Back To You - Bab 94 Jane Chu, Jangan tidur!

Jane Chu berdiri di sebelah stasiun bus, ingin berjalan pergi tetapi tidak berani, dia khawatir jika dia berjalan pergi, setelah itu ada bus datang bagaimana?

Terlebih lagi, masih ada jarak yang jauh dari lereng bukit. Jika turun salju yang deras, dan sepanjang jalan tidak ada kendaraan, dia tidak yakin berapa lama lagi dia bisa bertahan, dan dia mulai menyesal kenapa tidak menggunakan sepatu boots.

Namun, saat ini salju sudah mulai turun, dan salju di pegunungan turun lebih deras dari kota, Jane Chu sudah menunggu lebih dari satu jam di stasiun bus, dan salju disekelilingnya sudah menumpuk banyak, hal ini membuatnya lebih yakin. Bus kemungkinan akan terjebak.

Keputusasaannya, dia harus memilih untuk turun.

Lagi pula, jika dia menuruni gunung,kemungkinan akan ada lebih banyak mobil. Jika aku pergi ke gunung, tampaknya tidak jauh dari Sentosa Resort. Salju di gunung itu kemungkinan lebih besar dari ini. Setelah melakukan perbandingan, Jane Chu memutuskan untuk turun gunung.

Dia berjalan sangat cepat , dengan kecepatannya dia juga bisa menghangatkan tubuh, tetapi kali ini langit sudah gelap, dan jalan sudah gelap.

"Dengan cuaca ini orang yang berjalan keluar, mungkin hanya ada aku sendiri"

Jane Chu berjalan dan menertawakan dirinya sendiri.

Setelah berjalan beberapa saat, dia mendengar suara ponselnya didalam tas, dia sadar saat ini seharusnya sudah ada sinyal.

Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat riwayat panggilan , dan hampir semuanya berasal dari satu orang yaitu Aaron Huo.

Ini membuat hati Jane Chu menjadi hangat. dia menggosokan kedua telapak tangannya, tetapi tangannya terlalu dingin. Setelah segala upayanya, akhirny dia berhasil membuka kata sandi ponselnya, dia kemudian menelpon Aaron Huo.

Pada saat ini, Aaron Huo sedang berkendara ke arah gunung.

Ketika telepon berdering dia melihat kata "Jane Chu" di layar ponselnya , hatinya yang menggantung seperti tiba-tiba jatuh.

"Kamu dimana?"

Aaron Huo mengangkat telepon dan ini adalah pertanyaan pertamanya.

"Aku ... aku sedang dalam perjalanan menuruni gunung, tidak ada bus, aku tidak punya jalan ..."

Suara Jane Chu sangat bergetar, tangannya terlalu dingin sehingga sulit baginya untuk menggenggam ponsel kearah telinganya, Dengan ketidakberdayaannya dia harus menghidupkan speaker diponselnyarilis dan dia memegang dengan kedua tangannya.

"Kirimkan aku lokasimu, lalu berdiri di sana dan jangan bergerak, aku kearahmu sekarang." Kata Aaron Huo. Dia berpikir bahwa dihari yang dingin, jika diam dan tidak bergerak, itu akan membuat tubuh semakin beku, dan dia bertanya, "Apakah didepanmu adalah jalan yang lurus?"

"Ya ..."

"Kamu kirimkan dulu lokasinya, lalu telepon aku lagi, dan jalanlah lurus, apakah kamu mendengarnya?"

Aaron Huo, pertama-tama, dia harus memastikan bahwa dia tidak jalan kearah yang salah, salju turun semakin deras, dan jika Jane Chu menggunakan pakaian yang tebal, dia mungkin tidak begitu khawatir.

Tetapi ketika dia pergi, Pakaian apa yang digunakan Jane Chu. Dengan sangat jelas. Dia menggunakan pakaian tipis, sepatu biasa, dan berjalan di cuaca seperti itu, ini akan sangat berbahaya.

"Baik, aku sudah tahu, aku sudah mengirimkannya kepadamu. Jika kamu sudah mengirimkannya kepadaku telepon aku balik , tanganku sudah beku."

Jane Chu berkata bahwa meskipun tangannya sudah berada di dalam saku, tetapi karena cuacanya terlalu dingin, seluruh tubuhnya merasa beku, sehingga tangannya juga sangat dingin.

"Bagus."

Aaron Huo setelah mendengarkan kalimat ini, seluruh hatinya merasa beku, dan mau tak mau diapun menginjak pedal gas.

Dalam waktu singkat, Jane Chu mengirim lokasinya ke Aaron Huo. Setelah Aaron Huo mengkonfirmasinya, dia menelpon Jane Chu lagi.

"Apakah kamu kedinginan? jika kamu kedinginan bagaimana jika ..."

Aaron Huo khawatir Jane Chu akan salah paham, tetapi dia juga khawatir jika tangannya membeku.

"Aku baru saja menyadari jika didalam tasku ada headphone."

Jane Chu sambal berjalan dan mengatakannya, setelah mendengar ini, Aaron Huo menjadi lebih tenang.

Aaron Huo memiliki jarak garis lurus dengan Jane Chu lebih dari 20 kilometer. Diperlukan setidaknya satu jam atau lebih, atau dua jam, dan ditambah ini adalah jalan gunung. Dia tidak bisa mengemudi terlalu cepat, dan tidak ada cara yang lebih cepat untuk sampai ketujuan.

"Jane Chu, kamu harus berbicara dengan aku sepanjang waktu, apakah kamu mendengarnya? Setiap menit setiap detik kamu harus mengatakan sesuatu."

Cuaca seperti ini, langit tampak sangat gelap, sangat dingin, Jane Chu berjalan sendiri diatas gunung, dapat dikatakan ini adalah hal yang paling berbahaya.

"Baik, baik."

Jane Chu berjanji.

Aaron Huo berkonsentrasi mengemudi, dan setelah beberapa saat dia mendengar bahwa tidak ada suara Jane Chu. Dia dengan cepat berkata, "Jane Chu, bicaralah!"

"Baiklah” Ditelepon, itu adalah suara Jane Chu, tetapi suaranya sangat ringan dan agak serak. "Aaron Huo, kamu bicaralah denganku, nyanyikan satu lagu juga boleh, aku sudah mengantuk."

“Mengantuk?” Aaron Huo tertegun. Dia sudah mengemudi secepat mungkin, tetapi dia masih ada jarak lebih dari sepuluh kilometer dari sana. “Kamu jangan tidur, Jane Chu, aku akan menemanimu, aku akan mengobrol denganmu.”

"Oke, kalau begitu, ceritalah tentang perasaanmu ketika melihatku untuk pertama kalinya."

"Pertama kali aku melihatmu, di pintu masuk universitas, kamu membawa kopermu ke sekolah. Aku mengendarai sepeda dan menabrakmu."

Setelah mendengar pertemuan pertama mereka, Aaron Huo segera mengingatnya.

Itu adalah pertama kalinya Jane Chu ke sekolah. Dia kurus dan lemah. Dia mengambil koper besar dan berjalan di sekolah. Aaron Huo ingin pergi ke rapat Osis sekolah. Jadi dia mengendarai sepeda dengan cepat. Dia tidak memperhatikan sekelilingnya, pada akhirnya dia menabrak Jane Chu, dan membuat baju Jane Chu menjadi kotor.

"Ya, itu benar." Jane Chu juga ingat dan tertawa ...

"Lalu ketika kamu pergi kerapat Osis itu untuk melaporkan ..."

Aaron Huo sambil mengemudi, dan sambil bercerita kepada Jane Chu dia tidak berhenti bercerita tentang masa lalu mereka di universitas dulu. Jika Jane Chu tidak menanggapinya, maka Aaron Huo akan terus memanggilnya sampai Jane Chu menjawabnya.

Setelah lebih dari satu jam, ditelepon, suara Jane Chu menjadi semakin lemah, dan Aaron Huo berusaha dengan keras untuk mendengarkan apa yang di katakan Jane Chu, barulah dia bisa mengerti apa yang telah dikatakan olehnya.

"Aku sangat mengantuk, aku tidur sebentar ..."

Jane Chu bergumam.

Setelah mendengar kalimat ini, Aaron Huo sangat panik. Dia berteriak mati-matian di telepon, "Jane Chu! Jangan tidur, Tidak boleh tidur!"

Namun, tidak peduli seberapa keras teriakannya, tetap saja tidak ada jawaban dari telepon.

Aaron Huo memandang dari kejauhan dia melihat Jane Chu, tidak terlalu jauh, tapi itu adalah jalan gunung, sulit dikatakan, belum lagi situasi Jane Chu saat ini tidak mendukungnya untuk berjalan kearahnya.

Sambil mengemudi, Aaron Huo berteriak ditelepon, "Jane Chu, kamu bangun, kamu tidak boleh tidur."

Namun, hanya ada suara angin yang terdengar ditelepon. Tidak ada jawaban. Untuk pertama kalinya, Aaron Huo merasa bahwa dia akan kehilangan Jane Chu dan benar-benar kehilangannya.

Semacam penderitaan dan kehilangan separuhnya, hatinya menyusut menjadi bola, bahkan bernapas saja sulit baginya, dia tidak berani berpikir kalau dia sudah sampai, jika denyut nadi Jane Chu berhenti berdetak, apa yang harus dilakukan.

Setelah perjalanan selama setengah jam. Ketika Aaron Huo baru saja berbelok di tikungan, dia melihat ditengah jalan ada seseorang yang berbaring di sana.

"Jane Chu!"

Aaron Huo tahu bahwa itu adalah Jane Chu. Dia turun dari bus dan melewatinya. Dia mengambil wanita itu dan membawanya kekursi depan. Lalu dia menyalakan pemanas dan mengecek pernapasannya.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu