My Charming Wife - Bab 113 Kabur (3)

Dia bisa berenang, namun bukanlah terlalu bagus, semua orang bilang sungai besar menghanyutkan orang yang bisa berenang, Clara tidak yakin apakah dia bisamelewati sungai ini atau tidak, namun sekarang dia sudah tidak punya pilihan lain.

Berusaha berenang kede[an, ditengah sungai ada lampu menyala, hati Clara malah lebih tenang daripada sebelumnya, asalkan terus berenang seperti begini dia hitungannya lolos maut, itu juga termasuk sebuah keberuntungan dari segala kesialan.

Gracie melihat Clara yagn melompat kedalam sungai, wajahnya menatap kearah kedua orang berpakaian hitam itu dengan ekspresi aneh.

Orang berpakaian hitam itu langsung berkata, "Nona, apakah kami harus pergi mengejarnya?"

"Mengejarnya? Apakah disaat ini kalian masih bisa dapat mengejarnya?"

Sungai ini begitu besar, langit begitu hitam, jika ingin menangkap seseoarng dari sungai tidaklah mudah, apalagi, kedua orang ini turun juga akan berbahaya, di hari-hari diluar dan didalam negeri ini, dia mengandalkan kedua oran gini barulah bisa bersenang-senang terlebih dahulu, jika merka punya masalah lain, entah apa yang akan terjadi kedepannya.

"Apa yang harus dilakukan sekarang?"

"Tunggu diseberang sungai sana!"

Clara merasa tidak punya tenaga lagi ketika berenang hingga ditengah-tengah sungai, dia meno[ang sebuah kapal kecl ditengah sungai dan beristirahat lama, tidak apa-apa, bisa istirahat, ditengah sungai itu aman, asalkan bisa berenang kesebrang, maka akan aman, Clara melirik kearah temapt tadi, sudah tidak bisa dilihat dengan jelas, lampu mobil sudah hilang, apakah mereka masih disana atau tidak tidak dikethaui oleh Clara.

Dia mengangkat kepalanya untuk melirik kearah bintang yang dikit hari ini, bintang pada hari ini sungguh dikit sekali.

Setelah istirahat 10 menit, Clara tiba-tiba melihat ada kapal yang lewat, Clara bergegas melambaikan tangannya. itu adalah sebuah kapal bisnis, Clara sungguh beruntung, kebetulan dilihat oleh orang lewat, setelah naik keatas kapal bisnis itu, barulah Clara merasa dingin mengigil.

"Astaga, ditangah malam mengapa kamu bisa berada ditengah sungai?" Seorang lelaki berumur 30 tahunan adalah kapten kapal ini, dia menolong Clara dan merasa kaget.

"Tidak sengaja terjatuh, setelah berenang lama, namun tetap saja tidak bisa menyebranginya, sungguhb terima kasih, terima kasih!" Clara menjelaskan.

Kapten mengelengkan kepalanya, "Hanya membantu sekilas saja, namun awalnya aku kaget, aku sering menonton film horor, aku lagi memikirkan jangan-jangan ini adalah........."

"Bukan, aku terjatuh dari sana, aku ingin berenang keseberang, namun tidka bisa melakukannya sejak tadi." Masalah menyulik juga tetap saja tidak dikatakan oleh Clara, dia takut orang itu kaget.

"Kamu seorang gadis mengapa kesana kemari pas malam hari, itu sangatlah tidak aman, air sungai ini sangatalah dingin." Kapten adalah seorang yang baik hati, dia sudah bekerja dikapal belasan tahun, dia pernah menolong lumayan banyak orang.

Clara tersenyum tidak berdaya, "Tidak akan mengulanginya lagi, kapten, apakah boleh pinjam hpmu dulu, aku ingin menelepon orang rumahku."

Kapten juga sudah menebaknya, dia mengeluarkan hpnya dan berkata kepada orang yang sedang menyetir, "Pergi ke pelabuhan 915 dan berhenti sebentar, kita antar dia ke tepian dulu."

"Baik!"

Clara menelepon Elviana, baik Elviana adan juga Claudius, Clara bisa menghapalnya, waktu sekarang adalah subuh jam 3 lewat 50 menit, Claudius biasa akan mengatur diam ketika tidur, namun Elviana tidak.

Setelah berdering sejenak, teleponnya diangkat.

"Elviana?" Clara mencoba untuk bertanya.

Elviana langsung tidak mengantuk lagi, "Clara?! Kamu ada dimana! Ada apa ini! Mereka bilang kamu diculik, apakah kamu baik-baik saja?"

Elviana menerima panggilan dari Clara, dia kaget dan juga senang, namun lebih banyak khawatir terhadapnya juga, bagaimana kondisi Clara sekarang.

"Aku sedang berada di sungai, aku tidak ada apapun, apakah kamu bisa menjemputku?"

"Baik, aku akan segera pergi, mengapa kamu bisa berada di sungai? Ada apa ini?" Elviana sambil berkata sambil turun dari kasurnya.

"Tidak bisa dijelaskan secara singkat, nanti aku ceritakan."

"Baik, kamu beritahu aku alamatnya, oh iya, suamimu juga sudah pulang, aku beritahu dia segera." Kata Elviana.

Clara sedikit kaget, mengapa Wayne bisa kembali disaat ini, apakah demi dirinya?

Clara tercengang sejenak, barulah dia bertanya kepada kapten kapal, "Halo, dimanakah tempat kita sekarnag ini? Aku menyuruh temanku datang menjemputku saja."

"Kita sedang menuju pelabuhan 915 untuk menurunkanmu, kamu suruh temanmu menjemputmu disana saja!"

"Terima kasih!"

Clara sungguh beruntung, jika bukan karena bertemu dengan kapal bisnis ini, dia ingin berenang keseberang sana, namun Gracie pasti sudha menunggunya disana.

Namunn sekali naik ke kapal bisnis dan pergi ke pelabuhan 915, itu sedikit berjarak, barulah terhitung aman.

Setelah turun dari pelabuhan, Clara beterima kasih kepada kapten, kapten melambaikan tangan kepadanya dan pergi beserta kapalnya.

Angin meniup kemari, pakaian yang basah membuat Clara gemetaran.

"Hachiu!"

Clara bersin, dia merasa semakin dingin.

Ini sepertinya karena demam.

Bisa kabur dari maut saja sudah lumayan, deman sajalah, tidak penting lagi.

Ketika Wayne datang, dia melihat Clara tengah menyusut dilantai dan terliaht kecil, hatinya yang tegang langsung lega.

Clara merasa badannya menjadi hangat, sebuah pakaian menyelimuti badannya, dia melihat dan terlihat wajah Wayne yang dizoom.

"Akhirnya menemukanmu." kata Wayne.

Clara tercengang, "Kamu, bagaimana kamu bisa ada disini?"

Tadi dia bertanya kepada kapten dimana pelabuhan 915 itu, sekali ditanya baru tahu bahwa ini tidak berada di kota A, sekalipun Elviana datang kemari juga butuh waktu dua jam, dia mengira harus menunggu lama, tapi mengapa WAyne bisa tiba secepat ini?

"Aku datang mencarimu, bagaimana rasanya sekarang? Apakah ada yang kurang nyaman? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Clara menatapi belakang Wayne, dia menyadari bahwa ada banyak orang berpakaian hitam yang mengikutinya datang, Clara menarik nafas dan berkata, "Gracie, menculikku, aku kabur keluar."

Wayne terlihat sedih, "Maaf, karena aku, kamu kecelakaan."

Setelah mengetahui bahwa Clara terjadi kecelakaan, hati Wayne sakit masih diingat jelas oleh dirinya sendiri.

Gracie, bagus sekali.

Dia sudah memberikan kesempatan kepada keluarga Mu, jika mereka tidak mengerti, maka dia tidak akan memberikannya lagi.

Clara pertama kalinya mendengar permintaan maaf dari Wayne, dia merasa sedikit sedih, satu hari ini begitu panjang dan menakutkan baginya, namun dia sendiri, dan bahkan tidak bisa mengekspresikannya, dia hanya bisa menyuruh dirinya sendiri untuk tenang, harus memikirkan bagaimana cara untuk kabur.

"Gracie adalah orang gila........"

Wayne memeluk Clara, "Serahkan kepadaku, kedepannya tidak akan terjadi hal seperti itu lagi."

Clara menganggukkan kepalanya, "Baik."

Dia tentu saja percaya dengan Wayne, dia percaya bahwa Wayne bisa menyelesaikan semuanya.

"Ayo, kita pulang."

Clara naik keatasmobil dan Wayne entah menemukan pakaian darimana untuknya, sebuah pakaian casual berwarna abu-abu, yang bisa dipakai laki-laki maupun wanita, Clara mengantikan pakaian yang basah, dan dia merasa mendingan.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu