Back To You - Bab 28 Jane, Apakah Kau Menyesal Telah Mencampakkanku

"Tidak perlu."

"Siang tetap harus makan kan, atau, kau mau pergi?"

Jane hanya ingin berterima kasih, tapi kalau Aaron ada urusan, dia juga tak bisa memaksanya."

"Tidak masalah."

Aaron mengambil laptop dari kamarnya lalu duduk di sofa mengurus pekerjaannya.

Jane membereskan mangkuk dan sumpit, lalu berdiri di sebelahnya, "Kalau tidak ada yang ingin kau makan, aku akan membeli semauku. Aku ingat sepertinya kau suka makan terong, sayur-sayuran yang lunak, iya kan?"

"Jane!" Aaron tiba-tiba berdiri, matanya dipenuhi kemarahan, "Kalau kau ingin menunjukkan bahwa kau ingat semuanya, ingat kesukaanku, kupikir kau tidak perlu melakukannya. Masa-masa itu sudah lewat, sekarang kau hanyalah orang yang kunikahi untuk buang sial, tolong ingat-ingat statusmu, jangan bertindak lancang!"

Menghadapi kemarahan pria itu yang tiba-tiba, Jane ternganga.

Ia ingin membantah, tapi ia tahu pada akhirnya dialah yang salah, "Maafkan aku, selanjutnya aku tak akan bicara lagi. Aku akan menjalankan identitasku dengan baik, aku hanyalah istri yang kau nikahi untuk membuang sial. Aku hanya akan muncul saat kau butuhkan. Aku akan pergi mencari rumah sewa sekarang."

Ia berdiri di depan Aaron, mengatakan perjanjian mereka dengan jelas.

Jelas-jelas dia hanya menyelamatkanmu sekali saja, kau sudah lupa diri dan ingin membalas budi. Padahal sesungguhnya ia tak membutuhkan balas budimu!

Jane menertawakan dirinya sendiri.

"Apa? Apakah kau keasyikan menghabiskan uang? Kau merasa enak kalau punya uang dan menyesal telah mencampakkanku saat itu? Sekarang kau ingin menggodaku, lalu dengan menjadi istri sah Tuan Huo, jadi lebih mudah meraup semuanya?"

Aaron melihatnya, mengatakan kata-kata yang tak berperasaan itu dengan jelas, tapi sorot matanya tidak merendahkan, tidak mengejek, melainkan hanya ada kemarahan.

Bahkan ia sendiri tidak menyadari, kalau ia sepertinya menantikan, tapi juga takut, kalau ia sampai dekat dengan Jane.

"Tidak akan lagi, aku akan segera pergi dari rumahmu, silakan menghubungi aku kalau Direktur Huo butuh bantuan."

Setelah berkata begitu, Jane kembali ke kamarnya, berganti baju dan mengambil tasnya, lalu pergi.

Sekarang sudah hampir pukul 9, kantor agen persewaan rumah seharusnya sudah buka.

Sebelum keluar, Jane melihat Aaron tetap duduk di sofa menatap layar laptopnya. Ia ingin berpamitan, namun akhirnya pergi tanpa berkata apa-apa.

Hatinya sakit, ia menderita.

Ia tidak pernah berpikir seperti itu, yang ia pikirkan hanyalah Aaron telah terluka demi dia dan dia ingin membalas budi dengan membuatkannya makanan, hanya itu.

Kali ini, Jane belajar dari kesalahannya. Dia menghabiskan uang dua kali lipat lebih banyak untuk menyewa rumah yang lebih bagus dan lebih besar, luas bangunan 60 meter persegi dengan 2 kamar.

Karena rumahnya terbakar, ibu dan adiknya bisa tinggal di sana setelah keluar dari rumah sakit.

Setelah berunding tentang harga dan menandatangani kontrak, ponselnya sekali lagi berbunyi.

Ia mengambil ponselnya dan melihat nomor asing di layar. Ia lega sekaligus kecewa.

"Halo?"

"Halo, apa ini kakak dari William Chu?"

"Benar."

"Ini dari rumah sakit. Adikmu telah memukul seorang perawat dan sekarang diamankan polisi. Bisakah kau datang sebentar?"

Hanya satu kalimat, dan dunia Jane runtuh seketika.

Namun, ia tak percaya adiknya akan memukul orang tanpa alasan.

Saat Jane tiba di rumah sakit, beberapa polisi telah menunggu William di dalam kamarnya.

"Pak Polisi, adik saya kenapa?" tanya Jane baik-baik.

"Dia memukul seorang perawat kami saat sedang bertugas, pukulannya lumayan parah. Seorang gadis berusia 20-an wajahnya sampai perlu dijahit begini, bisa-bisa nanti tak ada yang mau dengannya!"

Belum sempat polisi berbicara, seorang perawat menyelanya. Ia memelototi William penuh kebencian.

"Bah! Kalau bukan karena kalian, bagaimana aku bisa memukulnya? Kalian tak punya bukti sama sekali dan langsung menuduhku secara buta, itu namanya menyebarkan rumor!" teriak William, ia tak bisa duduk tenang dan berdiri berusaha memukul mereka.

"Tenang sedikit!"

Polisi di samping langsung menahannya.

Seorang polisi yang lain berkata kepada Jane, "Kejadiannya seperti yang kau lihat ini, tidak peduli apapun alasannya, adikmu tetap tidak boleh memukul orang, apalagi ia seorang laki-laki, terlalu kejam untuk memukul perempuan."

Melihat ekspresi polisi itu, Jane mengerti, kata-kata polisi itu dari sudut pandang tertentu berdiri di sisi William.

Tetapi memukul tetaplah memukul, melukai orang, mau dibela bagaimanapun, tetap salah.

"Maaf, Pak, adik saya biasanya bukan orang yang seperti ini, bagaimana baiknya masalah ini diselesaikan?"

Jane memohon maaf, ia menunjukkan perilakunya yang baik, bagaimanapun ia hanyalah orang biasa, tak mungkin mencari masalah dengan orang lain.

"Atau, nanti saat keluarga perawat ini datang, kalian bertanyalah pada mereka bisakah diselesaikan secara kekeluargaan. Bagaimanapun kalian telah melukai orang lain, tentu tak bisa dibiarkan."

Secara kekeluargaan, berarti memberi uang.

"Baik, nanti kutanyakan."

Saat ini, Jane benar-benar berterima kasih kepada Aaron yang telah memberinya uang begitu banyak.

Kalau tidak ia tidak akan berani menyetujuinya.

"Kak, jangan selesaikan secara kekeluargaan! Lebih baik aku dipenjara!"

Begitu William mendengar tentang memberi uang, ia langsung tak mau.

"William! Apa yang kau bicarakan? Apa kau tahu, kalau sampai dipenjara, setengah hidupmu akan hancur, perusahaan-perusahaan tidak akan menerimamu kalau melihatmu punya jejak kriminal."

Belasan tahun hidup di tengah kemiskinan, betapa tak mudahnya untuk masuk perguruan tinggi. Masa depan adik tak boleh hancur gara-gara hal ini.

"Ha, orang seperti ini masih ingin punya masa depan?"

"Kalian!"

Jane murka, polisi berkata kepada perawat-perawat itu, "Kalian tolong keluar!"

"Karena aku muak melihat mereka, sehingga ingin memukulnya!" kata William.

Tapi, omongan seperti itu Jane mana bisa percaya? Ia sangat memahami adiknya. Sejak kecil hingga besar, adiknya adalah anak baik. Pasti gara-gara perawat-perawat itu mengatakan sesuatu tentangnya, sehingga ia bertindak seperti ini.

"Tidak perlu marah-marah, katakan saja pada Kakak, sehingga nanti Kakak bisa menjelaskan juga dengan orang tua perawat itu."

Jane menepuk-nepuk pundak William, menasehatinya.

William berpikir sejenak, lalu tetap berkata, "Aku ingin memukul mereka!"

Polisi di sebelahnya tidak tahan lagi, "Kau kakak William kan? Sepertinya beberapa perawat itu mengatakan bahwa kau adalah selingkuhan, istri kedua, dan sering menemani om-om tidur, serta membayar biaya rumah sakit mereka dari hasil menjual diri."

Polisi berterus terang, dengan beberapa kalimat berusaha menjelaskan omongan perawat-perawat itu.

Di saat itulah, seorang polisi yang lain masuk, "Keluarga korban sudah datang, kalian salah satu keluarlah untuk bicara dengan mereka."

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu