My Charming Wife - Bab 131 Belum Pergi

Setelah berpisah dengan mantannya, dia menyatakan cintanya kepada Elviana Wang dan memberitahu dia bahwa dia akan kembali tiga tahun kemudian. Akan tetapi sudah enam tahun berlalu.

Dan dia belum juga kembali.

Dia sudah tidak bisa menunggunya lagi.

Elviana Wang kembali teringat Kelvin Han orang yang selalu membuatnya tertawa, sepertinya dia orang yang tepat bukan?

Hari ini Clara Shen juga minum arak lumayan banyak, akan tetapi dia masih memiliki batasan karena besok dia harus kembali ke rumah Keluarga Shen dan dia tidak boleh membiarkan dirinya menjadi mabuk.

Setelah Clara Shen selesai mandi, terhadap Wayne Qin dia berkata: "besok aku akan kembali ke rumah Keluarga Shen."

Sebenarnya Wayne Qin sudah ingin menanyakan hal ini kepada Clara Shen ketika sedang makan tadi, akan tetapi karena saat ini dia mengungkitnya sendiri maka dia pun bertanya: "mengapa kamu ingin kembali?"

"Villa Keluarga Shen merupakan milik ibuku, beberapa hari yang lalu aku menyadari bahwa ibuku memberikan villa ini kepadaku setelah dia meninggal. Aku harus mengambil kembali villa tersebut." Villa tersebut boleh diberikan kepada siapa saja, akan tetapi tidak boleh membiarkan orang yang mencelakai Seliana Wen tinggal di sana.

"Apakah kamu membutuhkan bantuan?" Wayne Qin memperlihatkan bahwa urusan istrinya merupakan urusannya juga.

Clara Shen berkata: "tidak perlu, sebelumnya aku sudah mengatakannya, besok aku pergi ke sana untuk melihat mereka untuk pindahan."

"Baiklah, jika ada masalah segera hubungi aku."

"Tenang saja ada suami seperti kamu tidak mungkin ada masalah."

Keesokkan harinya, Clara Shen malas membuat sarapan, dia pun pergi membeli banyak makanan dan membawa pulang.

Kelvin Han dan Claudius Zhang tidak terlihat bersemangat, akan tetapi karena harus bekerja, mereka pun hanya dapat berusaha untuk meningkatkan semangatnya.

Claudius Zhang: "aku merindukan kehidupan bebas seperti dulu."

Kelvin Han: "aku juga."

Seharusnya dulu dia tidak menghalangi ketika Jansen Han ingin mencari Victor Han. Jika tidak menghalanginya, dia tidak mungin akan menjadi seperti sekarang ini. Tidak bisa, dia harus mencari kembali Kelvin Han, tidak baik jika dibiarkan berkeliaran di luar terus-menerus.

Clara Shen berkata: "kalian berdua makanlah pelan-pelan, masih pagi."

Setelah selesai makan, Clara Shen mengambil tas dan pergi bersama sebuah kelompok.

Porsche merah melaju kencang di jalan, Clara Shen menyalakan musik untuk menjernihkan suasana hatinya terlebih dahulu. Entah apa yang akan terjadi nanti, dia tidak boleh marah. Dengan adanya kewaspadaan, maka suasana hatinya tidak akan terpengaruh oleh suatu masalah yang terjadi tiba-tiba nantinya.

Beberapa orang itu tidak pernah membuat suasana hatinya merasa baik.

Dia sampai di villa Keluarga Shen tepat pukul sepuluh. Ketika Clara Shen masuk ke dalamnya, dia melihat Raymond Shen, Candice Shen dan Diana Lin sedang berbincang-bincang sambil duduk di atas sofa. Hari ini merupakan hari ketiga dari tenggat waktu yang telah ditentukan sehingga Raymond Shen tidak pergi ke kantor melainkan menunggu di rumah.

Begitu melihat kedatangan Clara Shen, ketiga orang tersebut menghentikan pembicaraannya, Candice Shen membuka suara, "kakak."

"Mengapa masih belum pergi?" Clara Shen bertanya.

Seketika ekspresi wajah Raymond Shen pun menjadi dingin: "sebegitu buru-burunya kamu ingin mengusir kami?"

Clara Shen berjalan ke sofa dan mendudukinya, "bukan mengusir kalian akan tetapi tempat ini memang bukan milik kalian."

Raymond Shen mendengus tanpa berbicara. Dia sedang berpikir mengapa dia bisa melahirkan putri seperti ini, apakah ini masih putrinya? Jika sejak awal tahu seperti itu, dulu seharusnya dia tidak membesarkannya. Ini mana terlihat seperti seorang putri, melainkan terlihat seperti rentenir.

Diana Lin dengan dingin berkata: "kami sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun dan baru pertama kali mendengarnya."

"Dulu kalian menyembunyikannya dariku. Jika bukan karena Candice Shen mengingatkan aku untuk ada barang dan ketika aku kembali aku pun mengeceknya aku juga tidak akan tahu bahwa rumah ini merupakan milikku. Omong-omong terima kasih ya." Setelah Clara Shen selesai berbicara, dia pun tersenyum ke arah Candice Shen.

Suasana hati Candice Shen pada hari ini sangatlah buruk karena dia harus pindah dari sini. Ketika Clara Shen kembali, dia cemas dia tidak terlihat lembut di depan Raymond Shen, sehingga dia tidak mengeluarkan suaranya sejak tadi. Akan tetapi begitu mendengar perkataan Clara Shen dia pun sudah tidak dapat menahannya, "kamu bilang karena aku?"

Karena rasa terkejut, suara Candice Shen pun terdengar lebih tajam.

Clara Shen menganggukkan kepalanya: "iya, jika bukan karena ucapanmu yang terakhir itu, bagaimana mungkin aku menginginkan rumah Keluarga Shen? Aku sama sekali tidak ingin tinggal di rumah yang sudah pernah ditinggali oleh kalian. Jadi aku sangat berterima kasih kepadamu yang membuatku memiliki satu rumah lagi."

Candice Shen sudah tidak menahan amarahnya kembali, "Clara Shen! Kamu ini sengaja kan!"

Dia sengaja berbicara seperti itu agar dirinya marah.

Ekspresi Clara Shen tidak berubah. "coba kamu pikirkan di bagian mana yang pantas membuatku bersikap sengaja? Aku hanya berbicara jujur saja, aku memberitahu sekarang karena kalian juga sudah mau pindah."

Candice Shen sangat murka, mengapa dirinya begitu bodoh, dia berbicara seperti itu agar Clara Shen datang ke pernikahannya! Seharusnya sehari sebelum pernikahan baru dia mengatakannya dengan begitu dia tidak memilii kesempatan apa pun. Jika timbul masalah, lalu apa meskipun dia tahu rumah ini merupakan miliknya? Apakah Keluarga Shen akan takut kepadanya?

"Kamu!"

Tatapan Candice Shen kepada Clara Shen pun menjadi semakin tajam.

Raymond Shen kebetulan menoleh dan melihatnya, Candice Shen pun bergegas menjaga kembali ekspresinya.

"Benar-benar kelewatan! Kakak, apakah aku memperlakukan kamu tidak baik selama ini? Mengapa kamu harus berbuat seperti ini kepada aku!?"

Clara Shen paling tidak ingin berbicara dengan Candice Shen terlebih saat dia berakting seperti ini. Jadi dia pun tidak menghiraukannya dan mengeluarkan ponsel sambil bertanya: "sebenarnya kapan kalian akan pergi? Aku masih ada urusan lain."

Sebenarnya dia tidak memilikii urusan lain, hanya saja dia tidak nyaman duduk di antara mereka.

Ekspresi Raymond Shen tidak lebih baik daripada Candice Shen, "sebentar lagi jasa pemindahan barang akan datang."

Clara Shen berkata: "baik, kalau begitu aku akan menunggu sebentar lagi."

Setelah selesai berbicara, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk bermain game. Dia lebih memilih bermain satu ronde dibanding berbicara dengan beberapa orang ini.

Clara Shen memiliki keinginan untuk bermain game, akan tetapi tidak dengan beberapa orang ini. Ekspresi Raymond Shen semakin menggelap lalu pada akhirnya dia pun beranjak, "aku Raymond Shen tidak pernah memiliki putri seperti kamu!"

Clara Shen tanpa mengadahkan kepalanya dan dengan datar berkata: "sejak awa lkamu memang tidak pantas memilikinya."

Raymond Shen marah hingga segera pergi. Lebih baik dia melihat-lihat apakah ada barang yang belum dibereskan dibanding melihat Clara Shen yang membuat emosinya meninggi. Dia sudah tinggal di sini selama puluhan tahun, akan tetapi dia pindah begitu saja. Entah apa yang akan dikatakan oleh tetangga mengenai dirinya.

Setelah kepergian Raymond Shen, Candice Shen pun sudah tidak dapat menahannya kembali: "Clara Shen mengapa kamu begitu tidak tahu malu? Dulu kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu tidak akan kembali lagi, akan tetapi begitu kamu tahu rumah ini merupakan atas nama kamu pun kamu segera kembali untuk mengusir kami. Apakah kamu sebegitunya membutuhkan uang?"

"Oh iya kamu sudah diusir dari rumah ini, tentu saja kamu tidak memiliki uang. Sulit bukan jika tinggal di luar? Bukannya kamu mengatakan kamu sudah mau menikah? Kamu mencari pria seperti apa? Apa dia tidak mampu menghidupi kamu sehingga kamu kembali untuk mendapatkan rumah ini? Jangan-jangan pria itu yang menyuruhmu berbuat seperti itu?"

Diana Lin mendengus: "sekarang memang ada pria seperti itu, jelas-jelas dirinya tidak memiliki uang, akan tetapi selalu bermimpi ingin memiliki banyak uang. Jika tidak bagaimana mungkin dia ingin menikahi wanita yang dapat mencelakai dirinya sendiri?"

"Ibu coba kamu lihat, begitu manusia menjadi tidak tahu malu pun kita juga tidak dapat berbuat apa-apa. Untung saja Kak Felix sudah mengenal sifat asli kamu."

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu