Pergilah Suamiku - Bab 48 Kehilangan Reece

Elaine menjilat bibirnya yang pucat sebelum menelpon ke guru TK Reece.

Telpon guru TK tidak aktif. Elaine melihat ke nomor yang dia tuju sekali lagi dan tidak salah.

Dia ulang menelpon tetapi hasilnya sama.

Elaine merasa semakin takut, air matanya pun ikut mengalir.

Melihat jam sekarang, dia semakin merasa tidak tahu harus bagaimana.

Sekarang sudah mau subuh jam 1, guru TK Reece tidak mau mengangkat telpon. Apakah itu berarti ada orang yang datang menjemput Reece setelah dia pulang sekolah?

Pada waktu menghadiri acara, Elaine sudah berpikir mau telpon ke Olivia agar dia bisa menjemput Reece. Tidak tahu apakah Olivia bisa pergi menjemput Reece karena Elaine tidak ada kabar?

Elaine menelpon ke Olivia.

Setelah berdering 3 kali, Olivia mengangkat telpon.

"Siapa?" Suara Olivia sangat dingin. Sepertinya suasana hatinya tidak baik.

"Oliv, aku Elaine. Mengapa kamu masih belum tidur?" Mendengar nada suara Olivia yang dingin, Elaine bertanya.

Olivia berkata dengan marah, "Aku sangat emosi! Aku sedang berada di kota S bersama manusia gila bernama Feng itu karena masalah kerja! Dia benar benar gila! Dia tidak memberikan aku waktu istirahat dan meminta aku langsung membuka acara pelatihan setelah aku sampai. Acaranya baru berakhir sekarang. Aku tidak tahu membuat perbuatan jahat apa di kehidupan lalu sampai di kehidupan ini aku bertemu dengannya"

Keingat nada suara Olivia yang dingin tadi dan cara bicaranya sekarang, jelas Olivia sedang marah sendiri!

Elaine mengenal direktur Feng yang dikatakan Olivia, dia sangat sukses di usianya yang muda dan sangat tampan juga. Kelemahan satu satunya adalah dia terlalu fokus pada pekerjaan.

Olivia selalu tidak menyukai orang seperti ini, tetapi dia dipindahkan ke departemen sekretaris untuk menjadi sekretaris Harto Feng. Tentu saja Olivia akan sangat tidak menyukainya. Olivia selalu memanggil dia manusia gila bermarga Feng ketika dia bercerita dengan Elaine.

Mendengar informasi ini, hati Elaine menjadi semakin dingin. Dari kota Tong ke kota S membutuhkan waktu 4-5 jam. Olivia pasti sudah berangkat sejak pagi. Reece pasti tidak bersamanya.

Elaine tidak berbicara dan Olivia juga tiba-tiba sadar dia belum bertanya kepada Elaine mengapa dia menelponnya.

"Elaine, mengapa kamu menelponku pada jam segini? Apakah kamu ada masalah? ini adalah nomor ponsel siapa? Mengapa kamu tidak menggunakan ponselmu untuk menelponku?"

"Olivia, apakah kamu ada berjumpa dengan Reece hari ini? Apakah kamu ada mendapat telpon dari sekolah Reece?"

Elaine memiliki alasan mengapa dia bertanya tentang ini. Reece agak sensitif terhadap angka. Orang yang paling sering Elaine hubungi adalah Olivia dan ada beberapa kali Reece yang menelepon. Jadi, jika Reece tidak dapat menghubungi Elaine, dia pasti akan memberi tahu orang lain nomor ponsel Olivia.

"Tidak ada. Demi mau menjaga kualitas acara, manusia gila bermarga Feng itu menyuruh kita untuk mematikan ponsel selama acara berlangsung. Aku baru mengaktifkan telponku kembali sekarang dan tidak ada telpon yang tidak di jawab, Reece kenapa?"

Elaine bertanya lagi. "Apakah kamu yang mengantar Reece ke sekolah hari ini?"

"Iya. Setelah mengantar Reece ke sekolah, aku mengirim pesan teks ke kamu untuk memberi tahu kamu aku mau pergi luar kota. Kamu tidak melihat pesan teks itu?"

Setelah menghadiri acara ponsel Elaine sudah tidak tahu di lempar ke mana.

Elaine menjadi semakin cemas, sampai nada suaranya pun ikut berubah. Di dalam ruangan hanya ada Elaine dan Dave, pria itu tidak berkata. Selain suara Elaine yang sedang menelpon, suasana dalam ruangan sangat sunyi. Sunyi sampai Dave bisa mendengar Olivia yang sedang berkata melewati telepon dengan jelas.

Dave tersenyum, matanya yang hitam berisi dengan kesenangan. Kemarahan tadi pun ikut menghilang.

Untuk mempermudah mendengar percakapan Elaine dan Olivia, Dave berhenti merokok pada saat Olivia mengangkat telpon.

Bagaimana pun Dave juga termasuk atasan Elaine, Dave menyelamatkannya pada malam hari yang telat ini. Elaine tidak tahu berterima kasih dan malah membuat dia semakin marah!

Kalau Dave tidak menghitungkan semua masalah mereka dengan jelas kali ini dan menghukum Elaine, dia bukan orang yang pantas menjadi keluarga Bo!

Alis mengerut Dave menghilang, dia menikmati ekspresi Elaine yang cemas sampai hampir menangis.

Bukankah anak haram itu berkata Elaine paling mencintainya? Dave mau melihat Elaine bisa berbuat hal apa demi dia.

Dilihat dari teman baik Elaine itu, dia bahkan menghina atasannya sendiri. Dia pasti adalah orang yang sama dengan Elaine, mereka berdua bukan wanita baik!

Kalau Dave tidak salah mengingat, Olivia yang mengirim hasil pemeriksaan DNA kepada Dave siang tadi. Olivia bahkan sudah bisa membantu Elaine menjaga anaknya, tentu saja dia mendengar semua perintah Elaine juga.

Hasil pemeriksaan DNA itu pasti dirancang oleh Elaine juga!

Hanya orang seperti William yang akan percaya kata-kata Elaine dan Olivia!

Dave tidak akan dibohongi olehnya.

"Apa yang terjadi? Apakah Reece hilang? Kamu tidak menjemputnya sore tadi?"

Elaine tidak menyangka Olivia juga tidak tahu tentang masalah Reece. Elaine merasa sangat cemas, dia hanya mau mencari Reece sekarang dan tidak bisa berkata apa pun.

"Tidak... Olivia, sampai sini dulu. Aku masih memiliki urusan di sini"

Elaine mematikan telpon.

Olivia mengerti personalitas Elaine yang selalu menyembunyikan kerisauannya di dalam hati. Olivia mau menelpon Elaine lagi tetapi terdengar suara ketukan di pintu kamarnyal.

Harto Feng memiliki personalitas boros, dia menyewa semua kamar di lantai ini. Di tengah malam ini selain Harto Feng, Olivia tidak bisa berpikir siapa yang akan mengetuk pintunya.

Olivia sangat marah tetapi dia memaksakan sebuah senyuman.

Dia membuka pintu dan melihat wajah Harto Feng yang tidak sabar, Pria itu sedang memakai mantel mandi.

Pria itu terlihat seperti baru mandi dan rambutnya masih basah. Meskipun cuman memakai gaun mandi hotel, aura dewasa di tubuhnya tetap bisa terlihat.

Apa?!

Apakah Olivia menelpon saja salah? Manusia gila ini, acara pelatihan dibukanya sampai jam 1 subuh. Sekarang tengah malam dia tidak mau tidur mau buat apa lagi?!

Olivia masih merisaukan tentang Elaine, dia hanya mau membuat Harto Feng cepat pergi. Senyuman di wajahnya semakin lebar dan lembut, "Direktur Feng, sudah begitu malam, apakah masih ada masalah?"

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu