Back To You - Bab 62 Jane, apakah kamu punya hati?

Jane makan malam di rumah, berinisiatif untuk membersihkan piring, dan kembali tidur di kamarnya yang kecil.

Hadap kiri dan hadap kekanan, bagaimana pun tidak bisa tidur, otaknya penuh dengan Aaron, masa lalu Aaron dan apa yang Aaron lakukan sekarang, tetapi sekarang dia benar-benar berpikir bahwa pria ini bukan miliknya.

Atau, dari awal bukan miliknya.

Akhirnya, di tengah malam, Jane akhirnya tertidur..... teleponnya berdering.

“Halo....”

Jane mengangkat telepon.

Di ujung telepon, ada seorang pria dengan suara serak dan suara marah, "Jane, apakah hari ini kamu tidak berencana untuk pulang?"

Jane sadar dan memperhatikan nomor di layar ponsl, tertulis nomor Aaron. dan dia baru ingat, Saat dia mengatakan kepada ibunya bahwa hari ini dia pulang makan, tapi tidak beri tahu Aaron bahwa dia tidak akan pulang hari ini.

Dia berpikir bahwa dia tidak akan peduli.

"Bukankah hari ini Christy kembali? Kupikir dia akan nginap ..."

"Kamu berharap dia menginap disini?"

"Aku ..."

"Aku tahu!"

Tidak menunggu Jane menyelesaikan kata katanya, Aaron menutup telepon tanpa mengatakan apa-apa.

Melihat telepon yang telah ditutup, melihat 3:03 di layar, hati Jane berdetak kembali, dia tiba-tiba memutuskan untuk menghadapi hatinya sendiri!

Jane mengenakan pakaiannya, dia akan memberi tahu Aaron bahwa dia tidak setuju Christy tinggal disana!

Dia keluar, hampir tengah malam, tidak ada taksi sama sekali di jalan, dia harus berlari ke arah rumah Aaron!

Tapi Golden Rose Apartment terlalu jauh. Dia berlari selama satu jam. Akhirnya, ada sebuah mobil pribadi terlihat, pengemudinya sangat baik hati, membiarkan dia naik, dan menurunkan dia di persimpangan Golden Rose Apartment.

Setelah Jane mengucapkan terima kasih, dia masuk ke dalam gedung.

Pada saat ini, hanya ada satu pikiran di hatinya, yaitu, tatap muka, memberi tahu Aaron pikirannya.

Katakan padanya bahwa dia menyukainya!

Jika ditolak, tidak akan ada penyesalan.

Tapi masih ada sedikit kememungkinan di hatinya, Aaron meneleponnya tengah malam, mungkin dia sedang memikirkannya.

Ketika Jane membuka pintu rumah Aaron, sudah jam 4:30 pagi, karena masih bulan Oktober, langit masih hitam.

Dia berdiri di pintu, mencoba menarik napas, dan menempelkan jari telunjuk kanannya ke sidik jari di ambang pintu ...

“Di di di”

Suara berbeda dari sebelumnya.

Jane menundukkan kepalanya dan melihat bahwa lampu indikator pada kunci pintu tidak berubah hijau seperti sebelumnya, tetapi menjadi merah.

Dia terdiam sesaat dan meletakkan jarinya di atasnya lagi.

“Di di di”

Suara yang sama terdengar lagi.

Jane melihat lampu indikator merah di bawah papan sidik jari dan melihat sekeliling untuk memastikan dia tidak pergi ke rumah yang salah ...

Semua mimpi sebelumnya tiba-tiba terbangun.

Mengubah sidik jari, ini berati nyonya rumah yang menggantinya.

Jane perlahan mundur dan melihat sidik jarinya, tiba-tiba dia merasa dia sangat konyol.

Sebenarnya, dia masih berharap bahwa Aaron akan memiliki nostalgia untuk dirinya, setelah memikirnya, Apakah ada tempat di mana dia harus bernostalgia?

Setelah menjalin hubungan dengannya pada hari itu, besoknya dia pergi ke bar mencari wanita, takutnya karena hidup aku sendiri terlalu buruk untuk memuaskannya.

Dia diam-diam berbalik dan pergi.

Tapi tidak lama setelah dia pergi, Aaron kendengaran perubahan di pintu, turun dari kamar tidur dan membuka pintu. Melihat di depan pintu tidak ada siapa pun, dia tiba tiba merasa kehilangan.....

-----

Sejak hari itu, Jane keluar dengan Novita, dia menceritakan masalah dia dengan Aaron, dan kemudian tidak pernah mengatakan nama Aaron lagi.

Di rumah, William juga tampaknya tahu nama Aaron tidak boleh disebutkan di rumah.

Jane pergi berkerja setiap hari, seperti dalam kehidupannya tidak kenal orang itu.

Saat tanggal 19 November.

Saat itu hari Jumat, jam 2 siang, semua orang baru saja selesai menonton, Jane keluar dari ruang konferensi dan melihat Aaron berdiri di koridor.

Hatinya tiba tiba merasa sedih.

Pura pura tidak melihatnya, dia menunduk dan berjalan dengan cepat melewatinya.

Tetapi ketika dia berjalan melewati Aaron, lengannya tertahan, dan lelaki itu dengan suara rendah, dan amarah terdengar di telinganya, "Jane, apakah kau punya hati!"

Satu kalimat itu, Jane merasa aneh.

"Aku tidak mengerti apa yang direktur Huo katakan."

Dia menundukkan kepalanya dan mencoba mengendalikan emosinya. Sebenarnya siapa yang tidak punya hati?

Bahkan jika dia ingin menolaknya, bahkan jika dia ingin mengatakannya tidak ada apa apanya, tidak ada hubungannya dengan kepulangan Chirsty, dan kemudian menghapus sidik jarinya dari kunci pintu?

Jika Aaron melakukan ini, dia masih menguntit dan masih menempel padanya seperti plester kulit anjing, itu benar-benar tak tahu malu!

"Tidak mengerti? Jane beritahu aku, sebagai seorang istri, tidak pulang selama hampir sebulan, apa yang ingin kamu lakukan!"

Mereka bertengkar di koridor.

Kolega di sekitar mereka tahu hubungan mereka, berpikir bahwa suami dan istri bertengkar jadi mereka menghindar.

"Apakah direktur Huo lupa bahwa aku hanya hubungan kontrak denganmu. Kontrak kami akan berakhir dalam waktu kurang dari 10 bulan."

Jane memberi tahu Aaron dan memberitahu dirinya sendiri pada saat yang sama.

Setelah Aaron mendengarkan apa yang dia katakan, tatapannya berubah menjadi dingin. Dia meraih lengan Jane dan berkata, "Karena kamu mengerti bahwa kita masih memiliki kontrak, sekarang kamu pergi berganti pakaian dan malam hari lakukan yang terbaik sebagai seorang istri! "

"Apa maksudmu?"

Jane mengangkat kepalanya dan menatap Aaron.

"Malam ini adalah makan malam ulang tahun aku. Sebagai Nyonya Huo, tidakkah kamu harus hadir?" Aaron menatapnya dengan sepasang mata hitam, penuh kebencian, "Nyonya Huo, kamu bahkan lupa dengan ulang tahun aku? "

Di dalam perusahaan biasanya hangat, tetapi ketika Aaron mengatakan kalimat ini, Jane merasa bahwa suhu di sekitarnya meningkat, seolah olah hujan es.

Dia tentu mengingat ulang tahun Aaron.

Sejak pertama kali Aaron mengatakannya, saat itu mereka masih duduk di bangku kuliah, dia selalu ingat tidak sekalipun melupakannya,

Setelah Aaron mengenal Jane, ulang tahun saat kuliah ditemani oleh Jane, dia masih ingat bahwa keinginan yang diinginkan Aaron selalu ada hubungan dengannya.

Jane tidak pernah kepikiran bahwa ia masih memiliki kesempatan untuk merayakan hari ulang tahunnya Aaron.

Dia menatapnya, mukanya penuh dengan kesedihan, dan berpura-pura kagum, "Kalau direktur Huo tidak mengatakannya, aku benar-benar lupa."

Jelas, itu untuk menikamnya, tetapi Jane tidak mengerti mengapa hatinya begitu menyakitkan.

Pria itu memegang tangan lengan Jane dan perlahan mengencangkannya. Matanya benar-benar penuh kebencian. "Jane, aku berharap aku tidak pernah mengenalmu dalam hidup ini!"

"Kebetulan sekali, aku juga berpikir begitu."

Jane tidak menunjukkan kelemahan.

Lenganya sangat sakit tapi dia tidak berteriak atau mengatakan apa apa.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu