My Charming Wife - Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
Masalah laki-laki itu hanya sebuah selingan kecil, mereka pun mulai bermain, berfoto, lalu berjalan dari pantai ke sisi lain pulau, Clara mencoba mengajak Wayne, namun malah ditolak, katanya ada urusan kantor yang harus diselesaikan, Clara pun terpaksa pergi bersama Claudius, Elviana dan Wenny. Moon Island tidak terlalu besar, tetapi segala sesuatu ada disana, mereka berempat membeli banyak jajanan. Makanan laut dan ikan bakar disana sangat enak, awalnya Clara tidak menaruh harapan terlalu besar, tetapi setelah mencobanya tersadar enak sekali, lanjut memakan lebih banyak.
“Bawakan sedikit untuk Kakak.” Kata Wenny.
Clara Shen mengangguk: “Aku juga berpikir seperti itu.”
Selesai berkata, Clara Shen pun berencana memesannya lagi, malah tiba-tiba dipanggil Claudius: “Ada kolam harapan disana, kita kesana dulu, nanti baru kembali lagi untuk membelinya, jika tidak akan tidak enak saat menjadi dingin nanti.”
Clara Shen juga merasa yang Claudius katakan memang masuk akal: “Baiklah.”
Selesai membayar, mereka pun bergegas menuju kolam harapan di samping, ada sebuah patung batu disana, Clara tidak mengenalnya, namun melihat banyak orang berdoa dan berharap disana, Claudius pun membeli empat buah koin harapan, memberikan masing-masing satu pada mereka. Clara menerima koin itu dan melihatnya, ada sebuah patung batu disana, sama seperti yang berada di tengah kolam.
Clara Shen berpikir sesaat, mulai berdoa, lalu melemparkan koin itu ke dalam kolam.
Harapan terbesar Clara Shen adalah semoga anaknya bisa kembali lagi.
Claudius Zhang dan Wenny Qin juga sudah selesai berdoa, ketiganya bertatapan, lalu menyadari Elviana masih sedang berdoa, beberapa saat kemudian Elviana baru membuka kedua mata, melihat mereka sudah menunggu, langsung berkata: “Ayo kita pergi.”
Keluar dari kolam harapan, Claudius bertanya: “Apa yang kamu doa dan harapkan tadi, kenapa lama sekali.”
“Aku berbeda dengan kalian, masa depanku masih belum jelas.” Selesai berkata Elviana Wang pun berjalan ke depan.
Soal apa yang menjadi harapannya, dia melakukan penyusunan ulang terharap masa depan, lalu untuk teman dan keluarga, semoga diberikan kesehatan dan kebahagiaan, intinya, memang cukup panjang lebar.
Mereka lanjut berkeliling sesaat, selain harga barang yang mahal di atas pulau itu, hampir tidak ada kekurangan lain.
Wayne Qin pun dibelikan sedikit makanan, sepulangnya mereka, terlihat Wayne sedang telepon, Clara Shen pun berkata pada Wenny: “Belakangan ini Kakakmu benar-benar sibuk.”
“Tentu saja, sebenarnya Kakakku adalah seorang pekerja keras, tingkahnya seperti sekarang sama sekali tidak membuat heran.” Wenny Qin sudah terbiasa, tidak merasa terkejut.
Di samping kursi tempat Wayne Qin berbaring, Clara Shen meletakkan makanan ke atas meja, Wayne yang sedang berbicara dalam telepon melihatnya sesaat, melihat Clara Shen dan lainnya sudah pulang, telepon pun segera dimatikan.
Clara Shen berkata: “Kami baru saja jajan, enak sekali, makanya membelikan untukmu juga, makan dulu baru lanjut kerja.”
Wenny Qin ikut berbicara: “Saat ini kita datang untuk liburan, Kak, bisakah kurangi pekerjaanmu, lihatlah selama bertahun-tahun pikiranmu selalu fokus pada urusan kantor, sudah bersusah payah meluangkan waktu keluar, hanya beberapa hari saja, tidak akan banyak berpengaruh kok.”
Wayne Qin pun meletakkan handphone yang sedang digenggam, “Baiklah.”
Sebenarnya Wayne Qin belum terlalu nafsu makan, tetapi melihat mereka berniat baik membawakannya makanan, dia pun tidak enak menolak, maka memakan sedikit, rasanya memang enak, hanya saja Wayne tidak terlalu nafsu makan, juga tidak makan banyak.
Clara Shen yang kelelahan berjalan, segera berbaring ke samping Wayne Qin, bertanya: “Sudah jauh-jauh kita kemari, bukankah sia-sia jika kamu tidak bermain dengan puas?”
“Cukup kamu yang puas bermain saja.”
Karena sekolah Wayne Qin saat di luar negeri tepat berada di tepi pantai, kini dia pun tidak seheboh dan sesenang Clara dan lainnya.
Clara Shen memesan segelas minuman dingin lagi, lalu bertanya pada Wayne: “Aku lihat beberapa hari ini kamu sibuk, masalah perusahaan belum selesai juga ya?”
“Masalah kali ini cukup istimewa, belum sepenuhnya selesai, harus menungguku kembali baru tahu keadaan aktual disana.”
Baru saja telah mendapat kabar bahwa pembangunan gedung olahraga diserahkan pada Perusahaan Besar Wu, dia pun menelepon penanggung jawab sebelumnya, balasan yang didapat adalah harga yang ditawarkan Perusahaan Besar Wu terlalu rendah, mereka tidak mampu menolak, kecuali Perusahaan Besar Qin juga bisa memberikan tawaran harga yang sama rendahnya. Setelah Wayne pikir-pikir, harga yang ditawarkan Perusahaan Besar Wu sudah dibawah harga modal, jika dirinya juga ikut memberi harga murah, kerugian besar pun harus ditanggung, maka dalam situasi seperti ini dia terpaksa mengalah pada Perusahaan Besar Wu.
Dari situasi itu, terlihat jelas Perusahaan Besar Wu melakukan aksi besar-besaran demi menentang Perusahaan Besar Qin, saat ini Wayne tidak berada di Kota A, entah apalagi yang akan mereka lakukan, mereka bersedia melakukan transaksi rugi demi menyerang Perusahaan Besar Qin.
“Parah tidak?” Tanya Clara dengan cemas.
Dia tidak pernah mendengar ada masalah yang tidak mampu Wayne selesaikan, mungkinkah sungguh terjadi masalah yang besar?
“Tidak tahu, baru akan tahu setelah pulang nanti.” Mungkin saja Perusahaan Besar Wu datang ke Kota A untuk memberikan sebuah ancaman dan menunjukkan kebolehannya, mungkin juga ingin merebut Perusahaan Qin, apapun yang mereka pikirkan, cara yang mereka ambil telah salah besar.
Clara Shen segera menegakkan posisi duduk: “Kalau begitu bagaimana jika kita pulang sekarang juga.”
“Tidak perlu, sudah terlanjur datang, bermainlah dengan puas, beberapa hari lagi baru kita pulang.”
Karena sudah memutuskan membawa Clara keluar jalan-jalan, dia pun tidak akan pulang dalam waktu satu dua hari saja, apalagi, sekalipun masalah di kantor sangat besar, tetap saja tidak lebih besar dari urusan istri dan anak. Yang paling Clara butuhkan saat ini adalah pengobatan luka dalam hati, dan sejauh ini sepertinya cukup berkhasiat, dia pun tidak mungkin menyudahinya begitu saja, jika tidak, pasti akan mendatangkan penyesalan di kemudian hari.
Bermain hingga jam 3 sore, mereka berlima pun meninggalkan Moon Island, tidak langsung kembali ke villa, melainkan menikmati makan malam di perkotaan. Selesai makan, mereka jalan-jalan di pasar Negara G, membeli jajanan, berbelanja, setibanya di rumah waktu sudah menunjukkan jam 11.
Wayne Qin dan Claudius Zhang menenteng kantong belanjaan berukuran besar, terutama Claudius, dia membawakan belanjaan Wenny dan Elviana, hingga hampir tidak bisa melihat jalan di depan.
Setelah meletakkan semua barang, barulah dia menghela nafas berat: “Kalian perempuan-perempuan memang menakutkan.”
Bisa-bisanya belanja sebanyak itu, mampukah dibawa pulang nanti? Entah lain kali masih aka nada perjalanan seperti itu atau tidak, Claudius merasa ketakutan.
Saat hari pertama datang, Claudius dan Wenny sempat membeli durian, namun tidak jadi dimakan karena Clara membuatkan sarapan, disimpan hingga sekarang, Wenny pun mengeluarkannya dan berkata: “Kita makan saja durian ini.”
Elviana mengelus perut sendiri, bertanya: “Kamu tidak kekenyangan?”
Makanan yang dimakan hari ini sedikit berlebihan, dia juga terus memusingkan berat badan sendiri, meski tidak sedang ingin diet, namun makan terlalu banyak tetap saja tidak baik kan? Tetapi jika semua orang memakannya, dia pasti tidak mampu menahan diri.
“Masih bisa kok, hanya sedikit kenyang saja, saat pulang tadi sudah lumayan banyak makanan dicerna, aku hanya takut durian ini rusak juga disimpan terlalu lama, jadi lebih baik kita makan saja.” Kata Wenny Qin.
Durian bisa rusak?
Bohongin anak kecil saja.
Claudius mengumpat dalam hati, perempuan yang berkata ingin diet memang tidak bisa dipercaya, begitu bertemu makanan pasti tidak bisa rem.
Clara pun menambahkan: “Makan saja, aku juga sudah lama tidak makan durian.”
Lalu, selain Wayne, semua orang sibuk menikmati durian, tanpa disisakan sama sekali.
Elviana masih merasa kurang puas: “Durian Negara G terlalu enak deh.”
Clara Shen menganggukkan kepala: “Besok kita pergi beli lagi.”
Wayne Qin mengerutkan kening mendengar perbincangan mereka, rasanya benar-benar tidak tahan lagi: “Besok kita ganti kota lain, kita ke Kota D.”
“Besok ganti tempat?” Wenny sedikit terkejut mendengarnya.
Semua orang pun tidak mengetahuinya, mengira akan terus di kota itu.
Jadwal perjalanan kali ini selalu ditentukan Wayne, tetapi sebelumnya belum pernah dikabarkan sama sekali, saat ini semua orang terkejut.
“Hm, sudah beberapa hari kita bermain disini, sudah seharusnya pindah ke tempat lain.”
Selesai berkata, Wayne melihat sekilas kulit durian yang berserakan di atas meja, dia tidak akan berkata alasan pindah tempat karena tidak kuat mencium aroma itu, hingga besok pun aroma itu tidak akan menghilang, lebih baik ke lantai atas saja.
“Aku ke atas dulu.”
Setelah Wayne pergi, barulah Wenny tersadar sesuatu: “Sepertinya Kakakku tidak tahan mencium aroma durian.”
Ketiga orang lainnya: “……”
Clara mencium aroma pakaian sendiri, entah ada bau durian atau tidak.
Sudahlah, cepat mandi dan bersihkan diri saja.
“Waktu sudah malam, istirahatlah, aku naik dulu.”
Saat tiba di kamar, Clara Shen tidak menemukan Wayne, tanpa perlu ditebak, sudah pasti dia sedang bekerja.
Memanfaatkan kesempatan itu, Clara segera mandi, sekaligus mencuci pakaiannya, seharusnya tidak ada aroma durian lagi deh?
Keesokan harinya, karena semalam bermain terlalu lelah, semua orang bangun lebih siang, tersadar waktu sudah menunjukkan jam 10 lewat, cuaca juga tidak terlalu baik. Hujan deras mengguyur permukaan bumi, ini adalah hujan pertama yang mereka jumpai selama berada di Negara G.
Clara Shen bertanya pada Wayne: “Hujan, kita jadi berangkat atau tidak?”
Hujan di luar terlihat cukup deras.
“Hujan di daerah ini biasanya tidak lama, coba kita lihat sebentar lagi lebih reda atau tidak, jika reda baru kita berangkat.”
“Baiklah.”
Kenyataannya memang seperti yang Wayne katakan, tidak lama kemudian hujan pun reda, Clara mengacungkan jempol pada Wayne: “Luar biasa.”
Mereka pun mulai berbenah, bersiap-siap pindah ke tempat lain.
Barang yang Clara Shen beli jauh lebih sedikit dari Wenny dan Elviana, tetapi juga menambah berat koper, untung saja dia tetap susun dalam satu koper. Berbeda dengannya, Elviana dan Wenny malah masing-masing membawa dua koper.
Claudius Zhang benar-benar kewalahan, saat berangkat, hujan sudah reda total.
Elviana berjalan di depan, tiba-tiba menabrak seseorang, “Mohon maaf, mohon maaf!”
“Apa-apaan, tidak punya mata ya?” Yang Elviana tabrak adalah seorang perempuan, dia sedang berjalan bersama seorang laki-laki, setelah dilihat dengan jelas, Elviana merasa sangat familiar, berpikir sesaat, bukankah perempuan itu Ibunya Calvin Liu?
“Bengong apanya? Menyebalkan.”
Elviana pun mengerutkan kening, berkata dengan tidak sabar: “Aku hanya menabrakmu dengan pelan, dan kamulah yang berdiri di depan pintu, aku juga sudah minta maaf denganmu, sama-sama orang China, bisakah perbaiki sikapmu, jangan membuat malu disini.”
Elviana meminta maaf murni karena refleks, ngomong-ngomong entah kenapa kedua orang itu berdiri di depan pintu.
Perempuan itu menjulurkan tangan bersiap-siap menampar Elviana, dia sama sekali tidak pernah bertemu orang yang berani berbicara begitu dengannya, dia bukanlah seseorang yang memiliki emosi baik.
Elviana malah menangkap tangan perempuan itu: “Kamu berani main tangan?”
Elviana pun merasa sangat terkejut, berani-beraninya perempuan itu main tangan memukulnya.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraMr Huo’s Sweetpie
EllyaCutie Mom
AlexiaCinta Yang Berpaling
NajokurataAsisten Bos Cantik
Boris DreyThe Richest man
AfradenMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End