My Charming Wife - Bab 173 Pergi Mencuci Piring

Emosi orang-orang di bagian 2 justru begitu tenang, sekarang nilai penjualan mereka adalah yang tertinggi, tapi justru malah mereka yang lembur, dan dipotong bonus, siapa pun tidak akan senang.

Orang-orang bagian 1 juga tidak ingin lagi mentertawakan bagian 2, sekarang mereka hampir saja, secara bersamaan mereka tidak suka pada Vallen, ini terlalu berlebihan, semua desain melewati tangannya, ia sudah mengiyakan, sekarang keadaan seperti ini juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka, apa gunanya memarahi mereka.

Clara memikirkan masih ada orang yang menunggunya di rumah untuk masak, Bonita juga sudah datang, pertama kali sudah pulang semalam ini tidak begitu baik, sedangkan ia cuti satu haru, saat jam pulang ia pun menelepon William dan pamit.

Hari ini Clara tidak menunggu Wayne pulang kerja, ketika datang ia membawa mobil, di dalam mobil juga tidak ada sayur lagi, ia pun pergi ke supermarket dan membeli beberapa makanan.

Ketika tiba di rumah, pertama kali Clara langsung melihat ke arah Timo, Timo diam di dalam kandangnya dengan patuh, mendengar Clara pulang ia pun langsung menggonggong.

Clara menghela napas lega, bagus, Bonita tidak menyerang anjingnya, kalau begitu tidak ada masalah lain lagi.

Ia pun membawa makanan ke dapur, ia juga membeli beberapa buah dan camilan, Clara mengeluarkannya dan menaruh di ruang tamu, Bonita tidak ada di ruang tamu, seharusnya ada di atas.

Clara pun menyibukan diri di dapur.

Bonita memang sedang diam di kamar, mendengar ada suara ia pun turun dan melihat, ia merasa tidak nyaman di tempat asing, ini pertama kalinya ia datang ke Fairview Villa.

Setelah melihat Clara barulah ia berjalan ke sofa lalu duduk dan lanjut bermain.

BIasanya Wayne pulang lebih malam dari Clara, tapi tidak akan terlalu malam, ketika Clara menelepon ia sudah pulang kerja, jadi ia pun mulai memasak agar ketika Wayne pulang pun sudah bisa makan.

Clara memasak dengan cepat, tidak lama kemudian tercium aroma wangi dari dalam dapur.

Ketika Wayne pulang, Clara sedang memindahkan lauk ke meja, waktunya sangat tepat.

Clara pun mengeluarkan sup dari dalam panci, lalu memanggil, "Makan."

Wayne menaruh jaketnya di samping, mendatangi Clara dan tertanya, "Hari ini kamu pergi ke kantor?"

"Iya, ketika sore aku merasa tidak ada kerjaan jadi aku pergi ke kantor."

Wayne mengangguk, lalu duduk, ketika itu Bonita juga datang.

Lauk ketika malam lebih banyak dari siang hari.

Bonita tidak memilih-milih makanan, tapi tidak bisa dipungkiri masakan Clara cukup lezat, ia pun bertanya: "Apakah tidak ada asisten rumah tangga?"

Tidak peduli apakah rumah Keluarga Zhou atau Keluarga Qin, semuanya memiliki asisten, ia sudah terkejut ketika melihat Clara masak untuk makan siang, ketika malam masih tetap Clara yang memasak, Kakaknya begitu hebat, begitu kaya, mengapa tidak membayar asisten rumah tangga?

Wayne tidak berbicara, Clara pun hanya bisa menjawab: "Tidak butuh."

Bonita hanya asal bertanya, ia pun tidak berkata apa-apa lagi.

Clara dan Wayne tidak berbicara, mereka makan dengan cepat, setelah makan Bonita mengambil ponsel dan bersiap naik, sedangkan Clara bersiap merapihkan mangkok dan sumpit, Wayne pun berbicara: "Bonita, cucilah piring."

Bonita menghentikan langkahnya, Clara juga terkejut sejenak.

"Aku?" Bonita bertanya dengan sedikit tidak percaya.

"Hm." Wajah Wayne tidak berekspresi.

Bonita tidak bisa melihat apakah Kakaknya ini serius atau tidak, ia mengerutkan alis dan berkata, "Aku tidak bisa."

Hal seperti ini tidak pernah disentuhnya sedari kecil.

"Dicuci bersih saja, tidak perlu kamu untuk jadi ahli."

Hal mudah seperti mencuci piring, apakah harus diajarkan?

Bonita: "......"

Clara meletakkan sumpit dan mangkuk yang dipegangnya, ia mendengarkan ucapan suaminya.

"Cepat cuci."

Bonita sedikit tidak setuju, ia melihat ke arah Wayne dan ingin melawan, tapi tatapannya yang bertemu dengan mata Wayne pun langsung berpaling, ia pun merapihkan mangkuk dan sumpit lalu berjalan ke dapur dengan sedikit tidak senang hati.

Clara melihat Bonita yang ternyata bisa melakukannya dan lalu menatap Wayne, ia terkejut, "Dia benar-benar mencucinya."

"Hm."

Clara mengangkat jempolnya untuk Wayne, "Kamu benar-benar hebat, tapi kita seperti ini padanya akankah tidak terlalu baik, ia hanyalah seorang siswa."

"Kamu juga tidak lebih tua terlalu banyak darinya, terlebih lagi, Nenek menyuruhnya kemari karena ingin aku memperbaiki sifatnya." Ucap Wayne menjelaskan.

Clara langsung teringat kemarin Wenny bilang Bonita tidak takut siapapun kecuali Wayne, ternyata seperti ini.

Sesaat Clara pun langsung mengerti.

Clara dan Wayne duduk di sofa, menonton televisi bersama-sama, kebetulan di musim liburan ada drama kuno yang diperankan Wenny, biasanya Clara menonton dengan seksama, tapi hari ini ia malah berkali-kali melihat ke dapur, jujur, ia cukup khawatir, ia sudang mendengar dua kali suara, ada dua mangkuk yang sudah pecah, akankah Bonita menghancurkan dapurnya?

KIra-kira setengah jam, akhirnya Bonita berjalan keluar dari dapur, Clara langsung berdiri, pergi melihat ke dapur, ia membersihkan dengan cukup bersih, Wayne juga mengikuti masuk, menimbang dengan matanya, lalu mengerutkan alis dan berkata pada Bonita: "Lain kali tempat-tempat ini juga harus dilap, menjadi bersih."

Raut wajah Bonita cukup suram, tapi ia tetap membalas "Oh".

Keadaan seperti sekarang ini sebenarnya sudah membuat Clara sangat terkejut, seperti apa Bonita yang dulu, benar-benar seorang gadis yang tidak bisa melakukan apapun kecuali bermain ponsel, sekarang bisa merapihkan dapur seperti ini sudah jauh dari bayangannya.

Permintaan Wayne saja yang terlalu tinggi.

Tentu saja, ia pasti tidak akan mengucapkannya.

Bonita lanjut mengambil ponselnya, berjalan keatas, lalu Wayne menghentikannya, "Ke mana?"

"Ke kamar."

"Hm."

Bonita melihat Wayne yang tidak ingin mengucapkan apa-apa lagi, barulah ia lanjut berjalan ke atas.

Clara berkata: "Kukira ada apa kamu memanggilnya."

"Biar dia belajar bertegur sapa."

Wayne tidak peduli ia baik atau tidak pada Bonita, karena ia tidak menyukai Callie, tapi Nenek memohon padanya, ia tidak bisa menolak Nenek, jika sudah berjanji, maka ia akan melakukannya dengan baik.

"Tapi ia benar-benar mendengarkan ucapanku, suamiku kamu sangat hebat." Clara lagi-lagi memberikan jempolnya untuk Wayne.

Wayne tidak menggubrisnya, "Ayo kita naik."

"Baiklah."

Clara mengikuti Wayne naik, sembari berjalan sambil bertanya: "Akhir-akhir ini ada perlombaan persahabatan di kantor, bagaimana menurutmu?"

Clara tidak begitu mempercayai Vallen dengan baik hati memberikan kuota perserta pada dirinya.

"Sudah dibatalkan."

Clara terkejut, "Kapan?"

"Hari ini."

Clara: "......"

Wayne lanjut berbicara, "Sekarang kalian departemen desain harus diorganisasikan ulang."

Clara: "......"

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu