Pergilah Suamiku - Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (1)

Dave melihat sekilas ke arah Elaine, wanita itu membelakangi jendela, sinar mentari tertahan gorden, tapi ada satu dua sinar yang menembus masuk, menyinari sisi tubuh wanita itu, memberi bulu mata Elaine yang panjang dan tebal, selapis sinar bewarna emas.

Sisi wajahnya semakin tersinari semakin tidak bermoral di udara, semakin membuat kulit wajah wanita, bermain!

Di tengah udara ada debu yang berterbangan, karena sinar matahari, mata biasa bisa melihatnya.

Ujung jari Dave bergerak, agak kaku.

Dave tidak suka suasana hening seperti ini, kalau tidak tahu, mengira mereka bertiga adalah sekeluarga isi 3 orang yang sangat damai!

Dave bisa bisa menerima gambaran sekeluarga isi tiga orang yang bahagia, tapi istri Dave dan putrinya, tidak bisa Elaine dan Reece!

Dave mengelus-elus dahi di tengah alisnya, melempar kuat-kuat berkas yang sedang Dave lihat di tangannya di atas meja kerja.

“PLAK” suaranya!

Di dalam ruangan yang bahkan bisa mendengar suara jarum yang terjatuh itu, suaranya sangat menusuk telinga!

Elaine dan Reece semua mengangkat kepalanya, melihat sekilas ke arah Dave, namun Elaine segera berpaling, menaruh pandangannya pada layar komputer.

Bibir Dave bergerak, berkata: “Direktur Qin, aku lapar, mau makan ayam sayur asam Shangpinge, kepala ikan dengan potongan cabai dari restoran Muding dan udang kari dari restoran Cherry, tolong kamu belikan!”

Ujung alis Elaine bergerak.

Shangpinge terletak di pusat kota, tepat di lantai bawah perusahaan Bo, tapi masakan spesial mereka sangat enak, juga restoran ideal, tidak mencari keuntungan lebih, meski setiap kali masakan yang dikeluarkan itu umum, tapi setiap hari hanya memasak beberapa porsi saja, kalau sudah laku ya kehabisan!

Restoran Muding di jalan Haiyang, dari sini harus melewati tiga jalanan dan sebuah jembatan, pergi naik mobil saja setengah jam!

Restoran Cherry memang tidak jauh, tapi arahnya berlawanan dengan Muding ……

Dave selalu tidak pernah makan pedas, sekarang bahkan memesan kepala ikan dengan potongan cabai, Elaine juga bukan orang bodoh, tentu saja bisa melihat, Dave hanya menyiksa Elaine!

Elaine menahan bulu matanya.

Jari lentik Dave mengetuk meja 2 kali, pria itu mengenakan kemeja warna putih bersih, dengan lengan bajunya yang dilipat, lengannya yang kecil kuat namun putih pucat itu terlihat, hanya sebuah pergerakan yang kecil, juga berenergi.

Kalau tiga tahun yang lalau, Elaine mungkin saja dengan bodoh menatap matahari yang terang di langit, membelikannya untuk Dave!

Tapi sekarang , Elaine hanya mengangkat kepalanya, berkata: “Presdir Bo, aku masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan, Anda suruh dulu asisten khusus anda untuk memesan makanan, boleh ya?”

Dave tertawa mengejek.

Elaine sikapnya sangat cukup ya!

Aura Nyonya Bo sangat cukup, menyuruh-nyuruh orang Dave, bahkan tidak mengedipkan kelopak mata!

Tiga tahun yang lalu Elaine bersikeras mau jadi Nyonya Bo, apa bukan demi pemandangan hari ini?

Tapi atas dasar apa Elaine melakukan sesuai keinginannya?

Ujung bibir Dave terangkat, berkata: “Elsa itu orang yang aku, perusahaan Bo, undang dengan harga mahal untuk mengurus pekerjaan, bukan datang untuk melakukan hal seperti ini! Malahan Direktur Qin, kalau benar masih ada urusan yang belum diselesaikan, nanti akan kembali lagi ke kantor, langsung bisa pergi ke Departemen Hubungan Masyarakat?”

Elaine tertohok.

Kalau bukan demi reputasi Dave, apa gunanya Elaine menghabiskan tenaga untuk ini?

Elaine malas buat banyak perhitungan dengan Dave, meraba mengeluarkan telepon genggam dan mengirim beberapa SMS, beberapa waktu kemudian, berkata: “Presdir Bo, makanan yang kamu mau nanti ada orang yang datang mengantar! Masih ada yang mau diperintahkan tidak?”

Ujung alis Dave bergerak sangat lambat baru turun, di dalam ola matanya yang hitam pekat, warna tinta hitamnya mendalam sampai tidak terlihat dasaenya, Da menjilat bibirnya yang agak kering, berkata dengan suara rendah: “pergi buatkan segelas kopi!”

Alis Elaine melompat, baru bersiap mau bangkit berdiri, Reece sudah berdiri dari sofa: “mama, aku bisa ini, kamu sibuk kerja saja, aku pergi buatkan papa kopi!”

Reece sambil bicara sambil babgkit berdiri, Elaine mengulurkan tangan menghentikan Reece, berkata: “aku saja yang pergi, ada banyak orang di perusahaan, kamu tidak tahu tempat air panasnya di mana, kamu tunggu saja baca buku di sini.”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu