Pergilah Suamiku - Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (1)

Elaine ingin menarik kembali lengannya sendiri, tetapi tenaga dia dan Dave beda sangat jauh, gerakan Elaine yang sudah menggunakan semua tenaga itu sama sekali tidak pengaruh terhadap Dave.

Elaine merasa sakit hati untuk Reece, dia menggertakan giginya dan berkata : "Apakah kata-kataku salah? Dave, hanya karena aku menjebak kamu, kamu melakukan hal seperti ini kepada Reece?! Reece tidak mengerti apa-apa, apakah kamu tidak merasa bersalah saat melakukan hal seperti itu?"

Elaine menatap Dave dengan benci, dia sangat marah, pikiran dia dipenuhi oleh masalah setelah Dave membawa Reece kembali.

Elaine selalu merasa Dave bisa begitu keras kepala terhadap masalah tiga tahun lalu karena dia menyukai Jenny.

Dave tidak memiliki niat jahat.

Tetapi, sampai detik ini, Elaine baru tahu seberapa bodohnya dirinya!

Dave sudah bukan Dave sebelas tahun lalu, dia sudah tidak bisa membedakan budi dan dendam, meskipun menghadapi seorang anak kecil, dia juga bisa menganggunya dengan kejam.

Setelah beberapa tahun berada di gunung emas keluarganya dan bergerak di masyarakat yang kejam ini, Dave sudah berubah menjadi orang yang Elaine tidak berani mengenalnya lagi.

Elaine merasa sangat kasihan dan pasrah.

Jarak antara mereka sangat dekat, Dave bisa melihat perlawanan dan kekecewaan Elaine dengan jelas.

Mata Elaine sangat cantik, tetapi tatapannya menusuk jantung Dave, kemudian Dave berkata secara refleks :

"Setelah begitu banyak tahun, Direktur Qin akhirnya mengaku kamu yang menjebak aku dengan sengaja pada waktu itu!"

Elaine tertawa dengan dingin.

Elaine adalah seorang ibu yang kuat, karena Reece, tatapan Elaine terhadap Dave sudah tidak memiliki ketakutan, tetapi frustrasi di dalam hatinya sangat susah diabaikan.

Selama tiga tahun ini, dia bisa menahan semua kritikan dan tawaan, satu-satu hal yang dia tidak bisa tahan adalah Dave melukai Reece dengan kejam, tidak peduli apa alasannya, Elaine tidak bisa memaafkannya!

Elaine berkata dengan suara rendah dan tertekan, Dave bisa merasakan nafas Elaine di wajahnya : "Apakah penting kalau aku yang menjebak kamu atau bukan? Bukannya di dalam hatimu, kamu sudah menganggap aku melakukan hal itu?!"

Elaine berkata seperti Dave salah paham dengannya.

Tatapan Dave terlihat sangat dingin, dia berkata tanpa intonasi : "Apakah kamu tidak capek berpura-pura tidak bersalah setiap hari? Aku sudah tahu bagaimana sifat kamu sejak tiga tahun lalu! Elaine Qin, aku tidak akan percaya kepadamu!"

"Simpan penampilanmu yang palsu itu, kamu memang tidak merasa jijik, aku sangat jijik!"

Dave berkata dengan kasar, tetapi selama tiga tahun ini, kata kasar yang Elaine dengar sudah membuat hati Elaine kebal.

Selain telinganya terasa kotor, Elaine tidak merasakan yang lain lagi.

Elaine sudah menjadi tidak peduli dengan pemikiran orang lain terhadapnya. Pada awalnya, Elaine mengira paling tidak Dave itu berbeda, tetapi sekarang, tidak tahu karena Elaine terlalu kecewa atau kenapa.

Di dalam mata Elaine, Dave juga sudah menjadi salah satu orang dari keramaian, tidak spesial.

Elaine mengedipkan matanya, karena jarak mereka yang dekat, Dave bahkan bisa melihat bulu mata Elaine yang terus bergetar.

Kata-kata yang begitu kasar, Elaine yang mendengarnya tidak merasa sakit hati atau gatal.

Elaine bisa menerima semua kemarahan dan ketidakadilan, tetapi Reece Qin tidak boleh.

Elaine menenangkan dirinya, setelah kesadarannya kembali ke otaknya, dia menekan kemarahan di dalam hatinya dan bertanya kepada Dave : "Kamu mengira Reece bukan anakmu, jadi kamu memperlakukannya dengan sesuka hati? Meskipun begitu dia baru tiga tahun!"

Pupil hitam Elaine yang memancarkan cahaya lembut membuat Dave merasa sangat frustrasi.

Dia melepaskan tangan Elaine dengan kuat, tenaga Dave tidak kecil, tubuh Elaine terbang dan kakinya menabrak ke sofa, kebetulan menabrak ke area luka Elaine semalam.