Back To You - Bab 157 Jane di pindah dari kantor pusat

Panggilan ini membuat Jane tercengang, dia sungguh tidak menyangka di saat seperti ini Aaron masih memanggil dia seperti itu.

“Aaron, kamu......”

Jane langsung mau menangis, matanya memerah.

Kebaikan Aaron sama dia tentu saja dia tahu, dia kan tidak bodoh, tapi apa gunanya juga kalau tahu, perkataan Andrew tadi sudah jelas sekali maksudnya.

“Kita masih belum cerai, jadi panggilan ini dilindungi Undang-undang.“

Sambil berkata, Aaron menciumnya, mungkin karena lagi terluka, ciumannya pelan sekali.

Hati Jane serba salah, dia mencintai pria ini, cinta sekali, tapi perbedaan mereka tidak mengijinkan mereka untuk bersama.

Sampai cowok ini sudah selesai mencium, Jane mendadak memeluknya, dan menenggelamkan kepalanya ke dalam, lalu berkata, “Aaron, selain latar belakang keluarga, apa yang harus aku lakukan agar bisa tetap jadi istrimu.”

Selain latar belakang keluarga, selain satu hal yang tak bisa dia ubah ini, dia harus bagaimana baru bisa tetap jadi istri dia?

Awalnya tadi pas lagi ngobrol dengan Aaron, Jane sudah bertekad, akan langsung pergi setelah meminta maaf, tapi sekarang Aaron malah begini.

Soal perasaan bagaimana bisa membiarkan satu orang saja yang berusaha?

“Kamu tidak perlu melakukan apa pun, aku saja yang lakuin.”

Sebenarnya Aaron tidak tahu, dengan keberadaan Jane di sini saja sudah mendapat tekanan dari keluarga Huo dan Han.

Apalagi masalah ini memang dia yang menyeret Jane ke dalam.

“Tapi......di keluarga Han situ......”

Jane pikir keluarga Han juga terkenal di kota A, meskipun perusahaan B2C Company Aaron berkembang dengan bagus, tapi juga tidak sampai bisa harus bersaing dengan keluarga Han.

“Setelah masalah penyelundupan kali ini, berdasarkan sifat Calvin, dia pasti akan pertimbangkan lagi.”

Setelah dipikir-pikir, Aaron memutuskan untuk memberitahu hal ini ke Jane.

Memang, setelah tahu ini Aaron sengaja, dia benar-benar terkejut.

“Kali ini kamu yang......”

“Shhhttt.”

Aaron menahan bibir wanita ini dengan jari.

Sebenarnya ini hanya demi tidak tunangan dengan Christy, dan kalau in ketahuan, dia tidak tahu Calvin akan bagaimana jika tahu dia dipermainkan.

Di saat yang bersamaan, Stephy tiba-tiba masuk, melihat Jane duduk di samping Aaron dan kedekatan mereka yang mesra dia langsung teriak, “Ini kalian mau menyakiti perasaan Christy ya, sudah aku duga Christy yang baik-baik saja kenapa bisa bunuh diri, ternyata kamu lagi Jane!”

“Ibu! Aku yang mau dia datang dan suruh Christy keluar.”

Melihat Stephy mendekat, Aaron langsung mau melindungi Jane, meskipun di badan dia ada luka, agak kesusahan untuk bangun dari ranjang.

“Nak nak, kamu jangan gerak.”

Awalnya Stephy memang mau menarik Jane pergi, tapi melihat anaknya mau bangun, dia langsung tidak tega.

“Christy bunuh diri lagi?”

Aaron melihat ke arah Stephy.

“Ya iya, tadi tidak tahu dapat pisau dari mana, lengannya disayat-sayat, darah berceceran dilorong!”

Melihat Jane, Stephy langsung penuh emosi, jadi dia lebih baik ngomong ke Aaron, “Nak, kalau pun kamu mencintai Jane, tapi juga jangan sampai mengorbankan nyawa Christy, kamu juga bukannya tidak tahu dia ada penyakit, atau tidak tunggu penyakitnya sudah sembuh, terserah kalian mau bagaimana saling mencintai, aku sudah tidak bisa mengatur kalian lagi.”

Jane sungguh tidak menduga Christy akan bunuh diri sekali lagi, beberapa hari ini dia tampak normal-normal saja, termasuk saat di perusahaan.

“Sayang kamu pergi dulu saja, akan aku urus.”

Aaron sengaja memanggil Jane dengan panggilan sayang di depan Stephy.

Mendengar panggilan ini air muka Stephy langsung berubah.

Jane tidak berdaya dan hanya menjawb, “Iya, kamu jaga kesehatan.”

——

Sebelum keluar dari rumah sakit, Jane memang melihat darah yang berceceran di lorong, membuat dia terkejut sekali, kelihatannya kali ini Christy benar-benar mengenai nadinya, kalau tidak, darahnya tidak akan sebanyak ini.

Tapi dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan, jadi lebih baik dia ke kantor polisi dulu.

Hari itu Tony juga membawa kartu ATMnya, setelah mengambil uang di ATM terdekat, dia masih menjambret orang di jalanan, kemudian hilang tak berkabar.

Lalu polisi mengeluarkan kantor plastik bening, dengan barang berupa besi di dalamnya.

Jane langsung mengenali itu, ini adalah barang yang jatuh di lantai setelah Tony membuka pintu, “Ini......”

“Ini adalah barang yang pelaku pakai untuk membuka pintu.”

Polisi memberi penjelasan.

Ngomongin ini Jane baru teringat, “Hari itu aku sudah mengunci dari dalam, tapi dia tetap bisa buka kunci dengan cepat.”

“Sebelumnya pernah tangkah satu pelaku perampokan, juga pakai barang yang sama, dan berdasarkan penyelidikan kami, dulu sebelum Tony di penjara, dia di sel yang sama dengan orang itu, dari interogasi kami sama pelaku itu, dia juga sudah mengaku dia yang mengajari Tony cara membongkar kunci pintu.”

Penjelasan polisi langsung menjelaskan kenapa hari itu Tony bisa membuka pintu.

“Terus sekarang dia sudah tertangkap? Apakah dia akan mencari aku lagi?”

Yang Jane cemasin itu bukan dirinya sendiri, tapi adik dan ibunya.

“Sampai sekarang masih belum tertangkap, tapi kami sudah mencari di seluruh kota, juga mengamati ibu pelaku, sekali pelaku pulang ke rumah, kami akan langsung tahu.” Polisi berkata lagi, “kamu ganti kunci pintu rumahmu dengan yang lebih bagus, meskipun lebih mahal sedikit, tapi kalau pun dia mau buka pasti butuh beberapa jam, dan belum tentu bisa terbuka.”

Hanya ini yang bisa disarankan polisi.

Setelah Jane selesai dengan urusan polisi, handphonye berbunyi.

Ternyata Margery?

Tapi bagaimana pun juga dia harus mengangkat telepon.

“Halo.”

“Jane, atasan suruh aku kasih tahu kamu, kamu tidak usah datang kerja di B2C Company lagi.”

Dari balik telepon terdengar suara Margery yang agak semangat.

“Apa maksudnya? Aku dipecat?”

“Tidak sampai di pecat sih, Cuma atasan dengar kalau rumah kamu ada di daerah selatan sana, jadi biar kamu lebih praktis, kamu di atur ke kantor cabang buat jadi akuntan sana, tentu saja gajinya juga ikut yang di sana.”

“Kantor cabang? Cabang yang mana?”

Meskipun B2C Company punya banyak cabang, tapi di daerah selatan Cuma ada dua, dan dua-duanya tidak begitu bagus, bilangnya sih pabrik, tapi sebenarnya pabrik buangan......

“Ya pabrik southern.”

Pas Margery ngomong begitu, kedengaran sekali dia lagi menahan ketawa.

Pabrik southern ini adalah pabrik yang sudah berhenti proyek, karyawannya yang pergi sudah pergi, yang dipecat sudah dipecat, sebelumnya Jane dengar yang tersisa di situ Cuma beberapa karyawan yang menjaga pabrik saja......

Sekarang dia di pindah ke situ, jelas-jelas mau dia undurkan diri.

“Oke.”

Jane menutup telepon, perasaannya rumit sekali.

Kalau kerja di pabrik Southern, gaji satu bulan mungkin 2000 saja tidak sampai, sama sekali tidak bisa menanggung biaya hidup keluarga, tapi kalau dia tidak menerima, maka dia dan Aaron......

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu