari yang paling bagus? Apalagi, alangkah serunya menikah bersama.”

Begitu bermakna.

Elviana Wang juga jadi semangat, saat masih masa sekolah mereka pernah mengungkit hal ini, waktu itu masih terlalu kecil, masih tidak mengerti banyak hal, setelah dewasa merasa tidak mungkin akan bisa, tapi sekarang malah ada kemungkinan terkabulkan, bagaimana mungkin mereka tidak senang.

Dia pun menambahkan : “Benar! Dulu kita juga pernah menyepakatinya.”

“Sudah, tetapkan begitu saja!”

Soal pernikahan pun diputuskan demikian.

Sampai di rumah, Wenny Qin masih merasa janggal, mereka menikah bersama, lalu bagaimana dengan dia dan Claudius Zhang.

“Claudius Zhang, menurut kamu, kapan kita menikah?”

Claudius Zhang sedang memberi makan kucing, mendengar pertanyaan Wenny Qin, segera ia menjawab : “Tentu saja semakin cepat semakin baik, atau besok kita langsung urus surat nikah?”

Wenny Qin : “Maksud aku bukan ini, yang aku maksud itu acara pernikahan.”

Claudius Zhang tertegun, “Acara pernikahan? Ini, perlu melihat hari.”

Wenny Qin mendekat ke samping Claudius Zhang, menggendong kucing yang sedang diberi makan dan berkata : “Menurut kamu, kalau kita mengadakannya bersamaan dengan kakak, kakak ipar, dan Elviana mereka, bagaimana?”

“Bersamaan?”

Wenny Qin mengangguk : “Iya, lagi pula mereka juga mengadakan acara bersama, kita juga sekalian saja?”

Claudius Zhang agak ragu-ragu, “Akankah kurang baik kalau seperti ini?”

“Kenapa tidak baik? Kalau seperti ini malah akan lebih ramai.” Ujar Wenny Qin.

“Kamu ingin?”

Sebenarnya Claudius Zhang tidak terlalu menuntut dalam hal ini, dia lebih mengutamakan pemikiran Wenny Qin, kalau dia ingin begini, Claudius Zhang pasti tidak akan menolak.

“Aku ingin, kalau tidak, aku selalu merasa seperti dicampakkan, kita harus maju dan mundur bersama.” Ujar Wenny Qin.

Claudius Zhang : “……”

Jadi ini alasannya ingin menikah bersama?

“Baiklah, dengarkan apa katamu.”

Benar-benar pas sekali, semuanya memutuskan untuk menikah di 19 September.

Ketika Claudius Zhang mengumumkan hal ini ke dalam grup, Clara Shen dan Elviana Wang agak terkejut.

Elviana : [Kalau kalian juga di hari itu, siapa yang jadi best man dan bridesmaid?]

Claudius : [Ada begitu banyak orang, kamu malah mengkhawatirkan ini?]

Clara : [Ini bukan masalah, tapi kalian benar-benar sudah pasti?]

Best man dan bridesmaid tidak susah dicari, bisa meminta Bonita Zhou dan Yulius Yan, juga Erika Zhao dan Gary Lee.

Elviana : “Sebenarnya masih ada satu hal, apakah kalian tahu?]

Claudius : [???]

Elviana : [Dengar-dengar Felix Cheng dan Aideline Wu akan bertunangan di hari itu juga.]

Claudius mengirimkan ekspresi kaget.

Claudius : [Dalam hal ini pun bisa bentrok?]

Elviana : [Tadi aku lihat di Moment, nanti kalian bisa coba lihat.]

Clara : [Tidak masalah, mereka adakan punya mereka, kita adakan punya kita.]

Setelah hal ini ditetapkan, semuanya pun mulai sibuk, tapi Wayne Qin perlu sibuk urusan perusahaan, mengenai urusan pernikahan, serahkan ke mereka yang lebih santai.

Nyonya tua datang beberapa kali untuk menanyakan selera kesukaan Clara Shen dan Wayne Qin, serta Claudius Zhang dan Wenny Qin.

Mungkin karena ada dua acara besar yang begitu membahagiakan di rumah, nyonya tua yang belakangan ini tidak begitu sehat malah tampak membaik banyak.

Lesly Zhang juga bolak balik rumah keluarga Wu untuk merundingkan soal pertunangan, tapi orang Keluarga Wu yang ada menganggap dia tidaklah banyak, palingan hanya ibunya Aideline Wu yang keluar menyambut, dengan Eden Wu pun Lesly Zhang hanya bertemu beberapa kali saja, tapi ini tidak menghalanginya untuk sering kemari.

Hari ini Wayne Qin bersiap keluar setelah menandatangani berkas di kantor, siang ini dia ada janji makan dengan orang, dan di saat ini pula Asisten Pribadi Tang mengetuk pintu.

Wayne Qin mengira dia datang untuk mengingatkan dirinya sudah waktunya berangkat, sehingga ia pun bangkit berdiri mengambil jasnya dan berkata, “Ayo kita berangkat sekarang.”

Namun Asisten Pribadi Tang tidak berjalan, melainkan berkata : “Bos, ada yang mencari anda.”

Wayne Qin menghentikan langkah, “Siapa?”

“Denny Liu.”

Wayne Qin mengangkat alis, Denny Liu.

Yaitu ayah dari Calvin Liu, mantan menantu Eden Wu.

Setelah ragu sejenak, Wayne Qin meletakkan kembali jasnya dan berkata : “Suruh dia masuk.”

Sebelumnya Denny Liu pernah datang mencari dia dan bilang dia punya sesuatu yang bisa dijadikan senjata untuk menghancurkan Eden Wu, tapi saat itu berani-beraninya dia meminta saham tiga puluh persen, akhirnya ditolak oleh Wayne Qin.

Tidak berapa lama kemudian Denny Liu masuk dengan diantar oleh Asisten Pribadi Tang, dibandingkan sebelumnya, kali ini dia tampak tidak begitu angkuh lagi.

Sambil menatap Wayne Qin dia berkata : “CEO Qin, sudah makan?”

“Sedang bersiap pergi.” Jawab Wayne Qin.

“Kalau begitu bagaimana jika kita makan bersama?” Tanya Denny Liu.

“Tidak dulu, aku sudah ada janji dengan klien, jadi sebentar lagi sudah akan berangkat.” Sebenarnya dia berencana untuk jalan sekarang.

Awalnya Denny Liu ingin menggantungi Wayne Qin, sebelumnya setelah datang, dia terus menunggu Wayne Qin mencarinya, tapi sudah sekian lama berlalu, Wayne Qin malah tidak mencarinya sekali pun, seolah sudah lupa sama sekali.

Kemenangan Perusahaan Besar Qin kali ini membuat Denny Liu agak gelisah, dia khawatir Wayne Qin benar-benar bisa mengalahkan Eden Wu, kalau demikian, bukankah saham satu persen pun tidak akan dia dapatkan.

Sehingga hari ini dia datang kemari.

“CEO Qin, aku sudah memikirkannya dengan cermat, terhadap Perusahaan Besar Wu, kalau memang kita sama-sama ingin melawannya, kenapa tidak bekerja sama saja?”

Wayne Qin mengangkat alis, menatap Denny Liu dengan penuh maksud, “Tapi yang harus dikorbankan untuk bekerja sama dengan kamu terlalu besar, padahal hasil yang didapatkan tidak sebesar itu.”

Denny Liu segera berkata : “Aku sudah mempertimbangkan hal ini, sebelumnya memang aku yang terlaku ambisius, sekarang aku hanya ingin 10 persen, aku sanggupi.”

Wayne Qin agak tidak menyangka Denny Liu akan menyanggupi.

Denny Liu menambahkan : “Kamu lihat, kalau kamu melawannya juga tidak sedikit uang yang harus dihabiskan, serta belum tentu menang, tapi kalau kita bekerja sama, maka akan berbeda, dia pasti akan kalah telak.”

“Jadi, kenapa kamu ingin bekerja sama denganku?”

“Karena yang lain tidak berani melawannya.”

Denny Liu juga pernah berpikir mencari orang lain untuk menghadapi Eden Wu, tapi siapa yang berani? Jangankan berani atau tidak dulu, kalau sampai ada yang tahu, takutnya malah akan membocorkannya, maka senjata di tangannya yang bisa dipakai untuk mengalahkan Eden Wu akan ketahuan olehnya, pada akhirnya malah menjadi masalah untuk dirinya.

Tapi Wayne Qin berbeda, dia tahu Perusahaan Besar Qin dan Perusahaan Besar Wu tidak mungkin akan berteman, ditambah lagi kemampuan Wayne Qin memang kuat, keuntungan yang bisa diberi Perusahaan Besar Qin untuknya juga besar, jadi Wayne Qin adalah pilihan yang paling tepat.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu