Back To You - Bab 249 Mengajakmu Untuk Bertemu Seseorang

“Aku tidak ingin bertemu dengannya.” tolak Jane Chu. Dia tahu dia tidak bisa bertemu dengan Aaron Huo sekarang.

Dia takut dengan Sergio. Jika Aaron Huo berdiri dihadapannya pun, rasanya dia tdiak berani untuk berjalan mendekatinya.

“Kamu tidak ingin?”

Sergio memeluknya. Wangi parfum Jane Chu memenuhi hidung pria itu.

Jane Chu tidak suka menggunakan parfum, tetapi Sergio menyukainya. Sergio menyukai Jane Chu dengan dandanan yang anggun dan menggairahkan. Dia menyukai wanita semacam itu. Sayangnya, itu bukan gaya Jane Chu. Sergio sedang berusaha untuk mengubah Jane Chu menjadi wanita impiannya.

“Ya. Aku hanya ingin berada disisimu.”

Ketika mendengar Jane Chu berkata seperti itu, Sergio menyapukan jemarinya dari rambut Jane Chu ke pipi, lalu ke dagunya. Sergio pun mencubitnya.

Jane Chu terkejut dengan sikapnya. Dia berusaha menghindar, namun tangan Sergio sudah lebih dulu menahannya. Sergio menarik tubuh Jane Chu mendekati dirinya, lalu berbisik, “Jangan bohong.”

Setelah itu, Sergio mendorong Jane Chu ke sofa dan mulai menciumnya. Sergio bukan pencium yang handal. Dia malah menggunakan giginya dan menggigit Jane Chu. Tidak lama kemudian, Jane Chu merasakan darah di bibirnya.

“Jangan…”

Jane Chu ketakutan. Dia mendengarkan kata hatinya dan mendorong Sergio.

Dia merasa payah dan ketakutan. Dia selalu mengingatkan dirinya untuk mematuhi apa yang Sergio perintahkan, namun ketika pria itu berada terlalu dekat dengannya, Jane Chu merasa tidak bisa mematuhinya.

Tubuh mereka pun terpisah. Jane Chu bisa merasakan darah menutupi setengah bibirnya.

“Bukannya kamu bilang kamu ingin berada disisiku?”

Semakin Jane Chu menolak, semakin Sergio merasa tertantang.

Setelah bangun dan menanyakan pertanyaan barusan, dia menekan badan Jane Chu lagi. Saat ini, bibirnya saja tidak membuatnya puas. Dia mengarah ke telinganya dan meninggalkan jejak di seluruh bagian leher Jane Chu.

Dia lalu bangun dan melihat jejak yang ditinggalkannya di leher wanita itu. Dia mengusap bibirnya dengan puas dan berkata, “Sebentar lagi, kita akan menemuinya. Apa kamu sudah tidak sabar?”

Sergio tidak menidurinya, tetapi kalau Aaron Huo sampai melihat bekas gigitan ini, di apasti berpikir aklau Sergio melakukan apa-apa padanya.

“Tidak.” jawab Jane Chu datar. Dia masih berbaring di sofa.

Sikapnya terhadap Aaron Huo yang acuh, benci, dan tidak ingin menemuinya akan membuat Sergio puas.

“Kita akan ke Kota S besok.”

Dia lalu berbalik badan dan meninggalkan ruangan itu.

Jane Chu tidak menolak. Dia tidak memiliki hal untuk menolak. Dia berjalan kembali ke kamar dan duduk di depan kaca rias sambil melihati lehernya. Ada banyak bekas cupang di lehernya. Semua itu karena sikap Sergio yang kasar.

***

Keesokan harinya, Sergio mengajak Jane Chu ke Kota S.

Mereka pergi dengan pesawat. Ketika mereka tiba di bandara Kota S, mobil ayah Sergio sudah tiba untuk menjemput mereka.

Beberapa saat kemudian, mobil mereka pun tiba di kediaman Keluarga Watson. Jane Chu melihat keluar mobil dan menyadari seperti apa aristokrat asing itu. Kediaman mereka, dari halaman sampai rumahnya kira-kira sebesar sebuah universitas di dalam negeri. Di halamannya ada air mancur dan taman bunga.

Mobil mereka melewati taman bunga itu dan berhenti didepan pintu masuk rumah utama. Lalu, seorang penjaga pun membuka pintu mobil untuk mereka.

“Selamat datang di rumah, Tuan Muda.” sapa si penjaga.

Sergio hanya mengabaikannya. Dia lalu menggadeng Jane Chu dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Setelah masuk, dia langsung bertanya ke salah satu pembantu, “Apa kamarnya sudah siap?”

“Sudah. Kami sudah menyiapkan kamar yang Anda perintahkan.” jawab si pembantu dengan sopan.

Lalu, pembantu itu mengajak mereka berdua ke kamar yang sudah disiapkan.

Jane Chu merasa kamar pertama yang disiapkan Sergio untuknya sudah sangat lengkap. Sekarang ketika dia memasuki kamar yang satu ini, dia merasa kamar ini jauh lebih sederhana dibanding kamar sebelumnya.

Hanya saja, kamar itu tetap memiliki pakaian, kosmetik, dan perhiasan yang lengkap.

“Mandilah. Aku akan menunggumu disini.”

Sergio masuk lalu duduk di sofa dan menyuruhnya mandi.

“Mandi?”

Jane Chu baru saja mandi pagi ini sebelum mereka pergi dan ini masih siang. Agak aneh rasanya untuk mandi di jam ini.

“Kamu tidak mau mandi?”

“Mau.”

Jane Chu tidak berani melawannya. Jadi, dia terpaksa mandi.

Namun, ketika dia baru saja masuk ke kamar mandi, tiga orang pembantu ikut masuk. Salah satu dari pembantu itu melihatnya dengan tatapan tidak suka lalu berkata, “Nona Chu, kami disini untuk membantumu mandi.”

Para pembantu ini adalah orang S lokal. Rambutnya pirang dan perawakannya lebih tinggi dari Jane Chu.

Di mata mereka, badan Jane Chu yang ramping dan semampai tidak ada apa-apanya.

“Tidak perlu. Aku bisa mandi sendiri.”

“Ini adalah aturan dari Keluarga Watson.”

Ketika Jane Chu berusaha menolak, si pembantu itu langsung membawa-bawa ‘aturan’.

“Aturan?”

“Ya. kamu adalah orang asing. Mandi pertamamu disini harus benar-benar bersih.”

Si pembantu itu langsung menggulung lengan bajunya dan mulai memandikan Jane Chu.

“Tidak! Lepaskan aku!”

Jane Chu tidak berani melawan Sergio, namun beda ceritanya dengan para pembantu ini.

Ketika dua pembantu itu berusaha menahannya, Jane Chu berusaha melepaskan diri. Dia bahkan berani menyerang mereka dengan borgolnya.

Air di dalam bathtub pun meluap keluar. Lantai kamar mandi pun basah.

“Apa yang terjadi?” tanya Sergio dari luar.

“Tuan, Nona Chu terus melawan. Dia tidak ingin kami memandikannya.”

Ketika pembantu itu mendengar suara Sergio, dia langsung mengadu.

“Little Jane, apa kamu ingin aku yang memandikanmu?”

Sergio berbicara dengan Jane Chu menggunakan bahasa Mandarin sambil menyeringai. Jane Chu langsung bergidik. Mungkin dia telah membuat Sergio marah karena menolak pembantunya untuk memandikannya.

“Tidak. Biar mereka saja.”

Jane Chu tidak memiliki pilihan lain selain menyerah dan membiarkan pembantu-pembantu ini memandikannya.

Ini adalah pengalaman mandi paling menyiksa seumur hidup Jane Chu. Dia dibalik dan diputar seperti boneka marionette sambil dimandikan. Butuh lebih dari satu jam untuk memandikannya.

Setelah itu, Sergio memilih gaun panjang yang bisa menutup borgol di kakinya. Dia lalu memerintah pembantunya untuk merias wajah Jane Chu dengan tebal, membuat rambutnya bergelombang, dan menyemprotkan parfum banyak-banyak ke tubuh Jane Chu.

Dia tampak berbeda di depan kaca.

Penampilannya berubah, namun dia mengakui dia tampak lebih menawan.

Setelah Jane Chu selesai berdandan, Sergio berganti baju. Dia mengenakan setelan formal. Dia lalu membawa Jane Chu keluar ruangan dan berkata, “Aku akan mengajakmu menemui seseorang.”

Jantungnya serasa copot ketika dia mendengarkan kata-kata barusan.

Sepertinya, dia tahu siapa orang yang akan dia temui.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu