Pergilah Suamiku - Bab 227 Sandal Paman John

"Ayah, ayah, kamu sudah pulang!"

Gerakan Dave sedang menarik pintu mobil membeku, awalnya dia berencana untuk pergi, sama sekali tidak menyangka akan ketahuan oleh mereka. Tapi suara Reece agak keras, sangat tidak mungkin bagi dia ingin berpura-pura tidak mendengarnya. Dia menegang dan berbalik.

Elaine berdiri di depan pintu dan tidak keluar, Reece berlari ke arahnya dan langsung mengulurkan tangan untuk memeluk kaki Dave.

"Ayah, ibu sedang membuat makanan, ayo kita masuk."

"Kalau tidak, kamu akan sakit perut lagi nanti."

Suara Reece sangat ceria, manis dan sangat enak di dengar. Dave mengangkat alisnya dan menatap tatapan Elaine dengan sentuhan makna. Elaine luar biasa, dia bisa mengetahui kondisi fisiknya dengan sangat jelas! Namun, Dave sedikit penasaran, bagaimana Elaine dapat menebak bahwa dia akan datang? Terus mengawas di Binje ? Sungguh licik!

"Ayah, bubur yang di masak ibu enak, ayo masuk!"

Reece mengulurkan tangannya untuk menarik tangan Dave, menyeretnya berjalan menuju Binje. Tubuh Reece gemuk dan tubuhnya tidak sepanjang kaki Dave, Dave bisa membebaskan diri dari tangan gemuk Reece hanya dengan sedikit tenaga, tetapi sepertinya ada arahan hantu secara diam-diam, Dave mengikuti Reece berjalan menuju Binje.

Dia bukan mengiginkan bubur yang di masak Elaine, tetapi dia telah ketahuan, jika dia pergi sekarang maka itu seperti melarikan diri!, karena Elaine terus mengawas di ruang tamu, memasak bubur untuknya dan menunggu dia datang! berarti hati Elaine pasti masih memikirkannya!

Dia ingin melihat apa yang ingin Elaine lakukan. Setelah berpikir, Dave membungkuk, mengangkat Reece dengan satu tangan dan menggendong anak itu. Reece terkejut pada awalnya dan kemudian bersorak, sampai gerbang Binje, senyum di wajah kecilnya tidak pernah hilang.

Melihat Dave mendekat, Elaine membuka lemari sepatu di lorong dan mengambil sepasang sandal pria. Raut muka Dave yang aneh seketika melintaskan cibiran.

"Sandal pria? Direktur Qin sepertinya tidak akan memakainya sendiri, kan?"

"Kenapa, Direktur Qin sangat berharap aku datang?"

Dave mengangkat sudut mulutnya, apakah mungkin Elaine telah menyiapkan semua yang dia butuhkan? Ini adalah tidak cinta yang dimaskud Elaine! Dia merasa Elaine akan menjadi gila karena cinta terhadapnya! Elaine tidak menjawab, Reece menundukkan kepalanya dan melihat.

"Ayah, sandal ini milik paman John …… Paman!"

Reece menarik senyum di wajahnya, memperlihatkan gigi putih cerah, terlihat polos dan penuh unik. Gerakan Dave yang sedang mengganti sandal tercengang, menoleh dengan kaku, mengertakkan giginya dan menatap Elaine:

"Elaine, kamu memberiku barang yang telah di pakai oleh orang lain?!"

"Kamu hebat!"

Elaine menggerakkan kelopak matanya dan menghela nafas dalam hati. Dia sudah lama tahu bahwa Dave memiliki mysophobia dan dia sengaja tidak mengatakan apa-apa, karena dia khawatir Dave tidak akan menyukainya, dia tidak sangka akan dibongkar oleh Reece!

Begitu dia mengucapkan kata-kata itu, mata Dave berkedip: "Bahkan sendalnya sudah disiapkan, sepertinya Direktur John cukup sering nginap disini?"

"Sepupuku sangat kasihan, dia harus pergi bekerja pada siang hari dan menjaga menantu, sepupu, dimalam hari!"

Elaine tercegang, kelopak matanya terangkat dan dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil alih Reece, tetapi Dave memeluknya dengan erat, dia tidak bisa mengangkatnya dan mengerutkan alisnya.

"Dave, kamu …… "

Dave memeluk tubuh kecil Reece dengan erat, ekspresi wajahnya sangat berbeda, dia menarik kembali kakinya yang terulur, nadanya dingin.

"Beri aku sepasang yang baru!"

Elaine : " …… "

Reece tersenyum seperti seekor kucing liar kecil yang gembira: "Ayah, selain sepasang sandal pria ini, hanya ada sandal perempuan di rumah ini, kaki ayah terlalu besar untuk dipakai!"

Elaine mengabaikannya, kecuali John, tidak ada pria lain yang pernah ke Binje lagi. Sandal yang belum dibuka di lemari sepatu semuanya untuk wanita. Lebih baik bagi Reece untuk tidak menjelaskan, begitu dia menjelaskan, wajah Dave langsung menjadi suram. Elaine benar-benar hebat, dia menyiapkan sandal untuk pria luar di rumah, tetapi dia tidak mempersiapkannya untuk suaminya sendiri?

Elaine hanya akan berpikir tentang bagaimana membunuhnya setiap hari, atau bagaimana berselingkuh darinya? Dave menarik napas dalam-dalam, ekspresinya masih suram dan dia mengertakkan gigi sambil melihat ke arah Elaine.

"Dave, aku kira kamu tidak akan pernah menginjakkan kakimu di Binje selama hidupmu ..."

Dave menyeringai. Apa yang dikatakan Elaine ini masih salah Dave. Dia memeluk Reece, berjalan langsung ke pintu tanpa alas kaki dan duduk di sofa.

"Rumah ini dibeli oleh istriku, kenapa aku tidak bisa datang?"

"Tidak masalah jika tidak ada sandal, ketika aku datang, aku melihat sebuah supermarket di pintu gerbang kompleks, pulang pergi hanya membutuhkan sepuluh menit dengan berjalan kaki.

Elaine : " …… "

Dia mengerutkan sudut mulutnya, dia tahu karakter Dave, tidak mungkin bagi Dave untuk memakai sandal yang dipakai orang lain. Bahkan di musim panas, Elaine tidak bisa membiarkan Dave bertelanjang kaki. Bagaimanapun, lantainya dingin, selain itu, Dave masih memiliki luka di tubuhnya, jika pilek dan demam, dialah yang akan lelah.

"Bu, jika kamu ingin keluar, pergilah, aku akan menjaga bubur di dapur."

Elaine mengangguk, mengganti sepatunya dan langsung keluar dengan dompet kecil. Reece sedang duduk di samping Dave, melihat Elaine pergi, dia mengulurkan tangan kecilnya yang gemuk dan menarik ujung pakaian Dave.

"Ayah, mengapa kamu langsung menggertak ibu begitu kamu kembali?"

Dave terdiam lama, dia menggertak Elaine? tatapan seperti apa itu?

"Ayah, apakah kamu cemburu pada Paman John?"

"Tidak!"

Dave menjawab pertanyaan ini secara langsung, bahkan tanpa memikirkannya. Reece meringkuk mulutnya dan berkata, "Jangan berbohong padaku!"

"Kamu cemburu!"

Setelah itu, Reece seperti orang dewasa kecil dan menepuk Dave: "Ayah, sandal itu disiapkan untuk kamu pada awalnya, tetapi bukankah kamu selalu sibuk?"

"Tetapi karena Paman John sering datang, lalu ibu mengeluarkannya dan memberikannya kepada Paman John."

Dave : " …… "

Dia melirik Reece dengan bingung. Dave hanya merasa bahwa dia memiliki masalah di otaknya, jika dia trus berunding dengan seorang bocah kecil!

"John sering datang ke sini?"

"Apakah dia pernah nginap di sini?"

"Apakah hubungan ibumu dan John sangat baik?"

Semakin banyak Dave bertanya, raut wajahnya semakin jelek, hanya tiga pertanyaan itu membuatnya merasa semakin tidak senang. Apakah wanita seperti itu sepadan dengan kecemburuannya? Dave mencibir, sepasang mata tajam jatuh langsung ke tubuh Reece, tidak tahu apakah itu efek psikologis atau apa, Dave selalu merasa bahwa di vila ini terdapat bayang-bayang pria lain!

“Tidak sering datang, hanya tinggal satu atau dua kali!” Reece menjawab dua pertanyaan pertama, mengusap dagunya, berpikir sejenak dan berkata: “Ibu dan Paman John memiliki hubungan yang sangat baik!”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu