Pergilah Suamiku - Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (2)

"Elaine beda sendiri karena dibekingi dan didukung oleh papa, dia merasa sangat kuat sehingga tidak hanya membuat papa menghukum Dave, tetapi sekarang bahkan tidak menghormati ibu." Sesudah itu, Nia menghela nafas, dan kemudian berkata, "Calen, ipar pertama, kita yang sudah kehilangan suami, pasti akan menjadi hambatan dan duri dalam daging buat Elaine, ya kan?"

Calen yang sedang memegang ibu Dave, Dia bisa merasakan tubuhnya sedikit gemetaran karena marah, Mendengar Nia bilang begitu, dia tidak bisa menahan diri untuk menambah bahan bakar ke dalam api.

"Benar, Bu. Apakah nanti adik ke empat akan menjadi penguasa di keluarga ini? Aku memang tidak pintar ngomong, Aku tidak tahu sudah berapa kali menyinggung perasaannya, Apakah kelak masih ada tempat bagiku di keluarga ini?"

"Adik kedua, Adik ketiga! Situasi sudah panas begini, kalian berdua masih di sini untuk menambah masalah?" Wini berkata lagi: "apakah kalian ingin membuat ibu marah sampai sakit, kalian baru puas?"

Calen ingin mengatakan sesuatu lagi, Dia mengangkat matanya dan menatap garis pandang dingin dan acuh tak acuh dari Elaine, Jantungnya bergetar, mulutnya terbuka, dan dia mengigit bibirnya.

Bagi Calen dan Nia, Elaine adalah wanita gila, siapapun akan digigit olehnya!

Tapi karena aib mereka ada ditangan Elaine, Meskipun mereka tidak ingin Elaine lebih enak, Nia dan Calen tidak berani berbicara lagi!

ibu Dave menerima interaksi mereka dan merasakannya kekuatan tangan Calen menjadi lebih besar, dan wajahnya menjadi pucat.

ibu Dave berada di posisi atas selama bertahun-tahun, Terlepas dari beberapa pertengkaran dalam hidupnya dan Ayah Dave, tidak ada yang berani tidak menghormatinya!

Sekarang Elaine tidak hanya mempermalukanya di depan menantunya, bagaimana ibu Dave mampu menanggung amarah ini?

"Bagus! Apakah kamu sedang memberi aku pelajaran?"

Elaine mengambil napas dalam-dalam dan meluruskan punggungnya untuk melindungi Reece di belakangnya.

"Aku tidak berani, tetapi Reece belum pernah pulang ke rumah tua ini selama tiga tahun, Hari ini, dia juga ditarik pulang oleh Dave, aku harap ibu bisa meminta maaf kepada Reece dan menjadi penatua yang baik."

"Bu! Elaine sekarang berani meminta Anda untuk meminta maaf, kelak mungkin akan mengusir aku dan ipar tiga?"

"Itu benar, adik ke empat, apakah kamu tidak keterlaluan? Tidak peduli apa kata ibu, kita sebagai generasi muda, harus menerimanya! Selain itu, bukankah ibu marah karena Dave dihukum papa karena kamu, bahkan kita tidak bisa memanggil dokter? "

"Apa sebenarnya tujuan kamu mengajukan permintaan seperti itu pada ibu?"

Calen tampaknya berbicara dengan Elaine, tetapi pada kenyataannya, dia mengatakan tentang Dave, yang membuat ibunya lebih marah.

"Ya, ya! Kamu hebat! Kamu minta ibu mertuamu untuk membungkuk dan meminta maaf kepada anak haram ini?"

Bulu mata Elaine bergetar, dan semua ekspresi di wajahnya memudar, Tetapi dia berdiri di depan ibu Dave dengan sikap keras kepala, dengan jendela di belakangnya, menutupi sebagian cahaya di depan matanya.

Dari sudut pandang ibu Dave, hanya bisa melihat wajah Elaine, terbenam dalam kabut panjang!

Bibir Elaine bergerak dan berkata, "jika ibu menghina anakku seperti ini, aku bisa pergi ke ruang kerja sekarang dan melaporkan ini kepada papa."

ibu Dave segera menatapnya dengan mata besar, dia dengan wajah tidak percaya menatap Elaine, bertanya: "apa maksudmu ?! Aku sudah begitu tua, Apa kamu mau Ayah Dave hokum aku dengan hokum keluarga juga?"

ibu Dave terus mencibir dingin!

Dia waktu itu dibujuk oleh wanita seperti ini dan mengijinkan dia menikah dengan Dave!

Sekarang keluarga ini, hanya karena beberapa kata-kata dari Elaine, sudah membuat suasana menjadi kacau balau dan keributan yang tak henti-hentinya!

ibu Dave sangat menyesalinya!