Pergilah Suamiku - Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga ?! (2)

Hidup dan nasib Ibu Dave tidak begitu baik, empat putra yang dimilikinya sudah tiga yang meninggal, dan semua putranya belum memiliki anak, tiga tahun yang lalu, dia secara pribadi memaksa putra ke empatnya untuk menikahi seorang wanita yang sudah hamil!

Ibu Dave menarik napas dalam-dalam, Elaine merasa tidak nyaman, apakah dia akan merasa nyaman?

"Apa sebenarnya yang terjadi?" Ibu Dave melirik Wini dan menatap Elaine dari samping.

"Kamu dan Elaine telah menikah selama tiga tahun, Bisakah kamu mengatur istrimu dengan lebih baik? Keluarga Bo mengelola sebuah perusahaan, bukan panggung hiburannya, masak kita harus melihatnya ada di surat kabar hiburan setiap hari!"

"Ingin membuatku kesal sampai mati, atau ingin membuat ayahmu kesal sampai mati?"

Calen dan Nia, yang duduk di seberangnya, bertukar pandang, dan wajah mereka terlintas kelegaan.

Dave hanya menatap Elaine dengan dingin.

Ibu kayaknya becanda, mau aku yang mengatur Elaine? Malahan Elaine yang biasanya ingin mengaturnya.

Kalau mau aku benar-benar mendengarkan kata-kata ibu, seharusnya membiarkan aku menikahi Jenny dari awal, bukan malah menikahi Elaine yang membuang semua masalahnya ke dia!

"Ayah, ini nenekku?"

Reece, yang awalnya diam saja, tiba-tiba nyeletuk dan menatap Ibu Dave dan bertanya.

Ketika Dave baru saja mau menjawab, Ibu Dave duduk ke belakang dan berkata, "Aku tidak memiliki cucu sebesar kamu! Bocah, jangan suka belajar orang dewasa yang suka mengaitkan hubungan darah denganku!"

Reece mengerutkan bibirnya, sepertinya percaya, dan menganggukkan kepalanya dengan patuh.

Wajah Elaine, yang awalnya tenang, tiba-tiba berubah kusut, Jari-jarinya mengepal dan terlihat sangat tidak nyaman di wajahnya!

Dalam kata-kata Ibu Dave, mengandung sindiran yang sangat berat, lebih kearah mengejeknya.

"Cukup! Buat apa mempermasalahkan seorang anak kecil?"

Karena mereka sedang berbicara, otomatis tidak mendengar suara orang turun dari tangga, dan tidak menyadari bahwa ayahnya Dave telah mendengar pembicaraan mereka tadi.

Begitu ayahnya Dave membuka mulutnya, Elaine langsung berdiri dan memberikan ayahnya Dave tempat untuk duduk: "Ayah, silahkan duduk!"

Ayah Bo mengangguk, Di usia paruh baya, kharisma ayahnya Dave masih terlihat, Dia berjalan ke samping Elaine, dan pandangan tajamnya menatap Dave!

"Anak sialan! Kamu masih berani pulang, Jika kamu tidak sedang menggendong anak itu, aku sudah pasti akan mematahkan kakimu!"

Dave : "……….."

Dave tahu tidak akan dapat perlakuan yang baik kalau dia pulang ke rumah orang tuanya ini.

Elaine, wanita sialan, reaksinya begitu cepat, Tidak heran pria tua itu begitu menyukainya!

Elaine pasti sengaja membiarkan lelaki tua itu duduk bersamanya, sehingga lelaki tua itu bisa memberi Dave pelajaran!

Dave mencibir, menyipitkan mata, sengaja terlihat tenang, memegang Reece dan duduk dengan santai di sofa!

Ketika ayahnya Dave melihat Dave begitu santai, langsung marah, Dia berbalik dan memandang Elaine dan berkata, " Elaine, ada aku di sini, kamu bilang saja apa cedera kamu ada hubungannya dengan anak jahat ini? Bagaimana bocah busuk ini menyiksamu?"

Elaine sedikit terkejut.

Cedera ini memang akibat kesalahan dari Dave, tetapi untuk mengatakan bahwa Dave memukulnya, itu tidak benar.

"Ayah..."

Elaine baru saja akan menjelaskan

Dave mencibir dalam-dalam, bergumam, dan mulai berbicara : "akulah yang melakukannya, Akulah yang menyiksa istriku, Apa yang akan Ayah lakukan? Sekarang ayah hanya memiliki satu putra, Apakah ayah ingin bunuh aku? "

"Binatang! Hebat ya kamu!"

Ayahnya Dave sangat marah, Dia berdiri dan menunjuk ke Dave dan berteriak, "ikut aku ke ruang kerja!"