Back To You - Bab 257 Ini adalah istriku

Jane keluar rumah sakit dua minggu kemudian, karena satu tembakan dari Aaron tersebut, tangan kanannya hampir tidak bisa bergerak, juga tidak boleh membawa benda berat, kalau ingin kelak bisa kembali normal, ia hanya bisa berusaha menjalani latihan pemulihannya, baru bisa kembali seperti semula.

Jane yang terbiasa memakai tangan kanan sangat kesusahan, mau tidak mau ia harus memakai tangan kiri untuk makan, memakai ponsel atau mengambil barang, semuanya harus memakai tangan kiri.

Setelah Jane keluar rumah sakit, Sergio juga melepas belenggu di kakinya, serta membawa Jane menemui keluargnya.

Sekali lagi Jane mengikuti Sergio masuk ke rumah kediaman keluarga Watson, namun kali ini dia merasa tertekan sekali, seolah kali ini dia ditakdirkan tidak akan meninggalkan tempat ini selamanya.

Sergio menggandeng tangannya masuk ke dalam sebuah rumah yang paling ujung, ketika pintu model kuno tersebut dibuka, langsung tampak apa yang ada di dalam.

Jane melihat ada tiga orang duduk di dalam sana, dia mengenal dua orang di antaranya, satu adalah ayah tiri Sergio, Tuan Watson, dan satunya lagi adalah Ibunya Sergio, Felly.

“Ayah, ibu, kakak, ini adalah istri aku, Jane Chu.”

Sergio menarik Jane masuk dan menyapa orang yang di dalam.

Pengenalan seperti ini, sebutan seperti ini, membuat hati Jane menegang, dia sungguh berharap orang yang sekarang menarik tangannya dan memperkenalkan dia adalah Aaron.

Sayangnya ini tidak mungkin terjadi selamanya.

Felly mengenakan cheongsam chinese, penampilannya anggun dan tenang, ketika melihat Jane dia langsung bangkit berdiri sambil tersenyum, “Jane, sekian tahun tidak bertemu , kamu sudah sebesar ini, semakin cantik.”

“Bibi Felly, anda yang sama sekali tidak berubah seperti dulu.”

Jane menjawab Felly sambil tersenyum di wajahnya, namun matanya tidak tersenyum sama sekali.

Felly menarik tangan Jane membawanya ke hadapan ayah tiri Sergio, “Sayang, perempuan ini sudah sangat disukai Lio sejak kecil.”

“Hm.”

Ayah tiri Sergio menengadahkan kepala menatap Jane sekilas, sama seperti Jane, meskipun wajahnya tersenyum, namun tatapan matanya acuh tak acuh.

Seolah sama sekali tidak peduli orang seperti apa yang dinikahi Sergio.

Tapi Jane juga bisa mengerti, karena bagaimana pun juga hanya anak tiri, tentunya tidak sebanding dengan anak kandung.

“Kak.”

Sergio datang ke samping pria satunya lagi dan berkata kepada Jane, “Ini kakak aku, Claudio .”

“Halo.”

Claudio bangkit berdiri dan menyapa Jane, namun masih sama seperti ayah tiri Sergio, tidak begitu tersenyum.

Lihat dari warna rambutnya, Claudio mungkin anak kandung Watson.

“Halo, tuan Claudio .”

Jane juga balas menyapa dengan sungkan.

Dia memang tetap di sisi Sergio, tapi bukan berarti dia ingin berhubungan baik dengan orang keluarga Sergio.

Pada akhirnya yang paling ramah terhadap Jane dari satu keluarga ini hanya Felly, melihat ayah tiri dan kakaknya Sergio tidak bersikap ramah ke Jane, dia langsung bangkit berdiri dan menarik Jane, “Jane, tinggal di sini, kalau ada apa-apa bilang ke aku, aku di sini juga sering sendirian, bagus sekali kamu datang.”

Felly tersenyum lebar, Jane juga senyum kembali.

Bagaimana pun juga habis mengalami begitu banyak hal, sekarang Jane sama sekali tidak bisa tersenyum lebar, semuanya hanya formalitas saja.

“Ayo.”

Hanya pengenalan singkat, Sergio pun menarik Jane pergi dari ruangan itu.

“Tadi aku ada lihat lukisan di dinding, kamu punya dua kakak bukan?”

Jane hanya sembarang mencari topik.

Tadi di ruangan situ, dia melihat ada sebuah lukisan, dalam sekali lihat dia bisa mengenali semua yang duduk di sana ada di dalam lukisan tersebut, tapi kurang satu anak laki-laki, dan kelihatannya anak laki-laki itu lebih besar dari Claudio dan Sergio.

“Iya.”

“Oh.”

“Tapi dia sudah mati.”

Jelas-jelas Jane tidak bertanya langsung, tapi Sergio langsung memberitahu ke mana anak laki-laki tersebut.

Bicaranya sambil lalu, karena mengira mungkin sesuatu yang menyedihkan, Jane pun tidak banyak bertanya lagi.

——

Jane secara resmi di minta Sergio untuk gabung ke dalam keluarga besar Watson, hal pertama yang harus dilakukan adalah belajar tata krama, di negara S, banyak sekali peraturan untuk keluarga bangsawan, sebagai orang biasa, setiap tutur kata dan tingkah laku Jane harus memenuhi standar keluarga bangsawan.

Sergio mengundang seorang guru untuk Jane, menyuruhnya untuk belajar tata krama minimal delapan jam, dari sikap, cara makan, bahasa, berjalan, bahkan hal detail seperti menyapa dan tersenyum pun tidak terlewatkan.

Jane yang pada dasarnya besar di keluarga biasa, hal seperti ini sangat menyulitkan baginya.

Salah satu pelajarannya adalah perjamuan teh sore, Jane diminta untuk meminum kopi sambil membawa buku di atas kepalanya, buku itu tidak boleh jatuh dan kopinya harus habis.

Karena tangan kanan Jane tidak leluasa, namun juga tidak terbiasa memakai tangan kiri, jadi selama satu minggu itu buku tersebut tetap jatuh dari kepalanya, setiap kali jatuh, dia akan dipukul di lengannya, setiap kali selesai, lengannya pasti biru-biru dan bengkak.

Selama di negara S, kegiatan Jane selain menemani Felly dan Sergio adalah belajar,

Dalam sekejap satu tahun sudah dilalui.

Di satu tahun ini, kebanyakan waktu Sergio ada di negara A, hanya beberapa bulan ia di negara S.

Jane tidak merasa dia dan Sergio seperti suami istri, palingan mereka hanya berciuman, Sergio tidak pernah melakukan sesuatu yang keterlaluan.

Dan beberapa waktu itu, mungkin karena merasa Jane sudah tidak akan kabur, jadi dia mulai longgar terhadap Jane, seringkali sikapnya seperti dulu kecil.

Setelah Jane selesai belajar hari itu, baru saja keluar dari kamar, tampak Sergio yang mengenakan jas abu-abu di depan pintu.

“Kamu sudah pulang.”

Jane menyapa seperti biasa ketika melihatnya.

Tidak ada rasa seperti suami istri yang bertemu setelah berpisah beberapa waktu.

“Hm.” Sergio tersenyum riang, ditariknya tangan Jane dan berkata, “Besok adalah hari peringatan kematian kakakku, jadi mereka menyuruh aku pulang.”

“Oh.”

Jane mengangguk tanpa banyak bicara.

Sergio mencibirkan bibir bagaikan anak kecil dan berkata, “Aduh, paling tidak suka mengunjungi makam, rasanya tidak ingin pergi, aku hanya ingin tidur saja di rumah.”

Setengah tahun ini, Sergio dan Jane lebih banyak berbicara seperti ini, dia suka bermaja dengan Jane.

“Atau aku bilang ke bibi Felly kamu tidak perlu pergi, biar aku yang menggantikan kamu saja.”

“Sungguh?”

“Hm, kamu baik-baik istirahat saja di rumah.”

Terkadang Jane teringat dengan Jane saat melihat Sergio.

Setelah menetap, dia pernah berkontak dengan William dan Anita, tapi hanya video call atau kadang dengan wechat, Sergio masih tidak mengizinkan dia ke negara A.

“Baik.”

Sergio mengangguk.

Selesai makan, Jane mencari Felly untuk memberitahu soal Sergio tidak ikut mengunjungi makan, tapi Felly yang biasanya selalu menuruti Segio langsung menolak dengan tegas, “Tidak boleh!”

“Kenapa? Apakah dia harus pergi?”

Jane agak terkejut, dari dulu Felly adalah orang yang ceria, akan mengatakan iya dalam hal apa saja.

Kalau pun tidak setuju juga dia akan menolak dengan lembut, dan kali ini dia begitu tegas sekali.

“Harus pergi.” Felly mengenggam tangan Jane, menghelas nafas dan berkata, “Jane, aku selalu merasa bersalah dengan Sergio, satu tahun ini untungnya ada kamu, Sergio baru lebih baikan.”

“Apa maksudnya?”

Jane tidak mengerti, bukankah sedang membicarakan soal mengunjungi makam? Kenapa malah mengungkit soal merasa bersalah atau tidak?

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu