Back To You - Bab 256 Aku tidak mencintaimu lagi

“Jane!”

Itu adalah suara Aaron.

Tapi di detik berikutnya, Jane mendengar suara tembakan lagi, jelas-jelas dari jauh sekali, jelas-jelas dirinya sudah begitu lemah, tapi dia malah mendengar dengan jelas sekali.

“Jangan, jangan!”

Jane tahu, itu pasti pistol Sergio.

Mereka sedang mempertaruhkan nyawa, mereka ingin membunuh Aaron!”

“Kamu sudah kalah.”

Terdengar suara Sergio.

Karena mata Jane tertutup, sama sekali tidak tahu keadaan di luar.

Juga tidak tahu apa yang dilakukan Sergio, apa yang dilakukan Aaron.

Tapi dia tidak bisa banyak memikirkan yang lain, ia berusaha menjerit, “Jangan bunuh dia, Sergio, aku beri nyawaku ke kamu, aku akan menemani kamu, selamanya di sisi kamu, kamu ingin bagaimana pun boleh, asalkan kamu tidak membunuhnya.”

“Tidak perlu.” Terdengar suara Aaron, “Bawa dia ke rumah sakit dulu, dan aku minta periksa lapangan, kalau pun mati, aku mau mati dengan jelas.”

Tadi ketika tembakannya mengenai Jane dan ingin datang melihat keadaannya, pistol Sergio sudah mengarah ke kepala Aaron.

Dan dengan cepat sudah menarik pelatuk.

Aaron tahu, dirinya tadi tidak meleset, dan di jarak yang demikian dekat, tidak mungkin akan meleset.

Tapi sekarang peluru tersebut mendarat di bahu Jane, berdasarkan orang seperti Sergio, besar kemungkinan dia menggunakan cara tertentu untuk mengubah jalur pelurunya.

“Tidak menerima kekalahan?”

Sambil berkata demikian,Sergio memberi isyarat mata ke orang di sampingnya untuk menyelamatkan Jane.

Jane terikat, bajunya sudah memerah semua,

Dia menggertakkan gigi tidak menjerit, tapi rasa sakit di badannya sudah membuat matanya berlinang air mata tanpa bisa ditahan.

Saat bawahan Sergio melepaskan ikatan Jane dan membuka penutup matanya, Jane langsung melihat pistol Sergio menempel di pelipis Aaron.

“Tidak!”

Jane hampir mau gila.

Jelas-jelas badannya sakit sekali, jelas-jelas dia bukan orang yang pemberani, tapi dalam hal yang berkaitan dengan Aaron, dia menjadi sangat berani.

Dia ingin mendekat, tapi karena kebanyakan mengeluarkan darah, serta tangan yang sakit sampai mati rasa, baru setengah jalan Jane sudah tersungkur ke tanah.

“Jane, tidak apa-apa, kamu jangan bergerak, ikut mereka ke rumah sakit, tidak perlu cemaskan aku.”

Melihat Jane demikian, Aaron juga tidak bergerak karena pistol Sergio menempel di dirinya.

“Aku tidak mau pergi.”

Jane berusaha maju dengan satu tangan di tanah, lengan yang terluka hanya bisa terjulur ke bawah, bisa di bilang ia sampai di hadapan Sergio dengan berlutut, dengan tangan berlumuran darah dicengkramnya kaki celana Sergio dan mendorongnya, “Bukankah kamu mau nyawa, kuberikan punyaku.”

“Aku mau periksa!”

Melihat Jane demikian, Aaron juga tidak tega, harusnya dia kepikiran bahwa Sergio tidak mungkin berlomba dengan terus terang,

Harunya dia antisipasi dari awal!

“Bagaimana kalau aku menolak?”

“Kamu tidak boleh menolak.”

Sambil Aaron berkata demikian, tiga puluhan pengawal tiba-tiba masuk dan mengepung semua orang.

Kebanyakan pengawal ini adalah keturunan orang timur, sekali lihat sudah tahu pasti orang keluarga Huo.

“Wah, tidak disangka direktur Huo masih ada antisipasi?”

Melihat dikepung begitu banyak pengawal, Sergio sama sekali tidak panik.

Jane melihat sekeliling, satu lapangan itu didominasi oleh orang di pihak Aaron, namun ia tetap tidak berani lega sedetik pun.

Ada petugas medis datang dan berkata kepada Jane, “Nona Chu, kamu harus ditangani sekarang.”

“Tidak mau, kalau hari ini harus ada satu orang yang mati, maka aku saja, memang dari awal aku yang memicu timbulnya masalah ini.”

Jane terduduk di situ, sama sekali tidak ingin pergi.

Dia tidak boleh membiarkan Sergio melukai Aaron.

“Direktur Huo, hasilnya sudah ditetapkan, kamu harus belajar menerima kenyataan.”

Selesai Sergio berkata demikian, dari barisan terakhir bangku penonton, tiba-tiba ada tiga empat puluhan pengawal berdiri di situ.

Ditambah lagi dengan yang memang dari tadi ada di sini, jelas sekali orang pengawal Sergio lebih banyak daripada Aaron.

“Kamu kira dengan siasat kecil kamu itu, aku akan mengakui hasil perlombaan ini?”

“Hehe, aku hanya orang rendahan, tapi kalau aku mengizinkan direktur Huo untuk memeriksa, kita buat perjanjian, kalau kamu tidak mendapat apa pun dari hasil pemeriksaanmu, nyawamu juga harus diberi ke aku, bagaimana?”

Ujar Sergio sambil tertawa dengan tenang.

Seolah yakin sekali Aaron tidak akan berhasil menemukan sesuatu.

“Tidak……”

Jane yang sudah kebanyakan mengeluarkan darah, meskipun petugas media sedang menghentikan darahnya keluar, tapi tidak terlalu berefek, dia sudah mulai merasa pusing.

Tapi dia ingin membiarkan Aaron pergi.

Jane berdiri, didorongnya Aaron dan berkata, “Aaron, aku, aku katakan sesuatu ke kamu, setelah itu kamu pergi, bolehkah?”

“kamu obati lukamu dulu, jangan pedulikan aku.”

Aaron tidak tega Jane seperti ini, tapi dia juga tidak boleh bergerak, ada puluhan pistol mengarah ke dirinya, sekali dia bergerak, bisa jadi ada salah satu pistol yang akan menembak.

“Aaron, bantu aku jaga Jamie dengan baik.”

“Sayang, kamu obati lukamu dulu.”

Aaron melihat darah di baju Jane semakin merembes, tahu darahnya tidak berhenti mengalir, ditambah lagi wajah Jane yang sangat pucat, lebih lagi ia tahu dia sudah tidak tahan karena tubuhnya sempoyongan,

“Aaron, dan……dan……” Jane menarik pundak Aaron dan menengadahkan kepala berkata, “Aku tidak mencintai kamu lagi, sama sekali tidak cinta lagi……”

Selesai berkata demikian, dia langsugn tersungkur di depan Aaron, kemudian berlutut, tampak sekali ia sudah mau jatuh ke tanah……

“Jane!”

Aaron tidak peduli begitu banyak hal lagi, ia langsung berjongkok menangkap Jane yang akan jatuh.

“Pergi……”

Bibir Jane yang pucat menganga, hanya mengatakan satu kata itu, kemudian jatuh pingsan.

——

Saat Jane menyadarkan diri, sudah tiga hari kemudian.

Dia terbaring di kamar pasien yang putih bersih, peluru di bahunya sudah dikeluarkan.

“Little Jane, kamu sudah sadar? Ingin makan sesuatu?”

Pikiran Jane kosong, lalu terdengar suara Sergio di samping.

Dia menoleh, tampak Sergio meletakkan sebuah meja di kamar pasien dengan laptop di atasnya.

“Sergio……Aar, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?”

Sebenarnya Jane ingin menanyakan Aaron, tapi dia tidak berani, dia takut membuat Sergio marah, jadi hanya bisa menanyakan yang lain.

“Sudah tiga hari.”

“Tiga hari……”Gumam Jane, dia sungguh ingat tahu keadaan Aaaron, dengan suara kecil ia bertanya, “Bagaimana penyelesaian masalah hari itu?”

“Seperti yang kamu harapkan, kulepaskan dia, tapi aku juga berharap kamu bisa menepati perkataan kamu.”

Sergio berdiri di samping ranjang Jane, meskipun ekspresinya lembut dan tersenyum lebar, tapi yang dirasakan Jane hanyalah merinding.

Sebenarnya dia sedang memperingatkan dirinya.

Tapi, semua ini adalah pilihannya, asalkan Aaron masih hidup, bukankah demikian?

Dia percaya Aaron pasti akan menjaga Jamie dengan baik.

“Hm, aku pegang omonganku, nyawaku adalah milikmu, kamu ingin aku melakukan apa pun akan kulakukan.”

Jane membalas tatapan Sergio dengan yakin.

Sebagai manusia tidak boleh terlalu serakah, asalkan orang yang ia cintai bisa hidup dengan baik sudah cukup.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu