My Charming Wife - Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
Raymond Shen melihat Clara Shen pergi barulah berkata kepada Candice Shen: “Candice, kamu jangan terlalu marah, sia-sia belaka ikut dengannya yang pengetahuannya biasa saja, aku sekarang juga menyuruh orang untuk membereskan kamarmu.”
“Terima kasih ayah.”
Clara Shen keluar dari villa ekspresinya sudah mulai tenang, setiap kali datang ke sini selalu saja tidak senang.
Mengendarai mobilnya, pulang ke rumah.
Prosedur administrasi villa dia ingin segera membereskannya, Candice Shen ingin dari sini menikah, memikirkannya pun jangan.
Hari Senin, Wenny Qin datang ke kantor, tengah hari pergi makan bersama dengan Clara Shen, ketika makan Clara Shen beberapa kali berusaha mengamati Wenny Qin.
Wenny Qin dipandangi seperti itu oleh Clara Shen merasa sedikit tidak nyaman, “Kakak ipar, kamu melihatku seperti ini, ada apakah gerangan?”
Clara Shen sedikit ragu bertanya: “Apakah kamu menjadi gemukan?”
Wenny Qin terkejut sampai matanya melotot, “Gemukan! Benarkah? Sungguhkah lebih gemuk?!”
“Mungkin juga aku salah melihat.”
Wenny Qin segera melihat dirinya sendiri, “Tidak, aku sungguh lebih gemukan, aku sendiri juga merasakannya, bagaimana ini, dua hari lagi aku sudah harus masuk tim syuting, saat seperti ini kalau gemuk syuting sangat jelek.”
Semua ini salahnya Claudius Zhang, beberapa waktu ini bersamanya menjadikannya gemuk, nanti harus buat perhitungan dengannya, bisa-bisanya membuatnya sampai gemuk begini.
“Tidak terlalu gemuk juga kok, begini masih bagus kok, kamu jangan berpikir terlalu banyak.”
Wenny Qin cemberut kesal, “Kakak ipar, kamu jahat, waktu makan begini mengatakan berita tragis begini kepadaku, aku tidak bisa makan sekarang...aku mau diet.”
Clara Shen: “......................”
“Diet bukan berarti membatasi makan, tapi kamu kurangi sedikit makannya baik juga.”
Wenny Qin sedikit lebih gemuk terlihat semakin menarik, namun dia adalah seorang artis, harus mementingkan keindahan di dalam kamera, tetap harus mempertahankan tubuh langsingnya.
“Kalau begitu aku makan sedikit saja...............”
Hidangan datang Wenny Qin makan tidak sedikit juga, dia bertanya kepada Clara Shen, “Kemarin kamu menelepon Claudius Zhang apakah ada suatu keperluan?”
“Ada sedikit urusan kecil, aku ingin meminta bantuannya mengecek suatu barang.”
Wenny Qin bertanya: “Apakah sekarang sudah berhasil dicek?”
“Kemarin juga sudah beres kok.”
Wenny Qin menganggukkan kepalanya, sumpit di tangannya terhenti sejenak, tiba-tiba bertanya: “Kakak ipar, apakah kamu tahu Gracie Mu?”
Clara Shen mengangkat alisnya, “Aku tahu.”
“Ke depannya kamu harus hati-hati terhadapnya, dia sejak kecil selalu punya maksud yang tidak baik, selalu mengincar kakakku, waktu kecil kalau kakakku berlaku baik padaku dia cemburu lalu dia menyerangku, sekarang kamu sudah menikah dengan kakak, tidak tahu dia akan melakukan apa.”
Wenny Qin juga sempat ragu untuk beberapa waktu barulah berpikir untuk memberitahukan perihal Gracie Mu ini kepada Clara Shen, masih ada sedikit kekhawatiran dia berpikir kelewatan, tapi ditimbang-timbang dia merasa Clara Shen tetap lebih baik tahu keadaan yang sebenarnya, kalau tidak, sampai waktunya masuk dalam perangkap Gracie Mu, semuanya sudah terlambat.
“Dia pernah menyerangmu?” Clara Shen sedikit tidak menyangka.
Membicarakan hal ini Wenny Qin sedikit murung, “Waktu kecil dia lebih cerdik dibanding aku, pernah melontarkan tuduhan palsu padaku beberapa kali, setelah dewasa aku juga sudah cerdik, tidak bermain bersamanya lagi, tapi rumor tentangku di waktu lalu kamu seharusnya juga tahu kan, justru semuanya adalah perbuatannya di belakangku, dia masih juga mengundangku makan, berlagak lugu, aku sudah menjelaskan semuanya, dia bahkan menjelaskan padaku ini adalah kesalahpahaman.”
Wenny Qin merasa orang seperti ini sangat menakutkan, menguliti kulit wajah pun dia bisa memperlihatkannya padamu, dia sungguh tidak tahan lagi, masih untung dia bukanlah kakak iparnya, kalau tidak dia pasti bisa gila.
Clara Shen mengeryitkan alisnya, mendengar ini, sungguh dia adalah seorang yang tidak mudah diusik.
Wenny Qin berkata lagi: “Namun juga tidak perlu terlalu khawatir, kan ada kakakku, waktu kecil ketika dia menuduhku, kakakku yang maju membantuku, kalau tidak, tidak tahulah seberapa hancur reputasiku sekarang ini.”
Clara Shen berkata: “Kakakmu sedang tugas ke Hongkong, setengah bulan lamanya.”
Wenny Qin bengong, urusan ini dia tidak tahu, “Lama sekali?”
“Iya, benar, bagaimana kondisi kesehatan ayah sekarang?” Clara Shen bertanya.
“Sudah jauh lebih baik, namun ibu masih melarangnya pergi jalan-jalan ke luar, di rumah bosannya luar biasa.”
Seporsi makanan selesai dimakan, Wenny Qin baru tersadar, “Kakak ipar! aku kan sudah bilang mau makan lebih sedikit, mau diet! Aku lagi-lagi makan begini banyak! Manajerku bisa memarahiku!”
Clara Shen tidak tahu harus tertawa atau menangis, “Kamu bergegaslah, masih sempat kok.”
Masih sempatkah? Dia kembali setelah liburan sekian lama, manajernya masih belum bertemu dengannya, anggaplah sudah bertemu, melihatnya di berita gosip.
Dia menghela nafasnya, malam nanti pasti tidak boleh makan lagi, olah raga, jogging, diet!
Bubar kantor kembali ke rumah, Wenny Qin dua hari ini tidak di rumah, villa yang sangat luas itu ada semacam kesan sunyi.
Clara Shen malas masak, asal-asalan saja memasak mie instan untuk makan, lalu nongkrong di sofa bersama Elviana Wang, Claudius Zhang, Wenny Qin bersama memainkan permainan.
Keempat orang itu sudah sekian waktu lamanya tidak main bersama, kali ini bisa dikatakan semuanya sangat menikmati.
“Ada obat tidak, baru saja melompat kehilangan darah.”
“Aku ada, sini ambil.”
Beberapa orang ini bekerjasama dengan sangat kompak.
“Jalan, kita blokir jembatan, ambil sedikit barang-barang.”
“Baik!”
Babak satu menang, beberapa orang ini perasaannya senang, main semalaman, menang dua babak.
Elviana Wang cepat-cepat membuat janji lagi untuk esok hari, “Besok ayo kita main lagi bersama!”
Sekarang dia yang paling senggang, kalau tidak main dia sungguh akan merasa sangat bosan.
Clara Shen pikir-pikir besok juga dirinya tidak ada urusan, “Baiklah, besok malam setelah makan malam langsung kita online.”
Wenny Qin berkata: “Besok aku juga bisa main, dua hari lagi kalau sudah masuk tim maka tidak punya banyak waktu untuk main lagi.”
“Kalau begitu aku menemanimu main bersama.” Claudius Zhang menyatakan pacarnya mau main, dia harus menemaninya.
Berturut-turut dua hari, Clara Shen tiap hari pulang kerja bersama dengan beberapa orang ini main, hari ketiga Wenny Qin masuk tim syuting, urusan jadi lebih banyak, main satu babak lalu selesai, Clara Shen mendadak sedikit tidak terbiasa, sebelumnya juga tidak merasa seberapa pentingnya ada atau tidak adnya Wayne Qin, tapi sekarang dia mendadak tidak ada, mengapa dirasanya begitu tidak nyaman.
Lagipula.........
Dia juga tidak meneleponnya atau mengirimkan pesan apapun.
Clara Shen berbaring di ranjang, bolak balik rasanya tidak enak, lalu dia menyadari satu hal, dirinya terlalu menaruh dia dalam hatinya, sedangkah dia tidak memikirkan dirinya.
Hari kedua Clara Shen membeli seekor corgi kecil, Clara Shen sangat menyukai anjing, Elviana Wang memelihara seekor corgi yang sangat bagus, dia sudah lama menginginkannya juga, dulu di keluarga Shen ada Diana Lin dan Candice Shen dia tidak berani memelihara, takut anjingnya cari masalah, sekarang seharusnya bisa pelihara dong?
“Menurutmu, baiknya aku beri kamu nama apa ya?” Anjingnya masih sangat kecil, sangat lucu.
“Juicy? Perfume? Butter? Peanut?”
Clara Shen melihat-lihat kandang anjing dan pakaian anjing di internet.
Masuk pesan singkat di ponselnya, Clara Shen melihatnya dulu, Wayne Qin yang mengirimkan pesan padanya.
Sedang apa?
Clara Shen melihat dua kata ini, sedang apa, melihat ponsel? melihat-lihat taobao? Atau bilang sedang melihat-lihat kandang untuk anjing?
Anjing kecil berjalan menghampiri Clara Shen hendak menggesek-gesekkan dirinya pada kaki Clara, Clara Shen meletakkan ponselnya, menggendong anjing itu, “Lapar ya?”
Clara Shen pergi mengambil menuangkan makanan anjing.
Anjing kecil makannya sangat perlahan, Clara Shen sangat sabar menanti, diperhatikannya anjing itu makan sampai habis barulah dia kembali ke sofa, meneruskan melihat-lihat kandang dan pakaian untuk anjingnya.
Novel Terkait
Get Back To You
LexyCintaku Pada Presdir
NingsiMenaklukkan Suami CEO
Red MapleStep by Step
LeksMeet By Chance
Lena TanLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End