Pergilah Suamiku - Bab 215 Mama, Ada Suara Apa Di Luar

“Tidak peduli betapa marahnya kamu, demi kamu, ayah sebelumnya telah menarik tim penyelamat adik keempat, apakah dengan begitu masih tidak cukup untuk melampiaskan amarahmu?”

“Kamu jangan tidak tahu diri!”

Mendengar perkataan tersebut Elaine menjilat sudut bibirnya.

Dia masih memakai pakaian rumah sakit. Ia mengeluarkan ponsel dari saku atas dan meletakkannya di atas meja.

Tatapannya sangat kosong: “Ma, di dalam ponsel terdapat rekaman suara Dave!”

“Coba kamu dengarkan dengan seksama!”

“Papa ingin menghukum Dave, ini bukan ide dari aku, dia sendiri tahu batasnya!”

“Dan aku…maaf, aku tidak bisa meminta belas kasih untuk seseorang yang menginginkan nyawaku dan nyawa putriku!”

Beberapa orang saling memandang.

Wini Fang adalah orang yang pertama bereaksi, ia mengambil ponsel dan mencari rekaman yang dikatakan oleh Elaine.

Dalam waktu yang begitu singkat, Elaine sama sekali tidak mempunyai kesempatan mencari orang untuk bekerja sama, itu berarti apa yang dikatakannya adalah kenyataan!

Wajah Ibu Bo menjadi pucat, tubuh dan hatinya menjadi gemetar.

“Elaine, kamu jangan tidak tahu malu, bukankah kamu dan Reece baik-baik saja?”

“Keluarga Bo juga tidak pernah memperlakukanmu dengan buruk….”

Tidak menunggu Calen menyelesaikan perkataannya, Elaine dengan cepat bangkit dari sofa.

Raut wajahnya kelihatan serius: “Ma, kalau tidak ada urusan lain lagi, aku akan pergi ke atas melihat Reece!”

“Dia ketakutan dan tidak bisa jauh dariku!”

Selesai berkata, Elaine tidak mempedulikan Ibu Bo lagi langsung memutar badan naik ke atas.

Dia sungguh tidak nyaman berada di ruang tamu Keluarga Bo ini!

Dia takut apabila dia berada di sana lebih lama lagi, maka dia akan merubah pemikirannya karena perkataan orang-orang tersebut!

Dave begitu membencinya, apabila tidak membiarkan dia merasakan sedikit pelajaran, Elaine takut kalau Dave akan memarahi Reece lagi!

Dan dia hanya memiliki Reece saja.

Saat melewati ruang baca, Elaine melihat sekilas dari sudut matanya ke arah pintu yang tidak tertutup rapat.

Dave sedang berlutut dengan posisi pinggang yang lurus, tangan Yonas sedang memegangi cambuk kulit dengan wajah yang terlihat pucat.

Elaine langsung memalingkan wajahnya dan berjalan ke atas.

Kali ini Yonas sepertinya tidak menyimpan tenaganya, walaupun sudah naik ke lantai atas, namun suara cambuk yang menyayat daging masih terus terdengar.

Reece berdiam diri di kamar anak, Saat Elaine masuk, Reece telah memakai baju tidur.

Punggung tangannya masih terdapat jarum infus, dia sudah sadar dan sepasang matanya yang hitam seperti menjadi terang karena cahaya lampu.

“Mama.”

Elaine duduk di samping ranjangnya.

Reece menatapnya lekat, dengan suara kecil bertanya: “Mama, ada suara apa di luar?”

“Apakah kakek memukul Papa lagi?”

“Mama, kenapa kakek memukul Papa?”

“Apakah Papa sungguh ingin membunuh Reece?”

Pertanyaan Reece yang bertubi-tubi membuat hati Elaine berdetak kencang, rasa sakit yang akrab itu sedikit demi sedikit menyerang hatinya.

Mata Elaine tiba-tiba memerah.

Sebelum bertemu dengan Reece, dia mengira dia sudah tidak akan merasakan sakit lagi…

Akan tetapi Reece hanya bertanya beberapa pertanyaan saja sudah membuat dia merasakan sakit hati yang begitu menusuk.

Dia menekan bulu matanya untuk menyembunyikan air matanya, sejenak dia menjadi tidak fokus karena sedang memikirkan bagaimana cara menjelaskannya kepada Reece.

Si kecil menatapnya dengan takut dan bertanya dengan hati-hati: “Mama, Paman Shen yang mengatakannya, apakah masalah Reece bukan anak Papa juga benar?”

Pertanyaan ini seperti membuat napas Elaine terputus.

Dia mengedipkan matanya yang terasa kabur.

“Reece, apakah kamu percaya mama?”

Reece mengangguk-anggukkan kepala.

Dia sangat patuh, dia baru berumur tiga tahun, dengan tangannya yang sedang terpasang jarum infus, walaupun tidak ada orang yang mengawasinya namun ia juga tidak sembarangan memegangnya.

Hati Elaine menjadi semakin kacau.

“Mama, kalau Papa bukan Papa Reece, jadi siapa sebenarnya Papa Reece?”

“Reece, Dave Bo adalah Papamu!” Elaine mengangkat tangan menyeka air matanya: “Mama tidak membohongimu!”

“Akan tetapi, mungkin Papa tidak begitu menyayangimu seperti apa yang kamu bayangkan!”

Tatapan Elaine menjadi kosong.

Mengatakan kalimat ini tidak sesulit yang dibayangkan oleh Elaine.

Bibir Reece bergerak, tidak tahu bagaimana ia mengartikan perkataan ibunya, matanya menjadi terang dan sudut bibirnya sedikit terangkat, dengan suara rendah berkata: “Benarkan, aku tahu bahwa Papa memang adalah Papaku!”

Elaine ingin mengatakan sesuatu, tetapi Reece baru saja mengalami hal yang membuat ia ketakutan, Elaine khawatir kalau dia akan terganggu oleh hal lain lagi, bibirnya bergerak namun tidak mengatakan apapun lagi.

Tenaga si kecil terkuras banyak, baru berbicara sebentar dengan Elaine sudah terlihat mengantuk.

Suara cambuk di lantai bawah masih terdengar dengan jelas di malam yang sunyi.

Tiba-tiba Reece membuka matanya: “Mama, bisakah kamu meminta kakek untuk tidak memukul Papa lagi?”

Elaine berkata dengan lemas.

Selama ini Reece sangat menyukai Dave, sampai ia jelas-jelas mendengar dari para penculik bahwa Dave yang ingin membunuhnya namun ia masih ingin memohon belas kasihan untuknya.

Sampai saat ini Elaine tiba-tiba merasa sedikit menyesal.

Dia menyesal karena dulu telah menciptakan keluarga palsu yang terlalu sempurna untuk Reece, makanya ia baru bisa begitu mudah untuk memaafkan!

Elaine menutup matanya dan tidak menjawab perkataan dari Reece.

Infus yang diberikan dokter untuk Reece tersisa satu botol terakhir, setelah habis Elaine langsung membantu Reece untuk mencabut jarum infusnya.

Kemudian menggendongnya dari ranjang.

Reece terlihat bingung, “Mama, kita mau pergi kemana?”

Dengan suara kecil Elaine berkata: “Mama bawa kamu pulang ke rumah.”

“Apakah Papa ikut kita pulang?”

Dengan raut wajah yang sama: “Papa telah melakukan kesalahan, kakekmu sedang mengajarinya! Kita pulang sendiri saja!”

Reece tidak terlalu mengerti, akan tetapi setelah mengetahui bahwa Dave tidak akan pulang bersama mereka, cahaya matanya menjadi sedikit redup.

Saat Elaine turun ke bawah ia dihalangi oleh Sasa Sao.

“Nyonya muda keempat, tuan muda keempat dan tuan besar sudah berada di ruang baca selama belasan menit…”

Raut wajahnya tidak terlihat bagus, “Nyonya muda keempat, luka di badan tuan muda keempat sangat banyak, apabila tuan besar masih tidak berhenti maka akan terjadi hal yang tidak diinginkan!”

“Di Keluarga Bo hanya ada kamu seorang yang dapat membujuk tuan besar…”

Elaine terhenti, dengan suara kecil berkata: “Sasa , ayah memiliki batasnya sendiri, paling juga cuma memberikan Dave Bo lebih banyak pelajaran saja, tidak akan sampai membahayakan nyawanya!”

“Reece sedang tidak sehat dan ingin pulang ke rumah, aku akan membawanya pulang terlebih dahulu!”

Pembicaraan mereka berdua terdengar oleh Calen yang sedang lewat berjalan.

Dia mengangkat alisnya dan dengan suara tinggi berkata: “Adik Ipar keempat , mungkin kamu salah, coba kamu dengar, suara cambukan hingga saat ini belum berhenti!”

“Sekarang ayah sedang sangat marah, siapa yang tahu akan terjadi hal yang tidak diinginkan atau tidak?”

“Anakmu diculik, Keluarga Bo juga telah mengeluarkan uang seratus milyar untuk menebus anakmu, sekarang hanya memintamu untuk membantu dengan kata-kata saja kenapa begitu susah?”

“Kenapa, apakah kamu sungguh ingin melihatnya dipukul hingga mati baru rela?”

Elaine menatap Calen sekilas.

Seperti apa kehidupan di keluarga orang kaya, Elaine tentu saja tahu, biasanya Elaine tidak pernah melihat bahwa Calen memiliki hubungan yang dekat dengan Dave!

Saat ini ia membantu Dave bicara, seberapa tulusnya dia, sepertinya hanya dirinya sendiri yang tahu!

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu