Pergilah Suamiku - Bab 14 Ditentukan Elaine

Bab 14 Ditentukan Elaine

Jika Olivia memiliki otak normal, bagaimana dia bisa melakukan hal yang tidak normal seperti menyuruh dia untuk mencuri pakaian dalam Dave?

Setelah William sudah mengendarai jarak tertentu dari Bay Toon, semakin dia memikirkannya semakin aneh perasaanya. Dia menghentikan mobil di sisi jalan dan mengeluarkan ponselnya. Dia ingin mengirim pesan teks ke Olivia, dengan maksud ingin mengejeknya.


[Olivia, sejak kapan kamu mulai menyukai Dave, mengapa tidak memberi tahu saya dahulu?]


[Aku berpikir kamu bukanlah orang seperti itu. Apakah kamu sangat menyukai Dave? Aku membantumu, terimalah hadiah dari aku, kamu pasti akan sangat puas dengannya!] 


Ketika ponsel Olivia berdering, dia sedang berada di kamar anak-anak rumah Elaine, berjongkok di samping meja kecil. Dia langsung membuka ponselnya ketika ponsel bergetar.

 Melihat pesan teks yang dikirim oleh William, Olivia bingung. Dia baru saja mau menelpon William untuk menanyakan tentang hal celana dalam, Elaine tiba-tiba mendorong pintu dan masuk. Olivia terkejut, langsung mengetuk layar ponselnya dua kali untuk mengunci hpnya dan melihat ke Elaine dengan ekspresi muka yang tidak natural.

Elaine menatapnya dengan curiga dan menyerahkan sebuah bungkusan kepada Olivia. Dia berkata, "Apa yang dikirim William kepadamu, bagaimana bisa sampai padaku?"

Mata Olivia menjadi cerah dan sudut mulutnya diangkat. Dia berpikir bahwa William tidak bermaksud untuk membantunya.

"Elaine, apakah ada pisau?"

Elaine keluar untuk mengambilkan Olivia pisau buah, Olivia langsung membuka bungkusannya dan mengeluarkan barang di dalamnya.

Di dalam kantong plastik transparan, bisa dilihat ada sepasang celana dalam pria.

Suasa hening sekitar dua menit, Elaine baru bisa meredakan kejutan di wajahnya: "Tidak, Olivia, apakah kamu berpacaran sama William? Bukankah kalian berdua itu teman baik?"

Wajah Olivia menjadi menghijau sejenak dan menjadi memerah setelah, akhirnya dia mengerti arti pesan William tadi!

Dia meminta William untuk mencuri sebuah pakaian dalam Dave, jadi William jelas menganggap dia adalah orang tidak normal yang menyukai Dave!

William si bodoh ini, dia benar-benar berpikir matanya ada begitu buruk, sampai bisa menyukai Dave yang mengganti pasangannya bagaikan mengganti pakaian?

Belum lagi Dave itu suami dari teman baikknya Elaine!

Olivia tahu bahwa Dave tidak percaya bahwa Reece adalah anaknya dan dia tahu juga hubungan William sama Dave sangat baik. Oleh karena itu, dia bermaksud menyuruh William mengambil sebuah pakaian dalam Dave untuk membawanya ke rumah sakit dan melakukan tes DNA dengan Reece. Yang diminta Olivia adalah baju dalam, bukan celana dalam!

Setelah membaca hasil tesnya, membuktikan bahwa Reece benar benar adalah anaknya. Dave tidak akan masih berkata tidak mau mengenali Reece.

Olivia tidak bisa mengucapkan kesusahan dihatinya, dia melihat tatapan Elaine yang menjadi semakin aneh, tetapi tidak bisa menjelaskan sekata pun.

Olivia mengigit alistnya berpikir keras, Elaine memutar alisnya dan berkata: "Kamu dan William?"

“Di antara kita tidak ada apa pun!” Olivia ingin pergi sebelum Elaine berkata: “Elaine, aku masih memiliki sesuatu untuk dilakukan, aku tidak bisa temani kamu dan Reece! Aku akan pulang dulu!”

Olivia memasukkan kantong tadi ke dalam kotak dan berkata, "Elaine, jangan terlalu banyak berpikir. Ini adalah pakaian dalam yang dipromosikan oleh selebritas laki laki favorit aku. Aku seorang wanita, terlalu malu untuk pergi ke took dan membeli celana dalam pria, jadi aku menyuruh William membantu aku membelinya.”

Setelah Elaine memasuki keluarga Bo, dia tahu bahwa bagaiman gilanya wanita ketika dia sedang mengejar artis yang dia suka. Elaine tersenyum dan berkata, "Mengapa tidak pernah mendengar kamu mengatakan menyukai artis, siapa artis itu? Artis milik perusaahan keluarga Bo? Perlukah aku membantumu untuk minta tanda tangannya?”

Olivia menuju ke teras dan menggelengkan kepalanya. Dia sambal mengganti sepatunya dan berkata: "Bukan artis milik perusaahan kalian. aku akan pulang dulu."

"Ya, mengemudi dengan aman!"

“Oke!"

Setelah kepergian Olivia, Elaine pergi ke dapur untuk menghangatkan segelas susu dan memberikannya kepada Reece. Reece menyelesaikan semua tugas sekolahnya dan juga minum susu yang diberikan Elaine sebelum berbaring di atas tempat tidurnya.

Setelah Reece tertidur, Elaine menyentuh wajah kecilnya. Reece masih begitu kecil, mata merahnya yang menangis tadi di rumah sakit belum hilang, Elaine merasah sakit hati. Tetapi dia belum bisa mencari solusi agar Dave mau mendengar kata katanya.

Elaine tidak pernah menyesali dengan kemauan dia untuk melahirkan Reece tiga tahun lalu. Karena pada saat itu, dia yakin dia bisa merawatnya dan memberikan semua yang dia inginkan tanpa bantuan orang lain.

Tetapi pada saat sekarang, dia menyadari bahwa tidak sesederhana yang dia kira. Seperti Reece menginginkan ayah, dia tidak dapat memberikannya.

Elaine berdiri tegak. Sebelum berjalan keluar dari pintu, di meja anak-anak Reece, dia melihat foto Dave di bawah sebuah buku. Dia ingat bahwa pakaian di foto itu adalah foto di koran tentang Cindy tinggal di Bay Toon bersama Dave.

Dia berpikir bahwa Reece sembarang membaca koran lagi. Dalam sekejap mata, Elaine hanya merasa bahwa hati terpotong, setelah dia menggeserkan buku diatas foto tersebut.

Memang foto itu dari koran, tetapi foto Cindy dan kata-kata di atas koran sudah digunting oleh Reece. Hanya Dave tersisa di sana. Melihat alis pria itu, wajahnya seakan hanya membiarkan Elaine melihat jarak dari ribuan gunung.

Elaine menekan koran itu dan jantung berkontraksi, dada membentang dan terasa ketidakberdayaan dan rasa sakit yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Keesokan harinya, kantor presiden.

Dave baru saja pindah kembali ke perusaan keluarga Bo dari cabang HK selama satu bulan. Dia masih merasa tidak kenal dengan banyak bisnis perusahaan. Begitu dia memasuki pintu kantor presiden, dia langsung duduk di depan mejanya.

Dia baru saja mengambil dokumen yang di atas meja, pintu kantor presiden berdering.

Tenggorokan tebal Dave bersuara, bibirnya yang tipis berkata : "Masuk!"

Elsa memegang sebuah dokumen di tangannya dan berjalan ke depan meja Dave. Dia menyerahkan dokumennya ke Dave: "Presiden bo, ini adalah proposal bonus departemen pemasaran bulan ini, sedang menunggu persetujuan anda"

 Dave meletakkan dokumen yang ada tangannya di atas meja, mengulurkan tangannya ke dokumen yang diserahkan Elsa. 

Suasana di ruangan itu sunyi, suara yang bisa didengar hanya pada saat Dave membalik halaman dokumen dari waktu ke waktu.

Tatapan Dave terpaku pada nama Elaine. Setelah dia melihat jumlah tiga ratus ribu dollar dibelakang nama Elaine. Alisnya tertekan dan ujung jarinya menunjuk pada Elaine. Dia tertawa dengan dingin: "Jumlah ini ditentukan oleh siapa? Elaine? "

Elsa menunduk sedikit dan berpikir untuk bagaimana menjawab pertanyaan ini.

Tubuh Dave bersandar di punggung kursi yang lebar, wajahnya yang ganteng dan lembut, dengan ekspresi dingin, terutama di mata yang dalam dan gelap itu, semua pikiran itu tampaknya rusak.

Garis bibirnya melipat menjadi sebuah, wanita itu benar-benar sudah berpikir uang sampai gila.

Hatinya melintas tamparan di wajah. Tampaknya tahun-tahun ini, mengambil keuntungan dari identitas dirinya adalah nyonya Bo, Elaine menghasilkan banyak uang dalam perusahaan keluarga Bo. Direktur pemasaran kecil, bonus sebulannya adalah total gaji tiga tahun karyawan biasa!


Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu