Pergilah Suamiku - Bab 97 Emangnya Siapa dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (2)

Tidak peduli itu gerakan atau ekspresi wajah Dave, tidak ada keraguan dan kekhawatiran sama sekali!

Tubuh kurus ibu Dave gemetar, Calen kebetulan sedang memegang ibu Dave, mengambil kesempatan untuk berpura-pura perhatian: "Bu, ada apa denganmu?"

Ibu Dave menggigit giginya dan berdiri tegak, Wajahnya jelas terlihat panik:

"Ayahmu sangat marah sepanjang hari karena hal ini, Sekarang Dave sudah mengakui telah menganiaya istrinya! Dia harus menerima hukum keluarga! Aku hanya punya satu putra yang tersisa!"

"Bukankah ini sama saja dengan mengambil nyawaku ?!"

Mata Ibu Dave berlinang air mata.

Ibu Dave tiba-tiba teringat tiga tahun yang lalu, Elaine, yang baru saja menikah masuk, dipaksa oleh Dave untuk melahirkan melalui operasi caesar di kamarnya.

Setelah ayah Dave mengetahui hal ini, Dave dipukul sampai harus dirawat di rumah sakit selama sebulan dan tidak bisa turun dari ranjang!

Ketika ayah Dave mulai memukul, sama seperti menghadapi musuh bebuyutannya.

Ibu Dave seperti berada di ruangan es bawah tanah dalam sekejap, di ruangan dengan AC dan suhu yang tepat, dia tetap merasa panik sampai punggungnya keringatan, dan rasa takut di hatinya makin terasa!

Jantung dan mulutnya terasa bergetar, Sebelum ibu Dave punya ide bagus, Elaine tiba-tiba bangkit!

"Apa yang mau kamu lakukan?!"

Ibu Dave menjerit, dia dilahirkan di kalangan bangsawan yang terkenal, ajaran dan didikannya sangat berkelas tinngi, tidak pernah bisa menemukan kesalahan pada dirinya, Untuk pertama kalinya, dia mengeluarkan suara setinggi itu dan kehilangan kesabaran di depan anak-anaknya!

Elaine terkunci dalam pandangan tajam ibu Dave yang sedang panik ini, Tampaknya begitu Elaine bergerak, dia akan bertarung dengannya!

Elaine menjilat bibirnya dengan gelisah dan berkata, "Bu, aku akan menjelaskannya kepada Ayah."

"Jelaskan? Kalau kamu orang yang baik, penganiayaan istri Dave tidak akan diketahui semua orang!"

Ibu Dave menanggapi dengan kebencian.

Tiga tahun lalu putranya dipukuli karena wanita ini!

Wanita ini benar-benar sangat licik!

Pertama, Elaine berbohong padanya bahwa dia mengandung anak Dave, ditambah sumbangan sumsum tulang, dan akhirnya berhasil mengambil hati ayah Dave! Ibu Dave pikir dia telah mendapatkan lebih banyak cucu, Siapa yang tahu bahwa anak yang keluar dari perut Elaine bukanlah darah daging keluarga mereka!

Sekarang, tiga tahun kemudian, wanita ini kembali beraksi! Dia adalah pembawa bencana!

Selama Elaine tetap bersamanya, Dave tidak akan berakhir dengan baik!

Karena sudah merencanakan semuanya sejak menikah masuk keluarga Bo, membuat semua anggota keluarga menjadi kacau balau dan tidak bisa tenang, seharus Dave tidak melakukannya, bahkan jika itu benar dilakukan Dave juga pantas!

Emangnya siapa itu Elaine, putranya harus menanggung penderitaan karena dia?

Elaine tercekik oleh kata-kata ibu Dave, Dia menjilat bibirnya dan ketika ingin menjelaskan lagi, ibu Dave sudah mendorong dia pergi, dan berjalan menuju ruang kerja dengan wajah muram.

Di atas meja makan, bibi sudah menyiapkan makanan, Elaine ingin mengikuti Ibu Dave, tetapi Wini menahannya.

"Adik ke empat, makan dulu!"

"Sekarang ayah dan ibu sedang marah, kamu kesana juga tidak bisa meredakan suasana..."

Berbicara tentang karakter Dave, sebenarnya bisa dibilang persis sama dengan ayahnya, dalam melakukan sesuatu sangat angkuh, suka memerintah dan sangat ekstrem, Ketika ingin melakukan sesuatu, tidak ada yang bisa membujuk atau menasehatinya!

Langkah Elaine terhenti, mengangguk pada Wini, memegang Reece dan mengikuti Wini dan duduk di kursi meja makan, Elaine dengan tidak begitu fokus membantu Reece mengambil semangkuk nasi, lalu terdengar suara keras datang dari ruang kerja!

"Plakkk!"

Meskipun suara itu mencapai ruang makan, suara ringan tadi telah berubah menjadi suara yang mencekam, dan tentu saja orang-orang di ruang makan bisa dengan jelas mengenali bahwa itu adalah suara cambuk!

Tangan Elaine bergetar dan ujung jarinya menjadi putih.

Bibir Reece menggigit sumpit, dan sepasang mata besarnya menatap Elaine, Pikiran anak itu sangat sensitif, Dia secara naluriah menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya tidak begitu menyukai suara tersebut.

Saat mengajukan pertanyaan, suara Reece terdengar sangat berhati-hati: "Ma, suara apa itu?"