Back To You - Bab 240 Memasangkan Borgol Untuknya

Saat Kenny dulu mengantar Aaron ke dekat waduk, ia pernah melihat Sergio menangis terisak isak saat membakar kertas persembahan untuk Jane. Mengingat itu, ia tahu mengapa Sergio ingin membawa pergi Jane sekarang.

“Mau mama, mau mama.”

Jamie menangis tesedu-sedu melihat Jane dibawa pergi.

Usaha Novita untuk mencoba menghiburnya pun tidak mempan.

Aaron datang dan memeluk Jamie, “Papa sebentar lagi akan menemukan mama, Jamie jangan menangis ya.”

“Mama dibawa pergi orang jahat.”

Tangan kecil Jamie memeluk Aaron, matanya kemerahan berlinangan air mata.

“Papa pasti akan menyelamatkan mama.”

Setelah mendengar perkataan Aaron, barulah Jamie menahan air matanya. Setelah Aaron menempatinya di ranjang bayi, ia keluar untuk mencari solusi.

——

Jane menduduki mobil Sergio, ia sama sekali tidak tahu kemana Sergio akan membawanya.

Diatas mobil, Sergio terus menekan Jane, dengan jengkel berkata, “Sebenarnya aku sudah tau kepulanganmu sejak awal, aku terus menunggumu untuk menghubungiku, tapi kamu tidak. Awalnya aku tidak merasa apapun karena kamu juga tidak menghubungi Aaron, tapi akhirnya kalian malah bersama-sama.....”

“Bukan begitu, aku tidak berpikiran untuk menghubungi siapapun, dialah yang mencari ku.”

Jelas Jane.

Dia berusaha keras untuk menenangkan perasaan Sergio.

“Kalau begitu apa kamu masih ingat di kontrak itu tertulis jelas bahwa dalam tiga tahun kamu tidak boleh berhubungan dengan Aaron Huo...”

Sergio menyandarkan lengannya diatas pundak Jane, sebenarnya tidak terlalu kuat, tapi cukup untuk menahan Jane agar tidak bisa kabur darinya.

“Sergio, kamu sekarang kaya raya dan tampan, tapi aku, aku pernah bercerai dua kali dan punya satu anak, beberapa tahun ini juga tidak terawat. Aku sama sekali tidak pantas untukmu, pasti ada perempuan lain yang lebih pantas bersamamu.”

Perkataan Jane adalah hal yang selama ini tidak ia mengerti.

Jane tidak mengerti mengapa Sergio harus memilikinya.

Apa mungkin hanyalah keinginan laki-laki untuk menang?

“Mereka tidak pantas untukku.” Sergio memiringkan badan dan mencengkeram dagu Jane, menatap Jane dengan wajah tirusnya, “Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku yang dulu sangat lemah dan kasihan, jadi mereka tidak memiliki hak untuk bersamaku.”

“Bukan begitu Sergio, banyak perempuan baik hati di luar sana, hanya saja kamu belum menemukannya.”

Syarat syarat Sergio bisa dibilang telah mencoret semua kandidat wanita, yang tersisa satu-satunya adalah Jane.

Jane yang dulunya baik hati dan rela melindungi Sergio.

“Aku tidak butuh bertemu mereka, bertemu denganmu sudah cukup.” Sergio meyakinkan Jane, “minggu depan, aku akan membawamu kembali untuk memperkenalkanmu pada orang tua dan saudara ku.”

“Mereka tidak mungkin akan menerimaku.”

Jane tidak menyangka Sergio akan membuat keputusan seperti ini, dia mengira bahwa Sergio hanya melakukannya demi kepuasannya.

Tidak terpikir bahwa Sergio akan membawanya ke orang tuanya.

“Pasti bisa.”

Kata Sergio dengan yakin.

Mobil terus berjalan menuju utara, setelah satu jam, mobil berhenti.

“Ayo.”

Sergio membuka pintu, ia terus menggenggam Jane, tidak membiarkannya lepas, seakan takut kehilangannya.

Jane tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti Sergio.

Di depannya terdapat sebuah Villa berpintu besar, terlihat bahwa baru di renovasi. Dekorasinya bernuansa Eropa, dari luar terlihat seperti sebuah istana putih ddi dalam buku dongeng.

“Ini.....”

“Rumah kita.”

Sergio membawa Jane memasuki Villa.

Di pintu terdapat tujuh delapan perempuan asing yang berdiri menjadi dua baris, melihat kedatangan keduanya, mereka membungkuk dan menyapa, “Selamat datang bos, selamat datang nona.”

Sebenarnya Jane tidak mengerti mengapa Sergio suka mempekerjakan orang asing, dari pengawal sampai bawahannya, bahkan supirnya, semuanya adalah orang asing berambut pirang dengan mata berwarna hijau.

“Mulai sekarang, dia adalah nona kalian.”

Sergio berdiri di pintu, memperkenalkan Jane ke para pembantu nya.

“Kenapa, sudah sampai disini, kamu masih ingin menolakku?”

Sergio mencengkeram tangan Jane dengan kuat sampai ia kesakitan.

“Tidak, aku hanya belum terbiaskan, dulu aku tinggal sendiri, sekarang tiba-tiba banyak sekali orang....”

Jane perlahan sadar bahwa karakter Sergio sangatlah sensitif dan mudah emosi, bahkan hanya dengan beberapa kata saja bisa menyinggungnya.

“Kedepannya kamu akan terbiasa, apapun yang bisa ia berikan, aku juga bisa berikan, bahkan tidak akan lebih buruk dibanding nya.”

Sergio menarik Jane ke lantai dua, seorang pembantu juga mengikuti mereka.

Sesampainya keduanya di depan pintu sebuah ruangan, Jane melihat bahwa di dalam adalah sebuah kamar yang sangat besar, di dalamnya terdapat sebuah walk-in closet yang di penuhi oleh beragam baju.

Jane melihat kearah baju-baju itu dan sadar bahwa semuanya adalah gaun-gaun yang seperti dipakai oleh seorang putri.

“Baju baju in......”

“Untukmu.”

“Untukku? Aku memakai baju biasa saja sudah cukup.”

Gaun gaun itu sungguh indah, panjangnya sampai menutupi pergelangan kaki. Kebanyakan dari gaunnya terbuat dari bahan kasa, benar-benar seperti yang dipakai seorang putri di dalam cerita dongeng.

“Jane kecil, aku ingat saat kecil kamu paling menyukai gaun seperti ini, beberapa tahun ini, aku meminta para disainer untuk membuatkan gaun-gaun ini dengan harapan bisa memberikannya untukmu saat kita bertemu lagi.”

Sergio menatapnya dengan perasaan mendalam.

Jane tertegun melihatnya, bukan hanya dia, semua gadis kecil suka mengenakan gaun seperti ini, tapi setelah dewasa, siapa yang akan benar benar memakainya?

Dia tidak menyangka Sergio mengingat hal yang ia sukai di masa kecil, bahkan sampai menganggapnya serius

“Terima kasih, tapi aku tidak cocok memakai yang seperti ini, keluar rumah dengan ini sepertinya juga tidak terlalu nyaman.”

Jika memakai baju seperti ini keluar pasti akan ditertawai orang-orang.

Jane tidak berpikiran untuk tinggal terlalu lama disini, cepat atau lambat dia pasti akan kabur atau meyakinkan Sergio untuk membiarkannya pergi.

“Benarkah?” Sergio tidak berekspresi, lalu ia memutar kepalanya menghadap pintu dan berkata, “Kemarilah, bawa masuk hadiah yang ingin kuberi Jane kecilku.”

Setelah ia mengatakannya, dua pengawal masuk membawa sebuah kotak dari pahatan kayu yang indah.

“Apa ini?”

Jane baru saja bertanya, pengawal sudah meletakkan kotak itu di lantai, lalu membukanya dan mengeluarkan isi dari kotak itu.

Saat Jane baru melihat dengan jelas, iya dengan cepat menghempaskan tangan Sergio, ingin berlari. Tapi semuanya terlambat. Sergio mencengkam tangan Jane dengan erat, seakan tahu bahwa ia ingin kabur. “Jangan khawatir, kedepannya kamu akan tinggal di rumah ini, mereka akan mematuhimu.”

Dua pengawal membantu Sergio memegangi Jane.

Sergio membungkukkan badannya, memasangkan Jane sepasang borgol emas yang baru saja ia keluarkan dari kotak itu.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu