Back To You - Bab 281 Hanya Tersisa Sehelai Jas Putih

Jane Chu terus menatap ke arah Sergio yang tenggelam, takut dia lupa.

Tapi balon udara berhenti di daratan yang lebih jauh.

Ketika balon udara mendekati daratan, Jane Chu segera membuka pintu dan melompat turun.

Gaun pengantin ini dibuat khusus oleh Sergio. Gaunnya sangat besar, juga sangat berat, dia saja hampir tidak dapat berjalan lagi.

Daratan yang kosong, tidak ada satu orang pun, bahkan orang yang berenang juga tidak ada.

"Apa ada orang?"

Jane Chu tidak dapat melepaskan gaun penngantin, karena dress di dalam sudah dia pakai untuk membungkus luka. Kalau dia lepaskan, maka di dalam tidak ada pakaian dalam satupun.

Jane Chu teriak di sekeliling sana, menarik gaun yang berat, berjalan dengan pincang.

Dia sekarang hanya ingin segera mencari orang dan menyelamatkan Sergio.

Tapi, semakin berjalan jauh, dia semakin merasa kelelahan.

Dia menggigit bibirnya sendiri, memberitahu dirinya, tidak boleh tumbang, tidak boleh pingsan, kalau tidak Sergio pasti akan meninggal.

Karena hanya dia yang tahu dimana Sergio berada.

Jane Chu berjalan terus, tidak tahu berapa lama, kakinya juga sudah pecah-pecah. Dalam pandangannya dunia tidak lagi berwarna, melainkan hitam putih.

Tapi dia masih terus berjalan ke depan.

Terus berjalan sampai pandangannya hitam ...

——

Saat Jane Chu bangun.

Dia sudah berada di bawah selimut yang hangat.

Dia melihat selimut yang berwarna di atas tubuhnya dan yang otaknya pertama kali ingat adalah, "Sergio!"

Jane Chu terbangun. Tubuhnya karena istirahat kali ini sudah lumayan sehat. Dia turun dari ranjang, menyadari tubuhnya mengenakan baju tidur yang longgar.

"Sudah bangun?"

Yang diluar adalah nenek tua yang berambut pirang.

"Halo, apakah ..."

"Aku menemukanmu di samping jalan, ada apa denganmu, apa terjadi sesuatu dengan pesta pernikahanmu."

"Halo, aku mempunyai seorang teman yang jatuh ke dalam laut, dia sudah akan mati, aku mohon, aku mohon bawa aku mencarinya!"

Jane Chu menatap nenek tua itu, dan pikiran pertamanya adalah mencari Sergio.

Dia sama sekali tidak memikirkan sudah berapa lama dia pingsan.

Dia hanya memikirkan, meskipun Sergio pernah menyakiti Jamie, yang dapat menghukum Sergio juga adalah hukum, bukan membiarkan Sergio mati di tengah lautan!

"Ini ... aku menyelamatkanmu kemarin, kalau hari ini mau menemukan orang, bukankah sudah agak telat."

Nenek tua mengerti apa yang Jane Chu katakan dan menunjukkan wajah kesulitan.

Nenek tua juga bukannya tidak ingin membantu Jane Chu, hanya saja satu hari sudah berlalu. Siapa yang dapat bertahan satu hari di atas laut?

"Kemarin ..."

Otak Jane Chu seketika kacau.

Ternyata dia sudah pingsan begitu lama.

Bisa-bisanya tidur sampai keesokan harinya!

"Iya, bagaimana kalau aku menyuruh suamiku membawamu lihat-lihat di atas laut."

"Baik, baik!"

Mereka yang tinggal di desa samping pantai, memiliki speedboat juga adalah hal yang wajar.

Nenek tua memanggil suaminya, adalah seorang kakek yang botak. Kelihatannya berumur 70 tahunan, tapi tubuhnya masih sangat sehat.

Kakek tua mengendarai speedboat memboncengi Jane Chu dan mulai pergi ke laut.

Tapi kemarin kepala Jane Chu sangat pusing. Ditambah dengan di atas laut tidak ada bangunan yang menjadi tanda, juga tidak ada benda lain. Setiap tempat rasanya lumayan mirip, dia sama sekali tidak dapat ingat dengan jelas dimana tempat Sergio jatuh.

Mereka hanya bisa mencari dalam jangkauan yang besar saja.

Kakek tua memboncengnya mencari di laut selama satu jam penuh, tapi tidak dapat menemukan apapun, baru berkata, "Nona, tidak ada orang yang bisa mengapung di atas air semalaman, ditambah lagi tidak mungkin mengapung semalaman di tempat yang sama."

"Kalau begitu ... apakah mungkin kemarin malam dia dibawa arus ke atas daratan, dan sudah ditolong oleh orang lain?"

Jane Chu bertanya sambil berharap.

Dia merasa sangat bersalah terhadap Sergio.

Meskipun ada beberapa hal yang terjadi karena Sergio, tapi di saat terakhir, Sergio masih memilih untuk menyelamatkan dia.

"Itu juga mungkin."

Sebenarnya kemungkinan terbawa arus sangat besar. Hanya ada kemungkinan sangat kecil dibawa arus ke daratan.

Tapi kakek tua takut Jane Chu akan sedih, hanya bisa mengiyakan.

"Kalau begitu kita cari di daratan! Apa boleh?"

Hati Jane Chu masih menyimpan sedikit harapan.

"Baiklah."

Kakek tua mengendarai speedboat ke daratan.

Yaitu di tempat yang sebelumnya Sergio bilang mereka akan tiba.

Bunga-bunga dan karpet merah masih ada di sana, hanya ada beberapa balon saja yang sudah terbang pergi, ada beberapa balon yang sudah kempes dan terjatuh ke atas tanah.

Meskipun begitu, Jane Chu juga dapat merasakan kesungguhan Sergio sebelumnya dalam mempersiapkan ini semua.

"Apakah ini semua yang pernikahan kalian pakai?"

Kakek tua bertanya, karena kemarin malam Jane Chu mengenakan gaun pengantin.

"Iya ..."

Jawab Jane Chu.

"Kenapa muncul masalah?"

"Karena ..."

Menghadapi pertanyaan kakek tua, Jane Chu juga tidak tahu harus menjawab darimana.

Kisah dia dan Sergio dibilang panjang tidak, dibilang pendek juga tidak.

Setelah diingat-ingat, malah tidak ada yang bisa dia katakan.

Kakek tua melihat Jane Chu tidak lanjut bicara lagi, juga tidak memaksanya, hanya berkata, "Kamu cari saja di sini. Kemarin dilihat dari angin, kemungkinan besar bertiup ke daratan ini."

"Baik."

Daratan ini tidak seperti daratan lain. Di sini semuanya karang, ada yang tinggi dan pendek. Kalau ada orang yang terbaring di sini, tidak terlalu mudah ditemukan.

Jane Chu memakai sepatu kain yang nenek tua berikan padanya.

Dia berjalan di atas pasir karang.

Di sini ada banyak benda-benda yang terbawa arus dari laut, juga banyak serpihan-serpihan kaca.

"Hati-hati nona."

Kakek tua teriak dari belakang.

Jane Chu melambaikan tangan.

Dia berjalan dari sini ke sana, kira-kira jaraknya sudah 1 km. Dari pagi sampai siang.

Jane Chu melihat dengan teliti, takut ketinggalan sesuatu.

Dia berjalan di atas karang, di depan, depan, depan lagi, semuanya adalah pemandangan yang sama.

Di saat Jane Chu sudah akan menyerah, tiba-tiba dia melihat warna putih di atas karang hitam!

"Sergio!"

Hati Jane Chu sangat terkejut. Dia segera berlari ke sana, di tengah-tengah juga terpleset karena batu karang, tapi tidak dapat mempedulikan lukanya, hanya bisa berlari dengan cepat.

Tapi di saat dia sampai di depan sana, dia menyadari itu hanya sehelai pakaian saja.

Adalah jas putih Sergio ....

"Sergio, Sergio!"

Jane Chu melihat ke sekeliling, mencari tubuh Sergio.

Kakek tua juga menyadari Jane Chu sudah menemukan sesuatu, ikut datang mencari.

Tapi tidak menemukan apapun.

Kemudian kakek tua pulang duluan, Jane Chu lanjut mencari sendirian di pantai, sampai matahari terbenam, tidak menemukan apapun.

Kakek tua kembali datang menjelang malam, menemukan Jane Chu dan menghibur, "Nona, jangan terlalu memaksakan, kami di usia seperti ini juga sudah berpikiran terbuka. Hidup dan mati sudah ada yang atur."

"Kakek."

Jane Chu menoleh, menatap wajah kakek tua yang hangat dan bijaksana.

Dia berjalan ke samping kakek tua dan pulang bersama kakek tua.

Dalam perjalanan pulang, Jane Chu mulai membicarakan masalah dirinya dan Sergio, "Dia adalah teman main masa kecilku. Saat itu karena dia gendut, dan juga lamban dalam bergerak, semua orang tidak suka bermain dengannya, tapi aku merasa dia sangat lucu, dan bersedia bermain dengannya. Saat itu, aku hanya merasa dia adalah salah satu dari teman bermainku, tapi yang tidak terpikir adalah, aku di hatinya adalah kesan yang sama sekali berbeda ..."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu