Pergilah Suamiku - Bab 216 Adik Ipar Keempat, Jangan Dengarkan Omong Kosong Anak Kecil

“Sudah selesai?”

Calen mengangkat sudut bibirnya, perkataannya menarik perhatian semua orang yang sedang berada di ruang tamu.

Ibu Bo melihat ke arah Elaine dan tatapannya menjadi terhenti.

“Kamu berencana untuk pergi?”

Saat Elaine ingin menganggukkan kepala, Reece yang bersandar di bahunya tiba-tiba bergerak.

Dia menegakkan tubuhnya dan sorotan matanya tepat bertemu dengan tatapan Calen, tubuhnya menjadi menyusut, tangannya dengan erat merangkul leher Elaine.

Dalam sekejap Reece langsung menangis.

“Mama, dia memukulku!”

“Aku takut!”

Suara anak kecil tersebut tiba-tiba menyebar di ruang tamu, walaupun Reece baru berumur tiga tahun, namun ia sudah dapat berbicara dengan jelas, walaupun suaranya terdengar sedikit serak, namun itu tidak mencegah orang-orang mendengar dengan jelas apa yang dikatakannya.

Terutama Elaine, tubuhnya menjadi tegang saat mendengar perkataan anaknya.

Tidak ada yang berbicara, Reece mengeluarkan tangan dan menunjuk ke wajah kecilnya yang merah dan membengkak: “Mama, wajah Reece dipukul oleh wanita jahat ini! Rasanya sangat sakit!”

Sorotan mata Elaine langsung terfokus pada wajah Reece.

Dengan kulitnya yang putih, warna merah dan bengkak di wajahnya bahkan bekas jari di beberapa bagian terlihat begitu jelas, samar-samar terlihat sedikit memar, sehingga membuat orang merasa sangat kasihan saat melihatnya!

Elaine memiliki kesan terhadap bekas tamparan ini, saat dia menemukan Reece di pabrik mobil yang sudah tidak digunakan, di wajahnya telah ada bekas ini!

Saat itu dia mengira penculiklah yang memukulinya….

Dia seorang diri dengan susah payah merawat Reece hingga sekarang ini, dirinya saja tidak tega untuk memukulinya, sedangkan Calen berani?

Elaine tercengang, dia menatap Reece dengan lekat.

Dia menangis dengan wajah kecilnya yang sudah terlihat kusut, dari matanya terlihat dia mengalami ketakutan yang tidak sedikit, dia terlihat tidak berbohong!

Elaine memeluk tubuh Reece dan menggoyang-goyangkannya, sorotan matanya dengan tajam melihat ke arah Calen.

Dan….

Saat Reece berkata, wajah Calen menjadi pucat dalam seketika.

Dari raut wajahnya terlihat sedikit menghindar: “Adik Ipar keempat , kamu jangan dengarkan omong kosong anak kecil!”

“Aku rasa anakmu benci kepadaku, menyalahkanku karena masalah aku mendorongmu dari atas gunung!”

“Adik Ipar keempat , walaupun aku bukan orang yang terlalu baik, tapi juga tidak akan melampiaskan amarah kepada seorang anak berumur tiga tahun!”

Bola mata Elaine bergerak, sudut bibirnya memancarkan aura dingin.

“Kakak ipar ketiga tidak perlu buru-buru, Reece belum menyelesaikan perkataannya!”

Tenaganya memeluk Reece semakin erat, dia menundukkan kepala memandang Reece yang berada dalam pelukannya, dengan suara rendah bertanya: “Reece, kamu beritahu mama, dimana bibi ketiga memukulmu, mengapa dia memukulmu?”

“Kamu yakin tidak salah menunjuk orang?”

Saat Elaine berkata, raut wajah Calen menjadi berubah, dia sama sekali tidak memberikan Reece kesempatan untuk berbicara, ia segera mengulurkan tangan menarik Ibu Bo , dengan panik berkata:

“Ma, kamu lihat Adik Ipar keempat , ingin menyalahkanku tanpa sesuatu yang jelas!”

“Saat pergi menyembahyangi David, selain menjawab panggilan telepon saat perjalanan, sisanya terus bersamamu, aku memukuli anak Elaine atau tidak, kamu tahu akan hal itu!”

“Ma, sebenarnya apa maksud Elaine, jangan-jangan dia juga menginginkan nyawaku!”

Calen semakin berkata, tubuhnya semakin dingin.

Sebelumnya di atas gunung saat sedang melakukan transaksi dengan bos Kikin, dia menyeretnya ikut terlibat untuk ketenangan dirinya!

Jalang yang dibawa oleh Elaine ke dalam Keluarga Bo ini, sungguh telah melihat rupa aslinya!

Awalnya dia melakukan hal ini telah membuat hatinya merasa bersalah, dan tidak mudah Dave telah dijadikan kambing hitam, apabila orang seperti dia ketahuan melakukannya, Yonas pasti tidak akan melepaskannya.

Karena Elaine tidak ingin membantu memohon belas kasih untuk Dave, Ibu Bo sejak awal sudah tidak senang terhadapnya, ia menatap Elaine dengan kejam dan bertanya dengan dingin:

“Elaine, apakah kamu berencana untuk membuat Keluarga Bo hancur berantakan?”

“Kamu pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi!”

Dengan amarah besar dia menunjuk ke pintu utama vila, Elaine tidak bergerak bahkan ekspresi wajahnya juga tidak berubah!

“Ma, aku akan pergi setelah menanyakan beberapa pertanyaan kepada kakak ipar ketiga!”

Setelah berkata, Elaine menepuk-nepuk Reece dengan suara rendah berkata: “Reece, apakah kamu masih ingat dengan pertanyaan mama tadi?”

Reece menganggukkan kepala, dia menyeka air mata dengan tangannya lalu berkata: “Mama, dia memukulku di atas gunung!”

“Aku dan Papa sedang bermain petak umpet, lalu dia membawa Paman Shen bertiga berjalan kemari!”

“Dia memukulku! Dia berkomplotan dengan orang-orang jahat itu!”

Suasana tiba-tiba menjadi serius.

Tadi Elaine dihalangi di mulut tangga yang berjarak tidak jauh dari ruang baca, saat Reece telah selesai menjawab pertanyaannya, pintu ruang baca tiba-tiba terbuka dari dalam.

Yonas memegang cambuk dan berdiri di depan pintu, sorotan matanya melihat-lihat di kerumunan orang lalu berhenti pada Calen Shen.

Calen merasa takut hingga gemetar, tanpa sadar dia menatap kejam Reece sekilas.

“Kamu anak haram, kamu berbicara sembarangan, masih kecil tapi tidak belajar sesuatu yang baik malah belajar memfitnah orang, aku akan merobek wajahmu!”

Sambil berkata dia menyerang ke arah Elaine.

“Plak!”

Terdengar suara tamparan di wajah, kemudian suasana menjadi hening kembali.

Elaine terlalu menggunakan tenaga sehingga tangannya terasa sedikit mati rasa, tatapan matanya begitu dingin.

Calen menutupi wajahnya, dengan tidak percaya melihat Elaine: “Kamu…kamu berani memukulku?”

Memukul dia?

Sekarang Elaine ingin sekali membunuhnya!

Awalnya mengira masalah Reece diculik hanya berhubungan dengan Dave, sepertinya masalah ini tidak semudah itu!

Calen dan Dave sama saja, sama-sama kotor!

“Reece tidak pernah berbohong, apakah kakak ipar ketiga dapat menjelaskannya kepadaku, ada begitu banyak orang yang pergi menyembahyangi abang ketiga, mengapa Reece mengatakan bahwa kamu yang melakukannya?”

Napas Calen Shen menjadi lemah.

Perkataan Elaine begitu ringan, namun tidak tahu kenapa punggung Calen seperti terdapat sebuah lapisan dingin yang menekannya hingga membuatnya gemetar!

“Saat peringatan hari kematian abang ketiga, kamu tidak sembahyang dengan baik malah membawa orang asing ke aula leluhur keluarga Bo dan menculik Reece, apakah kakak ipar ketiga tidak perlu memberikanku sebuah penjelasan?”

Yonas melotot kepada Calen, berteriak: “Apakah benar yang dikatakan oleh Elaine?”

Calen menggelengkan kepala: “Tidak! Tidak! Kamu berbicara sembarangan!”

“Elaine, apa yang dikatakan oleh anakmu ini apakah kamu sudah mengajarinya terlebih dahulu?”

“Masalah ini tidak ada hubungannya denganku, kamu jangan memfitnah orang!”

Suara di ruang tamu terus menyebar hingga ke ruang baca.

Di kepala Dave penuh dengan keringat dingin, di antara hidungnya tidak ada yang lain kecuali bau darah yang begitu kuat!

Telinganya berdengung.

Dave juga mendengar perkataan Reece.

Dia tiba-tiba tersentak dan tersenyum mencibir.

Mengapa masalah penculikan ini berhubungan dengan Calen?

Bukankah Elaine bersikeras mengatakan bahwa Dave yang telah menyuruh orang untuk menculik Reece, juga Dave yang telah meminta penculik tersebut untuk membunuh Reece?

Dan masih ada perkataan Reece.

Sebenarnya Elaine sebelumnya telah mengajarinya berapa kali?

Saat bermain petak umpet dengannya, Calen Shen membawa orang ke sana, hanya dengan perkataannya yang mudah, membuat Dave menjadi tersangka penculikan Reece!

Dave mengutuk pelan.

Hanya karena memberi anak makan eskrim lebih banyak saja, ternyata dia begitu pendendam?!

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu