Back To You - Bab 57 Jane Chu mabuk

"Aku yang membantunya buatkan, Apakah kamu ada masalah?"

Belum menunggu Jane Chu berbicara, Aaron Huo yang di dalam rumah duluan berbicara.

Sebenarnya, jawabannya sangat jelas, namun Stephy Fang tidak percaya, dan dia ingin menanyai sampai mendapatkan jawaban yang dia mau.

"Tapi, Aaron, mengapa kamu dengan mudahnya membantu dia mengatur sidik jari, bagaimana kalau tangan dan kakinya tidak bersih, kemudian dia datang untuk mencuri barang?"

Stephy Fang mengejarnya dan berkata, dan posisi dimana dia berbicara berpas-pasan dengan sisi Jane Chu.

"Meski keluargaku miskin, tetapi aku masih memiliki moral.

Setelah Jane Chu mengatakan kata ini, dia juga ikut masuk ke dalam rumah, dan tidak lagi berbicara dengan Stephy Fang.

Dia benar tidak tahu, apa yang pernah di alami oleh Stephy Fang, mengapa dia begitu meremehkan orang biasa, tadi Nenek Huo juga sudah berkata bahwa Stephy Fang juga berasal dari keluarga biasa.

Garis moral?" Didepan godaan kekayaan, moral bukan termasuk apapun!

Stephy Fang masih saja tidak ingin membiarkannya pergi meski sudah melihatnya masuk.

Tapi saat ini, Aaron Huo sudah berdiri di tengan mereka, bagaikan tembok yang tinggi, "Dia adalah istri aku, sebagai seorang ibu, aku berharap kamu tidak begitu keterlaluan."

Jane Chu berdiri di belakangnya, mendengar Aaron Huo sedang membantunya, dalam hatinya sedikit hangat.

Dengan suara yang ringan dia berkata, "Terima kasih."

Lalu mengangkat barang dan membawanya masuk ke dapur.

Semua ini dilihat oleh Nenek Huo,

"Yang kamu nikahi?" kalian sudah membuat surat nikah?

"Sudah kita buatkan."

"Mengapa hal sepenting ini tidak kamu bahas denganku!"

Stephy Fang langsung panik dalam sekejap, bagaimana dengan ini, dia berpikir Aaron Huo dengan Jane Chu paling tidak hanya kencan, tidak disangka bahkan surat nikah saja sudah dibuat."

Sudahlah, Aaron sudah begitu besar, menikah dengan seorang gadis saja masih perlu pamit denganmu?" apakah jika kamu tidak menyukainya, dia tidak perlu menikah lagi?

Nenek Huo digandeng oleh para pelayan, suaranya sangat tenang, tetapi juga sangat berwibawa.

Kata ini tidak bisa dibantah oleh Stephy Fang, yang pastinya dia pasti menyukai gadis semacam Christy, yang pintar dan baik, dan juga menantu yang tahu membelikan dia rok dan tas bermerek.

Stephy Fang tidaklah bekerja, setiap bulan dia menerima uang saku dari ayah Aaron Huo, jika Christy bisa menjadi menantu perempuannya, dan secara teratur dia memberikan barang-barang baik, dan uang dia sendiri dapat disimpan untuk membeli barang lain.

"Ya, ya, yang ibu katakan itu benar."

Di permukaan Stephy Fang mengaku, dan itu karena dia tidak khawatir, dia percaya setelah Christy kembali nanti, sebagaimana bodohnya Aaron Huo, dia juga bisa melakukan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk.

Dan saat ini Aaron Huo juga masuk ke dalam dapur, "Apakah ada sesuatu yang bisa kubantuin?"

"Tidak usah, terima kasih." Setelah Jane Chu mengatakan terima kasih, dia mengingat kembali masalah Aaron Huo membantunya tadi , dan dia berkata, "dan juga masalah yang didepan pintu tadi, terima kasih."

"Nenek sedang lihat, dan aku tidak ingin dia curiga.

Aaron Huo menjelaskan.

“Ah. Ternyata seperti ini, iya benar, tadi nenek sedang duduk di ruang tamu, lihathlah aku, pergi beli sesuatu barang saja membuatku melupakan semuanya.

Jane Chu menggigit bibirnya, dan dengan canggung dia berkata.

Ternyata dibuat untuk nenek lihat, namun diri sendiri malah banyak perasaan.

Makan malam, Jane Chu membuat satu meja makanan, tetapi demi membuat Nenek Huo cocok untuk makan, sayur yang dibuatkan sebagian besar agak tawar.

"Yah, makanannya enak, kedepannya Aaron kamu harus sering pulang ke rumah untuk makan secara teratur, cowok-cowok sudah bersusah payah diluar seharian, yang diinggatkan hanya untuk bisa pulang ke rumah dan makan bersama dengan sekeluarga."

Ini pertama kali nenek Huo makan makanan yang dimasak oleh Jane Chu, menyegarkan dan lezat, minyak dan garam juga kurang, bisa dilihat memang sudah ada niat untuk membuatnya.

“Baiklah Nenek."

Aaron Huo menjawab dengan serius, dia paling patuh dengan perkataan nenek.

Karena alasan kesehatan nenek, biasanya dia sudah terbiasa untuk minum sedikit anggur merah saat makan malam, kami semua juga menemaninya, meskipun Jane Chu tidak kuat dalam minum bir, namun dia juga tidak berani mengatakannya saat ini.

Hanya bisa mimum sedikit dengan terpaksa.

Sehabis makan malam, awalnya Stephy Fang bermaksud untuk tetap tinggal, akan tetapi nenek Huo menyuruhnya pergi bersama-sama.

Dalam keadaan yang tak berdaya, Stephy Fang hanya bisa megikuti nenek keluar.

Seiring dengan kepergian beberapa orang, rumah kembali menjadi tenang.

——

Setelah Jane Chu memasukkan semua mangkuk ,piring dan sumpit ke dalam mesin pencuci piring, kepalanya terasa sedikit pusing.

"Aku pergi mandi dulu, setelah itu baru aku bereskan dapur."

Dia sambil berbicara sambil naik ke atas dengan tubuhnya yang terayun-ayun.

Aaron Huo yang duduk di ruang tamu memalingkan sedikit kepalanya, dia melihat wajah Jane Chu yang memerah dan badannya sudah jelas mulai tidak terkoordinasi, hanya naik ke atas saja, sudah terayun kemana-mana, seolah-olah detik berikutnya akan jatuh dari tangga.

Alis matanya sedikit terangkat, dan dia letakkan ipad di sampingnya, mengikuti Jane dan memegang lengannya.

"Tidak apa-apa, aku bisa."

Jane Chu mengulurkan tangannya dan membelai pergi lengan Aaron Huo, dengan tampilan yang sok kuat, melompat naik turun di atas tangga, jelas-jelas sudah mabuk.

"Lekas pergi tidur, piring-piring ini akan aku suruh pekerja per jam untuk datang membersihkan besok harinya.”

Aaron Huo ada sedikit tak berdaya melihatnya seperti ini. "

“Aku bisa, aku tidak mabuk."

Jane Chu memaksa dirinya untuk naik ke atas, secara alamiah dia masuk ke kamar tidur utama untuk mandi, dan kemudian mulai menutup tutup bak mandi, dan dikarenakan akan memakan waktu yang lama jika bak mandi dimasukkan air, jadi biasanya dia dengan Aaron Huo memakai shower.

Tapi hari ini, Jane Chu sangat ingin menggunakan bak mandi yang berbentuk kipas, dan juga sangat memiliki nafsu untuk menunggu airnya penuh.

Awalnya Aaron Huo sedang di bawah membaca berita dengan ipad, namun setelah menunggu Jane Chu lebih dari setengah jam, dan belum melihat Jane Chu turun, hatinya ada sedikit tidak tenang, naiklah dia ke atas dan masuk ke dalam kamar, mendengar suara air yang keras datang dari kamar mandi, dan sepertinya tidak sama dengan biasanya, jadi dia maju kedepan dan membuka pintu kamar mandi tanpa ragu......

Yang terlihat adalah Jane Chu yang sedang duduk di sebelah bak mandi dengan memakai handuk, wajah dan tubuhnya masih sedikit merah, rambutnya berserakan dan terlantar di sisi bahu, kakinya ditaruh ke dalam bak mandi dan sedang menepuk air.

Bulu mata terkulai dan sedang melihat air.

Ditambah dengan uap air, seluruh gambar seperti istana langit.

Mendengar ada orang yang datang, Jane Chu memalingkan kepalanya, dan jatuh ke belakang saat melihat Aaron Huo masuk karena terkejut......

“Hati-hati!

Melihat Jane Chu yang akan segera jatuh, Aaron Huo langsung maju selangkah ke depan dan membawanya masuk ke dalam pelukan.

Selagi Jane Chu di pelukan Aaron Huo, tangannya masih tidak lupa menutupi badannya dengan handuk mandi, otak yang bengong dan pusing, sekian waktu lama baru membuka mata, dan mengatakan empat kata, "Aaron Huo, aku pusing."

Dan karena empat kata inilah, ingatan Aaron Huo ditarik kembali ke beberapa tahun yang lalu.

Waktu itu Jane Chu mabuk, dan juga hampir jatuh, saat berada di pelukannya, dia juga mengatakan keempat kata ini.

"Jika kepala pusing, pergilah istirahat."

Aaron Huo mengatakan hal yang sama persis seperti hari itu, dan ketika dia sendiri belum menyadari, suaranya berubah menjadi lembut seperti hari itu.

"Aku masih mau mandi.”

Jane Chu yang mabuk, badannya lemas sekali, belum menunggu pria itu bereaksi, dia sendiri membalikkan badan dan masuk ke dalam bak mandi, hanya tangan yang masih tertinggal di lengan pria, tatapan matanya kosong.

Hanya, yang ada di dalam pelukan pria itu selain kedua tangan, masih ada handuk mandi yang tadinya masih berada di tubuhnya.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu