My Charming Wife - Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin

Raymond Shen melihat Clara Shen pergi barulah berkata kepada Candice Shen: “Candice, kamu jangan terlalu marah, sia-sia belaka ikut dengannya yang pengetahuannya biasa saja, aku sekarang juga menyuruh orang untuk membereskan kamarmu.”

“Terima kasih ayah.”

Clara Shen keluar dari villa ekspresinya sudah mulai tenang, setiap kali datang ke sini selalu saja tidak senang.

Mengendarai mobilnya, pulang ke rumah.

Prosedur administrasi villa dia ingin segera membereskannya, Candice Shen ingin dari sini menikah, memikirkannya pun jangan.

Hari Senin, Wenny Qin datang ke kantor, tengah hari pergi makan bersama dengan Clara Shen, ketika makan Clara Shen beberapa kali berusaha mengamati Wenny Qin.

Wenny Qin dipandangi seperti itu oleh Clara Shen merasa sedikit tidak nyaman, “Kakak ipar, kamu melihatku seperti ini, ada apakah gerangan?”

Clara Shen sedikit ragu bertanya: “Apakah kamu menjadi gemukan?”

Wenny Qin terkejut sampai matanya melotot, “Gemukan! Benarkah? Sungguhkah lebih gemuk?!”

“Mungkin juga aku salah melihat.”

Wenny Qin segera melihat dirinya sendiri, “Tidak, aku sungguh lebih gemukan, aku sendiri juga merasakannya, bagaimana ini, dua hari lagi aku sudah harus masuk tim syuting, saat seperti ini kalau gemuk syuting sangat jelek.”

Semua ini salahnya Claudius Zhang, beberapa waktu ini bersamanya menjadikannya gemuk, nanti harus buat perhitungan dengannya, bisa-bisanya membuatnya sampai gemuk begini.

“Tidak terlalu gemuk juga kok, begini masih bagus kok, kamu jangan berpikir terlalu banyak.”

Wenny Qin cemberut kesal, “Kakak ipar, kamu jahat, waktu makan begini mengatakan berita tragis begini kepadaku, aku tidak bisa makan sekarang...aku mau diet.”

Clara Shen: “......................”

“Diet bukan berarti membatasi makan, tapi kamu kurangi sedikit makannya baik juga.”

Wenny Qin sedikit lebih gemuk terlihat semakin menarik, namun dia adalah seorang artis, harus mementingkan keindahan di dalam kamera, tetap harus mempertahankan tubuh langsingnya.

“Kalau begitu aku makan sedikit saja...............”

Hidangan datang Wenny Qin makan tidak sedikit juga, dia bertanya kepada Clara Shen, “Kemarin kamu menelepon Claudius Zhang apakah ada suatu keperluan?”

“Ada sedikit urusan kecil, aku ingin meminta bantuannya mengecek suatu barang.”

Wenny Qin bertanya: “Apakah sekarang sudah berhasil dicek?”

“Kemarin juga sudah beres kok.”

Wenny Qin menganggukkan kepalanya, sumpit di tangannya terhenti sejenak, tiba-tiba bertanya: “Kakak ipar, apakah kamu tahu Gracie Mu?”

Clara Shen mengangkat alisnya, “Aku tahu.”

“Ke depannya kamu harus hati-hati terhadapnya, dia sejak kecil selalu punya maksud yang tidak baik, selalu mengincar kakakku, waktu kecil kalau kakakku berlaku baik padaku dia cemburu lalu dia menyerangku, sekarang kamu sudah menikah dengan kakak, tidak tahu dia akan melakukan apa.”

Wenny Qin juga sempat ragu untuk beberapa waktu barulah berpikir untuk memberitahukan perihal Gracie Mu ini kepada Clara Shen, masih ada sedikit kekhawatiran dia berpikir kelewatan, tapi ditimbang-timbang dia merasa Clara Shen tetap lebih baik tahu keadaan yang sebenarnya, kalau tidak, sampai waktunya masuk dalam perangkap Gracie Mu, semuanya sudah terlambat.

“Dia pernah menyerangmu?” Clara Shen sedikit tidak menyangka.

Membicarakan hal ini Wenny Qin sedikit murung, “Waktu kecil dia lebih cerdik dibanding aku, pernah melontarkan tuduhan palsu padaku beberapa kali, setelah dewasa aku juga sudah cerdik, tidak bermain bersamanya lagi, tapi rumor tentangku di waktu lalu kamu seharusnya juga tahu kan, justru semuanya adalah perbuatannya di belakangku, dia masih juga mengundangku makan, berlagak lugu, aku sudah menjelaskan semuanya, dia bahkan menjelaskan padaku ini adalah kesalahpahaman.”

Wenny Qin merasa orang seperti ini sangat menakutkan, menguliti kulit wajah pun dia bisa memperlihatkannya padamu, dia sungguh tidak tahan lagi, masih untung dia bukanlah kakak iparnya, kalau tidak dia pasti bisa gila.

Clara Shen mengeryitkan alisnya, mendengar ini, sungguh dia adalah seorang yang tidak mudah diusik.

Wenny Qin berkata lagi: “Namun juga tidak perlu terlalu khawatir, kan ada kakakku, waktu kecil ketika dia menuduhku, kakakku yang maju membantuku, kalau tidak, tidak tahulah seberapa hancur reputasiku sekarang ini.”

Clara Shen berkata: “Kakakmu sedang tugas ke Hongkong, setengah bulan lamanya.”

Wenny Qin bengong, urusan ini dia tidak tahu, “Lama sekali?”

“Iya, benar, bagaimana kondisi kesehatan ayah sekarang?” Clara Shen bertanya.

“Sudah jauh lebih baik, namun ibu masih melarangnya pergi jalan-jalan ke luar, di rumah bosannya luar biasa.”

Seporsi makanan selesai dimakan, Wenny Qin baru tersadar, “Kakak ipar! aku kan sudah bilang mau makan lebih sedikit, mau diet! Aku lagi-lagi makan begini banyak! Manajerku bisa memarahiku!”

Clara Shen tidak tahu harus tertawa atau menangis, “Kamu bergegaslah, masih sempat kok.”

Masih sempatkah? Dia kembali setelah liburan sekian lama, manajernya masih belum bertemu dengannya, anggaplah sudah bertemu, melihatnya di berita gosip.

Dia menghela nafasnya, malam nanti pasti tidak boleh makan lagi, olah raga, jogging, diet!

Bubar kantor kembali ke rumah, Wenny Qin dua hari ini tidak di rumah, villa yang sangat luas itu ada semacam kesan sunyi.

Clara Shen malas masak, asal-asalan saja memasak mie instan untuk makan, lalu nongkrong di sofa bersama Elviana Wang, Claudius Zhang, Wenny Qin bersama memainkan permainan.

Keempat orang itu sudah sekian waktu lamanya tidak main bersama, kali ini bisa dikatakan semuanya sangat menikmati.

“Ada obat tidak, baru saja melompat kehilangan darah.”

“Aku ada, sini ambil.”

Beberapa orang ini bekerjasama dengan sangat kompak.

“Jalan, kita blokir jembatan, ambil sedikit barang-barang.”

“Baik!”

Babak satu menang, beberapa orang ini perasaannya senang, main semalaman, menang dua babak.

Elviana Wang cepat-cepat membuat janji lagi untuk esok hari, “Besok ayo kita main lagi bersama!”

Sekarang dia yang paling senggang, kalau tidak main dia sungguh akan merasa sangat bosan.

Clara Shen pikir-pikir besok juga dirinya tidak ada urusan, “Baiklah, besok malam setelah makan malam langsung kita online.”

Wenny Qin berkata: “Besok aku juga bisa main, dua hari lagi kalau sudah masuk tim maka tidak punya banyak waktu untuk main lagi.”

“Kalau begitu aku menemanimu main bersama.” Claudius Zhang menyatakan pacarnya mau main, dia harus menemaninya.

Berturut-turut dua hari, Clara Shen tiap hari pulang kerja bersama dengan beberapa orang ini main, hari ketiga Wenny Qin masuk tim syuting, urusan jadi lebih banyak, main satu babak lalu selesai, Clara Shen mendadak sedikit tidak terbiasa, sebelumnya juga tidak merasa seberapa pentingnya ada atau tidak adnya Wayne Qin, tapi sekarang dia mendadak tidak ada, mengapa dirasanya begitu tidak nyaman.

Lagipula.........

Dia juga tidak meneleponnya atau mengirimkan pesan apapun.

Clara Shen berbaring di ranjang, bolak balik rasanya tidak enak, lalu dia menyadari satu hal, dirinya terlalu menaruh dia dalam hatinya, sedangkah dia tidak memikirkan dirinya.

Hari kedua Clara Shen membeli seekor corgi kecil, Clara Shen sangat menyukai anjing, Elviana Wang memelihara seekor corgi yang sangat bagus, dia sudah lama menginginkannya juga, dulu di keluarga Shen ada Diana Lin dan Candice Shen dia tidak berani memelihara, takut anjingnya cari masalah, sekarang seharusnya bisa pelihara dong?

“Menurutmu, baiknya aku beri kamu nama apa ya?” Anjingnya masih sangat kecil, sangat lucu.

“Juicy? Perfume? Butter? Peanut?”

Clara Shen melihat-lihat kandang anjing dan pakaian anjing di internet.

Masuk pesan singkat di ponselnya, Clara Shen melihatnya dulu, Wayne Qin yang mengirimkan pesan padanya.

Sedang apa?

Clara Shen melihat dua kata ini, sedang apa, melihat ponsel? melihat-lihat taobao? Atau bilang sedang melihat-lihat kandang untuk anjing?

Anjing kecil berjalan menghampiri Clara Shen hendak menggesek-gesekkan dirinya pada kaki Clara, Clara Shen meletakkan ponselnya, menggendong anjing itu, “Lapar ya?”

Clara Shen pergi mengambil menuangkan makanan anjing.

Anjing kecil makannya sangat perlahan, Clara Shen sangat sabar menanti, diperhatikannya anjing itu makan sampai habis barulah dia kembali ke sofa, meneruskan melihat-lihat kandang dan pakaian untuk anjingnya.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu