Back To You - Bab 37 Jane Chu, Jangan pergi

Jane Chu sama sekali tidak mempedulikan maksud Aaron Huo, tetapi memegang tas di tangan dan terus bergerak maju.

Aaron Huo bahkan tidak mendesaknya, tetapi perlahan membuka mobil di belakangnya, mengikutinya.

Untuk waktu yang lama, akhirnya Jane Chu tidak menahan diri dan marah, berbalik badan dan berjalan ke arah jendela mobilnya, Aaron Huo, apakah maksudmu melakukan ini semua?

Marah?

Aaron Huo memandang wanita yang di depannya, baru saja lampu merah telah lewat, pada saat itu karena cuaca yang panas, wajahnya pun sedikit pucat.

Aaro Huo, aku tahu, aku adalah wanita yang kamu beli dengan uang untuk menjadi istrimu, tetapi, bisakah kamu tidak mengangguku? Membuat ku terlihat buruk senangkah?

Kalau tidak, apa yang kamu harapkan dariku?

Dia menatap wanita ini, matanya memancarkan kebingungan.

Aku……Jane Chu mengigit bibirnya, memkirkannya, lagipula hubungan kita ini palsu, benarkan, jika demikian, tolong jangan beri tahu orang lain selain keluargamu, kalau tidak setahun kemudian, kamu yang bersenang-senang, dan apa yang harus aku lakukan?

Kamu ingin bagaimana?

Aaron Huo sedang duduk di dalam mobil, dan tidak ada rencana untuk turun.

Aku tidak ingin ada orang yang tahu bahwa setelah setahun kemudian, kami bisa dengan damainya bercerai, lagipula di atas sertifikat nikah hanya akan tertulis bercerai, dan tidak akan tertulis bercerai sekali, dua kali.

Dengan kata lain, kamu tidak berharap ada orang lain yang tahu bahwa kamu pernah memiliki hubungan?

Aaron Huo sedikit mengangkat kepalanya, menatap Jane chu yang berada di dekatnya, bertanya, suaranya yang terasa dingin.

Wanita yang dia dekati, semua sangat ingin memiliki hubungan dengannya, bahkan sangat ingin memberitahukan seluruh dunia, lagipula sebutan Nyonya Huo sangat bagus.

Tetapi Jane Chu, hanya Jane Chu, setiap kali yang tidak menghargainya.

Benar. Jane Chu menganggukkan kepala, berharap Aaron Huo bisa mengerti.

Setelah mengatakannya, berbalik badan dan pergi.

Aaron Huo duduk di dalam mobil, hanya dia yang tahu, kata-kata Jane Chu tadi sangat terdengar seperti sindiran.

Jelas-jelas itu adalah nama yang di panggil setiap hari, ganti Jane Chu yang panggil, terdengar sangat aneh.

Dia melihat bayangan wanita di depannya, meninjak pedal gas, dan mobil itu mengeluarkan suara jeritan mesin yang besar melaju ke depan, dan mengendarainya ke sisi Jane Chu, dia perlahan-lahan berhenti , dan kemudian melaju lagi.

Jane Chu berdiri di tempat awal, melihat bayangan mobil itu, hatinya agak jengkel.

Ini benar-benar pertarungan demi perusahaan, mungkin inilah yang diinginkan Aaron Huo.

Tetapi tidak lama kemudian, mobil Aaron Huo berbalik lagi.

Jane Chu sedang suntuk, Aaron Huo dengan inisiatif mengeluarkan kepalanya keluar dari mobil, kartu kunci rumahku, apakah di tempat kamu juga ada satu?

Setelah Aaron Huo mengatakannya, Jane Chu baru teringat, dia tinggal di rumah Aaron Huo malam itu, Aaron Huo memang benar memberikannya satu kartu kunci.

Saat itu, yang dia katakan adalah, kamu masukkan kedalam tas, lain kali akan terpakai. Jane Chu dengan bodohnya memasukkannya ke dalam tas.

Kali ini yang di bilang Aaron Huo, tanpa sadar Jane Chu mencari-cari di dalam tasnya, baru teringat bahwa iya, tidak ada di tas ini, lain kali aku bertemu kamu baru aku kasih kamu saja.

Lain kali? Kamu cari waktu segera membalikkan kepadaku, aku masih ingin memberikannya kepada orang lain.

Setelah mengatakannya, mobil mewah itu sekali lagi melaju pergi, kali ini, Jane Chu yakin dia tidak akan kembali lagi.

Tapi, kalimat tadi dia ingin memberikannya kepada orang lain, Jane Chu teringat kepada seseorang, dia adalah Stephanie Qin.

Ini adalah pilihan Aaron Huo.

Jane Chu berniat hari ini hari jumat, tidak tahu kapan lagi bertemu, kalau tidak akhir pekan ini cari waktu mengembalikan kepadanya, dengan begitu hari senin Aaron Huo bisa mengantar Stephanie Qin sepulang kerja, bisa memberikan kartu kunci rumahnya kepadanya.

Pikir-pikir, hati Jane Chu masih terasa sedih.

——

Sepanjang akhir pekan, Jane Chu menemani ibunya dan William Chu, sampai minggu sore, baru ada waktu.

Dia mengambil kartu dan langsung pergi ke [Golden Rose Apartment].

Sebelumnya Jane Chu tidak peduli apakah Aaron Huo berada di rumah atau tidak, pikirannya adalah, masuk ke dalam meletakkan kartunya dan langsung pergi.

Jika Aaron tidak berada di rumah, maka mengirimkan pesan untuknya, begitu menghindari bertemu dengannya, dan juga menghindari perasaan canggung.

Sesampai di depan pintu Aaron Huo, Jane Chu mengangkat kepala, melihat tirai jendela rumah Aaron Huo yang tertutup, juga tidak tahu dia ada atau tidak di rumah.

Tidak peduli, bukan lagi masalah, letakkan dan pergi.

Jane Chu mengambil keluar kartunya, tanpa ragu membuka pintu.

Baru saja memasuki pintu, melihat di depan pintu ada sepasang kuliit sepatu untuk pria, tetapi tidak ada sandal.

Dia di rumah?

Jane Chu meletakkan kartunya, awalnya ingin keluar, tetapi tidak tahan untuk membalikkan kepala, dari teras menghadap ke ruang tamu, TV itu dalam keadaan tidak aktif, di atas sofa terdapat baju hitam yang di pakai Aaron Huo kemarin, tetapi tidak ada orang.

Seluruh villa sangat sunyi, hanya bisa mendengar suara tiktok tiktok jam yang berdetak.

Ternyata tidak ada orang.

Jane Chu tertawa, sebenarnya apa yang dia harapkan.

Jelas-jelas hanya datang untuk mengantarkan kartu, merencanakan hal yang tidak terpikirkan.

Saat Jane Chu berada di luar pintu, dengan jelas terdengar suara batuk-batuk ringan.

Tangan yang sedang bersiap-siap untuk menutup pintu, dan untuk sesaat dilemma, dan terakhir memutuskan untuk kembali ke dalam villa itu untuk melihatnya.

Ketika dia berbalik ke ruang tamu, dan pergi ke balkon, dan akhirnya sampai ke ruang dapur, melihat pintu dapur terbuka, melihat sebuah kaki orang.

Jane Chu terkejut, bergegas berlari kearahnya, melihat seluruh tubuh Aaron Huo terjatuh di lantai.

Aaron Huo? Aaron Huo? Dia memukul-mukul wajah Aaron Huo, sangat panas, Aaron Huo, Bangun.

Air……

Aaron Huo merasakan ada seseorang di sekitarnya, tanpa sadar memohon pertolongan.

Baik, tunggu sebentar. Jane Chu berdiri, menemukan gelas dan dari dispenser mengambil segelas air hangat, dan menyuapkannya kearah mulut Aaron Huo, mari, buka mulut.

Jane Chu sedikit memiringkan gelas dan menuangkan air perlahan-lahan ke dalam mulut pria itu.

Setelah minum segelas, Jane Chu dengan berbaik hati bertanya, masih mau minumkah?

Mau.

Suara pria itu dibanding dengan yang tadi, sudah agak baik.

Aku bantu kamu ke kamar tidur dulu, kemudian baru menuangkan segelas air lagi untukmu.

Sekarang baru bulan Oktober, cuaca sudah mulai dingin, kemudian belum ada penghangat, di dalam kamar memang sudah dingin, terutama di dalam villa yang besar ini, di lantai satu lebih dingin.

Lantai dua baru sedikit lebih baik.

Aaron Huo yang bertinggi seratus delapan puluh lebih, dan Jane Chu yang bertinggi seratus enam puluh lebih, dia dengan sekuat tenaga, sekuat tenaga membawa Aaron Huo ke atas, orang pada saat keadaan sakit, tubuh memang tidak bertenaga, setelah Jane Chu membawanya, seluruh berat tubuh Aaron Huo ditekan padanya.

Jane Chu langkah demi langkah, dengan sangat sulit membawa Aaron Huo dari lantai satu, sampai ke kamar tidur lantai dua, dan membaringkannya ke atas tempat tidur.

Kali ini seluruh tubuhnya sudah tidak bertenaga, mungkin tidak berani menganggunya, mengatakannya kepada Aaron Huo, aku pergi membawakan air untukmu.

Setelah mengatakannya, berdiri bersiap untuk turun ke bawah, lengannya tertarik oleh seseorang, dengan suara lemah pria itu, jangan pergi, Jane, jangan pergi.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu