Back To You - Bab 183 Jane, apa asal usul kamu?

Pendirian Jane dan Aaron tidak sama.

“Siapa yang berani membicarakan kamu? Kamu tidak perlu ke bagian akuntasi, aku akan memutasi Christy, kamu yang jadi sekretarisku.”

Jika Aaron sampai bicara begitu, pasti akan ia lakukan, Jane juga tahu akan hal ini.

Tapi, dia tidak ingin merepotkan Aaron.

“Aaron, aku tahu kamu bisa melakukan banyak hal untuk aku, tapi aku tidak ingin terus-terusan hidup dengan mengandalkan kamu.”

Karena latar berlakang keluarga, membuat Jane dan Aaron punya pandangan yang berbeda terhadap pernikahan dan posisi wanita dalam kehidupan pernikahan.

Dalam keluarga Aaron, Stephy memang hanya mengandalkan Andrew saja.

Jika meninggalkan Andrew, maka dia tidak punya pemasukan.

Setiap harinya selain bermain mahjong, belanja, liburan, sisanya selalu mencemaskan pernikahan putranya.

Sedangkan Anita adalah orang yang berbeda lagi di dalam kehidupan keluarga, tidak hanya perlu menjaga keluarga, sebelum kehilangan pekerjaan ia juga harus bekerja, mencari uang, memikul tanggung jawab keluarga.

“……kalau begitu kamu ke mana?”

Aaron tahu tekad Jane sudah bulat, apa pun yang ia katakan tidak akan berguna.

“Pergi ke sebuah kantor akuntan bernama Qisheng, jadi auditor.”

“Qisheng?”

Aaron tahu kantor ini, termasuk lumayan terkenal di negara ini, punya kantor cabang di setiap kota. Sebenarnya standar mereka juga tidak rendah, bahkan Jane bisa masuk ke sana untuk menjadi auditor, bisa dikatakan sudah sangat tidak mudat didapat.

“Iya, kamu sangat terkejut bukan? Sebenarnya aku juga kaget, tidak tahu kenapa bisa menerima aku……”

Jawab Jane.

Meskipun Aaron merasa agak aneh, tapi kalau memang Jane sudah memutuskan demikian, ia hanya bisa berkata, “Kalau di sana tidak betah, kembalilah ke B2C Company.”

——

Hari pertama Jane bekerja, saat memasuki Qisheng, akhirnya ia tahu kenapa dirinya diterima.

Dalam kantor akuntan yang lumayan besar ini kosong sekali, sudah akhir tahun, ada yang bisnis keluar kota, semuanya sibuk sampai seolah kaki tidak menyentuh tanah.

Jane berdiri agak lama di sana, baru kemudian ada seseorang yang melayaninya, lalu setelah mengajarinya yang mendasar, hari kedua sudah menyuruh dia ke kota B untuk mencari teman kerja yang sedang bisnis luar kota di sana, dan bergabung dalam program kerja tersebut.

Sebutnya tim program kerja, tapi sebenarnya hanya ada tiga orang.

Selain dia, ada seorang ketua tim bernama Lisa yang baru pulang setelah sekolah di luar negeri, serta satunya lagi bernama Meisy Jian.

Program kerja pertama berakhir dengan Jane dimarahi dan diomeli Lisa.

Tapi dia malah tidak membantah apa pun, karena baru pertama kali mengerjakannya, tidak mengerjakannya dengan baik, dan semuanya juga mengerjakan hal yang sama, jadi dia rela sekali.

Satu minggu kemudian setelah pekerjaan selesai, Lisa membawa Jane dan Meisy untuk makan bersama.

Di meja makan, Lisa menunjukkan senyuman dan berkata kepada Jane, “Jane, kamu juga jangan menyalahkan aku ketat dengan kamu, kerja di bidang kita ini gerak gerik tidak boleh lamban, juga tidak boleh tidak bekerja dengan baik, tapi kamu sebagai orang baru, bisa menyelesaikannya saja sudah bagus sekali.”

“Sebenarnya berdasarkan pengalaman kerjaku, bisa diterima oleh kantor akuntan Qisheng aku sudah sangat senang, mengeluarkan usaha yang lebih banyak lagi pun aku bersedia.”

Serta dalam beberapa hari ini, Jane sungguh merasa dirinya banyak berkembang.

Dulu di B2C Company dia bertanggung jawab soal pengeluaran, tidak pernah sampai perlu lembur, juga tidak ada teknik khusus, jadi kali ini benar-benar belajar banyak.

“Jujur saja, kalau bukan karena tiba-tiba ada yang mengundurkan diri dan kami benar-benar sibuk sekali, sebenarnya tidak akan mempekerjakan kamu.”

Meisy mengatakan yang sebenarnya di samping.

Sebenarnya dalam hati Jane juga tahu.

Kemampuannya masih jauh dari standar terendah Qisheng.

Tapi juga karena makan bersama kali ini, Jane sama sekali tidak kesal dengan omelan Lisa sebelumnya, malah dengan rasa berterima kasihnya, membuat sikap Lisa terhadap dirinya agak berubah.

Keesokan harinya, Meisy pulang terlebih dahulu, Jane mengikuti Lisa ke kantor cabang Qisheng yang satunya lagi di kota B, sesampainya di sana, baru menyadari suasana di sini berbeda jauh dengan kantor yang di kota A.

Bisa dikatakan tidak sibuk sama sekali.

Saat Jane dan Lisa menunggu di lobi, Jane baru bertanya, “Kak Lisa, sepertinya di sini tidak terlalu sibuk?”

“Ini, hanya melayani satu perusahaan, semuanya sudah diselesaikan sejak awal.”

“Satu perusahaan saja?”

Jane tahu, ada perusahaan yang punya kantor akuntan tersendiri, tapi biasanya adalah perusahaan yang sangat besar, yang pada dasarnya merupakan perusahaan terkemuka.

“Iya, di sini hanya melayani BnT Company yang di kota B, serta perusahaan cabangnya.

Lisa menjelaskan.

Beberapa saat kemudian setelah Lisa mendapat izin, ia pun pergi rapat dengan orang di sana, sedangkan Jane dengan bosan duduk menunggu dia di lobi.

Di saat yang bersamaan, seorang pria paruh baya masuk, diiringi dengan dua orang berpakaian jas, ketiganya masuk dengan keren.

Saat itu di lobi hanya ada Jane sendiri.

Melihat ada yang masuk, meskipun tidak kenal, tapi karena berpikir dirinya juga termasuk salah satu karyawan dari Qisheng, Jane pun berdiri dan berkata, “Selamat sore, bagian resepsionisnya tadi ke toilet, maaf, silakan anda tunggu sebentar.”

Pria paruh baya yang paling depan itu awalnya tidak berniat mempedulikan Jane, namun saat Jane berbicara, ia pun melihat sekilas.

Dengan hanya pandangan sekilas, ekspresi pria itu membeku dan bertanya, “Kamu kerja di sini?”

“Bukan, aku yang di kantor kota A, sedang menunggu pimpinan saya rapat di sini.”

Jane segera menjelaskan.

Lagi pula adalah kantor akuntan dari BnT Company, banyak data di dalamnya itu bersifat rahasia, kalau dia orang luar pun tidak seharusnya muncul di lobi.

“Ternyata begitu.”

Pria itu menatap Jane, di saat ia seolah ingin menanyakan sesuatu lagi, Lisa keluar dari dalam sambil memanggil Jane, “Jane, sudah boleh pulang.”

“Baik.”

Jawab Jane ke dia.

Sampai di lobi, Lisa melihat tiga orang pria yang berdiri di lobi, terutama yang paling depan itu, ia segera berdiri tegak dan berkata dengan sopan, “apa kabar, direktur Zhu.”

Saat dia menyapa direktur Zhu ini, karyawan bagian resepsionis juga sudah kembali, serta segera berkata, “Direktur Zhu, sudah membuat anda menunggu lama, silakan ikut saya.”

“Direktur Zhu……”

Gumam Jane.

Awalnya direktur Zhu sudah berjalan beberapa langkah, kemudian ia menoleh bertanya kepada Jane, “Siapa nama kamu?”

“Aku, aku……”

“Direktur Zhu, namanya Jane Chu, karyawan di kantor cabang kota A.”

Melihat Jane ragu-ragu, Lisa segera mewakilinya memperkenalkan diri.

“Jane Chu?” Direktur Zhu menatap Jane, ia berpikir sejenak dan bertanya lagi, “Atau kamu jangan pulang dulu, nanti malam aku traktir kamu makan.”

Selesai berkata demikian, beberapa orang di lobi saling berpandangan.

“Mentraktir aku?”

Jane juga melongo, menurut prediksinya, besar kemungkinan direktur Zhu ini adalah ayahnya Thomas.

Tapi, kalau pun dia ayahnya Thomas, tahu dirinya istri Aaron, juga tidak perlu sampai mentraktirnya makan kali?

“Iya, kenapa, tidak punya waktu?”

“Direktur Zhu, kami tidak, tapi dia punya!”

Lisa merespon dengan cepat, sekali lagi ia membantu Jane menjawab.

“Hm, yang penting dia punya saja, kalau begitu tunggu aku, aku masuk sebentar sudah akan keluar lagi.”

Usai Direktur Zhu berkata demikian, dia pun pergi mengikuti resepsionis.

Lisa yang di situ menatap Jane dan bertanya dengan wajah penuh curiga, “Jane, apa asal usul kamu?”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu