Back To You - Bab 317 Perbuatan Yang Mengagumkan

“Rawat inap? Aku tidak bisa rawat inap!”

Putri Qiao sangat terkejut hingga ingin melompat turun dari ranjang rawat saat mendengar Kenny Fu yang berkata bahwa dirinya harus rawat inap.

Begitu dia bergerak, dia langsung ditahan oleh tangan Kenny Fu, "Cedera kaki kamu sangat serius, jika tidak diobati tepat waktu, maka kamu tidak dapat berolahraga dengan keras lagi di masa depan."

“Tapi jika aku rawat inap, sama dengan menunggu mamaku datang mencariku, bukan? Kalau begitu percuma saja aku lompat dari gedung?”

“Kamu melompat dari gedung?”

William Chu sangat syok ketika mendengar Putri Qiao melompat dari gedung.

“Iya, aku tidak hanya melompat dari gedung, aku menahan pintu dengan tempat tidurku, dan kemudian aku melompat turun dari lantai dua. Saat itu, ada empat atau lima pelayan keluargaku ada di luar berusaha mendorong pintu, tetapi mereka tidak berhasil membukanya. "

Putri Qiao menjelaskan dengan sangat bersemangat, atau dengan kata lain, dia sedang memamerkan perbuatannya yang mengagumkan!

“Putri, aku akan bicara dengan ibumu, tunggu sampai pekerjaanku membaik, dia pasti akan menyetujuinya.”

Ucap William Chu.

“Bagaimana dengan tim-mu?”

Putri Qiao baru saja bersama dengan William Chu tidak berapa lama dan sudah di tawan oleh orang tuanya, sehingga dia tidak banyak tahu tentang William Chu.

Saat ini, William Chu bilang tunggu pekerjaannya sedikit baik, Putri Qiao baru menyadari bahwa sepertinya dirinya belum pernah memberikan perhatian pada pekerjaan William Chu.

“Aku bekerja di sebuah bank……”

Suara William Chu sangat kecil ketika dia mengatakan pekerjaannya.

Sebenarnya, dulu William Chu dan Putri Qiao memiliki teman baik yang merupakan pemain game terkenal saat di universitas, karena sangat menguntungkan, dia membuka tim untuk menyerang Liga Nasional setelah lulus, pada saat itu, teman itu mengundang William Chu untuk menjadi asisten pelatih tim.

Tetapi pada saat itu Jane Chu menghilang, dia memberi tahu Anita Jing tentang pekerjaannya sebagai asisten pengajar di sebuah klub permainan, dan ibunya itu sangat marah sehingga dia memutuskan untuk menyerah atas hobinya dan pergi bekerja di bank yang disukai ibunya.

“Apa? Bukankah kamu dulu bilang akan bergabung dengan tim teman kita? Kenapa tidak jadi?”

Putri Qiao bahkan bisa turun dari ranjang dan memukul William Chu jika kakinya tidak sakit ketika mendengar ucapannya.

“Aku……”

“Apa yang bagus bekerja di bank, William Chu apa kamu masih ingat saat kita masih kuliah, setiap analisis taktis kamu sangat akurat, itu adalah bakat yang tidak dimiliki orang lain! Bagaimana kamu bisa menyerah dengan mudahnya! "

“Saat itu aku ada masalah keluarga yang memerlukan aku mempunyai sebuah pekerjaan tetap.”

William Chu hanya bisa berkata jujur menghadapi kemarahan Putri Qiao.

Alasan William Chu membuat Jane Chu tertegun, ketika William Chu lulus, dia dan Jamie masih hidup di pelosok dan tidak berani mempunyai kontak apapun dengan anggota keluarga karena takut ketahuan oleh Sergio.

Dan Jane Chu juga tahu bahwa William Chu memang sudah tertarik dengan virtual game sejak kecil.

William Chu merelakan hobinya demi sumber penghasilan yang tetap, dan memilih pekerjaan yang terlihat lebih baik bagi orang tua untuk Keluarga Chu.

“William, aku yang dulu tidak memikirkan kamu.”

Jane Chu merasa malu, tetapi sekarang juga tidak boleh membiarkan William Chu resign demi mengejar impiannya.

Dia dalah seorang kakak, dia pasti akan mendukung apapun yang adiknya lakukan, namun, Vivi Huo berada dalam perspektif orang tua yang berpengaruh, dia tidak mungkin membiarkan menantunya menjadi asisten pengajar di klub olahraga elektronik.

“Walau begitu kamu juga tidak boleh menyerah atas cita-citamu.”

Putri Qiao tahu penjelasan William Chu sangat logis, tapi alasan ini tidak cukup baginya untuk menerima bahwa William Chu tidak meneruskan pekerjaan yang merupakan mimpinya.

“Kita biarkan mereka bicara berdua.”

Melihat William Chu dan Putri Qiao yang berdiskusi panas, dan juga sebagian besarnya tidak mengerti oleh mereka sehingga tidak bisa ikut ke dalamnya, Aaron Huo membawa Jane Chu untuk pergi dari sana.

“Kak, kamu jangan pergi, sebentar lagi jika mamaku datang dia pasti akan langsung membawaku pergi.”

Putri Qiao sangat ketakutan mendengar Aaron Huo yang akan pergi dan memintanya untuk tinggal.

Karena Vivi Huo belum mengetahui dia kompat dari jendela seperti ini, ketika dia berhasil menemukannya, ibunya tidak akan lagi menawannya, melainkan langsung mengirimnya ke luar negeri.

“Untuk sementara ini dia tidak akan menemukanmu, Kenny juga akan membantumu merahasiakannya.” Ucap Aaronn Huo.

“Tidak bisa menemukanku untuk sementara waktu? Kamu sudah meremehkan kemampuan berperang ibuku. Dia biasanya memang hangat dan lembut, tapi sebenarnya dia memiliki pikiran yang dalam dan kecerdasan yang luar biasa!”

Putri Qiao menganggap orang-orang di hadapannya ini adalah orang terdekatnya, jadi tidak masalah baginya untuk mengatakan yang sejujurnya.

Walaupun umurnya masih kecil, tetapi Putri Qiao sangat pintar, dia juga mengerti masalah-masalah di sekitarnya.

Misalnya, ibunya Vivi Huo yang jelas tidak mudah dihadapi, tetapi malah menyukasi Shindy Huo yang tidak punya otak.

“Kalau begitu, dia akan tetap menemukanmu dimanapun kamu bersembunyi, lebih baik kamu memikirkan dengan matang bagaimana cara menjelaskan padanya.”

Aaron Huo juga mengerti Vivi Huo.

Jika Vivi Huo datang ke sini dengan marah, ditambah lagi dengan melihatnya lagi, dia pasti akan membuat masalah lagi, lebih baik dia mundur lebih awal.

Setelah mengatakannya, Aaron Huo membawa Jane Chu pergi dari sana.

——

Putri Qiao mendesak William Chu untuk berhenti dari pekerjaannya dan bekerja sebagai asisten pengajar di klub temannya, dia bahkan sudah membantunya menghubungi temannya itu.

Tetapi William Chu tidak berani membuat keputusan dengan mudah, sekarang selain alasan keluarga, masih ada satu alasan yang lebih penting lagi, yaitu dibandingkan dengan menjadi asisten klub, atau bekerja di bank akan lebih mudah diterima oleh Vivi Huo.

Tapi dia tidak memberitahu pendapatnya ini pada Putri Qiao.

William Chu menemani Putri Qiao dari jam 8 lewat hingga jam 12, dan dia sudah bersiap untuk pulang.

Dia baru saja mengambil tas dan berjalan sampai ke depan pintu, namun dia sudah melihat dua orang yang berjalan menuju arahnya dengan tergesa-gesa dari arah jauh.

Lampu di koridor rumah sakit tidak akan dipadamkan saat malam, tidak perlu menunggu orang tersebut mendekat William Chu sudah bisa mengenali mereka, salah satunya adalah Vivi Huo, dan yang di sampingnya sepertinya adalah pembantunya.

Walaupun William Chu belum pernah bertemu langsung dengan Vivi Huo, tetapi dia pernah melihat foto yang di upload Putri Qiao.

“William Chu! Dimana putriku?”

Begitu pula dengan Vivi Huo, meskipun belum pernah melihat langsung, namun pernah melihat foto yang Putri Qiao upload.

Melihat William Chu ada disini, membuat Vivi Huo yakin bahwa Putri Qiao juga ada disini, sehingga dia melebarkan langkahnya dan bertanya memaksa.

Dari penampilan Vivi Huo, bisa dilihat bahwa dia pasti sudah mencari ke banyak tempat, dan hampir menjadi gila.

“Bibi.”

“Jangan memanggilku bibi, mana putriku?”

“Dia……”

“Mana dia?”

Vivi Huo dari dulu paling menyayangi putrinya, dia tidak khawatir akan kehilangan jejak Putri Qiao , tetapi dia khawatir putrinya terluka karena melompat dari lantai dua.

Dan dia menemukan William Chu di rumah sakit, hal ini menjelaskan bahwa dugaannya benar, Putri Qiao telah terluka.

“Ma! Aku ada disini!”

Putri Qiao berada di ruang rawat, dan dia mendengar suara ibunya yang berapi-api.

Putri Qiao menghentikan ibunya yang akan menyudutkan William Chu, sehingga dia segera berteriak memanggil ibunya.

“Kamu ikut denganku!”

Vivi Huo takut William Chu menggunakan kesempatan ini untuk kabur, jadi dia memerintahkannya untuk ikut masuk, namun dengan nada suara yang sangat tidak enak di dengar.

William Chu mengikuti Vivi Huo sampai ke ruang rawat Putri Qiao.

Begitu dia masuk, dia langsung melihat kaki Putri Qiao yang di bebat dan bergantung di sana, dia hanya bisa berbaring di tempat tidur dan tidak dapat bergerak, air mata jatuh kasihan melihatnya.

Dia berjalan ke hadapan Putri Qiao dan berkata sambil menatap kakinya, “Putriku, kalau kamu ingin keluar, kamu bisa bilang, mengapa harus menggunakan cara ekstrim seperti ini? Aku hanya memiliki satu putri, jika terjadi sesuatu padamu bagaimana?”

Putri Qiao adalah anak perempuan yang dilahirkan Vivi Huo saat usianya menginjak 30an lebih, sehingga dia menjadi anak kesayangannya.

“Ma.” Melihat ibunya yang seperti ini, Putri Qiao mengulurkan tangannya dan meminta peluk, kemudian berkata dengan manja, “Mama, aku rindu padamu.”

Putri Qiao paling mengerti Vivi Huo, hanya jika dia mendengar Putri Qiao bilang rindu padanya dan mencintainya, maka Vivi Huo pasti akan segera memaafkannya.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu