Pergilah Suamiku - Bab 131 Direktur Qin Tidak Bermaksud Menjelaskan Masalah Video Kepadaku ?

Dave sambil berpikir, wajahnya membiru seketika, rasa sakit pada punggungnya semakin terasa, hampir merasuki seluruh indera perasa !

Dia berputar dan duduk dibelakang meja kerjanya, wajahnya yang tersembunyi pada pandangan kegelapan, berbanding dengan cahaya yang menyinari ruangan, berpisah menjadi dua dunia yang berbeda.

Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan CEO berbunyi ketukan.

Ujung jari Dave sedang memegang sebatang rokok, asapnya melayang diantara dua jarinya, mengaburkan wajahnya, dan seluruh ekspresinya.

Dia dapat menebak kehadiran Elaine, namun Dave tidak membuka mulut, tidak bermaksud untuk membiarkan dia memasuki ruangan.

Namun belum sampai setengah menit, pintu ruangannya terbuka dari dorongan luar.

Menembus asap yang tebal dan putih, Dave menatap wajah Elaine, membawa sedikit kebingungan.

Dia mengerutkan alisnya, jendela di dalam ruangan ini tidak dibuka, sehingga bau rokok tembakau yang kuat meresap ke dalam hidungnya, Elaine sempat tersedak, melangkah dengan besar menuju ke arah jendela, mengulurkan tangannya untuk membukanya.

Udara di luar sangat panas, tidak ada angin, kondisi di dalam ruangan menenang dengan lambat, bau di dalam masih sangat tebal.

Elaine mengedipkan bulu matanya yang panjang, berkata dengan nada rendah :” Dave, merokok tidak baik untuk kesehatan.”

Dia membuka mulut, dalam kata-katanya, tidak mengungkit hal yang ingin diketahui Dave, malahan mengungkit sebuah teori umum.

Dave mengangkat kelopak matanya, tatapan yang tajam, dingin dan tidak acuh, berjatuhan pada badan Elaine, rasa panas pada tubuhnya yang dikarenakan perubahan musim, menghilang seketika.

Dave menghisap rokoknya lagi, membuang puntung rokoknya ke dalam asbak rokok, di dalam telah menumpuk lapisan puntung rokok, kelihatan sedikit mengerikan.

Hanya sepuluh menit saja, dia telah menghisap belasan batang rokok ?

Elaine sempat melamun, asap rokok yang dihembuskan dari mulut Dave, tatapan elangnya langsung berpindah pada tubuhnya, tatapan yang sangat menekan, melekat pada kulitnya dan beralih dengan perlahan – lahan, membuat Elaine merinding kedinginan.

Bibirnya terbuka dengan pelan, setiap kata yang dilontarkannya, membawa nada yang dingin :

“Direktur Qin tidak bermaksud menjelaskan masalah video kepadaku ?”

Elaine mengerutkan bibirnya dengan erat, tidak menjawab apapun.

Reaksi ini, membuat Dave sangat emosi, suaranya bagaikan petir yang sangat kuat, menyambar padanya :

“Dari mana video itu berasal ? !”

Bau asap rokok yang melayang di udara telah mulai memudar, Elaine berjalan ke arah Dave, sambil membuka mulut :”Aku yang menyuruh Olivia Lu bantu merekamnya.”

“Heh !”

Dave tersenyum sinis.

Cara bicara Elaine, terkesan sangat tidak bersalah ya !

Melihat dia emosi, Elaine melihat sekilas ke arahnya, dia duduk di belakang komputer, dengan wajah yang tampan, di lapiskan oleh cahaya biru yang tipis.

Dia tetap saja tampan seperti biasanya, bibir yang tipis, alis yang rapi, tatapan yang tajam, sehelai kemeja yang putih, dikenakan olehnya membawa gaya yang berbeda .

Padahal telah emosi, namun ekspresi wajahnya pada saat ini masih seperti biasa, bayang tubuhnya terpotong oleh cahaya yang menyinari ke dalam ruangannya.

“Dave, melakukan hal ini, bagi kita berdua, akan lebih baik.”

Dave mengetuk dengan keras pada mejanya, nada bicaranya semakin dingin, “Kamu sedang memanfaatkan aku !”

Elaine mempermainkan dirinya bagaikan orang bodoh, berkali – kali memesan padanya sebelum keluar dari rumah, jangan memperbesar masalah, harus minta maaf pada Yuherni Haris.

Dia percaya padanya, tidak pernah berpikir bahwa, dalam hati Elaine masih memperhitungkan hal lainnya !

Cara Elaine menyesatkan orang semakin hebat !

Dave berpikir lagi mengenai orang yang menonton videonya dalam internet, dan para netizen yang sangat mengagumi dengan hubungan mereka.

Dalam mata Dave memancarkan tatapan yang tajam.

Sampai saat in, dia hanya dapat bersyukur, setidaknya bukan dia sendiri saja yang tertipu.

Elaine hebat, Elaine sangat hebat !

Namun pada detik ini, Elaine masih dapat berargumen :

“Seandainya Yuherni Haris tidak memancing emosi kamu, kamu tidak akan mungkin mengambil alih perusahaan HG demi aku dan Reece !”

Dave dapat menangkap rasa kesedihan dari kata – kata yang dilontarkan Elaine, namun ketika bertemu dengan tatapan matanya, dia tidak dapat melihat jejak kesedihan.

“Manager Bo selalu begini sifatnya, dapat mengorbankan uangnya demi siapapun, biarpun hanya terbawa emosi ! Iya kan ? Tetapi untuk aku dan Reece, dikecualikan.”

Pada saat Elaine berbicara, jantungnya seperti ditusuk dengan keras.

Pada kejadian ini, lumayan ironis, meskipun hanya status saja dan tidak ada kenyataan, tetapi bagaimanapun dia tetap istri sah Dave secara hukum.

Apabila terjadi pada suami istri biasanya, baik menyelesaikan masalah sekolah anaknya, maupun menyelesaikan rumor menganiaya istri, perlu berkeliling bundaran yang sebesar ini ?

“Kamu sedang menyalahkan aku ?”

Pada alis Dave, mengerutkan sebuah selokan yang sangat dalam.

Sebelumnya dia sendiri yang tekad menikah dan memasuki keluarga Bo, tidak ada orang yang memaksanya, dia mengetahui dengan jelas dirinya tidak mencintainya, tetap saja bertindak sesuka hati, sekarang malah merasa disakiti ?

“Kamu ada hak apa untuk sedih dihadapanku. Elaine, situasi hari ini, adalah hasil dari karyamu, dan juga hasil karma dari perbuatan kamu sendiri !”

Cara Dave berbicara, selalu dengan jelas mengetahui kata – kata apa yang paling menyakitkan, dalam perkataannya, setiap katanya membawa pisau yang tajam, menusuk dengan dalam pada jantungnya.

Wajah Elaine pucat seketika, dia menjilat sekilas bibirnya, mengulurkan tangannya dan mengelus sekilas pada rambutnya, berusaha untuk menutupi rasa tidak nyaman pada dirinya.

“Iya, terserah bagaimana katamu, Dave, aku masih ada urusan.....”

Dia berterima dengan lapang dada emosional yang dilempar dari dia, bahkan mengabaikan amarah yang tertera pada wajah Dave, dalam bahasanya sempat membawa nada ingin pergi dulu.

Amarah dalam tatapan Dave, dilapiskan oleh lapisan es, dia tidak senang dirinya dipermainkan, lebih tidak senang dipermainkan oleh Elaine.

Hal yang telah dilakukan olehnya, masih mengharapkan hasil yang utuh, mengabaikan tanggung jawab, anggap dirinya gampang dipermainkan ?

Dia membersihkan tenggorokan, memotong pembicaraan Elaine, melemparkan dokumen yang berada disamping tangannya ke hadapan Elaine, matanya mengalirkan pandangan yang tajam, wajahnya menampilkan sebuah senyuman sinis :

“Direktur Qin, perusahaan HG hanya perusahaan kosong yang tidak berharga, dengan perhitunganmu, membuat aku menghabiskan uang dua miliar ! Dua miliar dibuang ke laut dengan begitu saja ! Kenapa, tidak kasih satu penjelasan ?”

Elaine menundukkan kepalanya, cahaya matahari yang menembus lewat jendela, menyinari ke dalam ruangan, bulu matanya disinari oleh lapisan cahaya emas.

Debu yang beterbangan pada udara di dalam ruangan, pandangan Elaine jatuh pada dokumen itu.

Data rincian biaya pembelian perusahaan HG, setiap pengeluaran dipaparkan dengan rinci dan jelas, membuat orang yang membacanya dapat mengerti seketika, total biayanya mencapai dua miliar tiga puluhan juta.

Dave masih menghapus nominal kecil dibelakang.

Elaine melihat sekilas, mengangkat kepalanya, bertemu tatapan mata dengan Dave, seolah – olah jatuh ke dalam laut yang tidak ada ujungnya.

Gelombang yang berombak, badai menggelora.

Dia menggerakkan tangannya, menghidupkan sebatang rokok untuk diri sendiri, ujung jari yang tidak dapat diprediksi, bagaikan wajahnya, reaksi yang paparkan, tidak dapat ditebak.

Jari Elaine, menekan sekilas pada data tersebut, dan langsung melepaskannya, lalu berkata :

“Baru saja membuka pasarnya, opini publik berubah semuanya, saham perusahaan Bo telah dibatasi kenaikannya, dengan transaksi seperti ini akan mencapai seratus empat belas miliar. Perhitungan yang mudah seperti ini, seharusnya tidak perlu dihitungkan lagi untuk Manager Bo.”

Dave menekan erat jari yang sedang memegang rokok, sebatang rokok yang hanya di hisap sekali, lalu dipatahkan dengan jarinya.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu