Back To You - Bab 38 Tidak dapat membedakan mimpi dan realita

Panggilan ini sungguh membuat Jane Chu tegang.

Ia tidak tahu, Aaron Huo saat ini sedang memanggil siapa.

Dirinya? Atau Stephanie Qin.

Jane Chu sangat berharap yang di maksud lelaki itu adalah dirinya, tapi ia juga tidak boleh berharap banyak.

“Aku ambil air sebentar, kamu telah demam, setidaknya harus minum air banyak.”

Jane Chu menepuk-nepuk tangan Aaron Huo, seperti sedang membujuk anak kecil.

Butuh jeda yang agak lama, Aaron Huo seakan baru mengerti, dan pelan-pelan melepaskan tangan Jane Chu.

Jane Chu turun ke lantai bawah, dan mendidihkan air di dapur menggunakan ketel. Setelah air nya mendidih, ia tidak langsung naik keatas karena ia ingin membuat bubur terlebih dahulu.

Tetapi sayangnya di dalam tong beras hanya tersisa beberapa butir beras, ia harus membalikkan tong nya baru bisa mengeluarkan beberapa butir beras tersebut.

Untungnya dengan beras yang sedikit itu, ditambah dengan telur dan ham yang ia beli sebelumnya, ia masih bisa membuat bubur. Setelah bubur matang, barulah ia membawa ketel air panas tadi, obat penurun panas, beserta thermometer kembali ke lantai atas.

Ia berdiri disamping Aaron Huo, melihat wajah kuning pria itu, dan berpikir, sebenarnya sudah berapa lama pria itu pingsan di lantai dapurnya?

1 hari? Atau 2 hari?

Jane Chu tidak bisa tidak mengasihaninya, walaupun sudah dewasa, namun ia masih tidak bisa menjaga diri sendiri.

"Ayo, makan obatnya."

Jane Chu sekali lagi membantu Aaron Huo untuk duduk, dan memberinya obat.

Aaron Huo membuka mulutnya, Jane Chu meletakkan obat tepat di lidah nya. Dan segera memberikannya minum supaya Aaron Huo dapat menelan obatnya.

“Akhirnya kau datang juga.”

Mata Aaron setengah terbuka, sangat kebingungan, tapi Jane Chu dapat mendengarnya dengan sangat jelas, Aaron Huo terlihat sangat bahagia ketika menyebutkan nama itu.

Apakah biasanya, ia memang memanggil Stephanie Qin seperti itu?

Mendengar nya terasa pahit bagi Jane Chu, ia merasa sangat iri bahkan cemburu.

“Ya, aku disini.”

Jane Chu tahu Aaron Huo pasti salah mengenali orang. Walaupun ia marah, ia mencoba meredam rasa marahnya terhadap orang yang sedang sakit.

“Sebelumnya kau…”

“Sudah jangan bicara dulu, kau baring saja.”

Suara Aaron Huo sangat berat dan sangat sulit untuk mendengar apa yang ia katakan, Jane Chu menyuruhnya berbaring.

“kalau begitu kau tetap disini dan jangan pergi, masih banyak yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Telapak tangan Aaron Huo memegangi lehernya dengan lembut, jelas-jelas ia sangat lemah, tapi tenaga tangannya sungguh kuat, seperti ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan Jane Chu, takut ia pergi.

Aaron Huo sangat berbeda dengan yang biasanya, benar-benar seperti anak kecil yang manja.

Ia mengingat sebelumnya tatapan Aaron padanya sangat dingin, menatapnya dari atas ke bawah dengan ekspresi yang merendahkan.

“Baiklah, aku tidak akan pergi.”

Jane Chu membiarkan Aaron Huo memegang tangannya, melihat pria itu perlahan-lahan tertidur, Jane Chu jadi tenang.

Tubuh Aaron Huo sangat panas, sehingga Jane Chu dapat merasakan panasnya melalui pakaian Aaron. Jane Chu pun mengambil thermometer dan memeriksa suhu tubuh pria itu.

Merasakan sesuatu yang dingin menyentuh badannya, Aaron Huo mengerutkan dahi. Untuk sekali lagi Jane Chu seperti membujuk anak kecil, menepuk-nepuk tubuh Aaron Huo dan dengan pelan berkata “tidurlah, tidurlah”

Bagaikan sulap, alis Aaron Huo kembali rilex, dan melanjutkan tidurnya dengan tenang.

Jane Chu melihat pria itu yang tertidur dengan tenang, seperti tidak ada masalah dan tidak sakit. Beberapa saat kemudian Jane Chu kembali memeriksa suhu tubuh Aaron, 39 derajat.

Benar-benar demam nya sangat parah daripada yang di bayangkan Jane Chu, dan ia berencana bagaimanapun caranya akan membawa Aaron Huo ke rumah sakit jika sampai besok demam nya belum turun juga.

Aaron Huo terus memeluk tangan Jane Chu sehingga ia tidak bisa kemana-mana, dan hanya bisa membaca berita online dengan handphone nya disamping ranjang pria itu.

Ketika bubur yang ia buat telah matang, barulah Jane Chu perlahan-lahan melepaskan tangannya dari genggaman Aaron Huo. Sambil mencoba melepaskan, dan sambil berkata, “aku mengambil bubur sebentar, setelah makan sedikit bubur kau bisa melanjutkan tidur mu.”

Walaupun Aaron Huo sedang tidur, namun ia seperti mengerti apa yang dikatakan Jane Chu dan segera melepaskan tangan wanita tersebut.

Jane Chu segera kedapur, dengan bubur yang sedikit itu hanya bisa membuat satu mangkok bubur. Ia segera membawa nya kembali ke atas dan pelan-pelan menyuapi Aaron Huo.

Aaron Huo yang tertidur, namun masih bisa melakukan apa yang Jane Chu arahkan.

Ketika bubur sudah habis, Jane Chu kembali duduk disamping Aaron Huo dan menemaninya tidur. Ia sendiri juga ketiduran. Waktu berlalu sampai tengah malam.

Ketika Jane Chu terbangun, ia melihat pria yang tidur disampingnya, tangannya telah dilepaskan pria itu.

Jane Chu membawa mangkok kosong turun, dan melihat kartu apartemen. Ia memutuskan untuk pergi ke minimarket terdekat membeli persediaan bahan makanan.

Jane Chu baru saja memasuki pintu masuk dan langsung melihat Aaron Huo dengan baju tidurnya sedang berdiri di ujung tangga, berjalan langkah demi langkah menuju arah Jane Chu.

Jane Chu sangat terkejut, “kenapa kau sudah bangun ?”

Ia menjatuhkan seluruh barangnya, dan sangat ingin memegangi Aaron Huo.

Tanpa sadar, pria itu hanya berjarak 2 sampai 3 langkah dari nya, mendorongnya tanpa ampun kearah pintu, telapak tangannya yang besar menahan kedua tangan wanita itu, ia menundukkan kepala, kedua bola matanya diselimuti kegelapan, kemana kau?

Dikarenakan masih demam, Jane Chu dapat merasakan dengan jelas nafas panas Aaron Huo bertiup di hidungnya.

“Aku, beras dirumah sudah habis, tidak ada apapun lagi, jadi aku pergi membelinya.”

Jane Chu menjelaskan, ia tidak tahu mengapa Aaron Huo tiba-tiba bangun, dan kenapa ia sangat marah.

Semuanya tidak bisa dijelaskan.

“Kau bohong, kau ingin pergi, dan menghilang untuk kesekian kalinya, benar kan?”

“Tidak, bukan kah aku kembali ke sini?”

“Kau hanya ingin meletakkan barang-barang dan kemudian pergi lagi.”

Cara pikir Aaron Huo sangat kacau, hanya ia yang tahu bahwa barusan ia bermimpi indah, bermimpi bertemu Jane Chu pada saat kuliah, bermimpi Jane Chu mengahdiri acara kelulusannya dan tidak pergi.

Banyak bermimpi.

Mimpi yang paling indah adalah pada saat ia membuka mata, Jane Chu berada disampingnya. Menemaninya, memberi nya minum, dan meyuapi nya minum obat.

Aaron Huo merasa dirinya setengah tidur dan setengah sadar. Dan ketika ia kembali tertidur, ia bermimpi Jane Chu meninggalkannya, dan ia tidak bisa menemukan Jane Chu dimanapun.

Dan ketika Aaron Huo sepenuhnya tersadar, kasur disampingnya berantakan, membuktikan bahwa sebelumnya ada yang duduk disana, tapi sekarang orang itu telah pergi.

Aaron Huo mencari di seluruh lantai 2, tidak menemukan jejak Jane Chu. Pada saat ia menuruni anak tangga dan disana lah ia melihat Jane Chu di pintu masuk…

Pada saat itu Aaron Huo benar-benar tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang nyata…

“Aku tidak berkata ingin pergi.”

Jane Chu sangat takut melihat tatapan Aaron Huo, pria itu seperti akan menelan nya hidup-hidup.

Nyatanya Aaron Huo benar-benar ingin berkata demikian.

Satu tangan Aaron Huo mengepung kedua tangan Jane Chu, tangan satunya lagi mulai membuka kemeja Jane Chu dengan paksa. Dengan hanya sedikit tenaga, beberapa kancing yang malang tersebut pun terbuka.

Bajunya telah terbuka dan pakaian dalam berwarna putih dan perut Jane Chu yang mulus terungkap, nafas yang terburu-buru dan pemberontakan Jane Chu semakin membuat Aaron Huo menginginkannya.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu