Pergilah Suamiku - Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (1)

"Dave, katakan padaku, apa yang kamu rencanakan di dalam hatimu?!"

Dave seketika terdiam.

Udaranya menipis, dipisahkan menjadi dua bagian oleh cahaya redup di dalam ruangan, membuat Elaine susah untuk bernapas.

Diamnya Dave semakin membuat hati Elaine menjadi dingin.

Di tengah cuaca yang panas, dia ternyata malah tidak berhenti gemetar karena diamnya Dave!

"Kenapa, kamu ingin melihatku dipermalukan? Kamu membenciku? Ingin membuatku mati dengan mengenaskan? Kalau begitu kenapa kamu menyelamatkanku?!"

Dave menjadi emosi saat mendengar perkataan Elaine, dia bisa dibilang belum tidur semalaman, pikirannya pada saat ini bagaikan komputer yang mati, begitu dia marah maka dia tidak mampu mengatakan apapun.

Dia hanya bisa menatap Elaine dengan menggunakan tatapan mata yang dingin dan muram, terus menatapnya sampai hati wanita itu menjadi sedingin es.

"Ma, apakah mama sedang bertengkar dengan papa?"

Dari belakang Elaine terdengar sebuah suara yang lirih, tubuh wanita itu tersentak, lalu dia segera berbalik.

Selama bertahun-tahun dia terus berbohong kepada Reece, memberitahunya kalau dirinya dan Dave saling mencintai, pertanyaan Reece ini membuat dia tidak berani menjawabnya.

Reece baru berumur 3 tahun, meskipun rumah tangganya sudah hancur sampai seperti ini, tetapi bagaimana mungkin dia tega memberitahu dirinya?

Elaine mengeratkan bibirnya, lalu saat dia bertatapan dengan sepasang mata besar Reece yang terlihat berkilau karena airmata, dia tanpa sadar menyangkalnya : "Tidak, bukan begitu, emosi mama sedang tidak begitu baik, makanya sikap mama sedikit tidak begitu baik...."

Reece mengangguk dengan bingung, tatapan matanya yang menatap Dave tetap terlihat takut.

Meskipun emosinya sedang tidak begitu stabil, tetapi jika itu berhubungan dengan putrinya, Elaine tidak ingin bertindak sembrono, dia memeluk Reece dan berkata dengan lembut : "Kamu pergi ke atas dulu, ada beberapa hal yang harus mama dan papa bicarakan, ini akhir minggu, kamu pasti ada PR kan, bagaimana jika kamu naik dulu dan kerjakan PRmu?"

Reece mengangguk, sambil memeluk buku ceritanya, dia berjalan memutari meja, setelah itu dia menundukkan kepalanya yang berambut lebat dan naik keatas.

Elaine melihat semua tindakan Reece barusan, tadi Reece sebenarnya tidak perlu berjalan memutar, dia lurus saja lalu belok sedikit, tangga sudah berada disana, tetapi di depannya ada Dave.

Elaine bahkan tidak berani membayangkan apa yang sebenarnya sudah dilakukan oleh Dave, sampai-sampai membuat Reece begitu takut terhadapnya!

Dia menutup matanya, yang terbersit di pikirannya adalah luka di tubuh Reece, hatinya terasa sangat sakit.

Jika di malam pesta perayaan perusahaan hari itu dia lebih berjaga-jaga terhadap Cindy, tidak disekap di malam yang gelap itu, apakah buah hatinya itu tidak akan terluka sampai seperti ini?

Elaine tidak mengatakan apapun, dia terus memperhatikan Reece, jadi dia sama sekali tidak menyadari kalau Dave saat ini berjongkok di depan meja, lalu mengulurkan tangannya dan meremas foto yang sudah tidak terlihat bentuknya itu dengan sangat erat.

Terlihat berlapis-lapis emosi di matanya, menembus kabut yang menutupi emosi di matanya.

Bagus sekali kamu Elaine!

Begitu membuka mata, kamu bisa langsung berbuat seperti ini, mencari masalah dengannya!

Tidak peduli sudah berlalu berapa lama, dia tetap merasa kalau Elaine adalah seorang wanita yang menyebalkan!

Dari atas terdengar suara pintu yang ditutup, Elaine akhirnya bisa menghela napas lega.

Bibir Dave ikut bergerak, kelopak matanya sedikit terangkat, nada suaranya terdengar mengejek.

"Direktur Qin, bukankah sekarang sudah saatnya kamu menjelaskan kepadaku, sejak kapan aku menjadi ayah dari seorang anak haram? Aku mendengar putrimu memanggilku papa dengan begitu terlatihnya, tidak mungkin aku yang mengajarinya waktu tengah malam saat aku tidur sambil berjalan bukan?"

Elaine sudah terlalu lama tidak makan apapun, saat dia baru bangun tadi, dia tidak merasakan apapun, setelah Reece naik ke atas, dia baru merasakannya, perut kosongnya terasa sakit, sangat sakit sampai otak Elaine serasa kekurangan oksigen.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu