Pergilah Suamiku - Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (2)

Dia ingat itu tadi malam, setelah dia menyelamatkan Elaine dari supir taksi dan mengirimkannya ke rumah sakit, dokter dan perawat di rumah sakit yang bobrok itu memaksakan sebuah status pasien untuknya.

Istri yang teraniaya!

Percakapan mereka masih terngiang-ngiang di telinga Dave, terutama dokter itu, dia menganalisa dengan seksama, analisisnya mempunya dasar, seolah-olah Dave telah menganiaya Elaine.

"Papa?"

Reece memanggil lagi, dan Dave menundukkan di kepalanya, matanya dingin seperti salju musim dingin dan pandangan itu membuat hati Reece tidak nyaman!

Panggilan dari si kecil, wajah Dave terlihat tidak sabar dan menjawab: "Ada apa?"

Reece merasa tidak nyaman, walau dia masih kecil, tapi dia juga dapat melihat bahwa Dave tidak terlalu menyukainya.

Bibirnya bergerak, tapi tidak berbicara, dan menatapnya dengan sepasang matanya yang hitam seperti anggur.

Inilah sebabnya mengapa Dave tidak suka anak-anak, sudah ditangggapi tapi malah didiamkan, jawab salah, tidak jawab lebih salah lagi!

Di otak Dave, selalu terlintas luka di tubuh Elaine, dan keningnya berkerut.

Meskipun cedera pada Elaine tidak ada hubungannya dengan dia, dia tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain.

Kalau misalnya Reece juga melihat luka pada tubuh Elaine, dan dia juga berpikir kalau dia yang menyiksa Elaine, bagaimana?

Pria itu melirik Reece lagi. Sifat anak ini yang sangat melindungi, dia juga tahu, kalau dia melihat Elaine yang terluka parah dan hampir mati. Dia mungkin akan menyalahkan dan bertarung dengannya!

Kenapa dia harus mengatakan padanya dan mencari masalah untuk dirinya sendiri?

Lebih baik menunggu Elaine sadar dan menjelaskan sendiri kepada anak ini.

Bagaimanapun, cara menipu Elaine selalu brilian. Selalu ada cara untuk mengatasinya di sini.

Kebetulan dia juga tidak perlu repot-repot untuk memeras otaknya!

Dave mengerutkan keningnya dalam-dalam dan menunjuk ke arah sofa di ruang tamu. Dia berkata, "Kamu tunggu di sana, mamamu akan menjemputmu dalam waktu dua jam!"

Setelah itu, Dave mengaitkan kancing paling atas kemejanya dan berjalan menuju gerbang villa.

Ketika Reece mendengar kata-kata Dave, wajahnya tersenyum dengan senyuman yang tulus dan memancarkan cahaya yang menyala di interior yang redup disana.

Dave dalam berdiri di teras berganti sepatu, dan ketika dia melihat senyum di wajah Reece, gerakan mengganti sepatunya terasa seperti gerakan slow motion.

Oh!

Ketika mendengar Elaine akan datang untuk menjemputnya langsung begitu bahagia?

Reece tidak tahu apa yang dipikirkan Dave di dalam hatinya. Dia dengan kaki kecilnya berjalan dan mengikuti Dave ke teras. Dia menatap dengan senyum yang bisa indah seperti bunga yang baru mekar dan menyejukkan hati, mengatakan: "Lalu Papa mau pergi kemana sekarang ?! Apakah Papa akan menjemput mama sekarang? "

Ketika Reece selesai bertanya, Dave baru saja selesai mengganti sepatu dan hanya tersenyum dingin padanya.

Dia menjemput Elaine?

Reece tidak gila, kan?

Apakah dia terlihat seperti sangat menyukai Elaine?

Dave

Dave tidak menjawab Reece, dia hanya mengulurkan tangan untuk membuka pintu, dan berencana pergi ke garasi untuk mengambil mobil dan mencari William untuk pergi minum.

Tapi dia baru saja mau bergerak, Reece mengejarnya lagi.

"Papa….. Papa, Si Gendut yang semeja dengan aku pernah bilang kalau Papanya tiap hari mengantar dan menjemput mamanya pergi dan pulang bekerja, sangat memanjakan mamanya. Papa, apakah mama masih bekerja lembur di kantor? Papa, apakah Papa sedang memanjakan mama sekarang ?!"

Dave yang sedang melangkah maju langsung terpaku sekarang!