Pergilah Suamiku - Bab 104 Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?

Apakah waktu itu dia tidak paham?

Lelaki tua itu sudah berumur, otaknya sudah mengalami kesulitan, nantinya yang teraniaya hanyalah putra yang tidak dicintainya?

Ambil contoh kejadian tadi, dia tidak salah bicara, hanya saja dari awal Reece memang bukan anak mereka!

Tapi hanya kelewatan sedikit saja, dia langsung marah sebesar ini!

Jika dia benar-benar melecehkan istrinya, apakah lelaki tua itu benar-benar berniat membunuhnya?

Ini sangat aneh, Elaine sebaik ini?

Yonas sangat terpesona oleh Dave, dengan wajah gelap membuka pintu ruang kerja, beranjak keluar dan pergi ke lantai 2.

Ibu Bo melihat Yonas keluar, tanpa sadar dia mengarahkan kaki ke ruang kerja, berjalan kesana untuk melihat keadaan Dave.

Yonas memulai dengan sangat keras, tanpa tahu keadaan Dave sekarang, Ibu bo baru memulai gerakan dan langsung ditarik oleh Elaine: “Mama, izinkan aku masuk saja.”

Ibu Bo ragu-ragu, bahkan menatap Elaine dengan curiga.

Yonas memukul dave karena masalah pelecehan istrinya, sangat jelas, yang mengetahui permasalahan dan bisa menjelaskan hanya Dave dan Elaine.

Bocah bodoh itu sangat keras kepala, mulutnya lebih keras dari batu, dia meyakinkan bahwa dia benar-benar melecehkan istrinya. Setiap kata yang dia katakan dari mulutnya bisa membunuhnya!

Dia juga mendengar saat Yonas meninggalkan tempat kerja, hanya berharap Elaine bisa membujuknya.

Kalau tidak, ketika Yonas turun dia akan terus memukuli Dave.

Berpikir seperti ini, membuat ibu memilih untuk kembail, menatap Elaine yang menggangukkan kepala, “Baiklah, kamu saja yang pergi! Bujuk Dave untuk mengalah dengan Ayahnya.”

Bibir Ibu yang tipis bergetar saat berbicara, menarik nafas dan berkata lagi: “Elaine, kamu membujuknya dengan baik ya, masalah yang dulu aku tidak akan menyelidikinya lagi.”

Elaine mengganguk.

Dia mengerti maksud Ibu Bo, dia mengulurkan tangan dan mengendong Reece yang berdiri, dan menyodorkan ke Ibu Bo: “Mama tolong jaga Reece dahulu.”

Ibu Bo mengambil tubuh Reece yang gemuk itu, dan menggangukkan kepala kepada Elaine.

Dia ingin Elaine masuk dengan cepat, diwaktu ini, tentu saja apa yang dikatakan Elaine itu yang dilakukan !

Elaine mengambil nafas.

Ibu mertuanya memiliki mulut beracun, tetapi bagaimanapun juga, putranya sangat butuh!

Elaine jugalah seorang Ibu, jika bertukar posisi, masalah ini dilimpahkan kepadanya, Elaine belum tentu bisa lebih baik dari Ibu Bo!

Selain itu, Ibu Bo juga tidak pernah melakukan hal yang kelewatan.

Menitipkan Reece ke Ibu Bo, Elaine sangat tenang!

Dia sedang mengkhawatir kan 3 sodara ipar keluarga Bo, terlebih Calen dan Nia .

Bukan hanya mulutnya beracun tapi hatinya juga buruk!

Elaine tidak banyak berurusan dengan mereka, tetapi juga jelas bahwa Calen dan Nia tidak akan menahan banyak keluhan karena si kecil Reece!

Kata-kata mengerikan itu hilang!

Mata Elaine perlahan menatap Calen dan Nia sebelum dia berjalan menuju ruang kerja!

Bayangan tubuh Elaine pergi, Calen berkata dengan senyuman dingin: “Tatapan macam apa itu adik? Benar-benar memperlakukan anaknya seperti bayi, siapa yang tidak ingat?”

“Mama, tinggalkan saja dia, tunggu dia mendapat jalan, bukankah dia akan mengendalikanmu?”

Ibu Bo menatap tajam mata Calen.

Calen merasa diperlakukan salah, baru akan membuka suara, tiba-tiba dia dibuat tertahan oleh Wini Fang: “Sekarang hati Mama sedang berantakan, tidak bisakah kamu diam agar Mama bisa tenang?”

“Ada masalah apa silahkan katakan saat masalah Adik keempat selesai, apa ini mempersempit kamu?”

Dia menatap Ibu Bo sesaat, dan membuang pandangan ke Wini !

Ketika Ini terjadi sekarang, dia tidak percaya bahwa saudara iparnya ini tidak terburu-buru, berakting seolah-olah orang baik, dalam hati masih berpikir cara untuk mengutuk Elaine.

Huff! Masih berani mengajariku!

Jika bukan karna tangan Elaine, Dave sudah kena pukulan Ayahnya, Hati Ibu sangat kacau, dia akan menghantui Ibu dan membiarkan Elaine menderita!

Jangan berpikir bahwa hanya dengan mendapatkan beberapa cambuk masalah akan selesai, dia tidak akan menyerah!

Calen memegang tangan Wini dan mengajaknya duduk di sofa dengan amarah.

Saat Elaine membuka pintu, pandangannya tepat pada punggung Dave yang berdarah.

Bau darah di ruangan itu sangat berat, lampunya sangat terang, mata Elaine terpaku dengan luka dave yang sangat dalam, bahkan itu lebih mengerikan!

Hati Elaine berdegup kencang, dia membuka tutup matanya.

Dave berlutut di ruang kerja dengan punggung menghadap Elaine. Kemeja putihnya berlumuran darah dan tidak bisa melihat jejak warna. Kepalanya berkeringat.

Elaine menepuk-nepuk lengannya, AC diruangan itu menyala, dan ruangan ini tidak panas, yang bisa membuat dia berkeringat sehebat ini pasti karena sakit yang luar biasa ini!

Tapi selepas suara gumaman yang keras yang terdengar dari luar, dan menyangkal kata-kata Yonas dengan keras, Elaine tidak mendengar suara tangis kesakitan.

Aku pikir itu adalah Ibu Bo yang menekan Dave, atau bahkan memikirkan dalam hati, Dave adalah anaknya Yonas, dia tidak mungkin benar-benar memukuli Dave sampai mati.

Sudut mulut Elaine bergerak, dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Dave tau ada bayangan diatas kepalanya, dia kira Yonas sudah kembali, tapi tidak melihat orangnya bergerak maju, diapun melirik kesamping.

Yang dilihat adalah Elaine, tubuhnya kaku, sekarang Elaine melihat kejadian tragis ini, hatinya senang bukan?

Raut wajah Dave meredam, sebenarnya ketika Yonas meninggalkan ruang kerja, dia tidak mencoba bangkit, takut kalau Yonas kembali dan tetap menyuruhnya terus berlutut.

Tindakan itu membuat luka bolak-balik, nantinya masih dia yang menderita!

Jika dia tau lebih awal bahwa Elaine akan masuk, apapun sakitnya Dave akan tetap bangkit!

“Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?”

Mulut Dave agak kaku, dan dia menatap mata Elaine, melemparkan lapisan mendung tebal.

Elaine mengerutkan keningnya.

Masalah sudah beranjak sebesar ini, tapi sikap Dave masih saja tidak berubah.

Elaine menggigit lidahnya, menatap Dave dan berkata: “Dave, kamu tidak usah menyindirku seperti ini. Di kantor, aku adalah Direktur itu benar, tapi dirumah aku tetap Nyonya Bo.”

Dave mengerutkan keningnya, dengan senyuman dingin berkata: “Nyonya Bo, huh…”

Jadi maksud dari perkataan Elaine adalah untuk memanggilnya Nyonya Dave dikemudian hari?

Begitu pelecehan terhadap istrinya keluar, gimmick berita yang cukup besar keluar!

Masalah ini, Elaine tahu persis apa yang terjadi!

Malam itu, dia terluka oleh pukulan, tapi yang memukul bukan dia! Melainkan adalah supir taksi!

Dia hanya perlu menjelaskan ini kepada laki-laki tua ini, dan Dave tidak akan mendapat cambukan.

Huff, Bukankah dia suka dia mati? Ada apa sekarang? Berbalik, dan enggan melihatnya tercambuk, rela membiarkannya hidup!

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu