My Charming Wife - Bab 365 Aku Antar Kamu Saja

Victor Han mematikan rokok yang sedang terjepit di antara jari tangan, berkata: “Wayne, jika kelak, aku menjadi orang seperti yang kamu inginkan, apakah masih ada kesempatan bagiku untuk bersama Wenny?”

“Menurutmu?”

Wayne tidak menjawab, malah bertanya kembali.

“Aku mengerti.”

Maksud perkataan Wayne, tetap saja tidak ada kemungkinan, tak perduli apapun perubahan yang terjadi pada dirinya, kemungkinan itu tidak akan ada.

“Dia tidak akan menyukaimu.” Kata Wayne pada akhir pembicaraan.

Victor mengangguk, menjawab: “Aku tahu.”

Setelah Wayne Qin meninggalkan kantor Perusahaan Besar Han, Victor duduk ke kursi sambil menatap pemandangan di luar jendela cukup lama, lalu menghela nafas berat.

Mungkin saja, sudah saatnya dia melupakannya.

Benar juga, sekalipun dia sangat tidak rela, tetapi tidak ada pilihan lain, sama seperti semua usaha dan jerih payah selama beberapa tahun terakhir, karena begitu, dia pun harus belajar menerima kenyataan dan melupakan masa lalu.

Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti orang yang disukainya tidak mendapat kehidupan layak, pada akhirnya kesempatan pun datang padanya.

Tidak boleh terus menerus menyia-nyiakan semuanya.

Tidak ada cara lain, Kakaknya saja tidak setuju.

Victor Han berjalan keluar kantor, semua akan dimulainya besok. Kalau begitu, hari ini, harus dinikmati sebaik mungkin.

Hari ini Victor tidak pergi kemanapun, melainkan masuk ke sebuah bar yang sering didatangi.

Selama di Kota A, saat sedang tidak ada kerjaan, dia pasti akan mendatangi Old Time Bar itu, usaha bar itu terbilang cukup buruk, yang bernyanyi setiap malam pun hanya orang yang sama, suaranya cukup merdu, namun dia tidak perduli sedikitpun.

Yang dia sukai hanyalah pemandangan di tempat itu, tepat bisa melihat sekolah lama tempat kenangannya terukir.

Lalu minum hingga mabuk berat.

Begitu, sangat indah.

Bos pemilik bar sudah mengenalnya, melihatnya datang, dia langsung menyapa: “Tuan Han sudah datang, masih seperti biasa ya?”

Victor menggelengkan kepala, berkata: “Untuk kali ini berikan yang lebih meriah.”

Kesempatan terakhir, harus dinikmati dengan sepuas hati.

Victor Han duduk di depan jendela, di malam hari, lampu sekolah SMP Negeri 11 Kota A terlihat menyala, dia menatapnya sambil terus meneguk bir.

Bos pemilik bar adalah seorang laki-laki berusia muda, melihatnya seperti itu segera berkata pada pelayan di samping: “Kelihatannya Tuan Han adalah seorang yang memiliki cerita lama, entah apa yang pernah terjadi padanya.”

“Bos boleh mencari tahu kok, kebetulan ada berbagai jenis minuman yang bisa ditawarkan.” Pelayan yang memiliki hubungan akrab dengan bos pemilik pun berkata meledeknya.

Bos menggelengkan kepala: “Sudahlah, kelihatan jelas wibawa Tuan Han tidaklah biasa, lebih baik kita tidak mengganggunya.”

Pelayan bar tidak berbicara lagi, lanjut menyiapkan bir untuk tamu lainnya.

Bir kali ini benaran dibuat lebih pekat dari biasanya, setelah meneguk habis segelas, Victor mulai merasakan pengaruhnya, namun itu sama sekali tidak menjadi halangan baginya untuk lanjut minum.

Terus berada di bar itu hingga jam 1 tengah malam, barulah Victor Han bergegas pergi.

Seharusnya kelak tidak akan kembali ke tempat itu lagi.

Melihat Victor Han berjalan dengan langkah yang kurang seimbang, bos pemilik bar tidak sabar berkata: “Sudah mabuk seperti itu, masih tahukah arah jalan pulang?”

Pelayan berkata: “Meski begitu, kita juga tidak mungkin ikut campur.”

Bos pemilik baru menggelengkan kepala, pada akhirnya berjalan menghampiri, bertanya: “Tuan Han, dengan keadaan seperti ini bisakah kamu pulang sendiri?”

Victor Han melambaikan tangan, berkata: “Tidak masalah, tidak perlu cemas.”

Bos pemilik bar pun tidak lanjut bertanya, hanya berdiri diam mengantar kepergian Victor.

Keluar dari bar, Victor menghirup udara segar, hari sudah subuh.

Sudah masuk hari berikutnya.

Hari yang baru.

“Lepaskan aku! Apa yang ingin kalian lakukan!” Tiba-tiba saja Victor mendengar teriakan minta tolong dari arah depan, suara itu terdengar cukup familiar.

Victor berjalan dua langkah ke depan, tepat di sebuah gang samping bar, biasanya sangat jarang dilalui orang, saat ini terlihat dua laki-laki sedang menarik seorang perempuan, Victor Han menyadari, bukankah perempuan itu penyanyi dalam Old Time Bar tadi?

Bertemu kejadian seperti itu, biasanya Victor tidak akan banyak perduli, sebab bukan urusannya, setiap hari terjadi berbagai jenis kejahatan di dunia, dirinya juga bukan seorang pahlawan, tidak mungkin menyelamatkan semuanya, maka dari itu dia pun melangkahkan kaki bersiap-siap pergi.

Saat ini penyanyi bar itu juga melihat kehadiran Victor, seolah melihat sebuah harapan, segera berteriak: “Tuan Han! Tuan Han, tolong! Tolong aku!”

Langkah kaki Victor Han terhenti, kelihatan jelas, perempuan itu mengenalnya.

Victor Han tiba-tiba teringat perkataan Wayne, katanya, katanya Wenny adalah seorang perempuan yang sederhana dan berhati mulia, sedangkan dirinya berhati hitam dan busuk.

Jadi, apakah dirinya memang berhati busuk?

Mungkin saja, dia juga harus bersikap lebih baik.

Berpikir demikian, Victor Han berbalik badan, berjalan menuju gang kecil itu,

Kadang-kadang manusia memang luar biasa, saat sudah menetapkan satu hal, pasti akan dikerjakan dengan hati tegas, sekalipun saat ini dia mungkin bukan tandingan dua laki-laki itu, tetapi tetap saja maju dengan berani.

Tetapi hebatnya, semua gerakan Victor didasari pelampiasan emosi dalam hati, emosi yang sudah lama tidak dilampiaskan itu ditujukan secara utuh pada dua laki-laki di depan.

Victor yang biasanya tidak berkelahi ternyata hebat sekali, tidak berapa lama, dua laki-laki itu pun terkapar di tanah.

“Kakakku, Kakakku! Mohon tidak memukul lagi! Kami akui kekalahan!”

“Benar! Kakakku! Kami tidak berani lagi!”

Hanya saja Victor belum berencana menghentikannya.

Melihat situasi itu tetap berlanjut, kedua laki-laki pun mencari kesempatan untuk melarikan diri.

Victor baru berencana mengejarnya, tetapi malah dicegat oleh perempuan itu.

“Tuan Han, sungguh terima kasih padamu, jika bukan karenamu, aku benar-benar tidak berani membayangkannya…..”

Perempuan itu bernama Angel Zhou, sudah satu tahun lebih dia bekerja di Old Time Bar, karena jam pulang kerja yang terlalu malam, biasanya dia pasti dijemput oleh sang pacar, hanya saja bulan lalu keduanya telah berpisah, tak menyangka bisa mendapat masalah seperti hari ini.

Baru saja dia benar-benar ketakutan.

Barulah Victor menghentikan langkah, berkata: “Tidak perlu terima kasih.”

Selesai berkata dia pun pergi dengan pikiran setengah sadar.

Hari ini Angel melihat Victor minum terlalu banyak, cukup cemas dengan keadaannya seperti itu, mengingat laki-laki itu baru saja menyelamatkan dirinya, rasanya kurang baik jika membiarkannya pergi sendiri? Tidak ada yang tahu masalah apa yang akan terjadi di tengah perjalanannya.

“Tuan Han, dimana rumahmu? Aku antar kamu pulang saja?” Angel mengejar dan bertanya padanya.

Dulunya setiap kali bernyanyi di bar, Angel Zhou selalu merasa Victor Han seorang laki-laki yang tidak mudah didekati, namun hari ini, setelah mendapat pertolongan darinya, dia pun tersadar telah salah paham padanya.

……

Keesokan harinya, Victor Han dibangunkan oleh jam alarm.

Hari ini sudah berjanji pada Wayne akan berangkat ke kantor, saat kedua mata terbuka, Victor pun menyadari hal itu.

Hanya saja kemarin malam minum hingga larut, ditambah dengan pengaruh alkohol dalam minuman, dalam seketika merasa tidak ingin bangun.

“Phengg!!”

Terdengar suara keras dari luar, membuat Victor amat terkejut.

Dia segera bergegas menuruni ranjang.

Lalu…..

Di dalam rumahnya, terlihat.

Seorang perempuan!

Victor Han mengerutkan kening, bertanya: “Kenapa kamu bisa di rumahku?”

Angel Zhou segera berkata: “Tuan Han, sudah bangun ya, sarapan sudah aku siapkan, ayo cepat dimakan.”

Ekspresi wajah Victor Han semakin dingin: “Jawab pertanyaanku.”

Angel Zhou menjelaskan: “Tuan Han tidak ingat lagi? Kemarin, di luar bar, kamu yang menyelamatkanku, lalu aku mengantarmu pulang kemari.”

“Tadinya aku berencana langsung pergi setelah mengantarmu kemari, tetapi kamu berkata, tidak aman pulang sendiri, maka memintaku menginap satu malam di kamar tamu.”

Sebenarnya Angel adalah seorang yang tidak suka bermalam di luar, jangankan rumah orang lain, bahkan hotel di luar sana pun tidak suka dijadikan tempat bermalam, hanya saja kejadian tadi malam terlalu membuatnya trauma, hingga tidak berani pulang sendiri.

Dan Victor Han juga sudah menyelamatkan dirinya, pastinya seorang laki-laki baik, berpikir demikian, dia pun menginap dengan tenang.

Tetapi sekarang….

Dia seolah telah melupakannya.

Kemarin malam Victor minum terlalu banyak, ingatan memang akan kurang jernih, tetapi setelah penjelasan Angel Zhou, sepertinya dia sudah memiliki sedikit bayangan.

Dia pun menjawab: “Aku mengerti.”

Selesai berkata, Victor Han kembali ke kamar, tentu saja untuk mandi dan mengganti pakaian.

Saat keluar, Angel Zhou sudah membawakan sarapan ke atas meja, melihat Victor keluar langsung berkata: “Sederhana saja, jangan menghinaku ya.”

Memang sangat sederhana, bubur dan dua sayur pelengkap.

Di satu sisi karena waktu yang terbatas, di sisi lain karena tidak tersedia banyak bahan masakan di rumah Victor, ingin membuat yang lebih mewah pun Angel Zhou tidak berdaya.

Victor Han bertanya: “Kenapa kamu bangun pagi sekali? Bukankah nanti malam baru masuk kerja?”

Angel menjawab: “Aku memang bekerja di bar, tetapi aku masih seorang pelajar, pagi hari harus berangkat sekolah.”

Victor Han pun tidak banyak bertanya.

Kemarin malam dia menolong Angel Zhou hanya karena terdesak, sebenarnya setelah kejadian dia tidak banyak memikirkannya. Mungkin jika kejadian serupa terjadi lagi, dia tidak akan menolongnya lagi, karena melihatnya muncul di rumah sendiri seperti itu, memang membuatnya merasa risih.

Hanya saja semua sudah terjadi, dia tidak mungkin mengungkapkan isi hati yang sesungguhnya, anggap saja sudah berlalu.

Victor Han menelan sesuap bubur buatan Angel Zhou, terkejut saat menyadari rasanya cukup enak, dia pun lanjut mencicipi sayur pelengkapnya.

Victor Han merasa bubur dan sayur itu jauh lebih enak dari buatan koki terkenal, rasanya, sangat cocok dengan seleranya.

“Apa usaha keluargamu?” Tanya Victor secara tiba-tiba.

Dia menduga keluarga Angel Zhou pasti membuka restoran, jika tidak, bagaimana mungkin pandai sekali memasak.

Tentu saja, lebih tepatnya restoran khusus sarapan.

Angel Zhou berkata: “Ayah dan Ibuku bekerja sebagai buruh.”

Gaji tidak tinggi, dia juga belajar musik, pengeluaran harian cukup tinggi, karena tidak ingin memberi beban yang terlalu besar, dia pun memutuskan keluar bekerja.

Victor tidak lanjut berbicara.

Selesai makan keduanya pun pergi, Victor menyempatkan diri bertanya: “Dimana sekolahmu, perlukah aku antar?”

“Aku sekolah di universitas musik Kota A, tetapi tidak perlu Anda antar kok.”

Victor menganggukkan kepala, tentu saja dia tidak ingin mengantarnya, kebetulan sekali.

Namun tiba-tiba, Angel Zhou membungkukkan badan di hadapan Victor, berkata dengan hormat: “Tuan Han, sungguh terima kasih atas kejadian tadi malam, kamu sungguh orang baik!”

Victor Han benar-benar tercengang melihatnya.

Dia tidak pernah mendapat ucapan terima kasih seperti itu sebelumnya.

Hal itu membuatnya merasa sangat terkejut, bersamaan itu juga terasa aneh, kata perempuan itu, dirinya orang baik.

Beberapa saat kemudian Victor menjawab: “Aku bukan orang baik.”

Angel Zhou segera menyanggah: “Kata siapa, di mataku kamu memang orang baik, juga orang yang sangat berjasa bagiku, kamu adalah orang terbaik yang pernah aku temui.”

Jika digantikan laki-laki lain, melihat kejadian kemarin, mana mungkin berani maju? Harus berhadapan dengan dua laki-laki secara langsung, maka dari itu Angel Zhou merasa, Victor sungguh seorang yang berhati baik.

Dalam hati Victor Han merasa, kepercayaan orang pada dirinya, ucapan terima kasih orang pada dirinya….

Sepertinya, cukup berarti.

“Sekolahmu searah dengan kantorku, aku antar saja.”

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu