My Charming Wife - Bab 327 Moon Island

“Cepat pulang, aku rindu.”

Hati Elviana tersentuh mendengarnya, “Aku juga rindu kamu.”

“Sayangnya dua hari ini urusan kantor terlalu banyak, Kakakku tidak seperti dulu lagi, urusan kantor harus aku tangani langsung, melelahkan sekali.”

Kelvin Han merindukan hari-hari seperti dulu, cukup mengerjakan hal-hal yang disukainya, urusan kantor dan keluarga cukup diserahkan pada Victor Han, kini semua harus bergantung padanya, jika tidak, saat ini dia pasti sudah berkelana bersama mereka, menikmati steak sapi kobe di atas permukaan laut.

Karena perbedaan waktu, malam ini semuanya tidak dapat tidur nyenyak, namun karena terlalu lelah, pada akhirnya tetap terlelap, tidak sampai insomnia.

Tadinya berencana bangun pagi menyaksikan matahari terbit, namun kelihatan jelas mereka tidak mampu bangun terlalu pagi.

Begitu bangun, lagi-lagi ada yang mengantarkan barang dan bahan-bahan, Claudius dan Wayne lagi yang menyiapkan sarapan.

Elviana berkata dengan tidak enak hati: “Setiap hari mereka yang harus masak, tidakkah ini kurang baik?”

Wenny Qin berkata: “Tidak masalah, kebetulan bisa latihan.”

“Kalian mengajarkannya dengan sangat baik.” Kata Elviana dengan tidak sabar.

Clara Shen melihat ke arah Elviana: “Memangnya saat bersama Kelvin, selalu kamu yang masak?”

Elviana mengelus hidung sendiri: “Bukan.”

Wenny pun tersenyum mendengarnya: “Kamu juga mengajarinya dengan baik.”

“Sebenarnya bukannya aku tidak bersedia masak, hanya saja merasa senang setiap kali melihatnya memasak untukku, merasa dia sangat perduli padaku.” Kata Elviana Wang.

Sebenarnya yang dia perdulikan bukanlah sebuah masakan, melainkan sikap-sikap perduli Kelvin padanya.

“Memang begitu kok, dulu Claudius sama sekali tidak bisa masak, kalian juga tahu, tetapi kini dia sudah sangat mahir, justru karena semua yang dia lakukan ini, baru aku terima lamarannya.” Kata Wenny.

Sudah tumbuh begitu besar, dia pernah dikejar banyak laki-laki, banyak juga yang bersikap baik padanya, tetapi hanya Claudius Zhang yang membuatnya benar-benar merasakan kasih sayang itu.

“Kalian sudah akan menikah, kagum sekali pada kalian.” Kata Elviana.

Clara bertanya: “Bukankah katamu tidak ingin menikah dalam waktu dekat? Untuk apa kagum seperti itu?”

“Awalnya memang tidak ingin, tetapi melihat satu persatu dari kalian sudah menikah, aku pun merasa apakah seharusnya juga menikah lebih cepat agar tidak ketinggalan?” Kata Elviana.

Wenny berpikir sejenak, lalu berkata: “Soal ini tergantung kapan kamu menyuruh Kelvin melamarmu.”

Elviana memonyongkan bibir, lanjut berkata: “Sekarang sama sekali tidak ada tanda-tanda untuk itu, sudahlah, sebenarnya aku hanya tiba-tiba kepikiran, kalian menikah saja dulu, aku ingin lebih banyak menikmati waktu-waktu sebelum pernikahan.”

Sarapan pagi ini tetap ditemani sandwich dan susu, Clara Shen bertanya ada Wayne: “Hari ini kita berencana bermain kemana?”

“Ke Moon Island.” Jawab Wayne Qin.

Blue Island sangat terkenal di Negara G, hanya saja Moon Island, sama sekali belum pernah mereka dengar.

Karena tidak pernah mendengarnya, beberapa orang itu pun penasaran.

“Moon Island dimana?”

Wayne Qin menjelaskan: “Salah satu pulau dekat sini, tetapi jarang sekali ada yang tahu soal pulau itu, makanya tidak terlalu terkenal.”

Hanya saja pemandangan disana juga tidak kalah indah, yang terpenting adalah tidak terlalu ramai, dengan pemandangan yang hampir setara dengan tempat-tempat terkenal, sudah sepantasnya bermain kesana.

“Ternyata seperti itu.”

Selesai makan, mereka pun bersiap-siap berangkat ke Moon Island, masih menggunakan kapal pesiar, namun saat berada di pantai, Calvin Liu terlihat sedang bermain di tepi laut, Wenny segera berkata: “Kenapa dia sendiri lagi, sangat bahaya membiarkan anak sekecil dia d bermain di tepi laut.”

Clara berjalan mendekati Calvin, bertanya: “Calvin, kamu diam-diam keluar sendiri lagi ya?”

Melihat beberapa orang itu, Calvin sangat terkejut, segera berkata: “Benar, kapal pesiar itu milik kalian ya? Kamu mau keluar bermain lagi ya?”

“Kami mau bermain ke pulau, Calvin, kamu sendiri disini terlalu beresiko, lain kali harus beritahu Ayah dan Ibumu dulu, mereka pasti membawamu keluar bermain, kamu pun tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi.” Kata Clara.

Calvin Liu memonyongkan bibir sambil menggelengkan kepala: “Mereka tidak akan memerdulikanku, sekarang saja sedang ribut ingin bercerai, entah siapa yang menginginkanku, mungkin saja setelah mereka bercerai, aku akan menjadi anak yang terlantar.”

Clara Shen terkejut mendengarnya, tidak menyangka orangtua anak itu sudah mulai membicarakan perceraian, awalnya dia pikir serumit apapun hubungan mereka, keluar liburan pasti akan memperbaiki suasana, tetapi saat mendengar perkataan Calvin Liu baru tahu mereka masih saja bertengkar, jika tidak, bagaimana mungkin keduanya tidak sadar anaknya keluarg bermain sendiri setiap hari.

“Meski begitu kamu tetap tidak boleh datang ke pantai sendirian, lihatlah, bagaimana jika ombak besar itu membawa kamu pergi?” Kata Clara.

“Lagipula Ayah Ibu tidak perduli padaku lagi.” Selesai berkata, Calvin Liu menghela nafas, lanjut berkata: “Aku sungguh seorang anak yang kasihan.”

Elviana berjalan menghampiri mereka, berkata: “Bagaimana mungkin kasihan, Ayah Ibumu pasti tidak sengaja melupakannya.”

Wenny Qin pun menambahkan: “Di dunia ini mana ada orang tua yang tidak menyukai anaknya sendiri?”

Calvin Liu terus menggelengkan kepala: “Kalian tidak mengerti, Ayah dan Ibu sama sekali tidak menyukaiku.”

Clara Shen tiba-tiba teringat Raymond Shen, di dunia ini sungguh ada Ayah yang tidak menyukai anaknya sendiri.

Saat ini seorang perempuan muda berjalan ke arah mereka, Clara segera berkata pada Calvin Liu: “Lihat, Ibumu datang.”

Clara Shen mengenali perempuan muda itu Ibu Calvin karena keduanya memiliki beberapa kesamaan pada wajah.

Calvin menoleh kembali menatap perempuan itu, berkata dengan mata berbinar-binar: “Ibu datang mencariku!”

“Calvin Liu! Kemari kamu!” Perempuan muda itu berjalan sambil berteriak kasar.

Ekspresi senang pada wajah Calvin Liu hilang begitu saja, tergantikan oleh kemurungan, juga sedikit rasa takut.

Calvin Liu pun berjalan ke arah perempuan muda itu.

Clara Shen melihat setibanya Calvin Liu di hadapan perempuan itu, dia langsung di dorong dengan kuat, hingga hampir terjatuh ke tanah.

Beberapa orang terdiam melihat kejadian itu.

Kadang Clara Shen sungguh tidak mengerti, kenapa bisa ada orang tua seperti itu? Dia benar-benar menyukai anaknya sendiri, namun anak itu sudah tiada sebelum terlahirkan ke dunia, perempuan itu memiliki seorang anak yang amat lucu dan menggemaskan, malah tidak diperdulikan sama sekali.

Wayne Qin pun berkata memecah keheningan disana: “Ayo jalan.”

Barulah semua orang menaiki kapal pesiar.

Tiba di atas kapal, Wenny mengerutkan kening, berkata: “Kelihatannya Ibu Calvin Liu sungguh tidak menyukainya.”

“Mungkin saja yang kita lihat hanya sisi luar, mungkin saja Ibunya hanya emosi sesaat.” Kata Claudius.

Elviana Wang ikut menganggukkam kepala: “Benar sekali, kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan bahwa Ibu Calvin Liu tidak menyukainya.”

“Semoga saja.”

Karena masalah Calvin Liu, suasana hati mereka pun sedikit terpengaruh, setengah jam kemudian, pemandangan laut membuat hati mereka berangsur terhibur.

Moon Island berjarak tidak terlalu jauh, berbeda dengan jalur yang mereka ambil kemarin, namun waktu yang ditempuh sama-sama 1 jam, hasilnya sama seperti yang Wayne jelaskan, jumlah pengunjung pulau itu tidak terlalu banyak.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu