My Charming Wife - Bab 111 Kabur

Gracie membawa dua orang pengawal dan pergi, pintu bengkel kembali ditutup dan tidak lama kemudian lampu juga dimatikan, sekeliling sekali lagi menjadi gelap.

Disaat itu, kegelapan itu membuat Clara menjadi merasa lebih terasa aman.

Claudius dan Elviana baru tahu bahwa Clara diculik kemarin, Wayne mempertanyakan khusus kepada mereka tentang kejadian kemarin, dan mencari cctv sepanjang jalan, sesuai dengan orang yang melindungi Clara, dia mengatakan bahwa dia kehilangan ketika mengejar sampai dibawah tol sebelah barat, WAyne mengecek cctvnya.

"Maaf, ini salah kami."

Suasana hati Wayne sangatlah buruk, tatapannya sangat marah, "Terus selidiki, aku sekarang akan segera kesana."

"Dari pihak Cheng sana sudah menghubungi kota disekitar sana, sekali ada penemuan baru akan langsung melapornya."

WAyne menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk pergi.

Claudius dan Elviana bingung, melihat Wayne pergi, Elviana langsung berkata, "Aku pergi bersamamu."

"Tidak perlu." Wayne berkata dengan marah.

"Aku sangatlah mengkhawatirkan Clara, tenang saja, aku juga bisa sedikit kungfu, tidak akan menjadi beban."

Claudius bergegas berkata, "Aku juga ikut!"

Wayne tidak membawa mereka berdua, "Kalian berdua tunggu di kota A saja."

Seusai berkata, sebelum mereka berdua menjawab, dia langsung pergi.

Elviana sedikit panik, dia menatapi Claudius, "Mengapa bisa begini, Clara tidak apa-apa kan?"

Claudius sebenarnya juga sangatlah khawatir, kemarin ketika makan masih baik-baik saja, "Tidak akan apa-apa, ada Waynem dia sudah kesana."

"Jika tahu begitu kemarin tidak akan membiarkannya pergi sendiri."

Claudius menasehati Elviana, "Tidak ada yang mengyangka akan terjadi hal seperti ini, jika orang itu merencanakannya, sekalipun bukan kemarin, juga akan mencari waktu lain sekarang yang harus dilakukan yaitu segera menemukan Clara."

"Apa yang bisa kita bantu?"

Claudius mengelengkan kepalanya, "Jika Wayne juga tidak bisa menemukannya, maka kita juga tidak punya cara."

"Tidak, aku masih harus pikirkan cara." Jika tidak dia sama sekali tidak bisa melakukan apapun dengan tenang.

"Baik, aku juga suruh ayahku mencari orang untuk membantu."

Mereka berdua mencar untuk beraksi, tidak hanya disini, saat ini Jimmy bahkan mencari kabar Gracie diseluruh dunia.

Clara terkurung didalam ddialam bengkel selama seharian penuh, perutnya sangatlah lapar, jangan-jangan Gracie mencari cara lain untuk menyiksanya, jangan jangan dia ingin membuatnya mati kelaparan?

Clara terus mengerakkan tali yang mengikatnya, seharian penuh dia terus berusaha untuk membuka tali, kedua orang yang dicari oleh Gracie sepertinya bukanlah orang biasa, cara mengikatnya berbeda dengan orang biasanya, semua teknik membuka tali yang dulu dipelajarinya seolah tidak ada gunanya, harus menggunakan cara yang lain.

Setelah merasakan talinya sepertinya lebih longgar, Clara senang, ada harapan!

Tadi ketika masih ada lampu, dia sudah mengamatinya, disebelah kiri ada jendela, disebelah kanan tangga, disini ada lantai dua.

Asalkan dia bisa melepaskan talinya, dia bisa mencoba membuka jendelanya, jika tidak bisa dibuka masiih ada lantai dua.

Seharian penhu ini, Clara tidak mendengar suara dari luar, dia menebak Gracie tidak berada disini, jadi mungkin saja dirinya bisa kabur dari sini.

*Suara pintu dibuka*

Pintu dibuka, Clara segera menghentikan gerakan ditangannya, seorang pengawal berbaju hitam mengambil makanan dan masuk kedalam.

"Eh, wanita, apakah mau makan?"

Clara bahkan ingin memaki, sedikit lagi dia bisa berhasil, namun disaat ini malah masuk satu orang yang berhasil mengacaukan rencananya, dia menahan rasa tidak relanya dan berkata, "Aku sudah mau mati kelaparan, apakah ada air?"

Pengawal berbaju hitam kemari dan meletakkan makanan, dia melepaskan tali ditangan Clara, "Cepatlah makan."

Clara memang sudah lapar, sudahlah, anggap saja kenyangkan perut untuk beraksi dengan maksimal.

Clara menghabiskan makanan yang tidak enak dengan cepat, setidaknya masih ada sup tapi dia benar-benar sudah sangat lapar dan haus.

Semangkok nasi dengan cepat dihabiskannya, orang berpakaian hitam itu kembali mengikat Clara dan mengambil barang-barang dan pergi, pintu besi tertutup kembali, dan kembali gelap gulita.

Tadi Clara memperhatikan bahwa diluar sana adalah malam hari lagi, itu berarti bahwa dia disini sudah ada sehari semalam, entah apa ada orang yang tahu dia hilang atau tidak, lalu mencarinya.

Awalnya sudah melepaskan banyak tali, sekarang malah diikat erat kembali, Clara kembali menjadi kacau.

Tidak boleh, harus tenang, semakin panik akan semakin mudah salah, Clara memaksa dirinya untuk kembali tenang, sekalipun diulang kembali, setelah ada pengalaman, tidak akan menggunakan waktu sebanyak itu, ditambah lagi dia sudah makan, kondisi tubuhnya semakin baik, pasti dengan cepat pasti bisa terbuka kembali.

Tadi ketika orang itu datang, Clara tidak tahu apakah Gracie adalah disini atau mungkin tempat ini besar atau kecil, dan bagaimana kondisi diluar sana.

Sekarang dia pergi entah aman atau tidak.

Sambil memikirkannya, Clara sambil melepaskan ikatan tali ditangannya.

Kali ini sangatlah lancar, karena menggunakan cara mengikat sebelumnya.

Ketika Clara melepaskan talinya dia senang, bagus sekali! Akhirnya longgar!

Dia lalu bergegas mempercepat kecepatan dan melepaskan talinya, dia menghitung waktu, seharusnya belum sampai waktu satu jam.

Disekeliling masih gelap, Clara memegang kantong pakaiannya, hpnya tidak ada didalam, sepertinya tidak bisa meminta tolong, hanya bisa mengandalkan dirinya saja.

Clara menutup matanya, dia terus memikir kembali jalan yang dilaluinya, dan melewati hambatan sepanjang jalan.

Dia berjalan kehadapan sebuah jendela, Clara membuka matanya dan disekelilingnya masih gelap, jendelanya seharusnya berada diposisi ini, Clara meraba-raba, dia membuka dengan hati-hati, jendela seolah ditutup mati, dan tidak bisa dibuka.

Clara hanya bisa mempertimbangkan untuk naik keatas, suara pintu itu dibuka terlalu besar, jika bukan terpaksa, dia tidak akan memilih untuk pergi dari tempat itu, resikonya terlalu besar.

Ketika nyala, rasanya sangat dekat dengan tangga, namun sekarang dia tidak hanya tidak bisa melihat jalan, dia juga harus terus khawatir menyentuh barang hambatan, dan mengeluarkan suara, jadi jaraknya terasa jauh.

Hingga setelah Clara memegang tangga, barulah dia lega, akhirnya sampai juga.

Clara berjalan perlahan keatas, namun sama saja tidak ada cahaya sama sekali, ini membuat Clara sedikit pasif, dia sudah tahu kira" lingkungan di lantai satu, namun dia sama sekali tidak tahu dengan kondisi di lantai dua.

Kakinya mengecek dengan hati-hati apakah ada barang atau tidak, jika tidak ada dia akan maju, jika ada dia akan menganti tempat untuk maju.

Setelah sesaat kemudian, Clara melihat didepannya ada sedikit cahaya, matanya bersinar, asalkan tempat yang ada cahaya, mungkin saja adalah luar, itu melambangkan bahwa dia bisa saja keluar.

*Suara pintu dibuka*

Pintu besi dilantai bawah tiba-tiba berbunyi, jatung Clara deg-degan.

Astaga, disaat ini ada orang datang, asalkan membuka pintu pasti akan menyadari bahwa dia hilang.

Clara tidak sempat berjalan hati-hati lagi, dia langsung berlari kearah cahaya, sekalipun mengeluarkan suara, dia juga tidak mempedulikannya lagi.

Ditempat cahaya itu adalah sebuah jendela, diluar sana sangatlah redup, jalanan tidak bisa dilihat dengan jelas namun lebih bagus daripada tidak sama sekali.

Clara mengulurkan tangan untuk membuka jendela, jendela tidak bisa dibuka, itu dikunci mati dari luar.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu