Pergilah Suamiku - Bab 97 Emangnya Siapa Dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (1)

Sebagian besar karena amarah, mata ayah Dave terlihat berapi-api, urat biru di dahinya terlihat menonjol keluar, dan wajahnya kaku dan dingin.

Reaksi ayah Dave mengejutkan semua orang yang hadir disana, terutama ibu Dave, yang secara tidak sadar langsung menghentikan ayah Dave.

"Yonas, apa yang mau kamu lakukan? Jarang sekali anak itu pulang, kita makan dulu, kalau ada apa-apa, habis makan baru dibicarakan?"

Ketika ibu Dave berbicara, suaranya melunak, nadanya rendah, dan tubuhnya yang kaku sudah terlihat lebih lunak dalam sekejap, Wini melihat situasi dan berdiri dari sofa.

"Ayah, kata ibu benar, Dave dan adik ke empat jarang pulang……...."

Kata-kata Wini belum selesai, dia dihentikan oleh tatapan mata ayah Dave, Dia mengulurkan tangannya untuk menepis tangan ibu Dave yang menghalangi di depannya, Matanya dingin, Dia menunjuk ke Dave dan berkata, "Inilah akibatnya kamu selalu memanjakan anak ini, makan apa ?! Ikut denganku!"

Kalimat terakhir itu jelas untuk Dave.

"Yonas..."

ibu Dave juga ingin bicara, Dia dihentikan oleh raungan Yonas: "tutup mulutmu!"

Melihat itu, Dave hanya bisa mencibir.

Dave memandang Elaine sekilas, yang berdiri di satu sisi dan tidak bisa bilang kata-kata.

Elaine pasti sangat senang melihat ayah Dave memberinya pelajaran!

Dave sudah lama curiga bahwa Tina adalah Elaine, tapi dia dibutakan matanya beberapa kali sebelumnya dan seperti disihir olehnya! Sekarang sepertinya memang benar Tina adalah Elaine!

***(Tina = akun gosip mirip lambeturah)***

Lagi pula, di dunia ini, selain Elaine, siapa lagi yang tidak ingin Dave hidup lebih baik?

Apakah Elaine benar-benar berpikir mereka bisa berkompromi dan berdamai jika membuat begitu banyak masalah?

Elaine sangat tidak realistis!

Dave menjilat sudut bibirnya, matanya tenggelam oleh kabut, Tiba-tiba dia tertawa, mengulurkan tangan untuk memegang bahu ibunya dan berkata:

"Bu, kakak ipar, kalian tidak perlu membujuk lagi, Ini sangat bagus, suasana di meja makan juga kacau, aku juga tidak nafsu makan, Aku malahan ingin mendengar nasehat apa yang akan ayah katakana kepadaku."

Tubuh Elaine sedikit bergetar.

Dave benar-benar masih berpikir bahwa situasinya tidak cukup kacau sekarang, padahal dia tahu bahwa ayah Dave sedang marah dengan skandal memalukan ini!

Bahkan jika Dave sudah mengakui skandal itu benar dirinya yang melakukan itu, tapi Dave begitu berani terang-terangan memprovokasi dan mengejek ayah Dave!

Bagaimana ayah Dave tidak marah?

Dave dan ayah Dave selalu bertentangan, walau hanya sesuatu yang sederhana dan gampang dijelaskan sekalipun, Dave selalu sengaja membuat kekacauan seperti itu!

Elaine memandang kearah ayah Dave dengan penuh kekhawatiran, Benar saja, wajahnya memerah karena kata-kata Dave, dadanya berfluktuasi, dan jari-jarinya bergetar: "binatang!"

Dave menanggapi cemoohan ayah Dave dengan cibiran.

Ngomong-ngomong, sejak Elaine menikah masuk ke keluarga Bo, lelaki tua itu sudah tidak menganggap Dave sebagai putranya lagi!

Ini semua karena menantu kesayangannya, Elaine!

Jika Elaine adalah seorang pria, ayah Dave pasti sudah menganggap Elaine sebagai putranya dan memberikan perusahaan Bo untuknya!

Tidak peduli berapa banyak yang Dave lakukan, itu tidak akan sebanding dengan satu kalimat dari Elaine!

Elaine tidak menjelaskan skandal itu, Apakah Elaine ingin Dave berlutut dan memohon padanya untuk menjelaskan skandal itu kepada ayah Dave?

Emangnya siapa dia, apa pantas aku mohon padanya?!

ayah Dave sangat marah sampai menggigil, suasana menjadi agak kacau,

Wini menarik Dave dan berkata, "Dave, ayah sedang marah, Tolong jangan katakan apa pun!"

Setelah menenangkan amarahnya untuk sementara waktu, ayah Dave mengangkat suaranya dan berkata: "Lihat apa kalian, kalian semuanya pergi makan! "

Akhirnya, dia melihat ke arah Dave lagi, dan nada bicaranya terdengar lebih tinggi dan dingin: "Buruan ikut aku!"

Wajah Dave tidak berubah, Dia melangkah melewati Wini dan berjalan dengan ayah Dave menuju ke ruang kerja dengan sepasang kakinya yang panjang.