Pergilah Suamiku - Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!

“Paman!”

“John, tolong bawa Elaine dan bibimu ke rumah sakit.”

Alis John terangkat sejenak, dia tahu maksud ucapan Yonas. Seberapa tidak baiknya hubungan mereka, Dave tetaplah putranya. Walaupun Yonas tidak mengatakannya tapi kekhawatirannya jelas tidak lebih sedikit dari Ibu Bo.

Menghadapi tatapan mata Yonas, John pun dengan sadar memalingkan wajahnya.

Baru saja John mengangguk, tiba-tiba polisi yang menutup jalan menerima sebuah telepon lalu ekspresi wajahnya pun langsung berubah.

“Kawasan hutan pohon maple runtuh dan menggerakan dan menyentuh beberapa kawasan lainnya. Kaki gunung sekarang juga tidak aman, kapanpun bisa saja tertelan bebatuan yang jatuh. Jadi semua orang harus segera mengungsi!”

Yonas tertegun sejenak, “Tapi putraku, masih belum turun gunung!”

“Turun gunung?” Polisi itu tersenyum dingin lalu berkata, “Sekarang di atas gunung setengahnya sudah runtuh. Sisa kawasan lainnya juga akan segera runtuh, tubuh anakmu itu dari darah dan daging, apa bisa melewati bencana alam ini?”

Yonas bagaimana pun juga adalah anggota dari keluarga Bo. Sebagian besar polisi itu menyadari ucapan yang dia utarakan cukup menyakitkan. Polisi itupun terdiam sejenak lalu menambahkan,

“Tapi, tidak ada yang mutlak! Mungkin dia sudah keluar dan turun gunung dari jalan keluar yang lain. Disini sudah tidak aman, kita harus segera mengungsi. Tuan Yonas, kami mohon anda janganlah mempersulit pegawai seperti kami ini!”

Aroma manis langsung mengalir ke tenggorokan Yonas, di depan matanya menggelap lalu dalam waktu yang cukup lama baru dia bisa menyeimbangkan tubuhnya.

“Om, apa yang dikatakan oleh polisi ini benar juga. Disini sudah tidak aman. Kita antarkan dulu Elaine dan Ibu Bo ke rumah sakit!”

Calen Shen dan beberapa orang lainnya sudah dari tadi tidak ingin terus tinggal di tempat jelek itu. Mendengar ini, dia pun melirik ke Nia Jiang, kedua orang itu pun langsung merangkul Yonas dan berkata dengan suara pelan,

“Benar sekali pa, Dave sudah mengetahui jelas kondisi gunung saat ini, Mungkin saja dia sudah turun gunung dari tadi! Apa kamu tidak khawatir dengan mama?”

“Disini sudah tidak aman. Jika kamu masih tetap disini, di satu sisi menghalangi tugas polisi. Di sisi lain, aku bilang yang paling tidak enak ya. Kalau nanti terjadi sesuatu kepadamu, bukankah malah akan menerima kerugian?”

Satu persatu mencoba membujuk sampai Yonas bersedia naik ke mobil.

*

Di gunung.

Badai hujan mengamuk mengguyur dengan kerasnya di wajah Dave. Gunung berguncang sekali lagi, Dave yang pingsan pun terbangun dalam keadaan masih linglung.

Air hujan yang dingin masuk ke mata Dave, dia mencoba membuka kelopak matanya sehingga dia benar-benar bangun tersadar.

Dave mencoba menggerakkan tubuhnya. Demi menyelamatkan Elaine, Dave tadi rela terhantam bebatuan yang jatuh. Begitu sekarang menggerakkan tubuhnya, otot dan tulang terasa sangat sakit dan seiring dengan sepanjang sarafnya, rasa sakit itu pun menyebar ke seluruh tubuhnya.

Dave merasakan sakit yang luar biasa. Saat inilah baru dia sadar entah sejak kapan, dia sudah duduk bersandar di pohon.

Dalam kesadaran yang redup, Dave tiba-tiba teringat, ketika hampir pingsan tadi, dia melindungi Elaine sampai akhirnya jatuh ke tanah....

Benar sekali, Elaine!

Dave terhentak dan langsung berdiri dari tanah lalu memandangi ke sekitarnya tapi tidak menemukan Elaine.

Sudahlah ini, bahkan mobil Jeep gunung juga tidak ada!

Dave terkejut, dia yang masih sadar berpikir kalau mungkin tadi Elaine bangun lalu dia mengendarai mobil jeep gunung itu dan melarikan diri sendiri!

Pemikiran ini baru saja muncul lalu Dave dengan segera membantahnya sendiri.

Tidak benar!

Luka Elaine infeksi, Pak Tua Zhang sendiri saja berkata kalau waktu Elaine tidak banyak. Jika tidak segera ke rumah sakit, bahkan dia tidak akan bisa bertahan lewat dua puluh empat jam. Jadi mana mungkin ketika dia bangun, dia meninggalkan Dave dan pergi sendiri?

Wajah Dave terlihat pucat diguyur air hujan yang dingin.

Di sekujur tubuhnya, setiap bagian tubuhnya seolah dipasang baru kembali, dan tidak ada satu bagian pun yang tidak sakit, terutama bagian belakang punggungnya, rasanya sakit sekali sampai sudah mati rasa.

“Elaine?!”

Dave meneriakkan memanggil Elaine dengan suara yang sangat keras. Suara itu menggema di pegunungan ini, selain suaranya, tidak ada suara lain lagi.

Dave panik.

Dia sendiri bahkan tidak tahu bagaimana bisa dia ada di belakang pohon besar ini.

Dave pun menyeret tubuhnya yang terasa sakitnya luar biasa dan sulit dikendalikan, Dave berjalan ke tempat sebelumnya.

Mana ada beberapa serpihan batu jatuh. Hujan sangat deras menghilangkan jejak yang tadi dilewati oleh Dave dan Elaine.

Dia menyipitkan matanya lalu memandangi ke tempat awal tadi. Kebetulan gunung terguncang sekali lagi, sebuah batu jatuh di depan mata Dave dan masuk ke dalam lubang air yang sangat besar.

Dave membelalakkan matanya.

Dia merasa ada yang aneh di tempat ini, posisi dari lubang itu....

Adalah posisi dimana dia menghentikan dan memarkirkan mobilnya.

Saat itu demi untuk secepatnya membawa pergi Elaine dari sini, dia dengan tangannya sendiri memindahi bebatuan yang menghalangi jalan. Bahkan bebatuan yang ada di sekitar mobil jeep gunung pun juga sudah tidak ada.

Tapi di sekitarnya, satu batupun tidak ada....

Sepertinya semuanya masuk ke lubang air itu!

Bebatuan yang berat jatuh ke dalam dan tidak mengeluarkan sedikitpun suara. Bisa terlihat jelas lubang itu sangat dalam tak berdasar!

Tubuh Dave jadi dingin, matanya tiba-tiba muncul dan terlintas sebentar bayangan jas hujan merah. Dia pun panik dalam hati, bagaimana pun dia tidak bisa mengabaikannya.

Dave takut Elaine meninggal.

Dave mengeratkan jemarinya lalu menggigit bibirnya yang tipis. Dia khawatir kalau Elaine benar-benar meninggal, maka nanti jadinya dia harus merawat putrinya!

Dan yang semakin dia takutkan nantinya adalah ketika Reece Qin minta bertemu ibunya, dia tidak tahu harus mencarikan ibu Reece Qin kemana!

Iya benar sekali, seperti ini! Hanya seperti ini!

Dave berjalan mendekati lubang itu lalu menyelam, dia langsung melompat ke dalam lubang air yang dalam itu.

Lubang itu sangat besar, di dalamnya berisi air hujan yang banyak sekali. di dalam redup dan kotor sehingga mengganggu penglihatan Dave. Meskipun dia memicingkan matanya dia masih saja tidak bisa melihat jelas di dalam air!

Tidak tahu bagaimana, Dave tiba-tiba teringat dengan ucapan Pak Tua Zhang. Luka Elaine tidak boleh kena air!

Dave menahan nafas dan berputar di dalam air mencari Elaine tapi masih saja tidak bisa menemukan dasar lubang!

Nafasnya semakin lama semakin lemah, Dave pun berenang ke permukaan lalu menghirup nafas sebisanya lalu menyelam lagi.

Lompatan pertama, Dave mencoba mencari Elaine di dalam air tapi dia tidak menemukannya. Lompatan kedua, Dia terus menyelam sampai ke dasar lubang, karena tidak bisa melihat jelas jadi dia merabai beberapa batu satu persatu tapi tetap tidak menemukan Elaine.

Tidak menemukan Elaine, tatapan mata Dave juga sudah tampak bingung. Atau jangan-jangan dirinya salah memperkirakan, Elaine tidak ada di dalam?

Dave memandangi sekitarnya, kawasan hutan pohojn maple ini semuanya adalah pohon, tidak ada satupun tempat orang bisa bersembunyi. Elaine tidak punya kemampuan untuk pergi sendiri dari sini jadi satu-satunya yang bsia menjelaskan hanyalah Elaine jatuh ke dalam lubang air dalam yang seolah bisa melahap orang ini.

Dave ragu sejenak lalu dia sekali lagi berenang menyelam ke dalam.

Tidak dihitung dengan ketika Elaine bangun dan berjalan melewati jalan tadi. Dave menahan nafas beberapa kali tapi tetap saja tidak bisa menemukan Elaine. Jika dia memang jatuh tenggelam di dalam lubang ini, kemungkinan besar dia tidak akan selamat.

Tapi Dave masih saja ingin mencari Elaine sekali lagi.

Sejak setelah mereka menikah, kakek selalu saja merasa kalau Dave selalu memiliki niat jahat terhadap Elaine. Jika dia turun gunung sendirian, mungkin nanti kakek malah mengira dia telah membunuh Elaine dan membuang mayatnya!

Dave mengerutkan kening. Berpikir sampai sini, dia pun membantah kemungkinan Elaine yang dari tadi sudah meninggal jatuh ke dalam.

Setelah mengambil nafas ke permukaan beberapa kali, tetap saja Dave tidak bisa menemukan Elaine.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu