Pergilah Suamiku - Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (1)  

Tempat ini tidak besar, karena pria ini melampiaskan amarahnya, dia menghembuskan udara, membuat Elaine menghisap udara itu, dan wajahnya berubah ungu gelap.

Dave benar ingin mencekiknya?

Salah, tiga tahun yang lalu, Dave sudah ingin mencekik mati diriya!

Mata Elaine berlinang air mata.

Reece yang masih memegang ice cream pembelian John ditangannya, kembali ke tempat semula di rumah sakit, dan tidak bisa menemukan Dave dan Elaine.

“Papa dan mama pergi kemana?”

Dia mengerutkan kening dan tampak sangat tidak senang.

John berpikir sejenak, lagian ada yang mau dibicarakan Dave dan Elaine, dia menggandeng tangan Reece ke pinggiran tangga.

Setelah melewati jalan setapak yang penuh tumbuhan hijau, ice cream yang di makan Reece meleleh dari tangannya dan jatuh ke lantai, John terkejut dan melihat kelantai, tangan Reece sudah lepas dari genggaman John.

Dia berlari pergi kearah Elaine dan Dave, matanya berlinangan air mata, dan tangannya yang chubby menarik Dave sekuat tenaga: “Papa, papa! Jangan pukul mama!”

Teriakan Reece kali ini menyadarkan Dave, kesadisan mata pria ini berkurang, dia menarik tangannya kembali, melihat Elaine yang dicekik dirinya sendiri hingga tersisa sedikit nafas.

Tiba-tiba Elaine kehilangan keseimbangan jatuh ke lantai, Elaine yang tanpa perlawanan di cekik Dave batuk tersedak-sedak.

Kalau bukan John yang datang memapah Elaine, dia pasti tidak bisa terlepas dari rasa malu ini.

Sebelum bernafas normal Elaine batuk beberapa kali, tenggorokannya kering, dan trakeanya sakit, ini mengingatkan Elaine apa yang barusan terjadi adalah benar!

Dia yang masih belum sadar, Reece sudah menangis terseduh-seduh.

“Mama, kamu membohongiku lagi, papa benar memukulmu, papa sudah tidak mencintai kita lagi, Reece ini anak haram……”

Mata Reece berlinangan air mata, mungkin karena terlalu sakit hati, matanya berubah merah, wajah kecilnya yang putih berubah sedih karena dibohongi.

Emosi anak-anak tidak bisa disembunyikan, Elaine yang melihatnya hatinya perih, matanya juga penuh kabut!

Baru saja mau menjelaskan, John sudah duluan marah pada Dave: “Dave,kukira apa yang ditulis dikoran hanya salah paham, tidak kusangka kamu benar-benar orang hina! tidak peduli kesalahan apa yang dilakukan Elaine, tidak seharusnya kamu main tangan!”

Dave tersenyum sinis, gigi putihnya terkena pantulan sinar cahaya pintu exit rumah sakit.

“Direktur John urus saja masalahmu, istriku, mau kuapakan terserahku, tidak usah kamu ajari!”

Nada bicara Dave sedikit sok, malah membuat John tersedak.

Tapi Reece malah salah paham, meremas-remas jari-jarinya menangis dalam dekapan Elaine, air matanya terus berlinangan keluar, dia menangis terseduh-seduh, menangis hingga hati Elaine hancur berkeping-keping.

Dia baru sadar membujuk Reece: “Sudah sudah, jangan nangis, anak bodoh, kamu salah lihat, ada benda di leher mama, papa hanya membantu mama mengusirnya saja.”

Reece menangis menatap Elaine dengan tatapan penuh ragu.

Elaine menjulurkan tangan tidak berdaya menyeka air matanya dan berkata, “Bukankah sudah mama jelaskan alasannya padamu sebelumnya? Dan kamu sudah berjanji pada mama, tidak akan salah paham pada papa lagi, kamu sudah lupa ya?”

Reece menggeleng.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu