My Charming Wife - Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
Victor Han mematikan rokok yang sedang terjepit di antara jari tangan, berkata: “Wayne, jika kelak, aku menjadi orang seperti yang kamu inginkan, apakah masih ada kesempatan bagiku untuk bersama Wenny?”
“Menurutmu?”
Wayne tidak menjawab, malah bertanya kembali.
“Aku mengerti.”
Maksud perkataan Wayne, tetap saja tidak ada kemungkinan, tak perduli apapun perubahan yang terjadi pada dirinya, kemungkinan itu tidak akan ada.
“Dia tidak akan menyukaimu.” Kata Wayne pada akhir pembicaraan.
Victor mengangguk, menjawab: “Aku tahu.”
Setelah Wayne Qin meninggalkan kantor Perusahaan Besar Han, Victor duduk ke kursi sambil menatap pemandangan di luar jendela cukup lama, lalu menghela nafas berat.
Mungkin saja, sudah saatnya dia melupakannya.
Benar juga, sekalipun dia sangat tidak rela, tetapi tidak ada pilihan lain, sama seperti semua usaha dan jerih payah selama beberapa tahun terakhir, karena begitu, dia pun harus belajar menerima kenyataan dan melupakan masa lalu.
Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti orang yang disukainya tidak mendapat kehidupan layak, pada akhirnya kesempatan pun datang padanya.
Tidak boleh terus menerus menyia-nyiakan semuanya.
Tidak ada cara lain, Kakaknya saja tidak setuju.
Victor Han berjalan keluar kantor, semua akan dimulainya besok. Kalau begitu, hari ini, harus dinikmati sebaik mungkin.
Hari ini Victor tidak pergi kemanapun, melainkan masuk ke sebuah bar yang sering didatangi.
Selama di Kota A, saat sedang tidak ada kerjaan, dia pasti akan mendatangi Old Time Bar itu, usaha bar itu terbilang cukup buruk, yang bernyanyi setiap malam pun hanya orang yang sama, suaranya cukup merdu, namun dia tidak perduli sedikitpun.
Yang dia sukai hanyalah pemandangan di tempat itu, tepat bisa melihat sekolah lama tempat kenangannya terukir.
Lalu minum hingga mabuk berat.
Begitu, sangat indah.
Bos pemilik bar sudah mengenalnya, melihatnya datang, dia langsung menyapa: “Tuan Han sudah datang, masih seperti biasa ya?”
Victor menggelengkan kepala, berkata: “Untuk kali ini berikan yang lebih meriah.”
Kesempatan terakhir, harus dinikmati dengan sepuas hati.
Victor Han duduk di depan jendela, di malam hari, lampu sekolah SMP Negeri 11 Kota A terlihat menyala, dia menatapnya sambil terus meneguk bir.
Bos pemilik bar adalah seorang laki-laki berusia muda, melihatnya seperti itu segera berkata pada pelayan di samping: “Kelihatannya Tuan Han adalah seorang yang memiliki cerita lama, entah apa yang pernah terjadi padanya.”
“Bos boleh mencari tahu kok, kebetulan ada berbagai jenis minuman yang bisa ditawarkan.” Pelayan yang memiliki hubungan akrab dengan bos pemilik pun berkata meledeknya.
Bos menggelengkan kepala: “Sudahlah, kelihatan jelas wibawa Tuan Han tidaklah biasa, lebih baik kita tidak mengganggunya.”
Pelayan bar tidak berbicara lagi, lanjut menyiapkan bir untuk tamu lainnya.
Bir kali ini benaran dibuat lebih pekat dari biasanya, setelah meneguk habis segelas, Victor mulai merasakan pengaruhnya, namun itu sama sekali tidak menjadi halangan baginya untuk lanjut minum.
Terus berada di bar itu hingga jam 1 tengah malam, barulah Victor Han bergegas pergi.
Seharusnya kelak tidak akan kembali ke tempat itu lagi.
Melihat Victor Han berjalan dengan langkah yang kurang seimbang, bos pemilik bar tidak sabar berkata: “Sudah mabuk seperti itu, masih tahukah arah jalan pulang?”
Pelayan berkata: “Meski begitu, kita juga tidak mungkin ikut campur.”
Bos pemilik baru menggelengkan kepala, pada akhirnya berjalan menghampiri, bertanya: “Tuan Han, dengan keadaan seperti ini bisakah kamu pulang sendiri?”
Victor Han melambaikan tangan, berkata: “Tidak masalah, tidak perlu cemas.”
Bos pemilik bar pun tidak lanjut bertanya, hanya berdiri diam mengantar kepergian Victor.
Keluar dari bar, Victor menghirup udara segar, hari sudah subuh.
Sudah masuk hari berikutnya.
Hari yang baru.
“Lepaskan aku! Apa yang ingin kalian lakukan!” Tiba-tiba saja Victor mendengar teriakan minta tolong dari arah depan, suara itu terdengar cukup familiar.
Victor berjalan dua langkah ke depan, tepat di sebuah gang samping bar, biasanya sangat jarang dilalui orang, saat ini terlihat dua laki-laki sedang menarik seorang perempuan, Victor Han menyadari, bukankah perempuan itu penyanyi dalam Old Time Bar tadi?
Bertemu kejadian seperti itu, biasanya Victor tidak akan banyak perduli, sebab bukan urusannya, setiap hari terjadi berbagai jenis kejahatan di dunia, dirinya juga bukan seorang pahlawan, tidak mungkin menyelamatkan semuanya, maka dari itu dia pun melangkahkan kaki bersiap-siap pergi.
Saat ini penyanyi bar itu juga melihat kehadiran Victor, seolah melihat sebuah harapan, segera berteriak: “Tuan Han! Tuan Han, tolong! Tolong aku!”
Langkah kaki Victor Han terhenti, kelihatan jelas, perempuan itu mengenalnya.
Victor Han tiba-tiba teringat perkataan Wayne, katanya, katanya Wenny adalah seorang perempuan yang sederhana dan berhati mulia, sedangkan dirinya berhati hitam dan busuk.
Jadi, apakah dirinya memang berhati busuk?
Mungkin saja, dia juga harus bersikap lebih baik.
Berpikir demikian, Victor Han berbalik badan, berjalan menuju gang kecil itu,
Kadang-kadang manusia memang luar biasa, saat sudah menetapkan satu hal, pasti akan dikerjakan dengan hati tegas, sekalipun saat ini dia mungkin bukan tandingan dua laki-laki itu, tetapi tetap saja maju dengan berani.
Tetapi hebatnya, semua gerakan Victor didasari pelampiasan emosi dalam hati, emosi yang sudah lama tidak dilampiaskan itu ditujukan secara utuh pada dua laki-laki di depan.
Victor yang biasanya tidak berkelahi ternyata hebat sekali, tidak berapa lama, dua laki-laki itu pun terkapar di tanah.
“Kakakku, Kakakku! Mohon tidak memukul lagi! Kami akui kekalahan!”
“Benar! Kakakku! Kami tidak berani lagi!”
Hanya saja Victor belum berencana menghentikannya.
Melihat situasi itu tetap berlanjut, kedua laki-laki pun mencari kesempatan untuk melarikan diri.
Victor baru berencana mengejarnya, tetapi malah dicegat oleh perempuan itu.
“Tuan Han, sungguh terima kasih padamu, jika bukan karenamu, aku benar-benar tidak berani membayangkannya…..”
Perempuan itu bernama Angel Zhou, sudah satu tahun lebih dia bekerja di Old Time Bar, karena jam pulang kerja yang terlalu malam, biasanya dia pasti dijemput oleh sang pacar, hanya saja bulan lalu keduanya telah berpisah, tak menyangka bisa mendapat masalah seperti hari ini.
Baru saja dia benar-benar ketakutan.
Barulah Victor menghentikan langkah, berkata: “Tidak perlu terima kasih.”
Selesai berkata dia pun pergi dengan pikiran setengah sadar.
Hari ini Angel melihat Victor minum terlalu banyak, cukup cemas dengan keadaannya seperti itu, mengingat laki-laki itu baru saja menyelamatkan dirinya, rasanya kurang baik jika membiarkannya pergi sendiri? Tidak ada yang tahu masalah apa yang akan terjadi di tengah perjalanannya.
“Tuan Han, dimana rumahmu? Aku antar kamu pulang saja?” Angel mengejar dan bertanya padanya.
Dulunya setiap kali bernyanyi di bar, Angel Zhou selalu merasa Victor Han seorang laki-laki yang tidak mudah didekati, namun hari ini, setelah mendapat pertolongan darinya, dia pun tersadar telah salah paham padanya.
……
Keesokan harinya, Victor Han dibangunkan oleh jam alarm.
Hari ini sudah berjanji pada Wayne akan berangkat ke kantor, saat kedua mata terbuka, Victor pun menyadari hal itu.
Hanya saja kemarin malam minum hingga larut, ditambah dengan pengaruh alkohol dalam minuman, dalam seketika merasa tidak ingin bangun.
“Phengg!!”
Terdengar suara keras dari luar, membuat Victor amat terkejut.
Dia segera bergegas menuruni ranjang.
Lalu…..
Di dalam rumahnya, terlihat.
Seorang perempuan!
Victor Han mengerutkan kening, bertanya: “Kenapa kamu bisa di rumahku?”
Angel Zhou segera berkata: “Tuan Han, sudah bangun ya, sarapan sudah aku siapkan, ayo cepat dimakan.”
Ekspresi wajah Victor Han semakin dingin: “Jawab pertanyaanku.”
Angel Zhou menjelaskan: “Tuan Han tidak ingat lagi? Kemarin, di luar bar, kamu yang menyelamatkanku, lalu aku mengantarmu pulang kemari.”
“Tadinya aku berencana langsung pergi setelah mengantarmu kemari, tetapi kamu berkata, tidak aman pulang sendiri, maka memintaku menginap satu malam di kamar tamu.”
Sebenarnya Angel adalah seorang yang tidak suka bermalam di luar, jangankan rumah orang lain, bahkan hotel di luar sana pun tidak suka dijadikan tempat bermalam, hanya saja kejadian tadi malam terlalu membuatnya trauma, hingga tidak berani pulang sendiri.
Dan Victor Han juga sudah menyelamatkan dirinya, pastinya seorang laki-laki baik, berpikir demikian, dia pun menginap dengan tenang.
Tetapi sekarang….
Dia seolah telah melupakannya.
Kemarin malam Victor minum terlalu banyak, ingatan memang akan kurang jernih, tetapi setelah penjelasan Angel Zhou, sepertinya dia sudah memiliki sedikit bayangan.
Dia pun menjawab: “Aku mengerti.”
Selesai berkata, Victor Han kembali ke kamar, tentu saja untuk mandi dan mengganti pakaian.
Saat keluar, Angel Zhou sudah membawakan sarapan ke atas meja, melihat Victor keluar langsung berkata: “Sederhana saja, jangan menghinaku ya.”
Memang sangat sederhana, bubur dan dua sayur pelengkap.
Di satu sisi karena waktu yang terbatas, di sisi lain karena tidak tersedia banyak bahan masakan di rumah Victor, ingin membuat yang lebih mewah pun Angel Zhou tidak berdaya.
Victor Han bertanya: “Kenapa kamu bangun pagi sekali? Bukankah nanti malam baru masuk kerja?”
Angel menjawab: “Aku memang bekerja di bar, tetapi aku masih seorang pelajar, pagi hari harus berangkat sekolah.”
Victor Han pun tidak banyak bertanya.
Kemarin malam dia menolong Angel Zhou hanya karena terdesak, sebenarnya setelah kejadian dia tidak banyak memikirkannya. Mungkin jika kejadian serupa terjadi lagi, dia tidak akan menolongnya lagi, karena melihatnya muncul di rumah sendiri seperti itu, memang membuatnya merasa risih.
Hanya saja semua sudah terjadi, dia tidak mungkin mengungkapkan isi hati yang sesungguhnya, anggap saja sudah berlalu.
Victor Han menelan sesuap bubur buatan Angel Zhou, terkejut saat menyadari rasanya cukup enak, dia pun lanjut mencicipi sayur pelengkapnya.
Victor Han merasa bubur dan sayur itu jauh lebih enak dari buatan koki terkenal, rasanya, sangat cocok dengan seleranya.
“Apa usaha keluargamu?” Tanya Victor secara tiba-tiba.
Dia menduga keluarga Angel Zhou pasti membuka restoran, jika tidak, bagaimana mungkin pandai sekali memasak.
Tentu saja, lebih tepatnya restoran khusus sarapan.
Angel Zhou berkata: “Ayah dan Ibuku bekerja sebagai buruh.”
Gaji tidak tinggi, dia juga belajar musik, pengeluaran harian cukup tinggi, karena tidak ingin memberi beban yang terlalu besar, dia pun memutuskan keluar bekerja.
Victor tidak lanjut berbicara.
Selesai makan keduanya pun pergi, Victor menyempatkan diri bertanya: “Dimana sekolahmu, perlukah aku antar?”
“Aku sekolah di universitas musik Kota A, tetapi tidak perlu Anda antar kok.”
Victor menganggukkan kepala, tentu saja dia tidak ingin mengantarnya, kebetulan sekali.
Namun tiba-tiba, Angel Zhou membungkukkan badan di hadapan Victor, berkata dengan hormat: “Tuan Han, sungguh terima kasih atas kejadian tadi malam, kamu sungguh orang baik!”
Victor Han benar-benar tercengang melihatnya.
Dia tidak pernah mendapat ucapan terima kasih seperti itu sebelumnya.
Hal itu membuatnya merasa sangat terkejut, bersamaan itu juga terasa aneh, kata perempuan itu, dirinya orang baik.
Beberapa saat kemudian Victor menjawab: “Aku bukan orang baik.”
Angel Zhou segera menyanggah: “Kata siapa, di mataku kamu memang orang baik, juga orang yang sangat berjasa bagiku, kamu adalah orang terbaik yang pernah aku temui.”
Jika digantikan laki-laki lain, melihat kejadian kemarin, mana mungkin berani maju? Harus berhadapan dengan dua laki-laki secara langsung, maka dari itu Angel Zhou merasa, Victor sungguh seorang yang berhati baik.
Dalam hati Victor Han merasa, kepercayaan orang pada dirinya, ucapan terima kasih orang pada dirinya….
Sepertinya, cukup berarti.
“Sekolahmu searah dengan kantorku, aku antar saja.”
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMy Charming Wife
Diana AndrikaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyWaiting For Love
SnowRahasia Istriku
MahardikaThe Revival of the King
ShintaMeet By Chance
Lena TanMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End