Back To You - Bab 43 Semoga Setidaknya Aaron Mempercayainya

Suara jeritan itu menarik perhatian orang-orang disekitar pabrik, begitu juga dengan orang-orang B2C Company, mereka mengerumuni Stephanie.

Mengangkatkan kepalanya, mereka melihat Jane dengan muka takut berada di balkon di lantai 2.

Semua gambaran ini seolah-olah berkata : Orang diatas sana lah yang mendorong Stephanie jatuh dari sana.

Bukan, bukan aku yang mendorongnya!

Jane ketakutan.

Dia bergegas berlari turun dari tangga, beberapa security datang dan mencegatnya.

Maaf, sebelum polisi datang, kamu tidak boleh pergi.

Dua orang security menahan tangannya.

Orang-orang yang melihat keramaian juga ikut mengerumuninya.

Bukan aku yang mendorongnya, dia sendiri yang melompatnya!

Jane menjelaskan.

Setinggi ini, jika salah sedikit pasti akan mati.

Betul, siapa yang sebodoh itu, melompat sendiri?

Astaga, ternyata didalam kantor kita ada pembunuh!

Jane di bawa oleh security keluar, dia melihat orang-orang disekitar dengan tatapan tak berdaya, sebelumnya, dia dianggap pencuri, kali ini dia dianggap pembunuh!

Mengapa dirinya terus saja dihadapkan dengan masalah seperti ini?

Dia sangat yakin, Stephanie sengaja melompat, ini juga tidak terpikiran olehnya, demi untuk membuatku menghilang, dia tega sekejam itu kepada dirinya sendiri!

Disaat ini, polisi dan ambulan hampir tiba bersamaan.

Suara monil polisi dan ambulan terdengar.

Dan yang muncul bersama mereka adalah Aaron.

Melihat Aaron, pemikiran pertama Jane adalah untuk menjelaskannya, dia tidak mendorongnya! Stephanie yang melompat sendiri!

Karena, jika ada orang yang akan mempercayainya, orang itu pastilah Aaron.

Tapi Aaron tidak jalan kearahnya, dia mengikuti petugas ambulan dan jalan kearah Stephanie.

Jane berdiri ditempat semula, dan masih dicegat oleh security, harapan dalam hatinya itu sirna.

Saat ini, polisi tiba dihadapannya.

Pak polisi! Ini adalah pelakunya! Salah seorang datang untuk menunjuk Jane, disaat kita datang, hanya ada dia sendiri di balkon.

Benar, benar, aku juga melihatnya!

Ada orang yang mengiyakan.

Tidak, aku tidak mendorongnya, dia sendiri yang melompat!

Perkataan yang sama diulangi oleh Jane lagi kepada polisi.

Tapi siapa juga yang percaya Stephanie akan melompat sendiri?

Disaat ini, petugas ambulan sudah menolong Stephanie keluar dari semak-semak, dan membawanya ke mobil ambulan.

Jane dan polisi bersamaan menoleh kearah Stephanie, melihat Stephanie yang penuh dengan luka, dan dimukanya terlihat jejak tangan yang jelas.

Itu terlihat seperti ditampar oleh orang lain.

Melihat jejak tangan itu, Jane menjelaskan, itu dia tampar menggunakan tangan kirinya sendiri!

Seusai berkata, semua orang melihatnya dengan pandangan hina!

Kamu ingin kabur dari tanggung jawab hingga gila? Siapa yang sebodoh itu? Menampar dirinya sendiri dan melompat dari atas?

Tentu saja, tidak ada yang percaya dengan dirinya.

Jane mengangkatkan kepalanya, dan melihat Aaron yang berada dikejauhan.

Aaron bahkan tidak ingin mendekati tempat ini, sepertinya dia juga percaya bahwa aku yang mendorong Stephanie.

Benar juga, Jane tersenyum, siapakah yang lebih penting di dalam hati Aaron terlihat jelas.

Borgol polisi jatuh ditangannya, baiklah, ikut kami pulang ke kantpr polisi.

Polisi mendorong Jane naik keatas mobil polisi.

Jane duduk didalam mobil polisi dan menoleh ke arah Aaron yang berdiri disana, keningnya berkerut, seperti sedang melihat dirinya juga.

Dengan cepat dia memutarkan kepalanya.

Tatapan itu, tebakan itu, membuatnya penuh dengan harapan lagi, setidaknya Aaron masih mempercayainya.

——

Didalam kantor polisi, polisi membuat catatan dari Jane.

Jane menjelaskan apa yang terjadi kepada polisi, namun dia bisa melihat bahwa ekspresi polisi penuh dengan curiga, sama sekali tidak mempercayai perkataannya.

Tentu saja, diakhir catatan wawancara, polisi mengatakan, sebelum menghilangkan kecurigaan terhadap dirimu, kamu tidak boleh dilepaskan, kecuali mempunyai bukti yang kuat membuktikan bahwa korban melompat sendiri, tapi......

Sampai begini, polisi membuat sebuah ekspresi meledek.

Bisa dibilang, tidak ada yang percaya, Stephanie menampar dirinya sendiri dan melompat dari balkon.

——

Setelah tiba dirumah sakit selama beberapa jam, Stephanie terbangun.

Dia membuka matanya dan melihat Aaron berada disekitarnya, hatinya menjadi tenang, dia memegang tangan Aaron dan berkata, Maafkan aku Aaron, aku telah membuatku khawatir.

Suaranya lemah-lembut.

Melihatnya bangun, Aaron tidak mengubah ekspresinya yang penuh dengan ketidakpeduliaan, kamu yang melompatnya sendiri, benar kan?

Suaranya bass, kata demi kata perlahan dilontarkannya.

Tangan Stephanie yang memegang Aaron langsung terpaku, ekspresinya juga melongo, tapi dia langsung tidak mengakuinya, bukan! Aku belum gila, bagaimana mungkin aku akan melompat sendiri?

Dia sudah yakin sekali, karena tidak ada orang yang akan percaya bahwa dirinya akan melompat sendiri.

Mata Aaron menatapinya, seolah-olah ingin menemukan sesuatu dari ekspresinya.

Stephanie sampai ketakutan ditatapinya, lalu melanjutkan, Aaron, kali ini bukannya aku tidak membantu Jane, waktu itu berada di ruang sampel, aku tidak mengatakan apa-apa, dan tidak melakukan apa-apa, aku tahu aku punya kontrak denganmu, aku tidak mungkin mencampuri kehidupanmu, tapi dia memakiku, dia bilang aku menggoda suaminya.

Sambil berkata, air matanya mulai mengalir.

Melihatnya yang seperti begini, Aaron hanya bisa berdiri, polisi akan menyelidikinya dengan jelas.

Seusai berkata, dia berbalik badan dan akan meninggalkan tempat itu.

Stephanie masih merengek , Baik, Aaron, harus selidiki dengan jelas, kamu harus mempercayaiku, benar-benar dia yang mendorongku.

Belum selesai berkata, Aaron sudah meninggalkan ruang pasien.

Dia pergi berkonsultasi dengan dokter mengenai keadaan Stephanie.

Hokinya besar, tempat jatuhnya ada semak-semak, jika berganti tempat lain, meskipun hanya lantai 2, tapi tetap saja beresiko luka maupun mati.

Ini adalah jawaban dokter.

Aaron pernah melihat semak-semak itu, dibawah ruangan sampel, ada sebuah semak-semak, sisanya adalah halaman rumpur, dia curiga bahwa tempat itu telah dipilih oleh Stephanie terlebih dahulu.

Setelah Aaron kembali ke B2C Company, didalam kantor sudah ramai, mereka semua tahu di perusahaan paper ice ada 2 orang wanita yang memperebutkan Aaron hingga terjadi kasus pembunuhan.

Dan berita ini juga tersebar ke telinga ibu Aaron.

Dia baru saja duduk dikantor, telepon ibunya langsung datang.

Anakku, apa yang kamu sibukkan belakangan ini? Mengapa kamu masih mencari wanita tidak benar seperti itu?

Baru saja panggilan terhubung, Stephy langsung mengatakannya, dia juga punya mata-mata di B2C Company, sekarang, perusahaan paper ice yang diakuisisi oleh B2C Company muncul wanita yang memperebutkan anaknya, hal besar ini langsung tersebar sampai ditelinganya.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu