Back To You - Bab 25 Kakak ipar sedang curi pandang kearahmu

“Benarkah? Kamu di sekolah yang sama?”

Jane Chu tersenyum bertanya kepadanya.

“Dia adalah adik sepupuku Putri Qiao, tahun ini di tahun kedua perguruan tinggi.”

Aaron Huo menjelaskan.

“Ternyata adalah adik kelas." Mengungkit perguruan tinggi, wajah Jane Chu penuh senyuman, kamu jurusan apa?

“Satu institut dengan kakak ipar, institut akuntansi dan ekonomi.”

Putri Qiao menjawab.

Saat di perguruan tinggi Jane Chu berada dijurusan akuntansi, saat dia baru lulus kena bahasa inggrisnya bagus, sebuah perusahaan audit yang sangat bagus ingin merekrutnya, tapi karena perusahaan itu terletak di komplek perhunian baru, jauh dari rumah, Tony Shen menginginkan dia banyak mengurus rumah tangga, oleh karena itu Jane Chu melepaskan pekerjaan ini.

Karena setelah lulus tidak menemukan pekerjaan yang cocok, dengan terpaksa menjadi asisten administrasi.

“Kakak ipar, aku dengar, saat kamu di sekolah kamu berada di peringkat pertama, mendapatkan beasiswa adalah hal biasa, jika ada waktu kamu berikan aku kursus tambahan.

Hobi Purti Qiao sangat banyak, dari taekwando hingga olahraga elektronik.

Belajar akuntansi adalah ide ibunya, dia tidak suka sama sekali.

“Tapi mungkin aku sudah lupa semuanya.”

“Tidak apa-apa.”

Purti Qiao kembali berbicara kepada Jane Chu mengenai sekolah mereka, agar Jane Chu bisa keluar dari tekanan,dia juga mulai tersenyum dengan santai.

Aaron Huo berbicara dengan saudaranya yang sebaya, tidak sengaja berbalik, melihat wanita disebelahnya tersenyum dengan manis, wajahnya terlihat santai, tidak ada lagi kekhawatiran tadi.

Alis mata Aaron Huo juga ikut menjadi santai, tidak tertahankan, dia terus melihat Jane Chu.

“Kakak ipar, kakakku curi pandang ke arahmu.”

Saat Aaron Huo sedang melihat, ketahuan oleh Putri Qiao, dia berkata dengan jahil.

Jane Chu membalikkan kepala, melihat mata hitam Aaron Huo sedang melihat sesuatu, dan pandangannya mengarah ke dirinya.

Lalu Jane Chu menyentuh wajahnya,” Apakah ada sesuatu di wajahku?”

“Tidak.”

Aaron Huo ketahuan mencuri pandang, dia mengalihkan matanya ke tempat lain dengan canggung.

“ Haha, kakak sepupu, apakah kamu sedang merasa malu?”

Putri Qiao tertawa dengan jahil.

Jane Chu melihat Aaron Huo, tidak tahu apakah hanya kebetulan, telinganya, sungguh sedikit memerah, tidak tahan lalu dia membantu menjelaskan,”Apakah minum terlalu banyak? Kalau tidak sanggup lagi kurangi minum.”

Dia bertanya kepada Aaron Huo, juga membujuk diri sendiri.

Jane Chu yang sekarang, selalu bertanya-tanya, apakah Aaron Huo menyukainya atau tidak?

Setiap kali Aaron Huo membelanya, membantunya menjelaskan, Jane Chu akan keliru.

Tapi, dia sangat takut dirinya keliru, kekeliruan seperti ini, akan membuat dirinya seperti mengharapkan seseuatu.

“Ayo, kita pergi bersulang dengan nenek.”

Jane Chu membujuknya agar dia kurangi minum, Aaron Huo tetap mengambil gelas, menariknya pergi bersulang dengan nenek.

Mereka menggenggam arak, berjalan ke sebelah nenek, Aaron Huo duluan berbicara,”Nenek, kami datang untuk bersulang denganmu.”

“Semoga nenek sehat selalu, panjang umur.”

Jane Chu mendoakan.

“Terima kasih Aaron, terima kasih cucu menantu.”

Nenek Huo menggunakan perasaan menarik tangan Jane Chu ke depannya, menepuk-nepuk, “Cucu menantu, aku tahu kamu menikah ke keluarga kami sudah menyusahkanmu."

“Tidak, Nenek, tidak.”

Jane Chu menggelengkan kepala.

Nenek Huo adalah orang yang lebih tua, dia berkata seperti itu, bagaimana Jane Chu bisa menerimanya.

Meskipun mata nenek tidak bisa melihat, tapi dalam hatinya dia tahu, “Mereka tidak menyukaimu, tapi nenek menyukaimu, selama aku masih hidup, aku akan melindungimu.

Nenek Huo berbicara sangat pelan, setiap kata yang beliau ucapkan sangat bersungguh-sungguh.

Jane Chu mendengar perkataan itu, air matanya mengalir, lalu meletakkan gelasnya, langsung memeluk Nenek Huo,”Nenek, aku pasti akan baik terhadapmu, baik terhadap Aaron, yang lain tidak penting.”

Dia merubah sebutannya kepada Aaron, dia menggunakan sebutannya pada saat mereka masih kuliah.

Saat dia memeluk nenek, dia dapat merasakan, mereka mengatakan Nenek Huo keluar dari rumah sakit karena sudah sembuh, tapi sebenarnya tidak seperti itu.

Tubuh Nenek Huo sangat lemah, tidak ada tenaga sedikitpun, dia kelihatan sehat dan bersemangat hanya berpura-pura didepan orang.

“Anak baik.” Nenek Huo menarik Jane Chu, mengangkat kepala melihat Aaron sambil berkata,” Aaron, aku tahu kamu menikahi Jane karena mereka menyuruhmu membuang sial, tapi Jane adalah anak baik, kamu jangan menyia-nyiakannya.”

Aaron Huo membungkukkan badan menganggukkan kepala,”Nenek, kamu tidak perlu khawatir, aku akan memperlakukan dia dengan baik.”

Meskipun dia berkata seperti itu, tapi Nenek Huo tidak dapat melihat.

Saat Aaron Huo mengatakan hal itu, tatapan matanya sangat dingin, bahkan lebih dingin dibandingkan musim dingin di bulan desember.

Jane Chu melihat mata Aaron Huo, hatinya juga ikut membeku.

——

Malam hari setelah bubar, Aaron Huo seperti biasa mengantarkan Jane Chu ke rumah kontrakannya.

Perumahan ini sangat menakutkan, dimalam hari tidak ada lampu, lampu mobil Aaron Huo menjadi satu-satunya lampu yang menyala di perumahaan itu.

“Terima kasih.”

Sampai didepan pintu rumah, Jane Chu membungkuk berterima kasih.

Aaron melihat koridor yang gelap di belakang Jane Chu, sedikit mengerutkan dahi, setelah berpikir,” Bagaimana kalau aku mengantarmu keatas.”

Jane Chu tidak menyangka, Aaron Huo menawarkan untuk mengantarnya keatas, tapi teringat kejadian malam itu, sedikit ragu, lalu menolaknya,”Tidak apa-apa, tiap hari aku naik turun sudah terbiasa, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.”

Jane Chu tersenyum untuk meyakinkannya, berbalik badan dengan cepat berjalan masuk ke koridor, berlari ke atas.

Takut Aaron Huo akan mengejarnya ke atas.

Aaron Huo menyuruh supir membawa mobilnya keluar, dia berjalan sendirian di area perumahan itu.

Sebagai tuan muda keluarga Huo, dia tidak pernah melihat perumahan seperti ini, sangat kotor, penuh dengan sampah.

Di pinggiran petak bunga, ada tikus yang berlarian.

Sampah di perumahan ini tidak ada yang membersihkannya, aromanya sangat bau.

Meskipun jarak setiap bangunan cukup besar, tapi penyekat suaranya sangat buruk, dia berdiri di jalan, dia bahkan bisa mendengar pasangan suami istri yang sedang bertengkar di bangunan sebelah.

“Hei, kamu yakin yang berada di gedung nomor 7 adalah seorang wanita?”

“Yakin, hari itu aku mendobrak pintu seharian, pintu usang itu sepertinya hampir rusak kudobrak, hari ini aku sengaja pergi melihat, dia masih belum mengganti pintunya.”

Aaron Huo berjalan di area perumahan, mendengar dua pria mabuk sambil bersendawa sambil berbicara.

Gedung nomor 7?

Aaron Huo mengingat-ingat, hari itu Jane Chu meneleponnya meminta pertolongan, berkata sepertinya dia tinggal di gedung nomor 7.

“Lihat, lampu dirumah itu menyala lagi, wanita itu pasti sudah pulang.”

“Ayo bergerak, lagipula rumahnya di lantai paling atas, tidak akan ada orang yang tahu.”

Hahaha.

Dua pria mabuk itu berbicara, seluruh tubuhnya penuh dengan aroma bir.

Gedung nomor 7, tingkat 5, hari itu pintunya didobrak, semuanya sangat cocok dengan kejadian yang menimpa Jane Chu.

Dia tidak ragu berjalan menuju dua pria mabuk, dengan satu pukulan menghajar salah satu pria mabuk itu.

“Siapa kamu? Berani memukulku.”

Pria mabuk yang dia pukul kebingungan ,tengah malam, tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang didepannya, hanya merada orang itu sangat tinggi, memakai setelan jas, tidak terlalu gemuk.

“Bodah tengik, kamu berani memukulku!”

“Hajar dia!”

Dua orang itu datang bersamaan, menyerang Aaron Huo.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu