Pergilah Suamiku - Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (2)

Pada saat Reece berbicara, dia akan menatap ke Dave dari waktu ke waktu, seolah-olah sangat takut Dave tidak mau setuju.

Dave memijat dahinya, itu saja?

Dia menyentuh dagunya sendiri, apakah anak haram ini merasa takut karena melihat foto dan piala Dave?

Dave terlihat seperti orang yang bisa memukul anak?

Dave tertawa, tidak hanya tidak memukul anak, dia juga tidak akan menyentuh wanita! Kalau tidak, mana mungkin dia masih akan membiarkan Elaine hidup bahagia begitu banyak tahun setelah dia mengusir Jenny?

Lucu!

Karena pertanyaan Reece terlalu banyak, Dave berpikir lebih bagus kalau anak haram ini takut kepadanya, daripada dia terus tanya ini dan itu!

Dave tidak memiliki begitu banyak waktu untuk membahas hal-hal yang tidak penting dengan anak Elaine .

Dave melihat ke wajah Reece yang putih tanpa ekspresi dan berkata dengan kecepatan yang lambat : "Harus lihat kondisi juga"

Dave duduk di tempat utama yang membelakangi cahaya matahari, bulu matanya menutupi tatapan di dalam matanya tidak terlihat jelas, tetapi itu malah membuat orang merasakan rasa tertekan yang tidak bisa di jelaskan, di lihat dari sudut pandang Reece, sepertinya Dave merasa tidak begitu bahagia.

Reece menggerakan bibirnya, tetapi akhirnya tidak berkata juga.

Pada saat melihat ke Reece, Dave juga melihat bubur di dalam mangkuk Reece yang tidak berkurang, Dave memijat dahinya dan berkata : "Cepat makan, nanti bibi Chen akan mengantar kamu ke sekolah!"

Sambil berkata, Dave mengeluarkan ponselnya.

"Papa, apakah kamu lupa? Hari ini adalah Sabtu, aku tidak perlu sekolah!" Setelah berkata, Reece melihat ke wajah Dave dengan gugup : "Selain itu........."

Gerakan tangan Dave yang memegang ponsel berhenti, dia meletakkan ponselnya di atas meja dan mengetuk beberapa kali.

Semalam dia masih ingat hari ini adalah Sabtu, tetapi dia lupa setelah tidur, bukannya ini semua salah Elaine dan anak haram ini?

Alis Dave mengerut, dia menghabiskan sisa bubur di dalam mangkuknya dan melihat ke Reece : "Selain itu apa?"

"Papa, masalah semalam belum diselesaikan, guruku sudah berkata, kalau Senin ini orang tua tidak pergi ke sekolah, Reece sudah tidak perlu pergi ke sekolah lagi"

Reece masih memikirkan tentang masalah Dave tidak menjanjikan bahwa Dave tidak akan memukul dia, Reece takut Dave mengira dia bukan anak baik, secara tidak sadar, kedua tangan Reece menyatu dan dia berkata dengan lambat.

Luka di kepalanya masih ada, sehingga penampilan Reece detik ini terlihat sangat sedih dan kasihan.

Dave menangis dengan suara rendah di dalam hatinya.

Dasar!

Apa maksud anak haram ini?

Dia menyuruh Dave untuk pergi ke sekolah dan menemui gurunya?

Apakah Elaine bodoh? Mengapa dia membiarkan anaknya pergi ke sekolah seperti ini?

Anak haram ini baru tiga tahun, dia membuat salah dan mereka juga sudah tanggung jawab, mengapa pihak sekolah masih berkata tidak mengijinkan dia sekolah?

Dave merasa sangat marah di dalam hatinya, setelah beberapa saat dia baru teringat.

Tidak benar!

Anak haram ini bukan anaknya, mengapa dia harus merasa marah karena kata-kata anak haram ini?

Lagian sekarang Elaine juga sudah baik-baik saja, mengapa dia masih harus merisaukan masalah anaknya?

Elaine hanya pingsan karena kecapekan, dia tidak mati, Dave tidak percaya Elaine tidak bisa mengantar anak haram pergi sekolah hari Senin nanti?

Kalau Reece memang tidak bisa sekolah lagi, yang harus sakit kepala adalah Elaine, tidak berhubungan dengan Dave!

Ekspresi Dave terlihat dengan lega, ponselnya yang berada di atas meja berdering ketika dia belum sempat berkata, perhatian pria itu kemudian bergeser dan melihat ke layar ponselnya.