Pergilah Suamiku - Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!
“Paman!”
“John, tolong bawa Elaine dan bibimu ke rumah sakit.”
Alis John terangkat sejenak, dia tahu maksud ucapan Yonas. Seberapa tidak baiknya hubungan mereka, Dave tetaplah putranya. Walaupun Yonas tidak mengatakannya tapi kekhawatirannya jelas tidak lebih sedikit dari Ibu Bo.
Menghadapi tatapan mata Yonas, John pun dengan sadar memalingkan wajahnya.
Baru saja John mengangguk, tiba-tiba polisi yang menutup jalan menerima sebuah telepon lalu ekspresi wajahnya pun langsung berubah.
“Kawasan hutan pohon maple runtuh dan menggerakan dan menyentuh beberapa kawasan lainnya. Kaki gunung sekarang juga tidak aman, kapanpun bisa saja tertelan bebatuan yang jatuh. Jadi semua orang harus segera mengungsi!”
Yonas tertegun sejenak, “Tapi putraku, masih belum turun gunung!”
“Turun gunung?” Polisi itu tersenyum dingin lalu berkata, “Sekarang di atas gunung setengahnya sudah runtuh. Sisa kawasan lainnya juga akan segera runtuh, tubuh anakmu itu dari darah dan daging, apa bisa melewati bencana alam ini?”
Yonas bagaimana pun juga adalah anggota dari keluarga Bo. Sebagian besar polisi itu menyadari ucapan yang dia utarakan cukup menyakitkan. Polisi itupun terdiam sejenak lalu menambahkan,
“Tapi, tidak ada yang mutlak! Mungkin dia sudah keluar dan turun gunung dari jalan keluar yang lain. Disini sudah tidak aman, kita harus segera mengungsi. Tuan Yonas, kami mohon anda janganlah mempersulit pegawai seperti kami ini!”
Aroma manis langsung mengalir ke tenggorokan Yonas, di depan matanya menggelap lalu dalam waktu yang cukup lama baru dia bisa menyeimbangkan tubuhnya.
“Om, apa yang dikatakan oleh polisi ini benar juga. Disini sudah tidak aman. Kita antarkan dulu Elaine dan Ibu Bo ke rumah sakit!”
Calen Shen dan beberapa orang lainnya sudah dari tadi tidak ingin terus tinggal di tempat jelek itu. Mendengar ini, dia pun melirik ke Nia Jiang, kedua orang itu pun langsung merangkul Yonas dan berkata dengan suara pelan,
“Benar sekali pa, Dave sudah mengetahui jelas kondisi gunung saat ini, Mungkin saja dia sudah turun gunung dari tadi! Apa kamu tidak khawatir dengan mama?”
“Disini sudah tidak aman. Jika kamu masih tetap disini, di satu sisi menghalangi tugas polisi. Di sisi lain, aku bilang yang paling tidak enak ya. Kalau nanti terjadi sesuatu kepadamu, bukankah malah akan menerima kerugian?”
Satu persatu mencoba membujuk sampai Yonas bersedia naik ke mobil.
*
Di gunung.
Badai hujan mengamuk mengguyur dengan kerasnya di wajah Dave. Gunung berguncang sekali lagi, Dave yang pingsan pun terbangun dalam keadaan masih linglung.
Air hujan yang dingin masuk ke mata Dave, dia mencoba membuka kelopak matanya sehingga dia benar-benar bangun tersadar.
Dave mencoba menggerakkan tubuhnya. Demi menyelamatkan Elaine, Dave tadi rela terhantam bebatuan yang jatuh. Begitu sekarang menggerakkan tubuhnya, otot dan tulang terasa sangat sakit dan seiring dengan sepanjang sarafnya, rasa sakit itu pun menyebar ke seluruh tubuhnya.
Dave merasakan sakit yang luar biasa. Saat inilah baru dia sadar entah sejak kapan, dia sudah duduk bersandar di pohon.
Dalam kesadaran yang redup, Dave tiba-tiba teringat, ketika hampir pingsan tadi, dia melindungi Elaine sampai akhirnya jatuh ke tanah....
Benar sekali, Elaine!
Dave terhentak dan langsung berdiri dari tanah lalu memandangi ke sekitarnya tapi tidak menemukan Elaine.
Sudahlah ini, bahkan mobil Jeep gunung juga tidak ada!
Dave terkejut, dia yang masih sadar berpikir kalau mungkin tadi Elaine bangun lalu dia mengendarai mobil jeep gunung itu dan melarikan diri sendiri!
Pemikiran ini baru saja muncul lalu Dave dengan segera membantahnya sendiri.
Tidak benar!
Luka Elaine infeksi, Pak Tua Zhang sendiri saja berkata kalau waktu Elaine tidak banyak. Jika tidak segera ke rumah sakit, bahkan dia tidak akan bisa bertahan lewat dua puluh empat jam. Jadi mana mungkin ketika dia bangun, dia meninggalkan Dave dan pergi sendiri?
Wajah Dave terlihat pucat diguyur air hujan yang dingin.
Di sekujur tubuhnya, setiap bagian tubuhnya seolah dipasang baru kembali, dan tidak ada satu bagian pun yang tidak sakit, terutama bagian belakang punggungnya, rasanya sakit sekali sampai sudah mati rasa.
“Elaine?!”
Dave meneriakkan memanggil Elaine dengan suara yang sangat keras. Suara itu menggema di pegunungan ini, selain suaranya, tidak ada suara lain lagi.
Dave panik.
Dia sendiri bahkan tidak tahu bagaimana bisa dia ada di belakang pohon besar ini.
Dave pun menyeret tubuhnya yang terasa sakitnya luar biasa dan sulit dikendalikan, Dave berjalan ke tempat sebelumnya.
Mana ada beberapa serpihan batu jatuh. Hujan sangat deras menghilangkan jejak yang tadi dilewati oleh Dave dan Elaine.
Dia menyipitkan matanya lalu memandangi ke tempat awal tadi. Kebetulan gunung terguncang sekali lagi, sebuah batu jatuh di depan mata Dave dan masuk ke dalam lubang air yang sangat besar.
Dave membelalakkan matanya.
Dia merasa ada yang aneh di tempat ini, posisi dari lubang itu....
Adalah posisi dimana dia menghentikan dan memarkirkan mobilnya.
Saat itu demi untuk secepatnya membawa pergi Elaine dari sini, dia dengan tangannya sendiri memindahi bebatuan yang menghalangi jalan. Bahkan bebatuan yang ada di sekitar mobil jeep gunung pun juga sudah tidak ada.
Tapi di sekitarnya, satu batupun tidak ada....
Sepertinya semuanya masuk ke lubang air itu!
Bebatuan yang berat jatuh ke dalam dan tidak mengeluarkan sedikitpun suara. Bisa terlihat jelas lubang itu sangat dalam tak berdasar!
Tubuh Dave jadi dingin, matanya tiba-tiba muncul dan terlintas sebentar bayangan jas hujan merah. Dia pun panik dalam hati, bagaimana pun dia tidak bisa mengabaikannya.
Dave takut Elaine meninggal.
Dave mengeratkan jemarinya lalu menggigit bibirnya yang tipis. Dia khawatir kalau Elaine benar-benar meninggal, maka nanti jadinya dia harus merawat putrinya!
Dan yang semakin dia takutkan nantinya adalah ketika Reece Qin minta bertemu ibunya, dia tidak tahu harus mencarikan ibu Reece Qin kemana!
Iya benar sekali, seperti ini! Hanya seperti ini!
Dave berjalan mendekati lubang itu lalu menyelam, dia langsung melompat ke dalam lubang air yang dalam itu.
Lubang itu sangat besar, di dalamnya berisi air hujan yang banyak sekali. di dalam redup dan kotor sehingga mengganggu penglihatan Dave. Meskipun dia memicingkan matanya dia masih saja tidak bisa melihat jelas di dalam air!
Tidak tahu bagaimana, Dave tiba-tiba teringat dengan ucapan Pak Tua Zhang. Luka Elaine tidak boleh kena air!
Dave menahan nafas dan berputar di dalam air mencari Elaine tapi masih saja tidak bisa menemukan dasar lubang!
Nafasnya semakin lama semakin lemah, Dave pun berenang ke permukaan lalu menghirup nafas sebisanya lalu menyelam lagi.
Lompatan pertama, Dave mencoba mencari Elaine di dalam air tapi dia tidak menemukannya. Lompatan kedua, Dia terus menyelam sampai ke dasar lubang, karena tidak bisa melihat jelas jadi dia merabai beberapa batu satu persatu tapi tetap tidak menemukan Elaine.
Tidak menemukan Elaine, tatapan mata Dave juga sudah tampak bingung. Atau jangan-jangan dirinya salah memperkirakan, Elaine tidak ada di dalam?
Dave memandangi sekitarnya, kawasan hutan pohojn maple ini semuanya adalah pohon, tidak ada satupun tempat orang bisa bersembunyi. Elaine tidak punya kemampuan untuk pergi sendiri dari sini jadi satu-satunya yang bsia menjelaskan hanyalah Elaine jatuh ke dalam lubang air dalam yang seolah bisa melahap orang ini.
Dave ragu sejenak lalu dia sekali lagi berenang menyelam ke dalam.
Tidak dihitung dengan ketika Elaine bangun dan berjalan melewati jalan tadi. Dave menahan nafas beberapa kali tapi tetap saja tidak bisa menemukan Elaine. Jika dia memang jatuh tenggelam di dalam lubang ini, kemungkinan besar dia tidak akan selamat.
Tapi Dave masih saja ingin mencari Elaine sekali lagi.
Sejak setelah mereka menikah, kakek selalu saja merasa kalau Dave selalu memiliki niat jahat terhadap Elaine. Jika dia turun gunung sendirian, mungkin nanti kakek malah mengira dia telah membunuh Elaine dan membuang mayatnya!
Dave mengerutkan kening. Berpikir sampai sini, dia pun membantah kemungkinan Elaine yang dari tadi sudah meninggal jatuh ke dalam.
Setelah mengambil nafas ke permukaan beberapa kali, tetap saja Dave tidak bisa menemukan Elaine.
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroTakdir Raja Perang
Brama aditioMarriage Journey
Hyon SongSang Pendosa
DoniCinta Di Balik Awan
KellyHusband Deeply Love
NaomiPergilah Suamiku×
- Bab 1 Matilah
- Bab 2 Kematian Elaine
- Bab 3 Tiga Tahun Kemudian
- Bab 4 Ibu, Apa itu Selingkuh
- Bab 5 Selingkuhan Suamimu
- Bab 6 Cindy Adik Saya yang Sangat Akrab
- Bab 7 Aku Memberi Kamu Dua jam
- Bab 8 Reputasimu Hancur
- Bab 9 Anak Haram
- Bab 10 Aku Hamil
- Bab 11 Anak Di Perutmu Milik Siapa
- Bab 12 Hatiku Sakit Melihatnya
- Bab 13 Pakaian Dalam
- Bab 14 Ditentukan Elaine
- Bab 15 Bonus Yang Tidak Pantas
- Bab 16 Besok Tidak Perlu Datang Kerja
- Bab 17 Pemilik perusahaan ini bermarga Bo, bukan Lu!
- Bab 18 Saling Berpelukan
- Bab 19 Elaine Memeluk Pria Lain
- Bab 20 Kamu Yakin Masih Mau Makan?
- Bab 21 Istri Sepupumu Loh!
- Bab 22 Dave, Kamu Belum Cukup Buat Onar?
- Bab 23 Apakah Dia Mempertanyakan Moralnya?
- Bab 24 Muntah Bersama, Tapi Aku Karena Hamil
- Bab 25 Mengapa Mempersulit Seorang Wanita?
- Bab 26 Haruskah melapor ke polisi?
- Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya
- Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?
- Bab 29 Hasil Tes DNA
- Bab 30 Reece Mungkin Benar Anakmu
- Bab 31 Ibumu sudah Meninggal? Sampai Sekarang Masih Belum Datang?
- Bab 32 Kamu Selingkuhan Ibu Anak Ini?
- Bab 33 Apakah Papa Tidak Menyukai Aku?
- Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
- Bab 35 Kamu Pasti Akan Kembali
- Bab 36 Papa Mengatakan Reece Anak Haram?
- Bab 37 Papa, Boleh Mulai Makan!
- Bab 38 Mama Bilang Telur Bergizi
- Bab 39 - Kamu Jangan Menganggu Aku!
- Bab 40 Bertengkar Di Atas Ranjang
- Bab 41 Tante Dikoran Disebut Pelakor
- Bab 42 Pergi Mengambil Mayat
- Bab 43 Akting Apa?!
- Bab 44 Kalau Punya Nyali Cari Dave Nyatakan Cinta!
- Bab 45 Sudah Sakit Begini, Masih Panggil Namanya?
- Bab 46 Presiden Direktur Bo, apa yang baru saja kamu lakukan?
- Bab 47 Kenapa Dia Mau Pergi ?!
- Bab 48 Mengapa Tahu Kata Sandi Ponselku?
- Bab 48 Kehilangan Reece
- Bab 50 Bukan Pertama Kali Kehilangan Reece
- Bab 51 Panggilan yang terakhir
- Bab 52 Jangan Cari Masalah Untuk Dirimu Kalau Kamu Tidak Jemput
- Bab 53 Menunggunya Datang Memohon!
- Bab 54 Katakan Kamu Murahan Maka Aku Akan Meminjamkannya!
- Bab 55 Dia Khawatir Pada Elaine? Bagaimana Mungkin!
- Bab 56 Apakah Ia Idiot?Kenapa Mengejar?
- Bab 57 Aku Adalah Istri Dave Bo
- Bab 58 Berbahaya!
- Bab 59 Elaine Itu Siapa, Apa Pantas Dia Menggendongnya?
- Bab 60 Bekas Luka Yang Mengerikan
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (1)
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (2)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (1)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (2)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (1)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (2)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (1)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (2)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (1)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (2)
- Bab 66 Papa, Jangan Pukul Aku, Oke? (1)
- Bab 66 Ayah, Jangan Pukul Aku (2)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (1)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (2)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (1)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (2)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (1)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (2)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (1)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (2)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (1)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (2)
- Bab 72 Papa Bilang Jenny Adalah Pacarnya (1)
- Bab 72 Papa Bilang, Jenny Adalah Pacarnya (2)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (1)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (2)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (1)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (2)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (1)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (2)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (1)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (2)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (1)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (2)
- Bab 78 Diinjak (1)
- Bab 78 Diinjak (2)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (1)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (2)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (1)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (2)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Ini Istri Siapa ! (1)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Istrinya Siapa (2)
- Bab 82 Mengancammu Seperti Ini, Sudah Kulakukan Tiga Tahun Yang Lalu (1)
- Bab 82 Jika Ingin Mengancammu, Tiga Tahun Yang Lalu Aku Sudah Melakukannya (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (2)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(1)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(2)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (1)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (2)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kau Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kamu Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (2)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (1)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (2)
- Bab 89 Bantu Aku Menghubungi Kakak Ipar (1)
- Bab 89 Membantu Menghubungi Istri Kakak (2)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (1)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (2)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh ! (1)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh! (2)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (1)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (1)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (2)
- Bab 95 Para Ipar (1)
- Bab 95 Para Ipar (2)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga ?! (2)
- Bab 97 Emangnya Siapa Dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (1)
- Bab 97 Emangnya Siapa dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (2)
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa?
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa? (2)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (1)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (2)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (1)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (2)
- Bab 101 Nenek, Kamu Terlihat Lebih Cantik Daripada Mereka Semua
- Bab 102 Aku Tidak Punya Anak Sebenar Ini
- Bab 103 Aku Sendiri Disalahkan Tidak Masalah, Tapi Reece Tidak Boleh
- Bab 104 Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?
- Bab 105 Aku Hanya Ingin Mendapatkan Janjimu
- Bab 106 Bahkan Jika Aku Dibunuh, Aku Tidak Akan Menuruti Keinginanmu!
- Bab 107 Aku Benar Seharusnya Membiarkanmu Mati Di Tangan Sopir Itu
- Bab 108 Nenek, Apa Kamu Tidak Sehat
- Bab 109 Dave, Aku Bisa Mengulur, Ibu Tidak Mampu
- Bab 110 Pa, Dave Tidak Menganiaya Istri!
- Bab 111 Tak Perlu Mengobatiku, Aku Tak Akan Mati!
- Bab 112 Dia Diam Dan Mengangguk
- Bab 113 Matanya mirip Dave
- Bab 114 Pada Saat Itu Dia Menikah Ke Keluarga Bo, Bukankah Demi Uang?
- Bab 115 Kamu Duduk Mendekat, Memberinya Makan
- Bab 116 Ini Adalah Rumahnya, Kenapa Dia Harus Pergi?
- Bab 117 Papa, Apakah Kamu Bermarga Bo?
- bab 118 Reece, Tidurlah Bersama Nenek
- Bab 119 Aku Demi Kebaikanmu
- Bab 120 Jenny
- Bab 121 Kenapa Dia Merasa Bersalah?
- Bab 122 Siapa Yang Menyuruh Bibi Zhang Masuk ?
- Bab 123 Jijik
- Bab 124 Akan Kuhancurkan Tanda Cintamu Dan Jenny!
- Bab 125 Mama, Hari Ini Aku Tidak Ingin Pergi ke Sekolah.
- Bab 126 Bertengkar Adalah Arti Benci dan Cinta
- Bab 127 Benar! Aku Adalah Aktor Dadakan
- Bab 128 Dengan Nama Menyiksa Istri Ini Saja, Dia Harus Bercerai Tanpa Meminta Apapun
- Bab 129 Kenapa, Kamu Sangat Memuja Elaine?
- Bab 130 Wanita Itu Menutup Teleponnya?!
- Bab 131 Direktur Qin Tidak Bermaksud Menjelaskan Masalah Video Kepadaku ?
- Bab 132 Harusnya Ayahku Mengaturkan Jabatan Direktur Keuangan Untukmu !
- Bab 133 Dia Tetap Saja Menyiapkan Segalanya Untuk Jenny Lin
- Bab 134 Aku Hampir Mengira Direktur Qin Adalah Pencuri
- Bab 135 Cowok Brengsek Mengubah Tingkah Lakunya
- Bab 136 Membawa Istri dan Anak Tercinta Ke Taman Bermain
- Bab 137 Hidup Papa !!!
- Bab 138 Bawa Kamu Makan Es Krim
- Bab 139 Nona Bo
- Bab 140 Mama, Sakit Perut...
- Bab 141 Aku Sengaja Memberi Anakmu Makan Tiga Mangkuk Es Krim
- Bab 142 Ayah dan Ibu Menemaniku Tidur
- Bab 143 Penampilannya Saat Mengancamnya, Sangat Tidak Asing
- Bab 144 Mimpi
- Bab 145 Presiden Bo, Kamu Tidak Ingin Mejelaskan Gunting Yang Ada Di Tanganmu Kah?
- Bab 146 Rekomendasi Tempat Tes DNA
- Bab 147 Dave, Apakah Aku Membicarakan Kakak Ipar?
- Bab 148 Hubungan Direktur Lu dengan Direktur Qin sangat dekat
- Bab 149 Elaine Orang Itu, Pantaskah Aku Mendapatkan Cambuk Kedua Kalinya?
- Bab 150 Hati-hati, Tidak Antar !
- Bab 151 Aku Sendiri Yang Tidak Hati-Hati Sehingga Sobek
- Bab 152 Jika Tidak Berbicara Dengan Baik, Dia Tidak Akan Tidur
- Bab 153 Harto Feng
- Bab 154 Dave, Aku Tidak Akan Mencintaimu Lagi
- Bab 155 Mengapa Papa Bisa Tidur Di Lantai
- BAB 156 Hari Peringatan Abang Ketiga
- Bab 157 Ayah, Ini Salahku
- Bab 158 Mata Ayah Sangat Tajam
- Bab 159 Apakah Ini Adalah Didikan Keluarga Shen
- Bab 160 Biarkan Reece Ikut Dengan Anak Nakal Ini
- Bab 161 Kenapa Dia Mau Membantu Elaine?
- Bab 162 Kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibumu?
- Bab 163 Dave, aku tidak ingin mengancammu!
- Bab 164 Reece Qin Tidak Disini !
- Bab 165 Malam Ini Hujan Deras
- Bab 166 Kelihatannya Direktur Qin Kecanduan Berakting
- Bab 167 Dave, Aku Sudah Menyesal
- Bab 168 Elaine, Aku Sengaja Jatuh Ke Air
- Bab 169 Kembali Padamu?
- Bab 170 Reece Sudah Ditemukan
- Bab 171 Bajingan Itu Yang Telah Menyebabkan Semua Ini
- Bab 172 Dave, Jalan Ini Berbahaya
- Bab 173 Apakah Dia Khawatir Tentang Elaine?
- Bab 174 Elaine Sudah Mati?
- Bab 175 Gunung Longsor
- Bab 176 Yang Mana Obat Hemostatik
- Bab 177 Apa Kamu Tunggu Orang Cari Kesempatan?
- Bab 178 Dia Memiliki Banyak Pria
- Bab 179 Masuk Gunung Menyelamatkan Orang
- Bab 180 Demam Tinggi
- Bab 181 Kamu Temani Dia Saja
- Bab 182 Tidak Ingin Membiarkan Elaine Meninggal
- Bab 183 Dasar Ucapan Sial Dari Mulut Elaine
- Bab 184 Dave, Kamu Jangan Salahkan Aku
- Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!
- Bab 186 Wanita Yang Pantas Mati Ini!
- Bab 187 Dave Sengaja Meninggalkan Elaine
- Bab 188 Elaine, Dave Ingin Membunuhmu!
- Bab 189 Reece Masih Di Rumah Lama Menunggumu
- Bab 190 Papa Menarik Tim Pencarian Dan Penyelamatan
- Bab 191 Elaine Berencana Membunuh Adik Keempat
- Bab 192 Binatang Itu Mencoba Membunuh!
- Bab 193 Biarkan Mereka Naik Gunung Dan Mencari Dave
- Bab 194 Qin Yan diselamatkan?
- Bab 195 Menyatukan Keluarga Kalian Bertiga
- Bab 196 Dave, Aku Harap Kamu Mati !
- Bab 197 Elaine Masih Istriku!
- Bab 198 Aku Satu-Satunya Pewaris Tunggal Keluarga Bo
- Bab 199 Berhenti!
- Bab 200 Lain Kali Pura-Pura Mati, Tunjukkan Trik Yang Baru
- Bab 201 Pembunuhan Itu Ilegal
- Bab 202 Wajah Direktur Qin Hari Ini Sangat Cantik
- Bab 203 Membunuh Sandera?
- Bab 204 Dave, Aku Hanya Punya Reece
- Bab 205 Aku Ingin Disini Menemani Reece
- Bab 206 Kerja Dengan Rapi
- Bab 207 Sistemnya Buruk
- Bab 208 Aku Pergi Denganmu
- Bab 209 Reece Maaf, Ibu Terlambat
- Bab 210 Predir Bo Punya Uang, Begitu Pelit
- Bab 211 100 Miliar Untuk Membeli Nyawa Seorang Anak
- Bab 212 Apakah Elaine Sedang Berpura-pura Lemah Di Depannya?
- Bab 213 Dipertanyakan Secara Terbuka
- Bab 214 Jika Kamu Menginginkan Seseorang Berlutut Padamu, Aku Saja Yang Berlutut Padamu
- Bab 215 Mama, Ada Suara Apa Di Luar
- Bab 216 Adik Ipar Keempat, Jangan Dengarkan Omong Kosong Anak Kecil
- Bab 217 Kamu Benar-benar Menggadaikan Rumah David?
- Bab 218 Dave Kejam
- Bab 219 Ternyata Yang Berkomunikasi Dengan Mereka Itu Wanita
- Bab 220 Seharusnya Aku Membiarkannya Ditimpa Batu Hingga Mati
- Bab 221 Ayah Ibu, Apakah Kalian Bertengkar ?
- Bab 222 Untuk Apa Panggil Dokter
- Bab 223 Begitu Bodoh
- Bab 224 Masih Ada Orang Di Luar
- Bab 225 Elaine, Kamu Benar-Benar Terlalu Percaya Diri
- Bab 226 Ayah Akan Sakit Perut Jika Dia Tidak Makan
- Bab 227 Sandal Paman John
- Bab 228 Dave, Kami Harus Istirahat
- Bab 229 Aku Pergi Cari Reece
- Bab 230 Menggunakan Alasan Pekerjaan Untuk Keperluan Pribadi
- Bab 231 Dave, Apa Maksudmu?
- Bab 232 Kenapa, Main Trik?
- Bab 233 Mau!
- Bab 234 Berniat Mencari Pria Lain?!
- Bab 235 Tamu Intim yang Tak Terhitung
- Bab 236 Berpura-Pura Lagi Dengan Dia
- Bab 237 Jam Kerja
- Bab 238 Apakah Tidur Di Jam Yang Salah ?
- Bab 239 Dipaksa Minum
- Bab 240 Dave Datang Melakukan Tes DNA !
- Bab 241 Kemampuan Minum Direktur Elaine Kami Tidak Terlalu Baik
- Bab 242 Apa Kamu Menganggap Semua Laki - laki Di Dunia Ini Sama Butanya Dengan Kamu ?