Back To You - Bab 8 Disindir dan diejek

Jane mengaduk bubur di dalam mangkok plastik itu dengan sendok, setelah hati-hati mencicip apakah kepanasan, ia ulurkan satu suap ke mulut Anita.

“Bu, makanlah sedikit, hari ini aku cuti untuk menjaga kalian.”

Baru dia selesai berkata, Anita angkat tangan yang dibalut perban, mendorong bubur itu hingga jatuh.

Bubur hangat yang semangkok penuh itu pun tumpah, dan menciprat ke gaun Jane yang memang sudah berkerut.

“Sudah sampai begini, kamu masih mau bohong? Kamu tidak coba berkaca lihat kamu sudah jadi apa sekarang?”

Anita meneriakinya, sama sekali sudah tidak ada rupa seorang ibu yang pengasih.

Padahal Jane sudah lagi demam, dan kepalanya sangat pusing, mendadak diteriaki demikian oleh Anita hampir membuat dia hilang keseimbangan.

Dia memaksakan diri untuk masuk ke kamar mandi, dan menatap dirinya yang di cermin.......

Merasa bersalah, malu, sakit hati.

Jane mengira semalam dia tidak berhubungan intim dengan Aaron, tidak terjadi apa-apa, sampai dia melihat dirinya yang di cermin, lehernya penuh dengan bekas merah ciuman.

Beberapa terlihat jelas beberapa tidak.

Ditambah lagi dia demam, wajah sangat merah, orang lain yang melihat pasti akan merasa ini jelas-jelas penampilan seseorang yang habis berhubungan dengan pria!

Jane berdiri di dalam kamar mandi, lama tidak keluar.

Pantas suster-suster itu membicarakannya, pantas ibu menyalahkannya.

“Kenapa? Kenapa diam, kalaupun ibu dan adikmu tidak sakit juga tidak boleh kamu menjual diri!”

Dari luar terdengar suara tangisan Anita.

“Bu, ibu, ini tidak seperti yang ibu pikirkan, ini karena semalam Tony mabuk baru bisa begini.”

Jane keluar untuk memberi penjelasan.

Dia saat yang begini, dia tidak ingin memberitahu ibu soal perceraiannya, apalagi menurut ibunya wanita harus melayani suaminya dan harus setia dengan suami nya sendiri.

Jane menikah dengan Tony, harusnya melewati hari dengan sesuai kewajibannya.

Cerai? Adalah sesuatu yang sangat memaulukan sekali.

Padahal dia sudah begitu terluka, disaat begini kalau tahu Jane bercerai, mungkin kondisinya akan semakin parah.

“Begitu?”

Anita menatap Jane dengan tak percaya.

“Benaran, bu, pagi ini dia mau keluar kota, jadi semalam ......”

Semakin Jane berbohong, semakin hatinya gugup.

Sangat di luar dugaan , dia lagi berbohong demi seorang pria brengsek, dan kebohongan ini tidak tahu kapan bisa dibocorkan.

Setelah mendengar Jane berkata demikian, Anita yang tadinya sangat emosi baru pelan-pelan menjadi tenang, segera ia panggil Jane untuk keluar, “Maaf, Jane, tadi ibu panik, Tony itu anak baik, kita tidak boleh melakukan sesuatu yang bersalah kepada dia.”

Mendengar perkataan Anita, tenggorokan Jane seperti tersumbat, akhirnya berkata, “Bu, aku pergi ganti banju sebentar lalu jenguk adik.”

Betapa dia ingin memberi tahu Anita, dia sudah bercerai, karena Tony selingkuh.

Kalau biasanya dia pasti akan bilang, tapi sekarang Anita begitu lemah, dia tak bisa mengatakannya.

Jane dengan kartu banknya sendiri membeli T-shirt dan celana yang paling murah di supermarket depan rumah sakit., juga membeli syal untuk menutupi lehernya, baru dia berani kembali ke rumah sakit untuk bertemu dengan William.

Luka William ada di punggung, jadi saat ini dia hanya bisa terbaring miring.

Melihat Jane datang, dengan senyuman paling lebar ia menyambut, “Kakak, kamu sudah datang.”

Senyumannya sangat hangat, tapi hati Jane malah semakin tersiksa, dia duduk di samping ranjang William dan menggenggam tanganya, “Wil, maaf.”

“Bukan salah kakak, buat apa merasa bersalah, coba lihat , kita sekarang juga baik-baik saja.”

William sangat berakal dan patuh, dia menghibur Jane terlebih dahulu.

Sebenarnya, dia juga sudah mendengar perkataan para suster, tapi ia memilih untuk percaya dengan Jane.

“Aku rasa aku akan sangat kesepian, seumur hidup akan kesepian begini......”

Kedua bersaudara itu sedang berbicara saat handphonenya berbunyi.

Nomor asing.

“Kak, kakak pergi angkat telepon saja.”

William sangat berakal.

Jane sampai di lorong, baru saja memencet menjawab telepon sudah terdengar suara pria yang tak senang, “Jane, kamu pikir kamu siapa, sudah ambil duit aku berani kabur?”

Aaron bangun dari tidurnya mendapatkan wanita di samping sudah tidak ada.

Ia mencari ke seluruh ruangan, malah hanya menemukan sebuah nomor telepon yang tertulis di atas memo.

Dia menghabiskan 500Juta cuma untuk sebuah nomor telepon?

“Maaf, aku sini ada urusan mendesak, atau tidak aku sekarang ke administrasi sipil dan tunggu kamu di depan pintu, boleh tidak?”

Jane meminta maaf, dia sangat memahami suasana hati Aaron.

500 Juta, jangankan beli dia selama satu tahun, beli dia lima tahun, sepuluh tahun, mungkin dia juga bersedia.

Jane juga tahu jelas, dia adalah seorang janda, bagaimana bisa hanya 500Juta untuk satu tahun?

“Aku pagi mau rapat, kirimkan lokasi kamu, sore aku utus mobil untuk menjemputmu.”

Aaron ngomong dengan cepat sekali, selesai berkata langsung ia tutup telepeon tanpa sungkan, sama sekali tidak memberi Jane kesempatan untuk menjawab.

Tentu saja Jane juga tidak ada hak untuk menolak permintaannya.

Begitulah hubungan mereka.

——

Sore, Jane datang ke administrasi sipil dengan mobil yang diutus oleh Aaron.

Dalam waktu satu bulan yang singkat, dia sudah kesini dua kali.

Hari ini 6 september, termasuk tanggal yang baik, orang yang datang untuk membuat surat nikah juga tetap banyak.

Saat ia muncul di depan Aaron dengan memakai pakaian murah yang ia beli tadi pagi, dia bisa melihat pandangan remeh dari Aaron.

“Jane, kamu ambil uang yang aku kasih dan cuma beli pakaian yang begitu sampah?”

Mata Aaron yang hitam sedang mengamatinya, T-shirt putih polos, tidak ada gambar sama sekali, dengan bawahan celana pendek katun warna hijau dan design yang begitu jelek, kalau Cuma melihat setengah badan bawahnya, Jane tak ada bedanya dengan wanita berusia 50 tahun.

“Hari ini bajuku sudah kotor, jadi tadi sembarangan membeli satu pakaian.”

Jane menjelaskan dengan susah, uangnya tidak banyak, juga tidak mau menghabiskan uang yang Aaron kasih untuk sesuai yang tak seharusnya.

“Style kamu benar-benar parah.”

Pria itu meremehkan.

“Maaf, lain kali kalau keluar sama kamu aku akan pilih pakaian yang lebih bagus lagi.”

Jane meminta maaf lagi, tidak tahu kenapa , dia kalau sudah di depan Aaron, tanpa sadar dia merasa dirinya lebih rendah satu tingkat dari Aaron.

Satu tingkatan lebih rendah ini, bukan sesederhana itu.

Kedua orang itu pergi mengantri, setelah berfoto foto surat nikah yang sangat jelek, masing-masing mereka pergi check up.

Saat hampir sampai pada giliran Jane, dia mengangkat kepala melihat wanita yang sedang mengambil darahnya itu.

Muka menyamping, rambut panjang bergelombang, bibir merah, heels.

Setelah mengambil darah, wanita itu bangkit berdiri untuk pergi menunggu hasil tes, saat dia menoleh dan melihat Jane ia termangu, bibir merahnya memberikan senyuman, “Wah, kak Jane, kamu datang buat ngurus surat nikah juga?”

“Tak disangka kamu dan Tony begitu cepat sudah buat surat nikah.”

Jane tanpa menatapnya langsung duduk di depan untuk tunggu diambil darahnya.

Tiara tidak kelihatan bermaksud akan pergi, dengan berpangku tangan dan melirik, ia berkata dengan sikap meremehkan, “Kak Jane, kamu datang buat surat nikah sama seorang pria dengan pakaian seperti itu, aku lihat pernikahanmu kali ini juga akan segera berakhir.”

Jane menundukkan kepala dan mengulurkan lengan ke suster.

“Kak Jane, apa mau aku ajarin kamu cara melayani pria? Tony bilang perbedaan kamu yang di atas ranjang dengan mayat itu kamu bisa terengah-engah.”

Terhadap sikap tak acuhnya Jane, Tiara tetap tidak ada maksud untuk melepasnya.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu