Back To You - Bab 182 Mengakui sang anak

Nenek Huo meminta pembantu mengambilkan pulpen, kemudian menarik tangan Jane dan berkata dengan lamban, “Anak baik, nenek sudah sakit, waktu yang tersisa sudah tidak banyak, yang bisa aku bantu untuk kalian juga tidak banyak.”

Sambil berkata demikian, diletakkannya surat persetujuan tersebut di depan Jane lagi, tangan nenek Huo dingin.

Bagaimana mungkin Jane berani menerima pemberian saham dari nenek Huo?

“Nenek, anda begini, hanya akan membuat Jane terjebak dalam perselisihan yang lebih besar……”

Aaron juga tidak setuju Jane menerima saham itu.

Meskipun tidak banyak, tapi ini sangat penting sekali.

Kalau anggota keluarga Huo yang lain tahu di tangan Jane ada saham, tidak tahu perbuatan ekstrem apa yang akan mereka lakukan.

Nenek Huo menatap Aaron, “Aaron, nenek sudah tua, aku tahu kamu suka Jane, aku juga tidak bisa membantu kalian apa-apa, kalau di tangan Jane ada saham, kelak kalau ayahmu ingin mengusirnya juga akan pikir-pikir dulu.”

Sebenarnya pemikiran nenek Huo sederhana sekali, dia hanya ingin membantu Aaron mempertahankan posisi Jane.

Kelihatannya seperti membantu Jane, tapi pada akhirnya tetap membantu Aaron juga.

“Nenek, aku sungguh tidak memerlukannya, aku tidak akan berpisah dengan Aaron, anda tenang saja.”

Jane menunjukkan keputusan bulatnya, meskipun di atas sini hanya saham sebesar 5%, sebenarnya sudah merupakan angka yang besar sekali.

Atau bisa dikatakan merupakan uang yang banyak sekali.

Di saat keduanya sedang menolak, bel pintu berbunyi.

Ketika pembantu hendak membuka pintu, nenek Huo memerintah , “Tidak peduli siapa pun yang datang, bilang saja aku sedang istirahat.”

Sekali pintu dibuka, terdengar suara Shindy, “Mana ibuku?”

“Nyonya tua sedang istirahat.”

Pembantu menghalangi di depan pintu, tidak memberi Shindy masuk.

“Tidak masalah, aku tunggu dia di dalam.”

Sebenarnya terhadap keadaan kesehatan nenek Huo, semuanya ada mendengar kabar, jadi belakangan ini setiap dari mereka datang mengunjunginya beberapa kali.”

“Nyonya tua bilang siapa pun tidak boleh masuk.”

Mendengar pembantu berkata demikian, Shindy sudah tidak senang, “Kamu yang seorang pembantu masih bisa mengatur aku?”

Sambil berkata, ia ingin menerobos masuk.

Nenek Huo tidak berdaya, ia langsung membubuhkan tanda tangannya sendiri di surat persetujuan tersebut, kemudian diselipkannya ke dalam tas Jane, lalu berkata kepada pembantu, “Sudah, biarkan dia masuk.”

Setelah pembantu memberi jalan, Shindy pun masuk, nenek Huo menatapnya serta berkata, “Kalian main dulu dan pulang saja kalau sudah mau pulang, aku pergi istirahat dulu.”

Selesai berkata demikian, ia pun naik ke lantai atas.

Melihat sikap nenek Huo, Shindy merasa serba salah.

Setelah dia naik ke atas, Shindy baru menatap ke Jane dan Aaron, “Bukankah kalian sudah bercerai, kenapa masih bersama terus, Aaron, kamu sudah akan bertunangan dengan Christy, jangan terus-terusan……”

“Bibi, Christy sudah akan bertunangan dengan tuan muda pertama keluarga Zhu, tuan muda Thomas, tolong kamu jangan sembarang ikut campur lagi.”

Selesai Aaron berkata demikian, ditariknya Jane untuk pergi.

Shindy diam berdiri di situ, rasanya sikap nenek tadi agak aneh, ditatapnya Jane, pandangan matanya mendarat ke sudut dokumen yang menggembul keluar dari tasnya.

Di atasnya tertulis “Pemberian saham dan……” dengan jelas sekali.

Dalam otaknya langsung bergeledek, saat hendak mengejar mereka, Aaron dan Jane sudah pergi.

Shindy tidak bisa menahan emosinya, dengan kesal ia langsung naik ke atas mencari nenek Huo, “Ibu, tadi Aaron mereka datang untuk apa? Apakah mengancam kamu untuk mengalihkan saham ke mereka?”

Nenek Huo tidak menyangka Shindy akan menyadari dokumen tersebut, dia sedang berbaring memejamkan mata di atas kursi baring di balkon, Shindy saat masuk juga tidak melihat keadaan, nenek Huo hanya menjawab , “Tidak mengerti apa yang kamu katakan, kalau tidak ada urusan pergilah, jangan mengganggu aku istirahat.”

Melihat nenek Huo tidak ingin mengatakannya, Shindy semakin emosi lagi, tapi bagaimana pun juga dia itu anak perempuan, sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia, Andrew adalah satu-satunya anak laki-laki nenek Huo, dan Aaron adalah putra Andrew, jadi dia dan Andrew juga tidak bisa banyak berkomentar.

Setelah dipikir-pikir, Shindy memutuskan untuk bertanya ke Christy dulu bagaimana hubungannya dengan Aaron belakangan ini.

Sepulangnya Jane ke rumah, dia juga tidak berani menandatangani pemberian saham dan surat persetujuan tersebut.

Akhirnya ia memutuskan untuk memberikan surat persetujuan ini ke Aaron dulu.

Lagipula ini adalah saham perusahaan Huo, dia juga yang paling punya hak untuk menyimpannya.

——

Setelah pulang, Jane mempertimbangkan dengan baik, meskipun baik dari perlakuan mau pun gaji dari B2C Company sangat menggiurkan, tapi bagaimana pun juga waktu itu dirinya masuk ke B2C Company karena Aaron.

Sekarang hubungan dia dengan Aaron, serta dengan Christy sudah bisa dikatakan diketahui semua orang.

Kalau demikian terus, takutnya malah akan semakin mencanggungkan.

Sehingga ia pun mengirim beberapa surat lamaran kerja di website pencarian tenaga kerja.

Setelah beberapa kali wawancara selama setengah bulan, karena punya sertifikat akuntan, tambah lagi punya pengalaman kerja di B2C Company, jadi dengan cepat sudah mendapat panggilan pemberitahuan dari sebuah kantor akuntan.

Di hari yang sama dengan ia mendapat pemberitahuan diterima, telepon dari Eliza juga datang.

Eliza memberitahu keadaan detailnya dengan Jackson.

Beberapa hari yang lalu Eliza memang ada di rumah, Jackson sangat marah dengan kepergiannya yang tidak pamit, sehingga ia dipukul setelah pulang, ketika Jane dan polisi pergi, Jackson mengikat Eliza di dalam lemari bawah ranjang, serta menyuruhnya untuk tidak berbicara, sehingga saat itu Jane tidak menemukannya.

Mendengar ini, Jane tidak tahan untuk bertanya, “Lalu rencananya kapan kalian bercerai.”

“Kamu, kamu dengarkan aku dulu.” Mendengar Jane bertanya demikian, suara Eliza mengecil, “Aku sudah tidak rencana bercerai dengannya.”

Meskipun beberapa kali Jane memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan pernikahan Eliza dan Jackson, karena bagaimana pun juga dalam banyak hal masih tetap perlu membuat keputusan sendiri.

Tapi saat mendengar Eliza dengan yakinnya bilang tidak akan bercerai, dalam hati Jane kesal sekali, setelah berusaha menahan kesal ia berkata, “Yang penting kamu senang saja.”

“Jane, kamu jangan marah, dengarkan aku dulu.”

“Eliza, yang penting kamu senang saja, sungguh.”

Selesai berkata demikian, Jane sudah ingin menutup telepon.

“Jane, begini, Jackson berjanji dengan aku lagi, dia tidak akan melakukannya lagi, dan dia juga memohon sampai berlutut ke aku, kata orang-orang di bawah lutut pria ada emas……menurut kamu……”

Maksud lain dari Eliza adalah, dia sedang mencari alasan untuk Jackson.

“Eliza, ini kamu sedang membujuk dirimu sendiri, kalau kamu bisa berhasil membujuk dirimu sendiri, maka begitu saja, sungguh.”

Selesai berkata demikian, Jane langsung menutup telepon.

Terkadang dia sungguh ingin memarahi Eliza, tidak buruk juga kalau bisa memarahinya hingga sadar.

Tapi malah tidak memungkinkan.

Jane menenangkan diri, baru kemudian mengirim pesan ke pabrik yang disebut pabrik southern tersebut untuk mengundurkan diri.

Setelah mendapat balasan, Jane baru menelepon ke Aaron.

“Aaron, besok aku sudah akan bekerja di perusahaan baru.”

Mendengar kalimat ni, Aaron termangu sejenak, kemudian langsung berkata lagi, “Tidak boleh! Aku akan memindahkan kamu kembali ke bagian pusat besok juga.”

Sebenarnya ini adalah jawaban yang ingin Jane dapatkan, ketika sebelumnya Aaron memutasi dia ke B2C Company, juga supaya lebih banyak waktu bersamanya.

“Aaron, aku bukan ingin menghindar dari kamu, melainkan kalau aku kembali ke B2C Company, rasanya terlalu mencanggungkan.” Jane mencoba membujuk Aaron, “Sekarang semua orang di perusahaan tahu soal hubungan aku, kamu, dan Christy, kalau kembali ke sana, aku juga hanya akan jadi bahan tertawaan.”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu